STATUS PASIEN
I.1
IDENTITAS
Nama
: Nn. M
Jenis kelamin
: Wanita
Usia
: 17 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Mahasiswa
Pendidikan
I.2
: SMA
Alamat
Tgl. Pemeriksaan
: 28-08-2015
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Nyeri tenggorokan saat menelan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang berobat ke Poliklinik THT RS Moh. Ridwan Meuraksa dengan keluhan
nyeri tenggorokan yang dirasakan terus-menerus saat menelan dan semakin memberat sejak
4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri tenggorokan disertai dengan perasaan mengganjal di tenggorokan, bau mulut, dan
tenggorokan kering. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien seringkali mendengkur saat malam
hari dan terbangun tiba-tiba. Hal ini sangat menggangu pasien sehingga ia merasa mengantuk
keesokan paginya karena tidak dapat tidr dengan nyaman. Nyeri dirasakan semakin
memberat setiap kali pasien menelan makanan padat dan lebih ringan saat pasien meminum
air hangat.
Pasien juga mengatakan bahwa ia mulai merasakan kurang nafsu makan sejak 5 hari yang
lalu.
Demam yang disertai batuk dan pilek dirasakan pasien 5 hari sebelumnya. Namun setelah
beristirahat, demam serta batuk dan pilek mulai berkurang.
1
Enam hari yang lalu, pasien baru saja menyelesaikan kegiatan orientasi sebagai
mahasiswi baru di salah satu Universitas Negeri yang ada di Bogor. Kegiatan selama satu
minggu tersebut diakui pasien sangat menguras tenanganya. Asupan gizi selama kegiatan
orientasi juga dirasakannya kurang. Pasien belum memeriksakan diri ke dokter dan atau
meminum obat apapun.
Keluhan suara serak, nafas sesak, tenggorokan seperti terbakar, telinga berdenging dan nyeri
telinga disangkal.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat mengalami radang tenggorokan 1 tahun yang lalu dengan gejala yang lebih berat
daripada yang dialaminya saat ini. Paien mengaku setiap malam tidak bisa tidur, tidak bisa
makan-makanan padat, didahului dengan demam, batuk, dan pilek sebelumnya. Sejak saat itu
pasien sering mengalami riwayat demam, batuk, dan pilek selama lebih dari 3 kali dalam
kurun waktu satu tahun terakhir. Pasien berobat ke Puskemas saat pertama kali mengalami
gejala tersebut. Selanjutnya pasien hanya membeli obat warung setiap kali demam, batuk,
dan pilek muncul kembali.
Riwayat pasien memiliki riwayat operasi disangkal
Riwayat radang hidung, radang sinus kronik disangkal.
Riwayat alergi, sering bersin di pagi hari disangkal.
Riwayat adanya penurunan berat badan secara drastis dalam 3 bulan terakhir disangkal.
Riwayat pengobatan :
Pasien sudah berobat ke Puskesmas 1 tahun yang lalu saat gejala yang sama namun lebih
berat pertama kali dirasakan. Pasien merasa lebih baik setelah berobat ke Puskemas.
Riwayat penyakit keluarga :
Keluhan gejala serupa seperti pasien disangkal.
Riwayat keluarga memiliki alergi disangkal.
Riwayat penyakit keganasan dalam keluarga disangkal.
I.3
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM, KESADARAN, & TANDA-TANDA VITAL
Keadaan umum
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
Nadi
: 80 x/menit
Tekanan darah
: 100/70 mmHg
Laju pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: afebris
STATUS GENERALIS
Kepala
Mata : konj. anemis -/-, sklera ikterik-/-, pupil bulat, refleks cahaya +/+, isokor 3 mm
Leher : pembesaran kel. limfe (-), pembesaran kel. tiroid (-)
THT
STATUS LOKALIS
TELINGA
BAGIAN
Pre-aurikula
Aurikula
Retro-aurikula
CAE
KELAINAN
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
Kongenital
Kulit
Sekret
Cerumen
Edema
Jar. granulasi
Massa
Gambar :
KANAN
KIRI
Fistula (-), auricula Fistula (-), auricula asesoris
asesoris (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Mikro/makrotia (-)
Mikro/makrotia (-)
(-)
(-)
Ateroma (-), keloid (-),
Ateroma (-), keloid (-),
kista (-)
kista (-)
Hematoma (-)
Hematoma (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia (-)
Atresia (-)
Warna merah muda
Warna merah muda
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
BAGIAN
Membran timpani
KELAINAN
Intak
Warna
Putih
mutiara
Refleks cahaya
Gambar :
Cavum timpani
KANAN
(+)
keabuan
KIRI
(+)
spt Putih keabuan spt mutiara
(+)
(+)
TES
PENDENGARAN
KANAN
KIRI
Tes Rinne
Positif
Positif
Tes Weber
Tes Swabach
Sesuai pemeriksa
HIDUNG
PEMERIKSAAN
Keadaan luar
Edema
Hematom
Nyeri tekan
Krepitasi
Kel. kongenital
Radang
Trauma
Tumor
Rhinoskopi anterior Cavum nasi
Konka inferior
Konka media
Meatus nasi
Septum
Kelainan lain
Pasase udara
Rhinoskopi
posterior
KANAN
Bentuk biasa, asimetri (-),
deviasi (-), deformitas (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia (-), meningokel(-)
(-)
(-)
(-)
Lapang, mukosa merah
muda, sekret (-)
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Sekret (-)
Lurus
Polip (-), tumor (-),
korpus alienum (-), adhesi
konka dengan septum (-)
Normal
KIRI
Bentuk biasa, asimetri (-),
deviasi (-), deformitas (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia (-), meningokel (-)
(-)
(-)
(-)
Lapang, mukosa merah
muda, sekret (-)
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Sekret (-)
Lurus
Polip (-), tumor (-), korpus
alienum (-), adhesi konka
dengan septum (-)
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Mukosa
Sekret
Koana
Torus tubarius
Fossa
Rossenmuler
Tumor
Ost.
eustachius
tuba
KETERANGAN
Warna merah muda
Normal, ulkus (-)
Berlubang (-), tambal (-)
Simetris
Simetris, tidak hiperemis, pergerakan palatum (+)
(-)
Hiperemis
T2-T2
(+/+) melebar/melebar
(+/+)
(-/-)
Detritus
Detritus
Kript
a
T
2
T
2
Faring :
- Mukosa
- Granula
- Post nasal drip
Laring :
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Plika aryeiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Tidak diperiksa
Kript
a
MAKSILOFASIAL
BAGIAN
KETERANGAN
Maksilofasial :
Pemeriksaan pasif :
(-)
- deformitas (-)
(-)
- tanda radang (-)
- kemencongan pada wajah (-) / wajah (-)
simetris
(-)
- nyeri tekan pada wajah (-)
- pemeriksaan sensoris dengan kapas:
Tidak ada kelainan
normoestesia kiri & kanan
Pemeriksaan aktif :
gerakan aktif mencucu, menyeringai,
memencongkan mulut, menaikkan alis
dapat dilakukan, kanan-kiri simetris
LEHER
BAGIAN
Leher :
- Bentuk
-
Massa
KETERANGAN
Normal, deformitas (-), tanda radang (-), edema (-), pembesaran kelenjar tiroid &
KGB (-)
(-)
Gambar :
I.4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan pada pasien ini
I.5
RESUME
Wanita, 17 tahun, datang berobat ke Poliklinik THT RS Moh. Ridwan Meuraksa dengan
keluhan nyeri tenggorokan saat menelan. Nyeri dirasakan terus-menerus dan semakin
memberat sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri tenggorokan disertai dengan perasaan mengganjal di tenggorokan, bau mulut, dan
tenggorokan kering. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien seringkali mendengkur saat malam
hari dan terbangun tiba-tiba. Nyeri dirasakan semakin memberat setiap kali pasien menelan
makanan padat dan ringan saat pasien meminum air hangat.
Pasien mengaku bahwa ia kurang nafsu makan sejak 5 hari yang lalu. Demam yang disertai
batuk dan pilek dirasakan 5 hari yang lalu. Namun, gejala berkurang setelah pasien
berisitrahat.
Enam hari yang lalu, pasien baru saja menyelesaikan kegiatan orientasi sebagai
mahasiswi baru di salah satu Universitas Negeri yang ada di Bogor. Kegiatan selama satu
minggu tersebut diakui pasien sangat menguras tenanganya. Asupan gizi selama kegiatan
orientasi juga dirasakannya kurang. Pasien belum berobat.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan kedua tonsil hiperemis, T2-T2, terdapat
detritus dan kripta pada kedua tonsil.
I.6
DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut dengan komplikasi sleep apneu
I.7
DIAGNOSIS BANDING
Tonsilitis Kronis Eksaerbasi Akut
Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut et kausa Bakteri
Tonsilitis Kronie Eksasebasi Akut et kausa Virus
I.8
PERENCANAAN AWAL
a) Rencana Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium darah (Leukosit, Laju Endap Darah, Hemoglobin)
10
b) Rencana Terapi
Medikamentosa :
o Lokal :
Obat kumur yang mengandung desinfektan ( obat kumur betadine 1 fl 3x20 ml )
o Sistemik :
- Antibiotik amoxilin 3x500mg/hari selama 6-10 hari
- Analgesik/antipiretik Paracetamol tablet 3x500mg 3x/hari
Operatif :
o Merencanakan operasi Tonsilektomi
I.9
MONITORING
a) Monitoring Subjektif
Monitoring perkembangan keluhan nyeri menelan, mendengkur saat tidur, dann
atau tidak.
Monitoring perkembangan keluhan tambahan yang mengarah kepada komplikasi
b) Monitoring Objektif
Monitoring perkembangan tonsillitis, apakah semakin membesar atau tidak.
Monitoring uji usap tonsil pada pasien.
Monitoring hasil kultur & uji resistensi kuman
I.10
EDUKASI
a. Makan-makanan yang tidak teralu keras, panas, dan dingin. Makan-makanan yang
lunak dahulu.
b. Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi minimal
2 kali sehari.
11
c. Minum obat teratur, istirahat cukup, banyak minum air putih hangat.
d. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas.
e. Edukasi untuk tidur dengan posisi miring, hindari posisi terlentang untuk
menghindari kesulitan bernafas saat tidur dan mendengkur. Bila semakin parah, dapat
menggunakan mesin CPAP( Continous Positive Airway Pressure) setiap kali tidur.
f. Datang kembali untuk kontrol setelah 5 hari, untuk melihat perkembangan
penyembuhan.
g. Edukasi untuk segera berobat jika ada keluhan batuk pilek dan sakit tenggorokan.
I.11
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
12