Anda di halaman 1dari 17

Ikatan Kimia

Setiap atom atau unsur memiliki kecendrungan untuk saling


berikatan baik sesama unsur tersebut ataupun dengan unsur yang
lain untuk mencapai kestabilan

Ikatan Kovalen

Ikatan Ionik

Ikatan Logam

Interaksi Van Der Waals

Ikatan Hidrogen

-- IKATAN KOVALEN --

Berdasarkan
jenisnya

Ikatan Kovalen Murni


Ikatan Kovalen Kordinasi

Ikatan Kovalen

Berdasarkan
tumpang tindih
orbital

Ikatan Phi ()
Ikatan Sigma ()

Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan


elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen
terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen Dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron dan harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas
mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron)
Contoh:

Pembentukan ikatan kovalen pada NH3

Ikatan Kovalen murni adalah pemakaian bersama satu, dua, atau tiga
pasang elektron diantara dua atom yang berikatan
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan H membentuk molekul H2
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2

H H H H

oo

O O

**

ooo

**

ooo

O O

Rumus struktur = H-H

oo

Rumus struktur : O=O


Rumus struktur : NN

Ikatan Kovalen Kordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan
bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan
[Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima
pasangan elektron yang digunakan bersama atau yang memiliki orbital kosong
Contoh: terbentuknya ion amonium

Ion amonium terbentuk karena atom N memiliki dua elektron bebas dan untuk
dipakai bersama, sedangkan ion H+ kekurangan dua elektron untuk mencapai oktet
yang stabil

Senyawa koordinasi adalah suatu senyawa dengan satu atau lebih gugus
koordinasi / ligan yang diikat oleh unsur pusat dengan menggunakan
ikatan kovalen koordinasi
Postulat dasar dari teori ini adalah bahwa bila 2 atom membentuk ikatan
kovalen, orbital paling luar salah satu atom mengadakan tumpang tindih
dengan orbital paling luar atom yang lain.

Teori Ikatan Valensi

Teori Heitler-London

Teori Puling-Slater

Heitler-London menjelaskan Ikatan kovalen dinyatakan elektron elektron yang


digunakan bersama menempati orbital atom yang saling bertumpangsuh
(overlap). Menurut Heitler London, ikatan terjadi dengan cara tumpangsuh
antar orbital atom sehingga elektron terlokalisasi
Gambar menunjukkan
bagaimana energi total
dari sistem berubah
dengan jarak antar inti.
Pada saat kedua inti
mendekat, tampak
adanya gaya tari dan
energi berkurang sesuai
dengan pembentukan
molekul yang stabil.
Bila jarak antar inti makin berkurang, maka gaya
tolak yang lebih berperan, sehingga kurva naik
dengan cepat.

Persamaan Schrodinger untuk molekul H2+ adalah

8 2 m
e2 e2 e2
2 E 0
ra rb R
h
e2
e2
timbul akibat
Disini energi potensial V terdiri dari tiga suku, yaitu dan yang
ra
rb
2

e2
tarikan dari electron terhadap inti A dan B, dan suku yang menggambarkan tolakan
R
antar inti.
Fungsi gelombang dua atom yang terpisah yaitu A dan B saling mendekat,
maka fungsi gelombang sistem dua elektron dalam keadaan tidak berinteraksi
adalah = A(1). B(2).
(1) dan (2) menunjukkan elektron atom hidrogen A dan atom hidrogen B yang
pada jarak berjauhan tidak saling tarik menarik, tetapi bila berdekatan akan terjadi
tolakan yang cukup kuat.

Pauling-Slater menjelaskan bahwa kekuatan ikatan bergantung pada derajat


tumpangsuh orbital yang terlibat dalam pembentukan ikatan.
Makin besar derajat tumpangsuh semakin kuat ikatannya
Tumpangsuh antar orbital menghasilkan ikatan sigma () dan ikatan phi ().
Ikatan sigma dapat terbentuk dari tumpangsuh orbital s-s, p-p, dan s-p, sedangkan
ikatan phi terbentuk dari tumpangsuh dua orbital-p yang berdekatan dan sejajar.
Kekuatan ikatan sigma lebih besar daripada ikatan phi karena ikatan sigma
terletak pada satu sumbu.
Dalam senyawa BeH2, orbital 2px dari Be akan tumpangsuh antara orbital 1s dari
hidrogen. Data eksperimental menunjukkan bahwa sudut H Be H adalah
lurus dan ikatan Be H sama. Untuk menerangkan hal ini, maka kedua orbital 1s
dan 2px berhibridisasi membentuk dua fungsi gelombang baru, yaitu :

sp i

1
x 2 s 2 px
2

sp ii

1
x 2s 2 px
2

Jadi satu orbital s dan satu orbital p


membentuk dua orbital hibrida sp yang baru.

Gambar di atas adalah gambar pembetukan BeH2 dengan menggunakan


orbital hibrida sp

Kekuatan ikatan sigma () > kekuatan ikatan phi ()


1s< *1s < 2s < *2s < 2p < y2p=z2p < y*2p=z*2p < *2p

Teori Orbital Molekul menyatakan bahwa Kebolehjadian mendapatkan


elektron dalam suatu molekul, Orbital Molekul dibagi menjadi 2, yaitu orbital
molekul ikatan (Bonding) dan orbital molekul Anti Ikatan (Anti Bonding)

Prosedur Untuk Menyusun Orbital Molekul disebut LCAO (Linear


Combination of Atomic Orbitals).
Orbital molekul merupakan kombinasi linear orbital-orbital dari atom-atom
pembentuk molekul tersebut. Bila electron berada di dekat inti A, maka
keadaannya dapat digambarkan oleh suatu fungsi gelombang sederhana atau
orbital atom , sedangkan menggambarkan keadaan bila elektron berada di
dekat inti B.
dan merupakan penyelesaian dari persamaan Schrodinger untuk molekul,
tetapi menggambarkan keadaan dengan energi terendah yang elektronnya
terikat oleh kedua inti.

Untuk mendapatkan persamaan gelombang yang menggambarkan keadaan dengan


energi terendah, dilakukan kombinasi linear dari orbital atom, yaitu dengan C A dan CB
sebagai bilangan sederhana. Persamaannya dapat dinyatakan sebagai berikut :

N C A A C B B
N disebut tetapan normalitas yang dipilih sedemikian rupa sehingga yang diambil
untuk seluruh ruang adalah satu. Hal ini menunjukkan kebolehjadian untuk
menemukan elektron dalam ruang adalah satu.

Orbital Molekul

Orbital Molekul ikatan


(Bonding)

Orbital molekul anti


ikatan (antibonding)

Orbital Molekul Ikatan (Bonding) adalah Orbital molekul yang dihasilkan dari
adisi dua orbital-s yang mencakup daerah dalam ruang antar dua inti dan
memiliki energi yang lebih rendah dari orbital atom asalnya. Orbital ini berasal
dari penjumlahan fungsi-fungsi gelombang.
Orbital Molekul anti ikatan (Anti Bonding) Orbital molekul yang dihasilkan
dari substraksi dan bagian-bagian orbital atom yang tumpangsuh tidak mencakup
daerah dalam ruang inti dengan energi yang lebih tinggi daripada orbital atom
asalnya. Orbital ini berasal dari pengurangan fungsi-fungsi gelombang.

Gambar Pembentukan Orbital Molekul menurut


Metode Kombinasi Linier Orbital Atom

Urutan orbital molekul adalah sebagai berikut :

1s *1s 2s * 2s 2 s y 2 p z 2 p y 2 p z 2 p * 2 p
*

Pengisian dalam orbital-orbital molekul mengikuti prinsip aufbau, yaitu orbital dengan tingkat
energi rendah diisi terlebih dahulu. Di samping itu aturan Hund dan Prinsip Larangan Pauli yang
membatasi pengisian setiap orbital oleh dua elektron denagn spin berpasangan.

Bentuk kompleks ditentukan dari orbital yang digunakan:


sp adalah linier
sp3 atau sd3 adalah tetrahedral
dsp2 adalah bidang persegi
dsp3 atau spd3 adalah trigonal bipiramidal
spd2 atau sd4 adalah pyramidal persegi dan
sp3d2 adalah oktahedral.
Bentuk Molekul Menurut Konsep Hibridisasi

Jumlah Orbital/Pasangan
elektron

Orientasi/Bentuk
elektron

Sudut Ikatan

Kekuatan ikatan
relatif

Linier

1800

1932

Segitiga Planar

1200

1991

Tetrahedral

109,50

2000
2694

Trigonalpiramida

109,50 1200 900

Oktahedral

900

2923

Anda mungkin juga menyukai