Anda di halaman 1dari 5

RESUME

1. Sejarah Teknologi Informasi dalam Keperawatan


Teknologi informasi pertama kali diterapkan di rumah sakit El Camino, California
pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, komputer digunakan untuk mengolah seluruh
data klien yang diperoleh selama klien dirawat di rumah sakit. Kemudian pada tahun
1970-an

banyak

institusi

kesehatan

yang

mengembangkan

Sistem

Inforrmasi

Manajemennya (SIM) dengan menggunakan komputer. Pada tahun 1980-an dibuat


software khusus keperawatan untuk mempermudah pendokumentasian dimana dikenal
dengan istilah Computer based Patient Record System (CPRS).
Pada tahun 2000, pemanfaatan teknologi informasi untuk ilmu keperawatan di
Indonesia sudah mulai diwacanakan. Kemudian, pada tahun 2002 RS Charitas Palembang
mulai membuat model dokumentasi asuhan keperawatannya dengan menggunakan
komputer. RS Fatmawati juga ikut serta beralih ke model dokumentasi asuhan
keperawatan menggunakan komputer di tahun 2004. Teknologi informasi yang
berkembang memang mempermudah pekerjaan perawat namun tidak dapat menggantikan
pengawasan dan pertimbangan perawat. Sebagai contoh

alat infus intravena akan

mengeluarkan bunyi peringatan jika infuse terhambat, namun tetap saja perawat yang
harus memperbaiki bila terjadi masalah.
2. Konsep tentang Teknologi Informasi dalam Keperawatan
Informasi keperawatan adalah integrasi dari ilmu keperawatan, ilmu komputer, dan
ilmu informasi untuk mengolah data, informasi, dan pengetahuan dalam praktik
keperawatan guna mendukung pasien, perawat dan pengguna lain dalam berperan

mengambil keputusan (ANA, 2008 dalam Kozier dan Erb, 2012).


ANA (2007) dalam Potter dan Perry (2009) menjelaskan bahwa fokus dari informasi
keperawatan bukanlah pada teknologi dan komputer, melainkan pada organisasi,

analisis dan penyebaran informasi.


Perkembangan teknologi informasi di bidang keperawatan:
1. Rekam medis elektronik atau Electronical Medical Report
2. Model DSS atau Decision Support System
3. PDA atau Personal Digital Assistants.

3. Trend dan Isu Teknologi dan Informasi Keperawatan


Telehealth, yaitu metode praktik dalam menunjang konsultasi spesialis dan dukungan
pelayanan kesehatan lainnya untuk orang-orang di beberapa negara.

Isu :
Pembiayaan
Aspek legal
Standar keamanan
Keamanan data
Infrastruktur komunikasi

4. Penggunaan Distance Learning dalam Dunia Keperawatan


Distance learning adalah suatu proses pembelajaran yang menghubungkan orang-orang
yang membutuhkan pengajaran dan proses belajar dengan sumber daya yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Distance learning adalah suatu proses

pembelajaran yang terjadi tanpa pertemuan tatap muka antara pelajar dan pengajar.
Sejarah perkembangan distance learning:
Tahun 1800
pertama kali dicetuskan dalam sebuah proses belajar mengajar di Amerika Serikat.
Tahun 1840
Sir Issac Pitman di Amerika Serikat melakukan proses belajar jarak jauh
menggunakan surat.
Tahun 1980
Internatuonal Correspondence Schools (ICS) menciptakan metode perkuliahan
baru berbasis home study. Sistem yang digunakan saat itu adalah sistem berbasis

video dan sistem berbasis data.


Distance learning dalam keperawatan
Kelebihan:
memberikan kesempatan bagi para perawat untuk mengakses perkembangan dalam
ilmu keperawatan yang muncul di dunia.
memungkinkan para peserta didik berinteraksi lebih aktif dimulai dari perencanaan
perkuliahan. Hal ini disebabkan, karena peserta didik memiliki kebebasan dan
tidak merasa khawatir atau ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaan ataupun dalam
mengajukan pendapat karena tidak ada peserta didik lainnya yang mengamati dan
kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemooh
pertanyaanya.
membantu peserta didik untuk mandiri dalam mencari literatur. Hal ini akan
memberikan dampak yang sangat positif bagi peserta didik yang mempergunakan
kesempatan ini dengan baik untuk menambah informasi seluas-luasnya.
Kekurangan:
kurang adanya motivasi dari dalam mahasiswa ataupun dari pihak pengajar.
keterbatasan administrasi dan alat yang mendukung proses distance learning.

Faktor keberhasilan distance learning:


Motivasi peserta
Motivasi pendidik
Alat dan administrasi
5. Perkembangan E-Health, Telenursing, dan Alat-alat Berbasis Teknologi Informasi
E-Health

Definisi :
E-health merupakan penggunaan teknologi digital untuk memulihkan pasien,
melakukan penelitian, memberikan edukasi, melacak penyakit, dan memantau
kesehatan masyarakat (WHO dalam Swedish Society of Nursing, 2013).
E-health merupakan aplikasi teknologi digital sebagai upaya memperbaiki dan
mengembangkan kesehatan pada individu maupun sekelompok individu (Komisi

Uni Eropa dalam Swedish Society of Nursing, 2013).


Mencakup : perawatan diri, perawatan sosial, dan layanan kesehatan yang

memungkinkan pasien dapat berinteraksi dengan server.


Contoh : healthcare telephone helpline, healthcare online, dan handbook of
healthcare.

Telenursing

Teknologi informasi dan komunikasi yang menyediakan praktik keperawatan jarak


jauh.

Manfaat secara umum:


Membantu mengatasi kurangnya perawat.
Menghemat waktu dan biaya perjalanan.
Memberikan asuhan keperawatan secara teratur kepada klien yang menjalani
perawatan di rumah melalui videoconference, internet, videophone, dan
sebagainya.

Manfaat telenursing bagi perawat


Media pemberian pelatihan keperawatan jarak jauh.
Media bagi perawat di seluruh dunia untuk berkolaborasi dan saling berdiskusi.
Peran perawat
Melakukan praktik keperawatan jarak jauh.

Terlibat dalam penyediaan informasi, rujukan, dan edukasi.


Kelebihan telenursing
Mengurangi waktu tunggu, kunjungan yang tidak dibutuhkan, dan biaya.
Mempersingkat hari rawat.
Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan.
Membantu dalam kasus-kasus penyakit kronis yang perlu perawatan namun jarak
pasien dengan pelayanan kesehatan jauh.
Mempermudah akses bagi tenaga kesehatan yang berada di daerah yang terpencil.
Mendorong tenaga kesehatan dan daerah yang rendah pelayanan kesehatannya

untuk mengakses penyedia layanan seperti konferensi video dan internet.


Kekurangan telenursing
menghilangkan kepedulian perawat terhadap pasien.
Interaksi antara perawat dan pasien pun semakin berkurang hubungan terapeutik
berkurang.
kemungkinan adanya kegagalan teknologi.
Prinsip telenursing
Meningkatkan layanan kesehatan yang sudah ada.
Meningkatkan keoptimalan akses dengan menyediakan akses langsung ke perawat

terkait jika diperlukan dan memungkinkan.


Mampu menerima deskripsi dari klien dengan baik dan bertanggungjawab.
Memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelayanan.
Mengurangi pelayanan kesehatan yang tidak diperlukan.
Melindungi privasi dan keamanan informasi yang berkaitan dengan interaksi antara
perawat dan klien.

Alat-alat Berbasis Teknologi yang Akan Dikembangkan dalam Keperawatan


Genetics and genomics, yaitu alat yang membantu perawat untuk mengetahui unsur
dari gen klien sehingga perawat dapat memberikan terapi keperawatan yang sesuai
dengan gen klien. Gen juga dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, dan faktor
lainnya.
More accurate tools for diagnostics, yaitu alat yang mendukung perawat untuk
menegakkan diagnosis keperawatan sehingga meminimalisir terjadinya risiko
terhadap klien akibat kesalahan diagnosis.
3-D printing, yaitu bioprinters yang menggunakan bio-ink yang terbuat dari campuran
sel hidup untuk membangun struktur 3D sel. Mulanya campuran sel hidup ini berubah
menjadi lapisan-lapisan kemudian menjadi sebuah jaringan dan akhirnya mengganti
bagian organ manusia yang mengalami kerusakan.
Robotics, contohnya yaitu robot Companion yang memberikan pelayanan pada pasien
Alzheimer di Kota Silverado, Amerika Serikat. Pada companion ini terdapat LCD dan

bersifat dual webcame sehinggapasien dapat berinteraksi dengan perawat melalui


robot companion ini.
Elctronic Healthcare Records (EHR), yaitu akses untuk menginformasikan pasien
kritis ke beberapa perawat atau tenaga kesehatan lainnya yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai