Anda di halaman 1dari 5

Pengobatan

Tujuan pengobatan pada infeksi cacing tambang antara lain :

1. Membasmi keberadaan cacing tambang yang berada di dalam tubuh manusia


2. Memperbaiki keadaan umum penderita yang diakibatkan oleh infeksi cacing tambang
yang terjadi, misalnya dengan memperbaiki anemia yang ditimbulkan dan pemberian
multivitamin.
Antelmintik
Obat pilihan pertama untuk infeksi cacing tambang terutama yang diakibatkan oleh
A.duodenale ialah mebendazol. Selain mebendazol, terapi pilihan yang juga dapat diberikan
ialah pirantel pamoat. Antelmintik lain yang juga dapat diberikan pada infeksi cacing
tambang ialah albendazol.(Sukarban,1995)
Berikut adalah antelmintik yang bisa dipakai pada pengobatan infeksi cacing tambang
yang diakibatkan oleh A.duodenale :
1.

Nama obat

Mebendazol

Farmakodinamik

Mebendazol menghambat kerusakan struktur subselular dan


menghambat sekresi asetilkolinestrase cacing. Obat ini juga
menghambat ambilan glukosa secara ireversibel sehingga
terjadi pengosongan (deplesi) glikogen pada cacing. Cacing
akan mati perlahan-lahan dan hasil terapi memuaskan
setelah 3 hari pemberian obat. Obat ini juga menimbulkan
sterilitas pada cacing tambang sehingga telur gagal
berkembang menjadi larva. Tetapi larva yang sudah matang
tidak dapat dipengaruhi oleh mebendazol.(Sukarban,1995)

Farmakokinetik

Mebendazol hampir tidak larut dalam air dan rasanya enak.


Pada pemberian oral absorpsinya buruk. Obat ini memiliki
bioavaibilitas sistemik yang rendah, disebabkan absorsinya
yang buruk dan mengalami first pass hepatic metabolism
yang cepat. Diekskresi terutama lewat urin dalam bentuk
utuh dan metabolit sebagai hasil dekarboksilasi dalam
tempo 48 jam. Juga ditemukan metabolit dalam bentuk
konyugasi yang diekskresi bersama empedu. Absorpsi
mebendazole akan meningkat bila diberikan bersama
dengan makanan berlemak.(Sukarban,1995)

Dosis

Dewasa

: 2 x 100 mg selama 3 hari

Anak-anak : 2 x 100 mg selama 3 hari(Sukarban,1995)


Efek
samping Mebendazol tidak menyebabkan efek sistemik toksik
dan
mungkin karena absorpsinya yang buruk sehingga aman
kontraindikasi
diberikan pada penderita dengan anemia maupun malnutrisi.
Mebendazol dikontraindikasikan pada penderita dengan
riwayat hipersensitivitas.(Sukarban,1995)
Interaksi

Karbamazepin dan fenitoin menurunkan efek kerja


mebendazol.
Sedangkan
simetidin
meningkatkan
konsentrasi plasma mebendazol.(Garekar,2005)

Perhatian

Tidak direkomendasikan diberikan pada wanita hamil,


terutama pada trimester pertama. Pemakaian dalam jangka
waktu lama dapat menyebabkan peningkatan enzim hati.
(Garekar,2005)

2.

Nama obat

Pirantel pamoat

Farmakodinamik

Pirantel pamoat menghambat menimbulkan depolarisasi


pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi impuls,
sehingga cacing mati dalam keadaan spastis. Pirantel
pamoat juga berefek menghambat enzim kolinestrase
sehingga meningkatkan kontraksi otot pada cacing.
(Sukarban,1995)

Farmakokinetik

Pirantel pamoat diabsorpsinya di usus tidak baik dan sifat


ini memperkuat efeknya yang selektif pada cacing. Ekskresi
pirantel pamoat sebagian besar bersama tinja, dan kurang
dari 15% diekskresi bersama urin dalam bentuk utuh.
(Sukarban,1995)

Dosis

Dewasa

: 10 mg/kgBB selama 3 hari

Anak-anak : 10 mg/kgBB selama 3 hari(Sukarban,1995)


Efek
samping Efek samping pirantel pamoat jarang, ringan dan bersifat
dan
sementara, misalnya keluhan saluran cerna, demam, dan
kontraindikasi
sakit kepala. Penggunaan obat ini pada wanita hamil dan
anak dibawah usia 2 tahun tidak dianjurkan.
Dikontraindikasikan pada penderita penyakit hati, karena
dapat meningkatkan SGOT pada beberapa penderita.
(Sukarban,1995)

3.

Interaksi

Pirantel pamoat tidak boleh diberikan bersama piperazin


karena efek kerjanya berlawanan.

Perhatian

Hati-hati pada gangguan fungsi hati.

Nama obat

Albendazol

Farmakodinamik

Obat ini bekerja dengan cara memblokir pengambilan


glukosa oleh larva maupun cacing dewasa, sehingga
persediaan glikogen menurun dan pembentukan ATP
berkurang, akibatnya cacing akan mati. Obat ini memiliki

efek membunuh telur cacing tambang. (Sukarban,1995)


Farmakokinetik

Pada pemberian per oral, obat ini diserap dengan cepat oleh
usus. Obat ini dimetabolisir terutama menjadi albendazol
sulfoksida dalam urin.

Dosis

Dewasa

: 400 mg (dosis tunggal)(Sukarban,1995)

Anak-anak : 400 mg (dosis tunggal)


Efek
samping Efek samping berupa nyeri ulu hati, diare, sakit kepala,
dan
mual, lemah, insomnia. Pada studi toksisitas kronik dengan
kontraindikasi
hewan coba ditemukan adanya diare, anemia, hipotensi,
depresi SST, kelainan fungsi hati, fetal toxicity.
Dikontraiindikasikan untuk anak kurang dari 2 tahun,
wanita hamil, dan sirosis hati, serta riwayat
hipersensitivitas.(Sukarban,1995)
Interaksi

Pemberian bersama karbamazepin dapat menurunkan


efektifitas albendazol. Deksametason, simetidin, dan
prazikuantel dapat meningkatkan toksisitas albendazol.
(Garekar,2005)

Kehamilan

Biasanya aman tapi harus dipertimbangkan manfaat-resiko

Perhatian

Pasien dengan gangguan fungsi hati harus benar-benar


dievaluasi sebelum diberikan terapi albendazol, sebab
albendazol dimetabolisme di hati dan memiliki efek
hepatotoksik.(Garekar,2005)

Antianemia
Antianemia yang diberikan pada penderita infeksi cacing tambang ialah berupa
suplemen zat besi. Hal ini dikarenakan infeksi cacing tambang seringkali mengakibatkan
terjadinya penurunan zat besi secara berlebihan.
Sejumlah besar preparat besi tersedia di pasaran. Karena besi dalam bentuk fero
paling diabsorpsi maka hanya garam fero yang digunakan. Fero sulfat, fero glukonat, dan fero
fumarat semua efektif dan tidak mahal serta direkomendasikan pada pasien. Tambahan
vitamin C atau zat makanan lain pada umumnya tidak perlu. Preparat besi bentuk lepas
lambat dan salut enterik jangan digunakan, karena besi paling baik diabsorpsi di duodenum
dan jejunum proksimal.(Ries-Katzung,1998)

Garam besi yang berbeda menyediakan besi bebas dalam jumlah yang berbeda-beda.
Pada individu yang defisiensi besi, kira-kira 50-100 mg besi dapat bergabung ke dalam
hemoglobin harian, dan kira-kira 25% besi yang diberikan per oral sebagai garam besi dapat
diabsorpsi. Karena itu, 200-400 mg besi bebas harus diberikan setiap hari untuk memperbaiki
defisiensi besi paling cepat.(Ries-Katzung,1998)
Tabel Rekomendasi preparat besi per oral yang paling sering digunakan(Ries-Katzung,1998)
Preparat

Ukuran

Besi bebas per


t
a
b
l
e
t

tablet

Dosis Dewasa
(ta
ble
t
per
har
i)

Fero sulfat

200 mg

65 mg

3-4

Fero glukonat

320 mg

37 mg

3-4

Fero fumarat

200 mg

66 mg

3-4

Fero fumarat

325 mg

106 mg

2-3

Pasien dengan besi per oral harus dilanjutkan untuk 3-6 bulan. Ini tidak hanya
memperbaiki anemianya tetapi juga untuk mengisi kembali besi cadangan. Respons pertama
yang dapat diukur sebagai hasil terapi berhasil dapat dilihat kurang dari seminggu. Efek
samping umum dari terapi besi per oral antara lain mual, rasa tidak enak epigastrium, kejang
perut, konstipasi, dan diare. Efek samping ini biasanya berhubungan dengan dosis dan dapat
diatasi dengan menurunkan dosis harian atau makan tablet segera setelah atau bersama-sama
makanan. Beberapa pasien mengalami efek samping gastrointestinal yang ringan dengan
salah satu garam besi dibandingkan dengan yang lain dan mendapat keuntungan dengan
mengganti preparat.(Ries-Katzung,1998)
1.

Nama preparat besi

Fero sulfat

Indikasi

Anemia defisiensi besi

Dosis

Dewasa : 2-3 x 300 mg selama 6 bulan setelah makan.

(Depkes,2000)

2.

3.

Efek samping

Iritasi saluran cerna, mual, nyeri epigastrik, konstipasi,


tinja berwarna hitam.(Depkes,2000)

Nama preparat besi

Fero fumarat

Indikasi

Anemia defisiensi besi

Dosis

Dewasa

: 3 x 200-400 mg

Bayi

: 0,6 2,4 ml/kg/hr (sirup)

Anak

: 2,5 5 ml/kg/hr (sirup) (Depkes,2000)

Efek samping

Iritasi saluran cerna, mual, nyeri epigastrik, konstipasi,


tinja berwarna hitam.(Depkes,2000)

Nama preparat besi

Fero glukonat

Indikasi

Anemia defisiensi besi

Dosis

Dewasa

: 600-800 mg/hr dosis terbagi(Sukarban,1995)

Anak

: 300 mg/hr dosis terbagi (Depkes,2000)

Efek samping

Iritasi saluran cerna, mual, nyeri epigastrik, konstipasi,


tinja berwarna hitam.(Depkes,2000)

Multivitamin
Vitamin B Kompleks
Vitamin B Kompleks menyediakan intake untuk absorbsi vitamin B1, B6, B12, niasin,
asam pantotenat, biotin, kolin, inositol, asam paraamino benzoat, dan asam folat.(Sukarban,1995)

Anda mungkin juga menyukai