Anda di halaman 1dari 15

REVIEW BUKU

Guidelines for Preparing Urban Plans


Chapter 2 & Chapter 3
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Perencanaan (TKP 349)
Dosen Pengampu: Ir. Holy Bina Wijaya, MUM

Disusun oleh:
Kelompok 5 B
Iqbal Sadri

21040114120036

Rianto Josua Roynson

21040114120058

Zaenab Arifah

21040114130072

Intan Hapsari Surya Putri

21040114130080

Netanya Perwitasari

21040114130090

Novita Rohmana Putri

21040114130096

Naufal Alfibrian S.

21040114130112

M. Wahyu Hidayat

21040114130114

Shabrina Ghaisani

21040114140118

Mega Febrina Kusumo A.

21040114140124

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
0

A. Resume
Bagian 2 Proses Perencanaan
Definisi Umum Proses Perencanaan
Perencanaan dalam pengertian umum dapat didefinisikan sebagai "kegiatan
pemecahan masalah yang diarahkan pada suatu tujuan". Perencana kota tidak
menciptakan perencanaan; kegiatan ini merupakan suatu produk peradaban, dan telah
digunakan sejak manusia mulai dari masa yang nomaden atau berpindah ke masa
pertanian, dan merencanakan ke depan untuk makanan dan tempat tinggal yang
diperlukan untuk bertahan hidup musim dingin yang sulit.
Perencanaan adalah proses yang banyak digunakan pada kehidupan yang biasanya
meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan, desain alternatif solusi, evaluasi dampak
potensial, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan. Ketika digunakan dalam pengertian
ini, orang-orang di banyak lapisan masyarakat, seperti petugas perusahaan, insinyur,
tentara, dan supir taksi menggunakan proses perencanaan.
Proses Perencanaan Digunakan dalam Bidangnya
Perencana wilayah dan kota telah menggunakan satu bentuk atau lain bentuk dari
proses perencanaan sejak awal profesi perencanaan. Contohnya adalah Pattrick Geddes
yang sejak lama menganjurkan prosedur tiga langkah yaitu survei, analisis, rencana.
Saat ini, sebagian besar perencana menggunakan proses perencanaan yang
diketahui oleh para akademisi sebagai suatu model yang rasional. Setiap perencana yang
menggambarkan proses memiliki versi tersendiri, dan dapat mengidentifikasikan dari tiga
hingga satu lusin (atau lebih) komponen di dalamnya. Sementara sejumlah penulis
mengkritik model rasional.
Bentuk khas dari Proses Perencanaan Kota yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengidentifikasi masalah dan pilihan


Membuat tujuan dan sasaran; mengidentifikasi prioritas
Mengumpulkan dan menginterpretasikan data
Mempersiapkan perencanaan
Rancangan program untuk implementasi rencana
Mengevaluasi potensi dampak rencana dan pelaksanaan

program,

dan

memodifikasi rencana
7. Review dan mengadopsi rencana
1

8. Review dan mengadopsi pelaksanaan program


9. Kelola rencana-pelaksanaan program, memantau dampaknya, dan memperbaiki
rencana untuk mendapatkan feedback (umpan balik)
Aplikasi Proses Perencanaan
Perencana Wilayah dan Kota menggunakan proses perencanaan sebagai inti dari
praktek profesional mereka. Memang benar bahwa banyak perencana mencurahkan
banyak waktu mereka untuk satu fase dari proses atau lain dalam kegiatan mereka seharihari seperti contoh bagian administrasi pengukuran, analisa suatu dampak, rancang kota,
perencanaan anggaran, tapi ciri khas perencana profesional adalah pengetahuan dan
kemampuan untuk menggunakan proses perencanaan pada keseluruhan bagiannya
sebagai prosedur untuk menyelesaikan berbagai masalah yang saling terkait yang
ditemukan di daerah perkotaan.
Perencana kota dapat menggunakan proses perencanaan ketika mengerjakan satu
subjek atau fungsi, seperti parkir di luar jalan, perumahan untuk orang tua, atau layanan
perpustakaan. Ketika hal ini dilakukan, itu harus digunakan dengan cara yang
berhubungan dengan topik yang sedang direncanakan untuk konteks sosial yang lebih
besar.
Perencana kota juga menggunakan proses perencanaan untuk merencanakan halhal yang terjadi secara bersamaan untuk berbagai topik yang saling terkait yang menjadi
perhatian untuk daerah perkotaan tertentu. Kegiatan ini umumnya dikenal sebagai
perencanaan yang komprehensif. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini disebut
rencana komprehensif atau rencana umum. Beberapa plannes menghindari menggunakan
istilah "perencanaan yang komprehensif" dan "rencana komprehensif" karena sifat
"komprehensif" mungkin menyiratkan beberapa orang termasuk topik yang berkaitan
dengan lingkup perkotaan. Mereka berpendapat bahwa perencana kota tidak seharusnya
mengaku memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan perkotaan; kita memiliki pengetahuan dan sumber daya yang terbatas, dan
karena itu kita tidak bisa benar-benar komprehensif.

Halaman buku berikut merangkum satu versi dari proses perencanaan. Sementara
langkah-langkah dalam prosedur yang tercantum dalam urutan numerik, dua hal harus
ditekankan:
1. Beberapa langkah yang dapat dan harus dilakukan secara bersamaan.
Sebagai contoh, Langkah ketiga yaitu Koleksi Data kemungkinan dapat dilakukan
secara bersamaan dengan langkah kedua yaitu menentukan tujuan dan seterusnya.
2. Berbagai langkah yang sangat interaktif.
Para perencana seharusnya mampu memprediksikan penggunaan prosedur "cutand-try" yang mana disalah satu bagian perencanan adalah "cut-to-fit" pada suatu
situasi, dan kemudian melakukan evaluasi untuk melihat seberapa baiknya hal
tersebut dipadukan dengan bagian yang lain. Jika pada bagian tersebut suatu
bagian tidak berjalan secara harmonis, penyelarasan sangat dibutuhkan pada
bagian yang baru, bagian yang lama atau untuk semua bagian.

Zae
Data - data pokok yang sering dikumpulkan selama persiapan rencana umum perkotaan :
Lingkungan Alami
Kelerengan
Fitur Topografi
Iklim
Vegetasi
Ikan dan Suaka Margasatwa
Geologi
Bahaya Geologi
Sumber Mineral
Tanah dan Kemampuan Tanah
Sumber Air
Bahaya Banjir
Polusi Suara
Kualitas Udara
Kualitas Air
Lingkungan Terbangun
Tata Guna Lahan
Lokasi dan Ukuran Pusat-pusat kerja
Kualitas Visual
Perumahan (Jumlah dan Kualitas )
3

Bangunan-bangunan dan situs sejarah


Bangunan Arsitektur yang signifikan
Sistem Penyediaan Air
Sistem Drainase Badai
Pengelolaan Air Limbah
Sistem Jalan
Catatan Izin Bangunan
Pemerintah
Organisasi Kepemerintahan
Batas-Batas Hukum
Kondisi Politik
Peraturan Pembangunan Lahan
Penetapan Wilayah
Kebijakan Penggabungan Daerah
Latihan Menaksir
Tarif Pajak
Kebijakan Pokok-pokok Kepemerintahan
Lalu lintas dan Transportasi
Lokasi Alat Pembangkit Listrik
Jumlah Listrik yang dihasilkan
Volume Lalu-Lintas
Kapasitas Jalan
Layanan Transit
Transportasi Truk
Transportasi Udara
Transportasi Kereta
Transportasi Air
Kondisi Sosial dan Ekonomi
Karakteristik dan Jumlah populasi
Karakteristik Pendapatan
Volume Penjualan Eceran
Karakteristik Tenaga Kerja
Masalah-masalah Sosial
Statistik Kejahatan
Biaya Hidup
Produksi Pertanian
Produksi Mineral
Produksi Kayu
Fasilitas dan Layanan Publik
Perlindungan Kebakaran
Perlindungan Polisi
Sekolah
Perpustakaan
4

Gereja-gereja
Taman Rekreasi
Management Limbah Padat
Yang lainnya
Pola Kepemilikan Tanah
Area Lokasi Pertumbuhan
Area Lokasi Penurunan
Indentifikasi Karakteristik Lingkungan Sekitar
Langkah 5 : Rancangan Program untuk Mengimplementasikan Rencana
Kebanyakan orang fokus terhadap masa depan komunitas mereka, ingin
mengetahui program apa saja yang akan digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang diusulkan, Seberapa banyak program tersebut akan menghabiskan dana, dalam hal
Dolar dan pembatasan kebebasan pribadi, dan apakah program tersebut akan mencapai
tujuan komunitas. Dengan demikian , para perencana seharusnya mengembangkan
informasi kedalam beberapa topik sebelum meminta rencana umum perkotaan secara
resmi diadopsi.
Yang paling diakui secara luas dalam program implementasi rencanan terbagi
menjadi 5 kategori utama :
1. Undang-undang dan peraturan administrasi pemerintah lokal yang berfokus pada
tata guna lahan dan pengembangan lahan seperti : Undang-undang Penentuan
wilayah, undang-undang Subdivisi, undang-undang bangunan, undang-undang
perumahan, grading atau dinances
2. Tinjuan Rancangan (contoh : meninjau dampak yang ditimbulkan dari berbagai
keputusan )
3. Pemerintah lokal mengambil alih program penyediaan layanan publik seperti
program rekreasi bagi masyarakat
4. Pemerintah lokal mengambil alih program pembangunan sepertiPembangunan
pabrik pembuangan Limbah
5. Program Konstruksi yang dilakukan oleh individu atau perusahaan (misalnya
subdivisi baru, pusat-pusat kerja baru)
Organisasi yang khas dalam rencanan umum perkotaan jangka panjang
1. Latar Belakang
Rangkuman kondisi saat ini
Asumsi tentang masa depan
5

Proyeksi pertumbuhan atau perubahan


Masalah yang muncul
2. Tujuan dan Kebijakan umum
3. Gambaran proposal rencana besar
4. Penyertaan elemen-elemen satu demi satu
Elemen-elemen yang disarankan dalam rencana umum perkotaan jangka panjang
1. Latar belakang
Rangkuman kondisi saat ini
Proyeksi perubahan
Masalah yang muncul
2. Tujuan dan kebijakan
3. Rekomendasi rencana
4. Strategi untuk melaksanakan rekomendasi rencana ( who does, What)
Catatan :
1. Perlakuan elemen-elemen dalam rencana
Setiap elemen sering mengikuti gambaran umum sebuah rencana, tetapi membatasi
diskusi dengan topik elemen tersebut
2. Lampiran
Topik yang dimasukkan dalam lampiran yang harus dipublikasikan secara terpisah, dan
benar-benar terpisah dari rencana yaitu
Data latar belakang
Analisis kemungkinan dampak yang terjadi dalam program pelaksanaan rencana
3. Perlakuan program pelaksanaan rencana
Program pelaksanaan seperti peraturan penentuan wilayah dan program peningkatan ibu
kota bukan termasuk bagian dari rencana umum perkotaan dan tidak harus dipublikasikan
atau dipresentasikan
Langkah 6: Evaluasi Potensi dampak dari Rencana dan Program Pelaksanaan
Tahap evaluasi dampak dari kedua rencana dan program pelaksanaan dimaksud harus meliputi
analisis:
1. Kemungkinan dampak lingkungan
2. Pengaruhnya terhadap ekonomi lokal (perubahan dalam pekerjaan, penjualan ritel, dll).
3. Potensi dampak pada keuangan pemerintah daerah (biaya layanan menyediakan,
penerimaan pajak, tarif pajak, dll).
4. Konsekuensi sosial yang mungkin akan terjadi.

Sementara rencana tersebut sedang dipersiapkan, potensi dampak yang harus dipertimbangkan
secara bersamaan. Jika dampak kerugikan yang parah ditemukan, perencana harus memodifikasi
rencana atau program pelaksanaan untuk menghilangkan atau mengurangi efek secara
substansial.
Langkah ke-7 : Meninjau dan Menerapkan Rencana
Dalam memutuskan sebuah kebijakan dan menerapkannya sangat dibutuhkan sebuah peninjauan
terhadap suatu kebijakan tersebut sebelum akhirnya dijadikan sebagai kebijakan tetap. Hal ini
berguna agar tidak terjadi kesalahpahaman serta meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan
dikemudian hari. Langkah ini dapat dilakukan dengan mendengar pendapat public terhadap suatu
renana sebelum akhirnya diterapakan.
Langkah ke-8 : Meninjau dan Menerapkan program implementasi-rencana
Langkah ini yaitu memberitahukan kepada masyarakat umum tentang program yang sudah
direncanakan dan bagaimana pelaksanaannya.
Langkah ke-9 : Mengatur penyelengaraan program dan mengawasi dampaknya
Penyelenggaraan program merupakan hal yang sangat penting dalam tahap proses perencanaan
karena dalam tahap ini langsung terlihat oleh masyarakat bagaimana implikasinya terhadap
mereka. Agar program berjalan dengan baik maka dibutuhkan pengawasan terhadap berjalannya
program tersebut.
Rencana Memerlukan Kajian dan Pembaharuan secara Berkala
Sebuah perencanaan tidak dapat selamanya relevan dengan keadaan dalam suatu masyarakat
disebabkan perubahan-perubahan yang dapat terjadi seperti perubahan zaman, perubahan kondisi
ekonomi, perubahan nilai sosial serta perubahan dalam menetapkan sebuah prioritas . oleh
karena itu dibutuhkan kajian dan pembaharuan secara berkala agar perencanaan tersebut tetap
bisa eksis dan relevan dengan kondisi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

Adanya staff perencana yang mengamati secara berkelanjutan terhadap suatu peristiwa
dan tren terbaru yang berkaitan dengan program perencanaan.
Adanya komisi perencana danbadan legislatifyang mengadakantinjauan tahunan terhadap
program perencanaan
Melakukan peninjauan dan revisi Program utama dari rencana umums etiap lima sampai
tujuh tahun.
Bagian 3 Rencana

Menurut bukuthe Practice of Local Government Planning, yang ditulis oleh Hollander dkk, rencana
mempunyai beberapa karakeristik, yaitu:
1. Rencana fisik. Rencana merupakan arahan untuk perkembangan fisik suatu masyarakat.
2. Jangka panjang. Jangka waktu rencana yang lebih dari satu tahun.
3. Menyeluruh. Meliputi keseluruhan kota secara geografis.
Perencanaan komprehensif & Perencanaan terbatas
Perencanaan komprehensif digunakan untuk:
1. Untuk berbagai topic
2. Untuk wilayah geografis yang luas
3. Untuk jangka waktu yang lama
Perencanaan terbatas digunakan untuk:
1.
2.
3.
4.

Untuk topic yang lebihsempitatau


Untuk wilayah geografis yang kecil atau
Untuk jangka waktu pendek atau
Terdiri dari satu atau gabungan dari ciri-ciri di atas

Manfaat dari Perencanaan komprehensif adalah:


1.
2.
3.
4.
5.

Menyediakan gambaran desain masa mendatang dan karakter masyarakat


Menunjukkan pentingnya dan hubungan dari beberapa topic
Menunjukkan ketergantungan antar wilayah geografis
Menunjukkan potensi dampak jangka panjang
Mencerminkan kepentingan dari berbagai masyarakat, daripada kelompok khusus tertentu.

Manfaat dari Perencanaan terbatas adalah:


1. Mengrekomendasikan solusi untuk permasalahan yang berpusat kepada topik individu, seperti
perumahan dengan harga terjangkau.
2. Mengrekomendasikan perencanaan untuk masa depan wilayah geografis kecil, seperi CBD.
3. Mengrekomendasikan tindakan khusus yang harus dilakukan secepatnya, seperti mengidentifikasi
proyek yang termasuk dalam program pengembangan ibukota selanjutnya.
4. Menanggapike khawatiran segmen tertentu dari masyarakat umum, seperti petani.
Kelebihan yang dimiliki perencanaan komprehensif, yaitu:
1. Memberikan gambaran keseluruhan dari masadepan wilayah perencanaan, dan kondisi yang akan
terjadi di wilayah tersebut.
2. Mempertimbangkan keterkaitan dari berbagai topic dan wilayah geografis.
3. Memberikan sebuah sarana untuk masyarakat, dari spectrum kepentingan yang luas, untuk
berpartisipasi dalam perencanaan dan proses pembuatan keputusan.
4. Data yang dibutuhkan dapat berbentuk umum, daripada terperinci.
Kelemahan yang dimiliki perencanaan komprehensif, yaitu:
1. Membutuhkan jumlah yang besardan berbagai kumpulan data dan analisis; Hal ini membutuhkan
biaya mahal dan membutuhkan waktu yang lama.
2. Kelompok besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai mufakat dibandingkan
dengan satu kelompok kecil yang memiliki kesamaan kepentingan
8

3. Keefektifan partisipasi warga yang dalam peninjauan rencana jarak jauh sulit untuk diatur.
4. Kadang-kadang ada kecenderungan untuk merekomendasikan tindakan yang menyangkut masa
depan yang menutup pilihan yang lebih baik dibiarkan terbuka
5. Komitmen pada proyek-proyek jangka panjang dalam beberapa kasus, dapat membawa
perubahan yang sulit untuk dikembalikan atau dimodifikasi
6. Rencana jangka panjang biasanya tidak sangat berguna sebagai dasar untuk menyusun program
peningkatan modal jangka pendek
7. Rencana jangka panjang sering tidak cocok sebagai pandua nuntuk keputusan pembagian zona.
8. Sarana melaksanakan rencana jangka panjangsering tidak jelas, atau tidak ada, ketika rencana
tersebut sedang dipersiapkan.
9. Kebanyakan warga awam mengalami kesulitan konseptualisasi atau kebingungan dalam berpikir
kondisi yang mungkin terjadi di masa depan yang akan datang.
REVIEW
Rencana memiliki tiga karakter, yaitu bersifat fisik, jangka waktu yang lama, dan komprehensif
atau menyeluruh. Dari ketiga karakterisitik tersebut, rencana menjadi panduan atau arahan dalam
menentukan keputusan dalam suatu perencanaan. Terdapat dua perencanaan, yaitu perencanaan
komprehensif dan perencanaan terbatas. Perencanaan komprehensif digunakan untuk masalah yang lebih
luas, di wilayah yang lebih luas, dan jangka waktu yang lama dibandingkan perencanaan terbatas.
Dalam chapter ini membahas kelebihandan kekurangan perencanaank omprehensif. Perencanaan
komprehensif sangat berguna untuk perencanaan untuk jangka waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari
lima tahun. Namun dalam pembahasannya, perencanaan komprehensif memiliki lebih banyak kelemahan
dibandingkan kelebihannya. Walaupun pada pelaksanaannya sulit karena melibatkan masyarakat umum,
perencanaan komprehensif ini lebih efisien untuk digunakan sebagai perencana di wilayah-wilayah luas.
Dan dalam pembahasannya, tidak disebutkanc ontoh implementasi perencanaan komprehensif agar
pembaca lebih mengerti dalam pembahasannya.
Lingkup perencanaan komprehensif lebih luas dibandingkan perencanaan terbatas. Perencanaan
komprehensif lebih sesuai untuk perencanaan di wilayahg eografis yang luas seperti kota. Setiap
perencanaan memiliki risiko dari pelaksanaannya. Perencanaan komprehensif memiliki kelemahan dan
risiko yang lebih besar, namun perencanaan komprehensif ini sesuai untuk digunakan dalam perencanaan
wilayah yang luas dan untuk penyelesaian masalah yang lebih kompleks.

Perencanaan yang terbatas, ketika dibandingkan dengan perencanaan yang komprehesif,


memiliki beberapa keuntungan :
1. Membutuhkan sedikit data
2. Satu topik perencanaan lebih mudah dipahami daripada banyak topik

3. Proyeksi jangka pendek lebih terpercaya daripada proyeksi jangka panjang (Keberlanjutan
masa depan proyek anda, semakin besar ketidakpastian, maka semakin besar
kemungkinan adanya kesalahan)
4. Melibatkan lebih sedikit orang dalam melihat rencana dan proses pengambilan keputusan,
dan karena itu prosedur yang lebih cepat dan salah satu yang membangkitkan kurangnya
kontroversi
5. Ini adalah prosedur yang relatif sederhana, karena mengurangi angka kombinasi dan
permutasi dari faktor yang bersangkutan
6. Maksud dari implementasi perencanaan untuk masa depan yang dekat biasanya jelas, dan
biaya, keuntungan, dan efek mereka dapat di estimasikan dengan cukup jelas
7. Biasanya sangat mudah untuk mendapatkan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan untuk area yang kecil atau perencanaan single-topic, terutama jika jangka
waktunya dekat dan spesifik
8. Perencanaan jangka pendek biasanya dapat digunakan sebagai basis untuk mempersiapkan
atau meninjau program peningkatan modal
9. Perencanaan jangka pendek lebih tepat untuk membimbing keputusan zonasi daripada
perencanaan jangka panjang
10. Membuat keputusan menjadi terbatas dalam area geografi atau dalam wadah dari beberapa
topik membuatnya menjadi mungkin untuk diteliti tentang efek dari implementasi
rencana. Jika aksi tersebut ternyata tidak bijaksana, mungkin hanya kerugian kecil yang
terselesaikan dan koresi mungkin akan lebih cepat
Perencanaan yang terbatas memiliki beberapa kelemahan:
1. Jika sering menghilangkan pertimbangan dari pandangan dan ketertarikan dari
masyarakat yang mana tidak dipetimbangkan langsung dari topik area dibawah
pertimbangan walaupun ornag-orang tersebut akan terpengaruh dari efek kedua atau
ketiga
2. Perencanaan dari satu topik biasanya tidak mempertimbangkan keterkaitan dari
berbagai topik yang ditemukan dalam kehidupan urban saat ini
3. Perencanaan area yang kecil terkadang tidak mempertimbangkan hubungan antara area
perencanaan dengan area geografi
4. Perencanaan area yang kecil terkadang tidak mempertimbangkan kemungkinan
kebijakan preseden yang telah ditetapkan yang akan berlaku didalam area yang sama
atau situasi yang sama
5. Rencana jangka pendekbijaksanapolitikseringmengabaikanimplikasi jangka panjang
6. Data yang dibutuhkan untuk persiapan rencana, yang mana tidak untuk daerah besar
atau untuk berbagai topik, harus cukup rinci dan spesifik
KOMENTAR BEBERAPA RENCANA UMUM TERBARU

10

Sebuah kritik pada sejumlah rencana umum yang baru-baru saja dibuat. Rencana
mempersiapkannya terlalu lama dan mahal. Pada tahun 1990 seorang konsultan
perencanaan memperkirakan bahwa biaya minimum untuk mempersiapkan ratarata rencana umum untuk kota kecil sekitar $100.000. Pada tahun 1994 konsultan
lain menawarkan aturan praktis yang membutuhkan sekitar lima tahun
perencanaan untuk mempersiapkan rencana umum menengah untuk kota atau
negara California. Sebuah kota terdekat di California, terdiri dari 100.000 populasi
penduduk, di tahun 1992-1994 menghabiskan sekitar $500.000 untuk
memperbaharuinya.
Beberapa rencana tidak dapat dimengerti ketika dianggap sebagai entitas meskipun
masing-masing elemen terpisah. Ketika hal ini terjadi, sangat sulit untuk memahami
gambaran besar dar apa yang direncanakan. Begitu juga beberapa rencana yang
sangat mahal untuk mencetak dan mendistribusikan. Ini berarti bahwa rencana ini
tidak mudah diakses oleh masyarakat umum. (Sebagai contoh : Urbanisasi di
California menerbitkan rencana umum pada tahun 1986 yang datang dalam dua
volume, memiliki 1.441 halaman, berat 15 pon , dan memiliki harga jual $ 121).
Ketika suatu rencana mahal dipersiapkan, yurisdiksi kecil tidak mampu, dan
yurisdiksi besar enggan untuk merevisinya. Banyak negara memberlakukan
undang-undang yang mengharuskan kota dan daerah untuk menyusun rencana
umum, dan telah diamanatkan apa elemen yang harus dimasukkan dalam rencana
ini. Beberapa elemen diamanatkan menambah substansi untuk biaya persiapan
rencana. Program modal perbaikan, peraturan zonasi , dan program perumahan
adalah contoh dari praktek ini .
Dalam review terbaru (1988-1993) rencana umum dihasilkan oleh kota dan daerah,
bahwa isinya bisa ditempatkan dalam satu atau lebih kategori berikut :
1.

Latar Belakang Data - koleksi , analisis , dan publikasi untuk yurisdiksi lokal
dan sekitarnya (misalnya, jumlah populasi dan karakteristik, kegiatan
ekonomi, penggunaan lahan, persediaan perumahan , arus lalu lintas , dll. )

2.

Rencana jangka panjang - ( yaitu, selama 15 sampai 30 tahun ) untuk seluruh


wilayah hukum, biasanya diselenggarakan oleh materi pelajaran elemen .
Banyak dari elemen ini diamanatkan oleh undang-undang negara; beberapa
opsional .

3.

Rencana jangka pendek - ( yaitu, sampai lima tahun ). Ini rencana multi-topik
yang jarang untuk seluruh wilayah hukum : paling sering untuk sub - area
( misalnya, daerah pesisir ) , atau untuk topik individu .

4.

Program implementasi - ( misalnya , program peningkatan modal, program


pengelolaan sampah, program perumahan , dll )

11

Keempatnya dapat dipercaya untuk para perencana, dan biasanya layak


digunakan. Namun, jika dua, tiga atau bahkan empat topik yang disatukan
dalam satu dokumen, di bawah judul "rencana umum", mereka dapat
menghasilkan sebuah dokumen yang panjang, sulit bagi orang awam untuk
memahami, membutuhkan amandemen, dan mahal untuk membuatnya .
Rekomendasi
Beberapa praktek perencanaan yang membutuhkan reformasi ; Program rencana
persiapan harus mencakup lima bagian utama berikut :
1.

Latar Belakang Data, analisis , dan publikasi

2.

Rencana umum jangka panjang , untuk seluruh wilayah perencanaan

3.

Rencana jangka pendek daerah, dipersiapkan terlebih dahulu untuk daerah


cepat berubah, maka untuk daerah yang stabil waktu memungkinkan

4.

Fungsi Rencana, untuk topik individu

5.

Rencana program implementasi, biasanya didasarkan pada rencana daerah


jarak pendek, tetapi konsisten dengan tujuan dan kebijakan dari rencana
umum jangka panjang .

Background Data
Background data dikumpulkan, dianalisis, dan diterbitkan di dalam satu atau lebih laporan yang
terpisah, bukan bagian dari general plans.
General Plans
General plan dengan jangka 15 sampai 25 tahun harus disiapkan untuk kota dan kabupaten.
General plan harus: berjangka panjang, berkekuatan hukum yang luas, bersifat umum,
mempertimbangkan berbagai topik. Rencana ini sebagai dasar dari program rencana daerah.
General plan harus ditinjau kembali setiap lima hingga tujuh tahun
District Plans
District plan harus berjangka pendek, untuk area yang kecil, bersifat spesifik, dan
mempertimbangkan berbagai topik. District plan harus dipersiapkan untuk wilayah yurisdiksi di
mana perubahan dapat terjadi atau dapat diantisipasi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Area di mana banyak subdivisi diantisipasi


Central business districts
Wilayah pelestarian sejarah
Daerah pelestarian ruang terbuka terancam
Daerah Redevelopment
12

6. Area diusulkan untuk aneksasi


District plans harus ditinjau kembali setiap tahun dan harus sesuai dengan general plans.
Function Plans
Function plans adalah rencana untuk sebuah topik tunggal, yang terikat pada subjek terkait
(contoh: angkutan umum, perumahan, ruang terbuka).
1. Function plans berjangka panjang dengan wilayah yurisdiksi luas memiliki yang bersifat
umum mungkin sesuai untuk penyertaan dalam rencana umum sebagai salah satu elemen.
2. Function plans berjangka pendek biasanya cukup spesifik.
3. Function plans berjangka pendek harus konsisten dengan function plans jangka panjang.
Plan Implementing Programs
Plan-implementing program mencakup topik-topik seperti peraturan zonasi, tata cara pembagian,
program peningkatan modal, program perumahan, program pengelolaan sampah, dll. Ini harus
konsisten dengan rencana jangka pendek. Plan-implementing program harus diadopsi oleh badan
legislatif dari yurisdiksi lokal.
ADOPTING PLANS
Hal ini diinginkan (dan diwajibkan oleh hukum di banyak negara) untuk memiliki komisi
perencanaan dan badan legislatif dari yurisdiksi lokal yang secara resmi mengadopsi general
plans. Jika hukum negara mengharuskan peraturan implementasi rencana yang konsisten dengan
rencana umum pemerintah setempat, pemerintah mungkin dapat mengadopsi rencana umum
jangka panjang sebagai kerangka perencanaan jarak pendek yang lebih rinci, dan mengadopsi
seri dari rencana jangka pendek daerah sebagai pelengkap rencana jangka panjang .Rencana
jangka pendek harus konsisten dengan rencana jangka panjang, dan program implementasi
rencana harus konsisten dengan rencana jangka pendek.

Mengkritik pada Rencana Umum dan Rencana Daerah


Rencana daerah harus mewakili antara kondisi saat ini dan dimasa depan, yang
dikonsepkan dalam rencana umum jangka panjang. Mereka harus menekankan
tujuan spesifik jangka pendek daripada tujuan umum jangka panjang. Yang harus
berisi kebijakan dan rekomendasi pengembangan tertentu. Rentang waktu mereka
harus sekitar lima tahun.
Topik yang memerlukan resolusi dalam waktu dekat, seperti pembangunan
ekonomi, dan program perumahan, harus dimasukkan dalam rencana daerah.
Rencana umum dapat mempertimbangkan kebijakan jangka panjang untuk topik ini,
tetapi harus secara umum tidak termasuk program aksi jangka pendek yang
diperlukan untuk resolusi mereka.
13

Beberapa aspek pertumbuhan (misalnya, populasi, permintaan perumahan,


pekerjaan) yang diproyeksikan dalam rencana umum harus diukur secara bertahap
selama lima tahun. Rencana daerah harus berorientasi pada pencapaian lima tahun
pertama dari rencana umum jangka panjang.
Baik rencana umum dan daerah harus berpusat pada pembangunan fisik, tetapi
tidak harus dibatasi itu. Rencana harus memulai dengan menggambarkan konsep
yang disepakati bagaimana bagian- bagian fisik kawasan perencanaan harus diatur
dan saling terkait (misalnya, penggunaan lahan dan sirkulasi), dan ini harus
berfungsi sebagai kerangka dasar untuk topik lainnya.
Rencana umum harus ditinjau secara cermat setiap lima sampai tujuh tahun, dan
setiap pergeseran besar dalam keseimbangan kekuasaan politik lokal. Banyak, tapi
belum tentu semua rencana daerah dan rencana jarak pendek harus ditinjau setiap
tahun, tetapi lebih sebagai langkah awal dalam proses program peningkatan modal
tahunan.

B. Review

14

Anda mungkin juga menyukai