Sejarah HAM
Sejarah HAM
Maha Esa kepada manusia yang bersifat kodrati. Maka dari itu tidak ada
kekuasaan apapun yang dapat mencabutnya sejak manusia itu dilahirkan hingga
sampai akhir hayat nanti. Hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku
dimana saja dan untuk siapa saja serta tanpa dapat diambil oleh siapapun.
Sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, HAM wajib untuk dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM). Untuk itu, kita sebagai warga Negara yang baik sangat perlu
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, jabatan, keturunan dan lain sebagainya.
Pada dasarnya hak asasi manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling
fundamental yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar
tersebut, maka lahirlah hak-hak asasi lain, atau tanpa kedua hak dasar ini, hak
asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Di indoensia, seseorang yang
melanggar HAM berarti dia bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM.
Berikut ini adalah Sejarah perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di
Dunia. Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara
perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan tersebut antara lain dapat
ditelusuri sebagai berikut.
1. HAK ASASI MANUSIA DI YUNANI
Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan
dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia.
Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada
penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran.
Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan
kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
2. HAK ASASI MANUSIA DI INGGRIS
Inggris sering disebutsebut sebagai negara pertama di dunia yang
memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hakhak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai
dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen
tersebut adalah sebagai berikut :
2.1 Magna Charta
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti
oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenangwenang terhadap rakyat dan
para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan
rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John
untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam
Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau
dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun
hak hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES.
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776,
suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara
bagian, merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh
Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan.
John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah
memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama,
hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat
bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya
dilindungi oleh negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai
negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam
konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas
Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak
asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy
Carter.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :
Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and
expression).
Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
(freedom of religion).
Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman
dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang,
dan Italia. Kebebasan kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan)
bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi.
Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga
hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.
4. HAK ASASI MANUSIA DI PRANCIS
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada
awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenangwenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES
DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak
manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini
mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).
Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis
yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan
tersusunnya Declaration des Droits de Ihomme et du Citoyen. Kemudian di
tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam
konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793
dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai
pemikir pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak
Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain :
1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.
2) Manusia mempunyai hak yang sama.
3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.
4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta
pekerjaan umum.
5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
Adanya kemerdekaan surat kabar.
9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.
10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
11) Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.
12) Adanya kemerdekaan rumah tangga.
13) Adanya kemerdekaan hak milik.
14) Adanya kemedekaan lalu lintas.
15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.
5. HAK ASASI MANUSIA OLEH PBB
Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam
hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk
komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada
bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun
kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan
di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu
berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia
tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang
terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8
negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10
Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.
Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap
orang mempunyai Hak :
Hidup
Kemerdekaan dan keamanan badan
Diakui kepribadiannya
Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk
mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka
umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah
Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
Mendapatkan asylum
Mendapatkan suatu kebangsaan
Mendapatkan hak milik atas benda
Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
Bebas memeluk agama
Mengeluarkan pendapat
Berapat dan berkumpul
Mendapat jaminan sosial
Mendapatkan pekerjaan
Berdagang
Mendapatkan pendidikan
Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat
Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan
nobles. Arbitrary actions of King John the cause of discontent of the nobles who
finally managed to bring King John to make an agreement called the Magna
Charta or Great Charter.
Magna Charta was sparked on June 15, 1215 which contains the basic principle
limitation of royal power and human rights more important than the sovereignty
of the king. None of the free citizen can be detained or deprived of their wealth
or exiled or in any way deprived of his rights, but based on legal considerations.
Charter Magna Charta it signifies the victory has been achieved because of
certain rights that the principle has been recognized and guaranteed by the
government. The Charter is a symbol of the emergence of the protection of
human rights because it teaches that the law and the law degree higher than the
power of the king.
The contents of the Magna Charta is as follows:
? King and his descendants promised to respect the independence, rights, and
freedom of the Church of England.
The king promised the kingdom of free people to give the rights as follows:
The safety officers and tax collectors will respect the rights of residents.
Police or prosecutors can not prosecute someone without a legitimate evidence
and witnesses.
Someone who is not a slave will not be detained, arrested, convicted without
the protection of the state and without a legitimate reason as the basis for his
actions.
If a person without legal protections already detained, the king promised to
correct his mistake.
2.2 Petition Of Rights
Basically the Petition of Rights contains questions about peoples rights and their
guarantee. The petition was filed by the nobles to the king in front of parliament
in 1628. It contained an outline demanded the rights as follows:
Taxes and charges must be accompanied by special approval.
Citizens should not be forced to receive the army in his home.
Soldiers may not use the law of war in peace.
2.3 Hobeas Corpus Act
Hobeas Corpus Act is a law governing the detention of a person created in 1679.
Its contents are as follows:
A person detained immediately checked within 2 days after arrest.
Reasons must be accompanied by proof of ones detention is lawful.
2.4 Bill Of Rights
Bill of Rights is a law that was sparked in 1689 and received the British
parliament, which it regulates:
Freedom in parliamentary elections.
Freedom of speech and expression.
Taxes, the laws and the formation of the standing army should be parliaments
permission.
The right of citizens to embrace the religion according to their respective
beliefs.
Parliament has the right to change the kings decision.
and expanded again in 1793 and 1848. Also in the constitution of 1793 and
1795. This revolution was initiated thinkers thinkers such as: JJ Rousseau,
Voltaire, and Montesquieu. Rights are summed up in the declaration include:
1) Man is born free and remain independent.
2) Humans have the same rights.
3) Human freedom to do something without harming the other party.
4) Citizens have the same rights and have the position and public works.
5) People should not be accused and arrested except according to law.
6) Human mempunai freedom of religion and belief.
7) Human freedom out of mind.
8) The independence of newspapers.
9) The existence of freedom come together and convene.
10) The existence of freedom of association and assembly.
11) The freedom to work, trade, and carry out craft.
12) The independence of the household.
13) The independence of the property.
14) The existence kemedekaan traffic.
15) The right to life and make a living.
5. UN HUMAN RIGHTS BY
After the second world war, started in 1946, drafted the draft charter of human
rights by the organizations socio-economic cooperation to the United Nations is
composed of 18 members. United Nations established a human rights
commission (commission of human rights). Session begins in January 1947 under
the leadership of Mrs. Eleanor Rossevelt. Just 2 years later, on December 10,
1948 UN General Assembly held at the Chaillot Palace, Paris received good work
of these committees. The work is in the form of Universal Declaration of Human
Rights or the World Declaration on the Rights Human Rights, which consists of
30 chapters. Of the 58 countries that terwakil in the general assembly, the 48
countries expressed approval, 8 countries abstained, and 2 other countries
absent. Therefore, every December 10th is celebrated as Human Rights Day.
Universal Declaration of Human Rights among others include, That every person
has the right:
Living
Independence and security agencies
Recognized personality
Getting recognition in common with another person under the law to get legal
guarantees in criminal cases, as examined in public, presumed innocent unless
there is valid evidence
Entry and exit the territory of a State
Obtaining asylum
Obtain a nationality
Obtain the property of the object
Freedom to express thoughts and feelings
Free embraced religion
Removing the opinion
convene and gather
Getting a social security
Getting a job
Trading
Obtain education
One of the ham in Indonesia is that Munir was killed on the aircraft on the way to
the Netherlands from Indonesia.
Simak