Anda di halaman 1dari 27

SISTEM OPERASI KELAUTAN

ROMI IBRAHIM (4312100034)


RIZKI KRESNA W (4312100057)
IQBAL GAYUH RMS (43121000--)
RIZKY WAHYU SATRIA (4312100111)
GUNTAR RAMADHAN (43121000--)
FAISAL SISWANTO (43121000--)
AGUNG SETYA W (4312100---)

KEBAKARAN PADA KAPAL

Penyebab utama kebakaran di atas kapal


adalah akibat kelalaian manusia, karena
tidak ditaatinya prosedur kerja yang telah
ditetapkan dan tidak melakukan
pencegahan kebakaran sedini mungkin.

Terjadinya api di kapal karena


adanya unsur-unsur bahan bakar,
panas dan oksigen (segitiga api),

Klasifikasi kebakaran menurut National


Fire Protection Association (NFPA)
Kelas A (Bahan Padat) ,Contoh bahan padat yang
terbakar : Kayu, Kertas, Plastik, Tekstil, Karet
Kelas B (Bahan Cair dan Gas) ,Contoh bahan cair
dan gas yang terbakar : Bensin, Solar, Minyak
tanah, Minyak pelumas, Asetilin, LPG
Kelas C (Bahan Listrik) ,Contoh bahan listrik yang
mudah terbakar di kapal: Peralatan navigasi,
Instalasi listrik kapal, Generator pembangkit listrik,
Motor listrik
Kelas D (Bahan Logam) ,Contoh bahan logam yang
terbakar : Besi, Baja, Aluminium, Kuningan ,
Tembaga

Jenis-jenis Api
Api kelas A adalah api yang berasal dari
bahan yang mudah terbakar seperti :
kayu, kertas, tekstil dan sebagainya.
Api Kelas B adalah nyala api dari bahan
minyak, solar, bensin dan sebagainya.
Api Kelas C adalah api yang berasal dari
arus listrik (Korsleting).
4. Api Kelas D adalah api yang berasal dari
logam seperti titanium, sadrium, dan
sebagainya

Jenis-Jenis Pemadam

Berasal dari jenis-jenis api yang telah


dijelaskan tadi, terdapat beberapa
media untuk memadamkannya
seperti:
Busa Pemadam (foam)
Tepung Kimia
(dry chemical)
Karbon dioksida (CO2)
Air

Busa (Foam)
Jenis pemadam busa (foam) digunakan
terutama untuk memadamkan kebakaran
kelas A, dan dapat juga digunakan untuk
memadamkan kebakaran B dan D. Cara
pemadaman dengan busa :
Ambil tabung pemadam busa dari tempatnya.
Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya (bila
ada)
Balik tabung tersebut sambil mengarahkan
nozzle ke api
Semprotkan pemadam busa ke arah api.

Gambar Tabung Pemadam Busa

Tepung kimia (dry chemical)


Jenis pemadam tepung kimia (dry
chemical) digunakan terutama untuk
memadamkan kebakaran kelas A, dan
dapat
juga
digunakan
untuk
memadamkan kebakaran kelas B dan
C.

Cara
pemadaman
kebakaran
dengan
menggunakan media pemadam dari tepung
kimia :
Ambil tabung pemadam dry chemical powder
dari tempatnya.
Bawa ke tempat kebakaran.
Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
Putuskan lead seal (loces)
Cabut split pen (pen penahan)
Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
Tekan katup dengan tangan kanan
Semprotkan nozzle ke arah api

Gambar Tabung Pemadam Tepung


Kimia

Karbon Dioksida (CO2)


Jenis pemadam karbon dioksida (CO2)
digunakan terutama untuk
memadamkan
kebakaran kelas C, dan dapat juga
digunakan untuk memadamkan
kebakaran kelas A dan B.

Cara pemadaman dengan karbon dioksida


adalah sebagai berikut :
1. Ambil tabung pemadam dari tempatnya.
2. Bawa ke tempat kebakaran.
3. Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.
4. Putuskan lead seal (loces)
5. Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
6. Tekan katup dengan tangan kanan (tujuannya
untuk mencoba, apakah alat
pemadam berisi atau tidak)
7. Semprotkan nozzle pemadam CO2 ke arah api.

Gambar Tabung Pemadam


Karbondioksida

Air
Prosedur pemadaman dengan
menggunakan air adalah sebagai
berikut :
1. Ambil selang pemadam dari box
penyimpan selang.
2. Memasang selang pemadam ke
hidrant dan pasang nozzle penyemprot
air.
3. Menghidupkan pompa pemadam.
4. Arahkan penyemprot air ke tempat
kebakaran.

Peralatan Pemadam
Kebakaran
Peralatan pemadam kebakaran yang
harus tersedia di atas kapal antara lain
:
Peralatan pemadam kebakaran yang
harus tersedia di atas kapal antara
lain :
Peralatan Pemadam Kebakaran Yang
Dapat bergerak
Peralatan Pemadam Api Yang Dapat
Dijinjing (Apar)

Perlengkapan Personil Pemadam


Kebakaran
Perlengkapan pemadam kebakaran
adalah suatu perlengkapan yang
digunakan personil untuk melakukan
pemadaman kebakaran di kapal.

Perlengkapan Pemadam
Kebakaran
Baju Tahan Api (Entry Suit)
Entry suit adalah suatu baju
yang dapat melindungi
pemakainya pada saat
melakukan pemadaman
kebakaran dan tahan
sampai temperatur 815,500
C.

Baju Tahan Panas (Proximity Suit)


Proximity suit terdiri dari baju yang
menutupi tubuh, helm pelindung
kepala, sarung tangan tebal dan
sepatu boot khusus. Perlengkapan ini
berguna untuk penahan panasnya
kebakaran dan biasanya digunakan
oleh regu pemadam kebakaran.

Alat Pelindung
Pernafasan (breathing
apparatus)
Breathing apparatus
adalah suatu alat yang
berfungsi sebagai alat
bantu pernafasan pada
saat menolong korban di
dalam ruangan yang
berasap, beracun,
lembab dan kekurangan
oksigen di dalam ruangan
kapal.

Cara-cara Pencegahan Terjadinya


Kebakaran
Meniadakan keseimbangan ketiga unsur
segitiga api

Cara perusakan keseimbangan


reaksi
Cara penguraian
Menyingkirkan bahan mudah terbakar

Cara pendinginan
Menurunkan panas

Cara isolaso
Menurunkan kadar oksigen < 12%

Tindakan Pencegahan di kamar


mesin

Kamar mesin harus selalu dijaga kebersihannya. Minyak-minyak yang menetes di bawah peralatan segera
dibersihkan dan dikeringkan. Lap-lap kotor bercampur minyak jangan diletakkan disembarang tempat,
sebaiknya simpan di kotak besi yang tertutup rapat. Got-got yang kotor dibersihkan dan harus sering di
kuras.
Lakukan perawatan mesin/listrik dengan sebaik-baiknya. Jangan melakukan perbaikan atau perubahanperubahan alat yang mengandung resiko. Alat yang sudah melampaui batas pemakaian sebaiknya cepatcepat diganti.
Alat-alat pemadam api untuk mesin/listrik harus tersedia dengan cukup. Sebelum berangkat berlayar
sebaiknya memeriksa semua peralatan dan sistem pemadaman di kamar mesin, yakinkan bahwa semua
dalam kondisi yang baik dan siap digunakan.
Bila melakukan percobaan (setelah selesai perbaikan) alat-alat pemadam api dan petugasnya harus
disediakan.
Larangan "DILARANG MEROKOK" harus benar-benar ditaati.
Setiap pekerja di kamar mesin harus mengenal semua peralatan mesin atau listrik yang ada di ruangan, dan
mengetahui dengan tepat bahaya-bahaya apa yang dapat ditimbulkan oleh peralatan tersebut.
Setiap pekerja di kamar mesin harus mengetahui sistem pemadaman api yang digunakan, macam alat yang
digunakan, lokasinya dan cara bekerjanya. Dan harus mempergunakan alat-alat tersebut sewaktu-waktu
diperlukan. Pekerja yang masih dalam taraf latihan sebaiknya harus selalu didampingi pekerja yang sudah
berpengalaman.
Pekerja yang bertugas jaga harus melaksanakan kewajibannya dengan baik. Lakukan pengontrolan dan
pengecekan bekerjanya peralatan sesering mungkin. Perhatikan sekeliling apakah timbul asap atau mungkin
tercium bau kabel yang terbakar, dan sebagainya.
Bila terpaksa melakukan perbaikan, sedangkan beberapa peralatan lain masih bekerja, perhatikan
perhatikan tind
Usahakan agar aliran udara/ventilasi kamar mesin bekerja dengan baik.
Bila ada kelainan-kelainan yang membahayakan, jangan ragu-ragu untuk menyetop mesin, tetapi bila masih
memungkinkan, agar laporkan dulu keanjungan dan kepala kamar mesin.
Kabel-kabel listrik harus selalu dicek kondisinya, jangan sampai terjadi korseleting.
Jangan biasakan menempatkan kain-kain lap di atas peralatan.

Tindakan Pencegahan di Ruangan


Akomodasi
Merokok di dalam ruangan harus hati-hati. Jangan merokok sambil
tiduran, dan buang puntung rokok yang sudah dipadamkan pada
tempat yang disediakan.
Jangan sembarangan membuang puntung rokok yang masih berapi
keluar jendela.
Penghuni ruangan harus mengenal alat-alat pemadam di kamar dan
sekitarnya, serta mampu mempergunakan alat-alat tersebut pada saat
diperlukan.
Kebersihan ruangan harus dijaga. Jangan menempatkan barang-barang
(menggantungkan baju/ celana) dekat kabel-kabel listrik.
Bila menggunakan alat-alat listrik (seterika, kipas angin dan
sebagainya) harus hati-hati. Jangan lalai mencabut stop kontaknya bila
telah selesai.
Setiap akan tidur atau akan pergi keluar rungan, yakinkan bahwa
semuanya telah aman, tidak ada hal-hal yang dapat menimbulkan api
(korseleting).

Tindakan Pencegahan di Ruang


Muatan dan Penumpang

Pemadatan di palka kapal harus diatur sebaik-baiknya. Petugas yang


bertanggung jawab harus menguasai peraturan-peraturan tentang muatan
berbahaya, cara-cara pembungkusannya cara-cara memuatnya, dan
tindakantindakan pengamanan yang harus dilakukan.
Ventilasi udara harus diatur sebaik-baiknya. Pada kapal yang tonasenya
1500 ton atau lebih, palka kapal harus dilengkapi dengan termometer
pengukur suhu. Petugas yang bertanggung jawab harus sering memeriksa
ruangan palka tersebut.
Untuk kapal yang mengangkut muatan minyak harus dijaga jangan sampai
terjadi kebocoran pipa-pipa. Tumpahan minyak atau uapnya merupakan
hal yang berbahaya. Drum-drum maupun tempat berisi minyak harus
diikat dengan kuat, sehingga tidak ada kemungkinan minyaknya tumpah.
Di kapal penumpang yang memuat penumpang, kepada penumpang harus
diberikan penjelasan hal-hal yang membahayakan keselamatan bersama.
Danharus ada petugas yang selalu mengontrol dan memperingatkan
penumpang bila tidak mentaati larangan-larangan yang diberlakukan. Bila
perlu, penumpang dilibatkan dalam latihan.
Kapal-kapal khusus yang memuat barang berbahaya (kapal tanker, kapal
LPG) diwajibkan mematuhi peraturan maupun persyaratan pencegahan
bahaya sesuai konvensi International maupun peraturan-paraturan yang

Tindakan Pencegahan di Ruang


Masak
Alat-alat pemadam api portable harus selalu disiapkan di dapur,
dan dijaga baik kondisinya. Pekerja di dapur juga harus mampu
menggunakan alat tersebut pada saat diperlukan.
Semua peralatan masak harus selalu dijaga kondisisnya. Khusus
peralatan masak yang modern, pekerja harus sudah menguasai
prosedur penggunaannya dan tindakan-tindakan keamanan yang
diperlukan harus dilaksanakan.
Penggunaan minyak harus hati-hati. Perhatikan temperatur
minyak dan hindari hal-hal yang berbahaya.
Larangan jangan merokok harus ditaati, jangan bekerja di dapur
sambil merokok.
Setelah selesai memasak dan ketika meninggalkan ruangan
(galley/pantry), yakinkan bahwa semua peralatan sudah aman.
Agar terhindar dari bahaya kebakaran, maka di setiap ruangan di
atas kapal harus memiliki petunjuk-petunjuk keselamatan.

Perilaku Anak Buah Kapal


(ABK)
Pembatasan dalam penggunaan bahan-bahan yang mudah
menyala.
Mendeteksi dari setiap tempat yang mungkin terjadi kebakaran.
Mengurangi kemungkinan terbakarnya uap muatan yang mudah
menyala.
Buang puntung rokok pada tempatnya.
Periksa kabel-kabel listrik secara periodik untuk mengurangi
resiko terjadinya hubungan pendek.
Simpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang
aman.
Jaga kebersihan kamar mesin dari minyak.
Jauhkan bahan-bahan mudah terbakar saat mengelas dan
menggerinda.

Anda mungkin juga menyukai

  • Revisi Permen 10
    Revisi Permen 10
    Dokumen49 halaman
    Revisi Permen 10
    Diah Monalisa Suherman
    Belum ada peringkat
  • 2 P2 Sibu
    2 P2 Sibu
    Dokumen36 halaman
    2 P2 Sibu
    Rizky Wahyu Satria
    Belum ada peringkat
  • Hitungan Fatigue
    Hitungan Fatigue
    Dokumen51 halaman
    Hitungan Fatigue
    Rizky Wahyu Satria
    Belum ada peringkat
  • Man Hour
    Man Hour
    Dokumen8 halaman
    Man Hour
    Rizky Wahyu Satria
    Belum ada peringkat
  • Hidro 1 Mat 10a Gaya Gel Morison
    Hidro 1 Mat 10a Gaya Gel Morison
    Dokumen16 halaman
    Hidro 1 Mat 10a Gaya Gel Morison
    Rizky Wahyu Satria
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat