Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS

PENGETAHUAN PENCAHAYAAN RUMAH PADA KELUARGA BINAAN DI


DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN
TANGERANG, PROVINSI BANTEN

PERIODE 3 Agustus 4 Sepetember 2015

KELOMPOK 4
Indah Kusumo W

1102010129

Brian Bagus B 1102010053


Prissilma Tania J

1102010221

Teffi Widya Jani

1102010278

PEMBIMBING :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

GAMBARAN UMUM DESA

Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.

mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha ( 47,631 Km2), terdiri dari luas daratan
2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut
2-3 meter.

Kependudukan
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
belum berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian
penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh
dengan pendapatan yang tidak tetap
Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
masih rendah, dari jumlah 53.822 penduduk

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan


derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan dengan
indikator PHBS,
adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada
Tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :

Penyehatan Rumah

Rumah sehat adalah rumah


tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan,

hasil pemantauan selama


tahun 2015 triwulan
pertama menunjukkkan dari
294 rumah yang diperiksa
sebanyak 21,28% yang
memenuhi syarat kesehatan

Gambaran Keluarga Binaan

1.Keluarga Binaan Ny.


Esih
keluarga Ny. Esih yang memiliki
dua orang anggota keluarga
dalam satu rumah.
Rumah keluarga Ny. Esih terletak
di daerah yang padat penduduk
dengan jarak antar rumah 0,5
meter disebelah kanan dan kiri. Di
rumah.
kondisi penerangan di rumah Ny.
Esih di biarkan gelap tanpa di
terangi cahaya Untuk siang hari
hingga malam keluarga Ny. Esih
menggunakan lampu sebagai
penerangan.

2.Keluarga Binaan
Tn.Yassin
keluarga Tn.Yassin yang memiliki 3
orang anggota keluarga dalam
satu rumah.
Keluarga Tn. Yassin tinggal
disebuah rumah bangunan
permanen diatas tanah seluas 8 x
7 m2
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki
4 buah jendela.
Untuk penerangan, rumah ini
memiliki satu buah lampu yang
hanya dinyalakan pada sore hari
pukul 18.00, berwarna kuning
dengan energy 20 watt

3.Keluarga Binaan Tn.Dulasan


keluarga Tn.Dulasan yang memiliki
6 orang anggota keluarga dalam
satu rumah.
Keluarga Tn.Dulasan tinggal di
rumah dengan luas bangunan
berukuran 56 m2 dan tidak
bertingkat
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki
4 buah jendela.
Jendela tersebut berfungsi sebagai
ventilasi untuk aliran keluar masuk
udara atau masuknya cahaya sinar
matahari kedalam rumah.

4.Keluarga Binaan Tn. Bicang


keluarga Tn.Bicang yang memiliki
7 orang anggota keluarga dalam
satu rumah.
Keluarga Tn. Bicang dengan luas
tanah sekitar 150 m2 dan luas
bangunan berukuran 8m x 6 m
Ketiga kamar tidak terdapat
ventilasi, dan dua kamar tidak
terdapat jendela, sehingga cahaya
tidak masuk dan sirkulasi udara
buruk
Pencahayaan di rumah ini terdapat
3 buah lampu di dalam rumah, 3
berwarna kuning.

Penjabaran Area Masalah Pada Keluarga Binaan

1.Keluarga Binaan Ny.


Esih
1.Masalah Non Medis
Pengetahuan tentang pembuangan limbah.
Pengetahuan mengenai ventilasi yang baik sesuai kriteria rumah sehat.
Pengetahuan mengenai pencahayaan yang sesuai dengan kriteria rumah sehat
Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan.
Perilaku mencuci pakaian dan alat makan di kamar mandi yang berdekatan dengan
WC
2.Masalah Medis
Hipertensi
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Mialgia kronik

2.Keluarga Binaan Tn.Dulasan


1.Masalah Non Medis
Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga binaan.
Kurangnya pencahayaan yang ada di rumah keluarga binaan.
Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan.
Kurangnya pengetahuan mengenai factor resiko hipotensi.
Kurangnya perilaku berolahraga dan hidup sehat.
2.Masalah Medis
Penyakit hipotensi.
Peyakit myalgia kronik
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada anggota keluarga

3.Keluarga Binaan Tn.Yassin


1.Masalah Medis Keluarga Tn. Yassin
GERD
ISPA
Hipotensi
2.Masalah non medis Keluarga Tn. Yassin
Pencahayaan yang kurang di dalam rumah
Dapur dan kamar mandi hanya dipisahkan oleh sekat
yang pendek
Kepatuhan dan keinginan dalam mencari pengobatan
Tidak terdapat tempat pengelolaan sampah dan limbah
rumah tangga pada keluarga ini

4.Keluarga Binaan Tn. Bicang


a. Masalah medis Keluarga Tn. Bicang
Hipertensi
Konjungtivitis
Mialgia
b. Masalah Non Medis Keluarga Tn. Bicang
Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga binaan.
Kurangnya pencahayaan yang ada di rumah keluarga binaan.
Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
Dapur dan kamar mandi hanya dipisahkan oleh sekat yang pendek
Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan.
Perilaku mencuci pakaian dan alat makan di kamar mandi yang
berdekatan dengan WC.

Usulan Area masalah


1. Penyakit Hipertensi pada keluarga
2. Penyakit ISPA yang sering di derita seluruh anggota keluarga
3. Penyakit mialgia kronik
4. Pengetahuan mengenai ventilasi yang baik sesuai kriteria rumah sehat.
5. Pengetahuan mengenai pencahayaan yang sesuai dengan kriteria rumah sehat.
6. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak memadai
7. Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
8. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
9. Kebiasaan merokok di dalam rumah
10. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai sehingga
sampah dibuang dan di tumpuk di lapangan bersama dengan sampah warga
sekitar, lalu dibakar, sisa dari pembakaran tersebut lalu dibuang ke kali.
11. Perilaku mencuci pakaian dan alat makan di kamar mandi yang berdekatan
dengan WC

Penetapan Area Masalah


Dalam pengambilan sebuah masalah
kelompok kami menggunakan
Metode Delphi.
Metode Delphi merupakan suatu
teknik membuat keputusan yang
dibuat oleh suatu kelompok, dimana
anggotanya terdiri dari para ahli atas
masalah yang akan diputuskan.
Proses penetapan Metode Delphi
dimulai degan identifikasi masalah
yang akan dicari penyelesaiannya
(Harold, et all, 1975 : 40-55).

Alasan Pemilihan Diagnosis Komunitas


Dari sekian masalah yang ada pada keluarga
binaan, kami memutuskan untuk mengangkat
permasalahan
Pengetahuan mengenai pencahayaan
rumah pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Alasan Pemilihan Diagnosis Komunitas


Pemilihan area masalah
pertimbangan yaitu:

kesehatan

ini

didasarkan

atas

berbagai

1. Dari hasil presurvey didapatkan bahwa setiap keluarga binaan


mengandalkan pencahayaan hanya agar dapat beraktivitas di malam
hari.
2. Dari hasil presurvey didapatkan keluarga binaan belum pernah
mendapatkan penyuluhan mengenai pencahayan rumah yang baik
3. Dari hasil presurvey keluarga
pencahayaan rumah yang baik.

binaan

tidak

mengetahui

apa

itu

4. Dari hasil observasi didapatkan bahwa dari keempat rumah keluarga


binaan pencahayaan rumahnya sangat kurang, dikarenakan pencahayaan
rumah menggunakan lampu > 10 watt/m dan dari cahaya matahari
hanya masuk 5-10% dari luas lantai yang terdapat didalam rumah.

Alasan Pemilihan Diagnosis Komunitas


5. Dari hasil observasi, keempat rumah hanya mengandalkan satu buah
pintu untuk mendapatkan cahaya matahari.
6. Berdasarkan data rumah sehat yang diperoleh dari puskesmas Tegal
angus 2014, rumah sehat yang terdapat di desa tanjung pasir yang
memenuhi persyaratan pemeriksaan hanya 19 rumah dari 1787 rumah.
Pencahayaan rumah termasuk salah satu kriteria Rumah sehat.
7. Adanya anggota keluarga binaan yang dinyatakan suspek TB paru,
berkaitan dengan pencahayaan sebagai salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi siklus hidup bakteri M. tuberculosis.
8. Berdasarkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal
Angus pada tahun 2015, insidensi penyakit penyakit seperti ISPA
sebagai penyakit dengan insidensi terbesar sejumlah 2.094 kasus dan
tuberkulosis paru klinis (suspek) sejumlah205 kasus dapat terkait
dengan kondisi pencahayaan rumah sebagai salah satu faktor resiko
tidak langsung terjadinya penyakit penyakit tersebut

TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN PENCAHAYAAN

Pengetahuan merupakan hasil Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu subyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat berperan untuk
terbentuknya suatu tindakan seseorang.

Notoatmojo (2003)

Jenis Pengetahuan

1.

CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN

Notoatmodjo, 2003

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan menurut Sukmadinata (2007)

Tingkat Pengetahuan
Tahu

Definisi Pencahayaan
Depkes

Sumber Pencahayaan

Alami

Buatan

Cahaya Alami
Kualitas pencahayaan yang baik sangat penting untuk beraktivitas dalam kehidupan
sehari-hari.
Upayanya yaitu dengan cara memaksimalkan cahaya siang hari yang tepat ke dalam
ruangan.
Cahaya siang hari yang masih bisa dimanfaatkan untuk penerangan ruangan adalah
antara jam 08.00 sampai dengan jam 16.00
Cahaya matahari ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen
di dalam rumah, misalnya kuman TBC.
Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup.
Jalan masuk cahaya luasnya sekurang-kurangnya 15% - 20% dari luas lantai yang
terdapat di dalam ruangan rumah

Cahaya Buatan
Berdasarkan SNI, pencahayaan maksimal untuk rumah yaitu 10 watt/m2. Pencahayaan
buatan bisa terjadi dengan 5 cara, yaitu:

Sistem Pencahayaan
Langsung (direct
lighting)

Pencahayaan Semi
Langsung (semi direct
lighting)

Sistem Pencahayaan
Difus (general diffus
lighting)

Sistem Pencahayaan
Semi Tidak Langsung
(semi indirect lighting)

Sistem Pencahayaan
Tidak Langsung
(indirect lighting)

Pada sistem ini 90100% cahaya


diarahkan secara
langsung ke benda
yang perlu diterangi

Pada sistem ini 6090% cahaya diarahkan


langsung pada benda
yang perlu diterangi,
sedangkan sisanya
dipantulkan ke langitlangit dan dinding

Pada sistem ini


setengah cahaya 4060% diarahkan pada
benda yang perlu
disinari, sedangka
sisanya dipantulkan ke
langit-langit dan
dinding

Pada sistem ini 6090% cahaya diarahkan


ke langit-langit dan
dinding bagian atas,
sedangkan sisanya
diarahkan ke bagian
bawah

Pada sistem ini 90100% cahaya


diarahkan ke langitlangit dan dinding
bagian atas kemudian
dipantulkan untuk
menerangi seluruh
ruangan

Kriteria Pencahayaan
Ada beberapa kriteria pencahayaan yang diperlukan dan tidak diperlukan
dalam satu ruangan, diantaranya:
Intensitas pencahayaan

Manfaat Pencahayaan
cahaya matahari mempunyai sifat membunuh bakteri, terutama kuman mycobacterium
tuberculosa. Kuman mycobacterium tuberculosa hanya dapat mati oleh sinar matahari
langsung. Oleh sebab itu, rumah dengan standar pencahayaan yang buruk sangat
berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis. Kuman mycobacterium tuberculosa
dapat bertahan hidup pada tempat yang sejuk, lembab dan gelap tanpa sinar matahari
sampai bertahun-tahun lamanya, dan mati bila terkena sinar matahari

Lubis dan Notoatmodjo (2003), Depkes RI (2002)

Pengendalian Masalah Penerangan


Modifikasi sistem penerangan yang telah ada
Penyediaan penerangan lokal
Penggunaan gorden atau perawatan jendela
lainnya

(Tarwaka, Solichul HA Bakri, Lilik Sudiajeng,

Definisi Operasional

BAB III
METODE PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA
Bertujuan untuk memecahkan masalah.
Langkah - langkah yang ditempuh harus
relevan dengan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut
harus dilakukan secara objektif dan rasional.

POPULASI PENGUMPULAN DATA


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota
dari empat keluarga binaan di kampung Sukasari
RT/RW 002/004, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

SAMPEL PENGUMPULAN DATA


Sampel dalam penelitian ini adalah anggota empat
keluarga binaan yang berusia di atas 17 tahun di
Kampung Sukasari RT/RW 002/004, Desa Pangkalan,
Kecamatan

Teluk

Provinsi Banten.

Naga,

Kabupaten

Tangerang,

JENIS DATA
1. Data Kualitatif
Diperoleh melalui wawancara, dan juga Kuesioner
Didapatkan data berupa :
Informasi mengenai pengetahuan pencahayaan rumah pada keluarga
binaan.
Informasi mengenai latar belakang pendidikan keluarga binaan.
Ketersediaan informasi yang mendukung pengetahuan keluarga binaan
mengenai pencahayaan rumah.

Informasi

mengenai

hubungan

sosial

keluarga

binaan

dengan

lingkungan sekitar yang mempengaruhi pengetahuan keluarga binaan


terhadap pencahayaan rumah
Informasi mengenai pengalaman yang didapatkan

keluarga binaan

yang mendukung pengetahuan terhadap pencahayaan rumah


Informasi

mengenai

pendapatan

anggota

keluarga

binaan

yang

mempengaruhi pengetahuan keluarga binaan terhadap pencahayaan


rumah

2. Data Kuantitatif

Didapatkan dari data demografis dari BPS Kab.Tangerang


pada tahun 2015, serta data profil Puskesmas Tegal Angus
tahun 2015.

Jumlah penduduk Desa Pangkalan.

Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan


tidak/belum tamat SD.

Data angka kejadian ISPA dan suspek TB paru

SUMBER DATA
1. Data Primer
Data yang langsung didapatkan melalui wawancara terpimpin
dan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap keluarga
binaan.

2. Data Sekunder

Data yang tersedia di Puskesmas Tegal Angus mengenai


demografi, dan insidensi penyakit.

3. Data Tersier

Data yang didapat dari kepustakaan tentang pencahayaan


rumah yang baik untuk rumah yang terdapat di BAB II.

INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Instrumen

pengumpulan

data

penelitian ini berupa kuesioner.

terpilih

dalam

PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di RT/RW 002/004, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pengumpulan data ini dilakukan, mulai dari tanggal 11 Agustus 21
Agustus 2015 dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
dengan teknik wawancara terpimpin kepada responden.
Wawancara dengaan kuesioner dilakukan terhadap empat keluarga
binaan yang telah ditentukan oleh kader pengurus Puskesmas Tegal
Angus. Dari keempat keluarga binaan ini diambil delapan belas orang
sebagai responden untuk menjawab kuesioner.

METODE DOKUMENTASI
Tanggal

Kegiatan

Selasa, 11 Agustus 2015

a. Perkenalan dan sambung rasa dengan keluarga binaan.

Rabu, 12 Agustus 2015

a. Observasi rumah keluarga binaan.


b. Pengumpulan data-data dasar masing-masing keluarga binaan.
c. Pengumpulan data dari Puskesmas Tegal Angus yang berhubungan
dengan beberapa masalah yang ditemukan keluarga binaan.
d. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan dengan
menjabarkan permasalahan pada keluarga binaan .

Kamis, 13 Agustus 2015

a. Pengumpulan kembali data-data masing-masing keluarga binaan.


b. Diskusi kelompok :
c. Mengumpulkan referensi literatur yang berkaitan dengan area
masalah.
d. Membuat kerangka teori dan pertanyaan mengenai seputar
faktor-faktor yang berkaitan dengan area masalah.
e. Menentukan teknik dan intrumen pengumpulan data, disepakati
melalui observasi dan wawancara dengan instrument kuesioner

Jumat, 14 Agustus 2015

a. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan Pengetahuan


Mengenai Pencahayaan Rumah di Desa Pangkalan, Tangerang,
Agustus 2015. Bersama dr. Husna selaku Staff Puskesmas Tegal
Angus dan pembimbing YARSI Dr. Kholis Ernawati,S.Si, M.kes.
b. Diskusi kelompok: Membuat kerangka konsep,membuat definisi
operasional,membuat kuesioner

Selasa,18 Agustus
2015

a. Mengunjungi keluarga binaan untuk pengisian kuesioner


b. Mengolah data yang diperoleh dari kuesioner
c. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari kuesioner
d. Merevisi kuesioner

Rabu, 19 Agustus 2015

a. Mengunjungi keluarga binaan untuk cross check data


b. Membuat laporan
c. Mengolah data yang diperoleh dari kuesioner
d. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari kuesioner

Kamis, 20 Agustus
2015

e. Membuat laporan
Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas dengan dr. Husna

PENGOLAHAN DATA DAN


ANALISIS DATA
Pengolahan data menggunakan cara manual dan bantuan
software pengolahan data Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Data-data yang sudah didapat dianalisis menggunakan analisis
univariat.
Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data
sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah
menjadi informasi yang berguna.Peringkasan tersebut dapat
berupa ukuran statistik, tabel, grafik.

Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur


adalah :
1.

Pengetahuan responden mengenai pencahayaan rumah.

2.

Pendidikan responden mengenai manfaat pencahayaan rumah

3.

Ketersediaan informasi yang didapatkan responden dari media


cetak maupun elektronik mengenai pencahayaan rumah.

4.

Hubungan sosial responden dengan individu atau kelompok di


lingkungannya terkait pencahayaan rumah untuk kesehatan.

5.

Pendapatan responden yang didapat dari pekerjaan sehari - hari.

BAB IV
ANALISIS DATA

Karakteristik Responden
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

12

Diagram 4.2Distribusi Frekuensi Responden


Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kp. Sukasari, Desa Pangkalan, Agustus 2015

10
8
6
4
2
0

Pria

Wanita

Tabel 4.7 Hasil Analisis Univariat LimaVariabel Terkait Pengetahuan


Tentang Rumah Sehat di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli
2015
NO

VARIABEL

HASIL UKUR

JUMLAH (ORANG)

PERSENTASE (%)

Pengetahuan

Baik

16,67

Cukup

16,67

Buruk

12

66,67

Tinggi
Menengah
Rendah

1
2
15

5,55
11,11
83,33

Pendidikan

Pendapatan

Tinggi
Rendah

2
16

11,11
88,89

Hubungan Sosial

Baik
Buruk

0
18

0
100

Baik

22,22

Buruk

14

77,77

Baik

16,66

Buruk

15

83,33

5
Ketersediaan informasi
6

Pengalaman

PENGALAMAN
EKONOMI

PENDIDIKAN

Tradisi pendidikan rendah di


keluarga

Buruknya pengalaman mengenai


pencahayaan rumah yang baik

Kesulitan untuk mendapatkan


perkejaan tetap

Jarang mendapat penyuluhan atau pelatihan


mengenai pencahayaan rumah

Menganggap pendidikan tidak begitu

penting

Lapangan Kerja yang terbatas

Pengalaman Buruk
Pendidikan Rendah

Hubungan Sosial buruk


Kurangnya interaksi dengan
tetangga
Jarang adanya perbincangan atau
perkumpulan warga terkait pencahayaan
rumah ataupun kesehatan lingkungan

HUBUNGAN SOSIAL

Pendapatan
rendah

Ketersediaan informasi buruk


Jarang menonton tayangan informatif di televisi dan membaca
media cetak
Jarang mendapatkan berita/ informasi mengenai pencahayaan
rumah dari media massa

KETERSEDIAAN INFORMASI

Pengetahuan Mengenai Pencahayaan


Rumah Keluarga Binaan di Kampung
Suka Sari, Desa Pangkalan, Kecamatan
Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provisi Banten

Rencana Intervensi Pemecahan Masalah


No

Akar Penyebab Masalah

Pendidikan Rendah

Alternatif Pemecahan Masalah

Rencana Intervensi

Waktu Pelaksanaan

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya

Memberikan penyuluhan kepada keluarga binaan tentang pentingnya wajib belajar 9

Jangka panjang

pendidikan

tahun.

Sosialisasi sistem BOS

Sosialisasi program Bidik Misi 2015\

Membrikan
pendidikan

informasi
untuk

tentang

mendapatkan

pentingnya
hidup

yang

sejahtera (pekerjaan, penghasilan)

Ketersediaan

informasi Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya berita / Melakukan penyuluhan langsung kepada keluarga binaan mengenai kepentingan

Jangka Pendek

berita / informasi dalam meningkatkan kesehatan.

Buruk

informasi dalam meningkatkan kesehatan.

Pendapatan rendah

Memperluas lapangan kerja

Memberikan informasi kepada keluarga binaan terkait sumber daya yang dapat

Memberikan alternative lapangan kerja.

dijadikan mata pencaharian lain untuk meningkat-kan pendapatan keluarga.

Menyarankan mengikuti kursus-kursus.

Jangka Panjang

Hubungan

Sosial -

Buruk

Memberikan usulan kepada keluarga Mengusulkan kepada keluarga binaan agar membentuk

Jangka Panjang

bianaan untuk meluangkan waktu untuk perkumpulan untuk melakukan kerja bakti di wilayah tersebut.
berinteraksi dengan warga sekitar
-

Mengusulkan

mengadakan

Tidak hanya dapat meningkatkan kebersihan lingkungan, dapat

arisan

tiap pula menjalin interaksi sesama tetangga

bulan.

Pengalaman

Buruk -

untuk membuat perkumpulan dengan warga rumah menggunakan leaflet.

tentang
Pencahayaan

Memberikan usulan kepada keluarga binaan Memberikan penyuluhan kepada keluarga binaan mengenai pencahayaan
sekitar.

Memberikan

penyuluhan

pencahayaan rumah.

mengenai

Jangka Panjang

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Area Masalah
Pengetahuan mengenai Pencahayaan
Rumah pada Keluarga Binaan di Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Akar Penyebab Masalah


Menganggap

Alternatif Pemecahan Masalah


Memberikan
Memperluas

Intervensi yang Dilakukan

Saran

KUESIONER

Anda mungkin juga menyukai