Anda di halaman 1dari 12

2.

Kegiatan Belajar 2
Jenis dan prinsip sistem pelumas.
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan belajar 2 diharapkan
siswa diklat dapat:
1) Menjelaskan jenis-jenis minyak pelumas.
2) Menjelaskan fungsi minyak pelumas.
3) Menjelaskan
klasifikasi/penggolongan
minyak
berdasarkan mutu dan kekentalannya.
b. Uraian Materi

MINYAK PELUMAS
Minyak pelumas mempunyai fungsi yang sangat menentukan
dalam menunjang pengamanan di sektor industri maupun transportasi.
Hal ini dapat dimaklumi karena baik buruknya kualitas minyak pelumas
atau benar tidaknya penggunaan minyak pelumas secara langsung akan
mempengaruhi kemampuan operasi dan efisiensi suatu mesin, bahkan
pada akhirnya akan menentukan umur (life time) mesin dan peralatan
industri.
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis dan dalam
penggunaannya harus dipilih disesuaikan dengan persyaratan mesin
yang menggunakannya, karena masing-masing minyak pelumas
mempunyai fungsi dan sifat-sifat tertentu untuk dapat memberikan
fungsi pelumasan yang optimal.
Secara garis besar fungsi minyak pelumas pada kendaraan
bermotor sebagai berikut:
1. Mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam
dengan cara membentuk oil film (lapisan tipis) di antara kedua
logam tersebut, membatasi keausan dan kehilangan tenaga
dapat diperkecil.

Modul OPKR-30-010B

18

2. Mendinginkan bagian-bagian mesin.


3. Sebagai seal (perapat) antara piston dengan dinding silinder
sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi.
4. Membilas (mengeluarkan) kotoran dari bagian-bagian mesin
yang dilumasi.
5. Mencegah korosi (karat) pada bagian-bagian yang dilumasi.
6. Meredam suara yang timbul akibat adanya celah antara
komponen-komponen yang aus.
7. Menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi pada
komponen yang dilumasi, serta melindungi agar komponen
tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan
pada bagian yang saling bersinggungan.
Pada industri otomotif, minyak pelumas dibedakan menjadi 2
kategori yaitu;
1. Minyak pelumas mesin.
a. Minyak pelumas mesin bensin.
Minyak pelumas mesin 4 tak.
Minyak pelumas mesin 2 tak.
b. Minyak pelumas mesin diesel.
2. Minyak pelumas roda gigi.

Minyak pelumas mesin 4 tak


Mutu minyak pelumas selalu mengalami perubahan dan
berkembang menurut kebutuhannya. Banyak faktor yang telah
mendorong terjadinya perubahan mutu minyak pelumas antara lain
perubahan disain dan konstruksi mesin serta kemajuan teknologi bahan
kimia tambahan (additive) dalam memenuhi kebutuhan mesin.
Dewasa ini adanya keinginan untuk memperpanjang masa
penggantian minyak pelumas motor, kebijakan dalam penghematan
energi dan peraturan-peraturan yang semakin ketat tentang
pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor, juga
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan mutu dan
formulasi minyak pelumas.
Perkembangan mutu minyak pelumas motor sekarang ini masih
belum mencapai titik puncaknya, walaupun selama ini telah dicapai
kemajuan-kemajuan yang sangat besar.

Modul OPKR-30-010B

19

Bertolak dari kenyataan bahwa mutu minyak pelumas tidak dapat


dinilai dengan cara melihat bentuk fisik ataupun merasakannya dengan
panca indera, maka untuk dapat mengetahui dan memahami mutu
minyak pelumas ini dirumuskan berdasarkan spesifikasi yang
dibenarkan oleh beberapa lembaga baik sipil maupun militer.
Yang
dimaksud
dengan
spesifikasi
adalah
suatu
ketentuan/persyaratan/target yang harus dicapai oleh suatu minyak
pelumas dalam uji kemampuan dengan menggunakan mesin penguji
tertentu.

Contoh spesifikasi :
Angkatan Perang Amerika : - MIL-L-2104C, MIL-L-2104D, MIL-L-46152B.
Pihak Komersial

API

: - Caterpillar Series 3.
- Ford M2C101A, M2C101B,
- M2C153A, M2C153B.
- GM 6041M, GM 6136M, GM 6048M.
: -SF, CD, CD/SF.

Batas maksimum atau minimum


ditentukan oleh pembuat spesifikasi.

dari

persyaratan

target

Tinggi rendahnya mutu minyak pelumas yang telah memenuhi


salah satu spesifikasi tergantung dari berat ringannya persyaratan
pengujian. Perbedaan kwalitas masih belum jelas di sini. Inilah
kelemahannya yang mana masih ada perbedaan kepentingan antara
aspek komersial yang datang dari pihak pembuat mesin dan aspek non
komersial yang datang dari pihak pemakainya misalnya militer (US-MIL).
Masing-masing pihak mengembangkan spesifikasi sendiri sesuai dengan
kepentingannya, sehingga dikenal ada spesifikasi militer dan ada pula
spesifikasi komersial. Kedua spesifikasi ini belum mencerminkan
penggolongan mutu minyak pelumas secara jelas.
Akhirnya API, ASTM dan SAE selaku lembaga peneliti yang netral
mengembangkan suatu sistem penggolongan minyak pelumas yang
lebih praktis dan dapat menghubungkan kedua kepentingan tersebut.
Sistem ini dikenal dengan API Engine Oil Performance and Engine
Service Classification for Crankcase Oil. Lihat tabel berikut ;

Modul OPKR-30-010B

20

Klas
.
API

Uraian tugas kerja

Uraian kemampuan

Klasifikasi untuk mesin bensin.


SA

Untuk mesin bensin


dengan tugas umum.

SB

Untuk mesin bensin dengan tugas Hanya


mengandung
ringan, tidak dianjurkan untuk mesin anti oksidasi.
bensin modern.

SC

Untuk mesin bensin produksi tahun


1964-1967, jenis penumpang dan
truk yang beroperasi dengan jaminan
pabrik.
Dirancang
untuk
mencegah
pembentukan
deposit
pada
temperatur rendah maupun tinggi,
mencegah keausan dan pengkaratan.

SD

Untuk mesin bensin produksi tahun


1968-1970, jenis penumpang dan
truk yang beroperasi dengan jaminan
pabrik.
Dirancang
untuk
lebih
dapat
mencegah
pembentukan
deposit
pada temperatur rendah maupun
tinggi, mencegah keausan dan
pengkaratan
dibanding
dengan
minyak pelumas klasifikasi SC.
Dapat dipakai untuk mesin yang
menganjurkan klasifikasi SC.

SE

Untuk mesin bensin produksi tahun


1972, jenis penumpang dan
truk
yang beroperasi dengan jaminan
pabrik.
Dirancang
untuk
lebih
dapat
mencegah
pembentukan
deposit
pada temperatur rendah maupun

Modul OPKR-30-010B

dan

diesel Minyak mineral murni


(tanpa aditif), kecuali
anti foam dan pour
point depresant.
Tidak
memerlukan
pengujian.

Menentukan
minyak
pelumas
yang
memenuhi persyaratan
jaminan
pabrik
kendaraan
bermotor
buatan 1964-1967.
Memenuhi spesifikasi :
Ford M2C 101 A, GM
6041 H.
Menentukan
minyak
pelumas
yang
memenuhi persyaratan
jaminan
pabrik
kendaraan
bermotor
buatan 1968-1970.
Memenuhi spesifikasi :
Ford M2C 101 B, GM
6041 M.

Menentukan
minyak
pelumas
yang
memenuhi persyaratan
untuk
kendaraan
bermotor buatan tahun
1972 dan selanjutnya.
Memenuhi spesifikasi :

21

tinggi, mencegah keausan dan Ford M2C 101 C, GM


pengkaratan
dibanding
dengan 6136 M.
minyak pelumas klasifikasi SD.
Dapat dipakai untuk mesin yang
menganjurkan klasifikasi SC dan SD.
SF

Untuk mesin bensin produksi mulai


tahun
1980
baik
kendaraan
penumpang maupun truk yang
beroperasi
dengan
prosedur
perawatan sesuai anjuran pabrik.
Dirancang untuk lebih meningkatkan
ketahanan
oksidasi
,
keausan,
pembentukan
deposit
dan
pengkaratan
dibanding
dengan
klasifikasi SC, SD dan SE.
Dapat dipakai untuk mesin yang
menganjurkan klasifikasi SC, SD dan
SE.

Menentukan
minyak
pelumas
yang
memenuhi persyaratan
untuk
kendaraan
bermotor buatan tahun
1980 dan selanjutnya.
Memenuhi spesifikasi :
Ford M2C 153 B, GM
6048 M.

SG

Untuk mesin bensin produksi mulai


tahun
1989
baik
kendaraan
penumpang van maupun light truk
yang beroperasi dengan prosedur
perawatan sesuai anjuran pabrik.
Dirancang untuk lebih meningkatkan
ketahanan
oksidasi
,
keausan,
pembentukan
deposit
dan
pengkaratan
dibanding
dengan
klasifikasi SC, SD, SE dan SF.
Dapat dipakai untuk mesin yang
menganjurkan klasifikasi SC, SD, SE
dan SF.

Untuk mesin bensin


buatan
mulai
tahun
1989 dengan layanan
jaminan pemeliharaan.

Klasifikasi untuk mesin diesel.


CA

Untuk mesin diesel tugas ringan Memenuhi spesifikasi :


berbahan bakar 0,4 % w. Sulphur.
MIL-L-2104 A.

CB

Untuk mesin diesel tugas ringan MIL-L-2104


berbahan bakar 1,07 % w. Sulphur.
supplement 1

CC

Untuk mesin diesel yang dilengkapi MIL-L- 2104 B


dengan super charger.
Dirancang
untuk
mengatasi

Modul OPKR-30-010B

A,

22

pembentukan
lumpur
pada
temperatur rendah dan mencegah
pengkaratan.
CD

Untuk mesin diesel yang dilengkapi MIL-L2104


C,
dengan
super
charger
yang caterpillar series 3, MILberoperasi pada kecepatan tinggi L-45199
dengan output yang tinggi.
Dirancang
untuk
mengatasi
pembentukan deposit temperatur
tinggi
dan
mencegah
oksidasi,
keausan dan pengkaratan.

CF

Untuk mesin diesel tugas berat


dengan turbo charger atau super
charger buatan tahun 1983 dan
seterusnya yang beroperasi pada
kecepatan
rendah-beban
berat
maupun kecepatan tinggi beban
berat.
Dapat digunakan untuk mesin diesel
yang mensyaratkan klasifikasi CD
dan sebelumnya.

Contoh :
Mesran Super 20w-50.
Mesran
Super
20w-50

Klasifikasi API : SF

: Merk dagang.
: Kekentalan minyak dengan grade
ganda (multi grade).
Angka 20 diikuti huruf w (20w)
menun-jukkan indek kekentalan
pada -20C.
Angka 50 tanpa diikuti huruf w
menunjukkan indek kekentalan
pada 100C.
: Mesin bensin.

Meditran S Series (SAE 30, 40


dan 50).
Meditran
: Merk dagang.
SAE 30
: Kekentalan single grade.
Klasifikasi API : CD
: Mesin diesel.

Modul OPKR-30-010B

23

Minyak Pelumas Mesin 2 tak


Minyak pelumas mesin bensin 2 tak mempunyai sistem
pelumasan yang berbeda dengan mesin bensin 4 tak, tidak ada karter.
Pelumasan silinder dilakukan oleh minyak pelumas yang dicampurkan
pada bensinnya di dalam tangki atau diinjeksikan bersama pada waktu
penyemprotan bensin. Oleh karena itu minyak pelumas mesin bensin 2
tak dikehendaki habis terbakar (tidak meninggalkan deposit/kotoran)
setelah minyak pelumas tersebut melumasi silinder mesin.
Minyak pelumas ini dibuat dengan menambahkan aditif dari jenis
ashless
(tidak
mengandung
abu)
agar
tidak
meninggalkan
deposit/kotoran dalam silinder sehingga tidak menyebabkan busi cepat
kotor.
Contoh :
Mesrania 2T Super, mesrania 2T Sport TC-A, mesrania 2T Outboard,
mesrania 2T Self-mixing.

Minyak Pelumas Roda Gigi


Kemampuan minyak pelumas roda gigi dan gardan kendaraan
ditentukan berdasarkan API Service Clasification atau berdasarkan US
Military Specification, sedangkan kekentalannya ditentukan berdasarkan
SAE Viscosity Classification.
API Classification, membagi kemampuan kerja minyak pelumas
untuk kotak roda gigi dan gardan kendaraan sebagai berikut :
Klasi
fikasi
GL-1

Keterangan

Penggunaan
umum

Dimaksudkan untuk pelumasan spiral bevel, Transmisi pada


worm gear axle atau transmisi manual traktor dan
kendaraan dengan kondisi operasi ringan truk.
yang memerlukan pelumasan cukup dengan
straight mineral oil.

Modul OPKR-30-010B

24

GL-2

Dimaksudkan untuk kondisi operasi yang Transmisi gigi


lebih berat dari API GL-1.
ulir dan roda
gigi industri.

GL-3

Dimaksudkan untuk kondisi operasi yang Transmisi


moderate
baik
kecepatan
maupun manual dan
bebannya.
gardan dengan
gigi spiral
bevel.

GL-4

Dimaksudkan untuk pelumasan roda gigi


hypoid dan lain kendaraan yang kondisi
operasinya pada kecepatan tinggi dengan
torque rendah atau kecepatan rendah
dengan torque tinggi.

Transmisi
manual, spiral
bevel dan
hypoid dengan
tugas kerja
sedang.

GL-5

Dimaksudkan terutama untuk pelumasan


roda gigi jenis hypoid atau lain peralatan
kendaraan yang kondisi operasinya pada
kecepatan tinggi dengan beban kejut atau
kecepatan tinggi dengan torque rendah atau
kecepatan rendah dengan torque tinggi.

Hypoid dengan
tugas kerja
sedang atau
berat. Juga
untuk transmisi
manual.

Kekentalan minyak pelumas roda gigi digolongkan oleh SAE


berdasarkan SAE J 306,81 sebagai berikut :
SAE
Viscosit
y
Numbe
r

Viscosity
cSt. min

100
C
max

75 W
80 W
85 W
90
140
250

4.1
7.0
11.0
13.5
24.0
41.0

24.0
41.0
-

Keterangan

SAE 75 w, 80 w, dan
diperuntukkan daerah dingin.

85

SAE 90, 140, 250 untuk daerah tropis.

Catatan :
SAE : The Society of Automotive Engineers.
API : American Petroleum Institute.

Modul OPKR-30-010B

25

Untuk pelumasan steering gear digunakan GL 4, untuk transmisi


manual digunakan GL 4 atau GL 5, sedangkan untuk final drive
digunakan GL 5.
c. Rangkuman
Jenis minyak pelumas dibedakan dalam beberapa kategori:
1. Berdasarkan klasifikasi API (mutu/kwalitas) :
a. Untuk mesin bensin : SA, SB, SC, SD, SE, SF dan
seterusnya.
Huruf depan S untuk mesin bensin, huruf belakang
semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya,
karena merupakan penyempurnaan dari minyak
pelumas sebelumnya.
b. Untuk mesin diesel : CA, CB, CC, CD dan seterusnya.
Huruf depan C untuk mesin diesel, huruf belakang
semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya,
karena merupakan penyempurnaan dari minyak
pelumas sebelumnya.
2. Berdasarkan viskositas (kekentalannya) :
a. Single grade, contoh SAE 30, SAE 40 dan seterusnya.
Semakin besar SAE nya semakin tinggi kekentalannya.
b. Multi grade, contoh SAE 15w-40, SAE 20w-40, SAE
20w-50.
3. Berdasarkan penggunaannya :
a. Minyak pelumas mesin.
Mesin bensin.
o Minyak pelumas mesin 4 tak.
o Minyak pelumas mesin 2 tak.
Minyak pelumas mesin diesel.
b. Minyak pelumas roda gigi, contoh untuk roda gigi
hypoid digunakan API service GL 5 dengan kekentalan
SAE 90.
d. Tugas
1) Carilah contoh-contoh
banyaknya!

Modul OPKR-30-010B

minyak

pelumas

sebanyak-

26

Catat merk
dan klasifikasi baik
kekentalannya serta penggunaannya!

kwalitas

dan

e. Tes Formatif
1) Jelaskan fungsi minyak pelumas pada final drive!
2) Jelaskan jenis minyak pelumas!
f. Kunci Jawaban
1) Fungsi minyak pelumas:
a. Mencegah kontak langsung permukaan logam dengan
logam dengan cara membentuk oil film (lapisan tipis)
di antara kedua logam tersebut, membatasi keausan
dan kehilangan tenaga dapat diperkecil.
b. Mendinginkan bagian-bagian mesin.
c. Sebagai seal (perapat) antara piston dengan dinding
silinder sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi.
d. Membilas (mengeluarkan) kotoran dari bagian-bagian
mesin yang dilumasi.
e. Mencegah korosi (karat) pada bagian-bagian yang
dilumasi.
f. Meredam suara yang timbul akibat adanya celah
antara komponen-komponen yang aus.
g. Menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi
pada komponen yang dilumasi, serta melindungi agar
komponen tersebut tidak menjadi tajam saat
terjadinya gesekan-gesekan pada bagian yang saling
bersinggungan.
2) Jenis minyak pelumas dibedakan dalam beberapa
kategori:
a. Berdasarkan klasifikasi API (mutu/kwalitas) :
Untuk mesin bensin : SA, SB, SC, SD, SE, SF dan
seterusnya.
Huruf depan S untuk mesin bensin, huruf belakang
semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya,
karena merupakan penyempurnaan dari minyak
pelumas sebelumnya.
Untuk mesin diesel : CA, CB, CC, CD dan seterusnya.
Huruf depan C untuk mesin diesel, huruf belakang
semakin ke belakang semakin baik kwalitasnya,

Modul OPKR-30-010B

27

karena merupakan penyempurnaan dari minyak


pelumas sebelumnya.
b. Berdasarkan viskositas (kekentalannya) :
Single grade, contoh SAE 30, SAE 40 dan
seterusnya.
Semakin besar SAE nya semakin tinggi
kekentalannya.
Multi grade, contoh SAE 15w-40, SAE 20w-40, SAE
20w-50.
c. Berdasarkan penggunaannya :
Minyak pelumas mesin.
o Mesin bensin.
- Minyak pelumas mesin 4 tak.
- Minyak pelumas mesin 2 tak.
o Minyak pelumas mesin diesel.
Minyak pelumas roda gigi, contoh untuk roda gigi
hypoid digunakan API service GL 5 dengan
kekentalan SAE 90.

g. Lembar Kerja
Mengamati jenis-jenis pelumas.
1) Alat dan bahan.
Kertas.
Seperangkat alat tulis.
Macam macam minyak pelumas.
2) Keselamatan Kerja.
Gunakan peralatan tangan sesuai dengan fungsinya.
Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau prosedur
kerja yang tertera pada lembar kerja.
Mintalah ijin dari instruktur/guru anda bila hendak
melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar
kerja.
3) Langkah Kerja.
Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!
Perhatikan instruksi yang disampaikan oleh instruktur
dengan seksama!

Modul OPKR-30-010B

28

Amati macam-macam minyak pelumas.


Diskusikan dengan kelompok masing-masing!
Rapikan dan bersihkan alat dan bahan yang telah
digunakan!
Kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
Bersihkan tempat kerja.
Buat laporan hasil pengamatan dan serahkan kepada
guru / instruktur.

Modul OPKR-30-010B

29

Anda mungkin juga menyukai