Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan
Nasional, telah menerbitkan berbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat memenuhi acuan atau standar
tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3)
standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana,
(6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang
dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL)
setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar
peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukung oleh
berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik dan tenaga
kependidikan.
Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan,
pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Analisis terhadap standar
kompetensi dan kompetensi dasar juga merupakan bagian sangat penting dalam mendukung
keseluruhan komponen dari materi pembelajaran tersebut.
Penjabaran SK dan KD sebagai bagian dari pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dilakukan melalui pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran secara umum dengan mengembangkan SK-KD
menjadi indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
Sebagai bagian dari langkah pengembangan silabus, pengembangan indikator merupakan
langkah strategis yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas. Kemampuan guru dan
sekolah dalam mengembangkan indikator berpengaruh pada kualitas kompetensi peserta didik
di sekolah tersebut.
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan
mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara
lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada
Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu
elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk
mengembangkan materi pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dan acuan
pembelajaran.
Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki
oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi
guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan
kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan
guru dalam mengembangkan sumber belajar dan materi pembelajaran.
Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun
2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian
tugas Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara lain disebutkan bahwa
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran,
termasuk penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun panduan
bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan materi
pembelajaran.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian dari materi pembelajaran?


Apa saja jenis-jenis dari materi pembelajaran ?
Bagaimana langkah-langkah pengembangan materi pembelajarn ?
Apa saja Prinsip-prinsip Pengembangan Materi ?
Bagaimana Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran?
Bagaimana cara untuk penentuan Sumber Belajar ?

C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan :

memberikan pemahaman lebih luas untuk mengembangkan materi pembelajaran.


Memberikan pemahaman bagaimana cara mengembangkan materi pembelajaran
mendorong peningkatan mutu pembelajaran melalui proses pengembangan
pembelajaran yang efektif.

materi

BAB II
Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

PEMBAHASAN

A Pengertian Materi Pembelajaran


Materi adalah segala sesuatu yang hendak dipelajari dan dikuasai siswa-siswi, baik
berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui kegiatan pembelajaran. Materi
pembelajaran merupakan sesuatu yang disajikan guru untuk diolah dan dipahami oleh siswasiswi dalam rangka mencapai tujuantujuan instruksional yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, materi pembelajaran merupakan salah satu unsur atau komponen yang penting untuk
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang berupa fakta, konsep, generalisasi, hukum/aturan,
dan sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran (Ibrahim, 2003).
Materi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam
bentuk konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai,
kemampuan, dan keterampilan. Materi yang dikembangkan guru hendaknya mengacu pada
kurikulum atau terdapat dalam silabus yang penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan
dan lingkungan siswa-siswi. Materi pokok merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari
standar kompetensi dan kompetensi dasar (Syah, 2007).
Untuk lebih jelasnya dalam materi pembelajaran terdapat hal-hal sebagai berikut.

Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum


Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir,
bertindak, dan sebagainya
Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama dari
orang, benda, proses atau aktivitas
Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang
dihubungkan dengan suatu kejadian
Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian
Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan/ Dialami
Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakan-gerakan
perkembangan dari suatu benda atau manusia
Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan, dan dicitakan oleh masyarakat
Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan
sesuatu secara jasmaniah maupun rohaniah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pembelajaran menurut
Ibrahim (2003), antara lain: (1) adanya kesesuaian dengan pencapaian tujuan instruksional, (2)
adanya kesesuaian dengan tingkat pendidikan/perkembangan siswa-siswi pada umumnya, (3)
adanya pengorganisasian materi secara sistemik dan berkesinambungan, dan (4) adanya
cakupan hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
Langkah pengembangan materi ditujukan untuk menentukan keluasan dan kedalaman
materi sehingga dapat dijadikan acuan bagi guru dalam merancang pembelajaran, memberi
Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

input (masukan) kepada siswa-siswi mengenai pokok-pokok utama keilmuan, maupun


mengembangkan alat evaluasi.

B Jenis-Jenis Materi Pembelajaran


Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.

Fakta yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau
komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa
sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia.

Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan
sebagainya. Contoh, dalam mata pelajaran Biologi: Hutan hujan tropis di Indonesia
sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia
secara in-situ dan ex-situ, dsb.

Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi
dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang
menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh, dalam mata pelajaran Fisika: Hukum
Newton tentang gerak, Hukum 1 Newton, Hukum 2 Newton, Hukum 3 Newton,
Gesekan Statis dan Gesekan Kinetis, dsb.

Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan


suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh, dalam mata pelajaran TIK: Langkahlangkah mengakses internet, trik dan strategi penggunaan Web Browser dan Search
Engine, dsb.

Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih
sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb. Contoh, dalam
mata pelajaran Geografi:
Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan, yaitu pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup
sebagai sumberdaya, pembangunan berkelanjutan.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi


Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah
kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
1

Relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian


standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan
dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan
harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya :

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Menjelaskan hukum
permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya (Ekonomi kelas X
semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya
Referensi tentang hukum permintaan dan penawaran (materi konsep), bukan
Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi
prosedur).
2

Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar
bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi
teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang
membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika
terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target
kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

Adapun dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi


Materi Pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
1
2
3
4
5
6
7
8

potensi peserta didik;


relevansi dengan karakteristik daerah;
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
kebermanfaatan bagi peserta didik;
struktur keilmuan;
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
alokasi waktu.

D Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran


1 Penentuan cakupan materi pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor,
karena ketika sudah
diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi
tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang
menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi
yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran.
Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di


dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga di
perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan
tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas
cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula setiap aspek
yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan
reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari dan di perguruan tinggi
reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.


Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat
membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya,
jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta
didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
a
b
c

penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;


rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;
penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga
terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI, salah satu
kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah " Menulis surat dagang dan
surat kuasa". Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai
kemampuan tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar
cakupan materi yang harus dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat Dagang
sekurang-kurangnya meliputi: (1) jenis surat niaga, (2) jenis perjanjian jual beli dan
surat kuasa, (3) menulis surat perjanjian jual beli dan surat kuasa sesuai dengan
keperluan , (4) surat perjanjian jual beli dan surat berdasarkan struktur kalimat dan
EYD.

Urutan Materi Pembelajaran

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa


urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan
yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam
mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari
pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik akan mengalami
kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya
dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan
hierarkis.
a

Pendekatan Prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah
secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya
langkah-langkah: dalam menelpon, dalam mengoperasikan peralatan kamera video,
cara menginstalasi program computer, dan sebagainya.
Contoh : Urutan Prosedural (tatacara)
Pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), peserta didik
harus mencapai kompetensi dasar Melakukan setting peripheral pada operating system
(OS) komputer. Agar peserta didik berhasil mencapainya, harus melakukan langkahlangkah berurutan mulai dari cara membaca gambar periferal sampai dengan mengetes
keberhasilannya. Prosedur instalasi tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran
sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1: Contoh Urutan Materi pembelajaran Secara Prosedural
Materi
Pembelajara
n
Melakukan
setting
peripheral
pada
operating
system (OS)
komputer

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

Urutan Materi
Mengidentifikasi informasi
tentang jenis dan fungsi tiaptiap peripheral
Jenis dan fungsi tiap-tiap
peripheral
Petunjuk pengoperasian
peripheral
Fungsi driver
Instalasi driver peripheral
Mempraktikkan setting
peripheral
(Kecakapan hidup: Identifikasi
variabel, menghubungkan
variabel, merumuskan,
7

hipotesis, mengambil
keputusan)

b Pendekatan Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
Contoh : Urutan Hierarkis (berjenjang)
Soal cerita tentang Perhitungan Laba Rugi dalam Jual Beli
Agar peserta didik mampu menghitung laba atau rugi dalam jual beli (penerapan
rumus/dalil), peserta didik terlebih dahulu harus mempelajari konsep/pengertian laba,
rugi, penjualan, pembelian, modal dasar (penguasaan konsep). Setelah itu peserta didik
perlu mempelajari rumus/dalil menghitung laba dan rugi (penguasaan dalil).
Selanjutnya peserta didik menerapkan dalil atau prinsip jual beli (penguasaan
penerapan dalil). Bila disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 2: Contoh Urutan Materi pembelajaran secara hierarkis
Materi
pembelajaran
1. Menghitung laba atau rugi
dalam jual beli

Urutan Materi
1
2
3

Konsep/pengertian
laba,
rugi,
penjualan, pembelian, modal dasar
Rumus/dalil menghitung laba, dan
rugi
Penerapkan dalil atau prinsip jual
beli

E Penentuan Sumber Belajar


Berbagai sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran
tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Beberapa jenis sumber belajar antara lain:
1
2
3
4
5
6
7
8

buku
laporan hasil penelitian
jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
majalah ilmiah
kajian pakar bidang studi
karya profesional
buku kurikulum
terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

9
10
11
12

situs-situs Internet
multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
narasumber

Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada satu jenis
sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari
berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan
materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan
pembelajaran bukanlah usaha mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku,
tetapi membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru
menggunakan sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan
bahan ajar dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan SMA.

F Penyiapan dan Pengelolaan Materi


Materi yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar harus
dikembangkan oleh guru. Pengembangan materi oleh guru adalah memperluas serta
menekankan tujuan penguasaan materi yang harus dikuasai oleh siswa-siswi dalam bentuk
tingkah laku. Penekanan pada pencapaian tingkah laku dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Untuk memperkaya materi dapat dilihat dalam beberapa buku teks. Dari telaah
buku teks guru dapat mengembangkan materi dalam kegiatan pembelajaran, baik materi pokok
yang harus benar-benar dikuasai oleh siswa-siswi (materi esensial) maupun materi yang
merupakan bahan pengayaan untuk pengembangan wawasan berfikir serta informasi tambahan
kepada siswasiswi (Syah, 2007).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan dan pengelolaan materi, antara
lain: (1) materi berisi pokok-pokok isi materi, (2) rincian dan uraian batasan ruang lingkup,
baik aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, (3) penguasaan materi melalui pola kegiatan
belajar di dalam kelas, dan (4) penilaian kesesuain materi dengan hasil belajar perlu dilakukan
secara terus menerus dengan prinsip penilaian berbasis kelas. Memilih dan mengatur tujuan
belajar memerlukan pemahaman tentang cara menyusun isi informasi dan cara mendapatkan
urutan logis. Robert Gagne (1977) dalam Syah (2007) memberikan suatu metode yang berguna
untuk menyusun dan mengurutkan isi informasi yang ditinjau dari segi hasil belajar. Lebih
lanjut, ia mengungkapkan bahwa tingkat belajar yang paling rendah disebut informasi verbal.
Tingkat ini hanya menuntut hafalan, mengingat kembali, atau kemampuan menentukan
berbagai fakta khusus.
Untuk melakukan sebuah analisis materi pembelajaran, diperlukan informasi yang
terbaik karena tidak saja mengenal secara rinci tentang materi, tetapi juga pengalaman praktis
dalam keterampilan tersebut. Sumber lain yang bisa digunakan untuk melengkapi atau
membenarkan pengetahuan atau keterampilan adalah: (1) buku teks dan buku bacaan/referensi,
Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

(2) laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, (3) film atau video dan bahan
pandangdengar lain tentang berkenaan dengan materi, dan (4) hasil kunjungan ke tempat
praktek.

G Langkah-langkah Pengembangan Materi


Berbeda dengan Kurikulum 2004 (KBK) yang memuat standar kompetensi, kompetensi
dasar, hasil belajar, dan indikator, dokumen standar isi yang menjadi acuan dalam
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hanya memuat standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Guru diberi kewenangan untuk mengembangkan indikator
yang sesuai dengan konteks dan karakteristik siswa/siswi. Setelah perumusan indikator,
langkah selanjutnya adalah penentuan materi.
Adapun langkah-langkah pengembangan materi adalah: (1) mencermati kembali hasil
analisis kompetensi dasar, (2) mendaftar pokok-pokok materi, dan (3) membuat deskripsi
materi.
1

Lihat Kembali Kolom Analisis Kompetensi Dasar


Untuk menentukan materi pembelajaran dalam satu kompetensi dasar, kita perlu
kembali mengacu pada Kolom Analisis Kompetensi yang telah kita isi pada langkah satu.
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Kompetensi Dasar
Apa yang harus
diketahui siswa ?

Pengetahuan
Masalah
sehari-hari
yang
merupakan
himpunan

Anggota dan bukan


anggota suatu himpunan

Himpunan kosong, nol


dan notasinya
Pengertian
himpunan
bagian

KOLOM ANALISIS KOMPETENSI


: Matematika
: VII / 1
: Memahami pengertian notasi himpunan, serta penyajiannya
Apa yang harus
bisa dibuat
siswa ? (produk)

Apa yang harus


bisa
diperagakan
siswa ? (kinerja)
Keterampilan
Menyatakan
masalah seharihari
dalam
bentuk
himpunan dan
mendata
anggotanya
Menyebutkan
anggota
dan
bukan anggota
himpunan
Menyatakan
notasi himpunan
Membedakan
himpunan
kosong, nol dan
notasinya

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

Apa yang harus


diterapkan siswa ?

Sikap

10

Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Kompetensi Dasar
Apa yang harus
diketahui siswa ?

Pengetahuan
Pengertian
himpunan
bagian

Himpunan bagian suatu


himpunan

Pengertian
semesta

himpunan

Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Kompetensi Dasar
komplemen pada himpunan
Apa yang harus
diketahui siswa ?

Pengetahuan
pengertian irisan dan
gabungan, dua
himpunan
pengertian kurang dari
suatu himpunan lainnya

KOLOM ANALISIS KOMPETENSI


: Matematika
: VII / 1
: Memahami konsep himpunan bagian
Apa yang harus
bisa dibuat
siswa ? (produk)

Apa yang harus


bisa
diperagakan
siswa ? (kinerja)
Keterampilan
Menentukan
himpunan
bagian
dari
suatu himpunan
Menentukan
banyak
himpunan
bagian
suatu
himpunan
Mengenal
pengertian
himpunan
semesta, serta
dapat
menyebutkan
anggotanya

Apa yang harus


diterapkan siswa ?

Sikap

KOLOM ANALISIS KOMPETENSI


: Matematika
: VII / 1
: Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang/difference, dan
Apa yang harus
bisa dibuat
siswa ? (produk)

Apa yang harus


bisa
diperagakan
siswa ? (kinerja)
Keterampilan
Menjelaskan
pengertian irisan
dan gabungan
dua himpunan
Menjelaskan
kurang
suatu
himpunan dari
himpunan
lainnya

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

Apa yang harus


diterapkan siswa ?

Sikap

11

komplemen
himpunan

suatu

Menjelaskan
komplemen dari
suatu himpunan

2. Mendaftar Pokok-Pokok Materi


Dengan melihat kolom analisis kompetensi tersebut, dengan cepat kita bias menemukan
judul-judul materi yang harus dipelajari siswa, yakni setiap rumusan yang tertera dalam setiap
kolom. Keseluruhan isian tersebut selanjutnya dapat disusun menjadi daftar materi seperti
contoh berikut:
ASPEK

KOGNITIF

PSIKOMOTORIK

AFEKTIF

MATERI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengertian himpunan dan penyajiannya


Notasi himpunan
Himpuna kosong, nol dan notasinya
Himpunan bagian
Himpunan semesta dan anggotanya
Pengertian irisan dan gabungan dua himpunan
Operasi kurang pada himpunan
Komplemen suatu himpunan
Diagram Venn dan penyajian irisan atau gabungan dua himpunan
dengan diagram venn
10. Operasi kurang pada himpunan dengan diagram Venn
11. Komplemen suatu himpunan dalam diagram Venn
12. Diagram Venn
1. Mencari contoh himpunan benda-benda yang ada disekitar.
2. Menggambar himpunan dalam diagram venn
3. Menggambar diagram venn untuk suatu permasalahan himpunan
1.bekerja secara sistematis
2.bekerja samasecara terbuka

Pemilihan aspek dalam latihan ini sengaja masih ditonjolkan untuk membantu kita
mengingat bahwa materi-materi tersebut memiliki kategori yang berbeda : ada yang masuk
kategori aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Dalam silabus,kita cukup
menuliskannya sebagai daftar seperti contoh berikut ini.
MATERI
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian himpunan dan penyajiannya


Notasi himpunan
Mencari contoh himpunan benda-benda yang ada disekitar.
Himpuna kosong, nol dan notasinya
Himpunan bagian

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

12

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Himpunan semesta dan anggotanya


Pengertian irisan dan gabungan dua himpunan
Operasi kurang pada himpunan
Komplemen suatu himpunan
Diagram Venn dan penyajian irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram venn
Menggambar himpunan dalam diagram venn
Operasi kurang pada himpunan dengan diagram Venn
Komplemen suatu himpunan dalam diagram Venn
Diagram Venn
Menggambar diagram venn untuk suatu permasalahan himpunan
bekerja secara sistematis
bekerja samasecara terbuka

H Contoh Pengembangan Materi Pada Silabus


KD

Indikator

Memahami
pengertian
notasi
himpunan,
serta
penyajiannya.

3
4

6
Memahami
konsep
himpunan
bagian.

Materi

Menyatakan
a
masalah
seharihari dalam bentuk
himpunan
dan
mendata
anggotanya
Menyebutkan
b
anggota dan bukan
anggota himpunan

Menyatakan notasi c
himpunan
Mengenal
d
himpunan kosong,
nol dan notasinya
Menentukan
himpunan bagian
dari
suatu
himpunan
Menentukan
banyak himpunan
bagian
suatu
himpunan
Mengenal
pengertian
himpunan semesta,
serta menyebutkan
anggotanya
Menjelaskan
pengertian irisan
dan gabungan dua

Kegiatan
Belajar

Wakt
u

Teknik
Penilaia
n

Kebutuha
n

Pengertian
himpunan
dan
penyajianny
a
Anggota dan
bukan
anggota dari
suatu
himpunan
Notasi
himpunan
Himpuna
kosong, nol
dan
notasinya
Himpunan
bagian

Banyaknya
himpunan
bagian

Himpunan
semesta dan
anggotanya

Pengertian
irisan
dan
gabungan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

13

himpunan
9

Menjelaskan
i
kurang
suatu
Melakukan
himpunan
dari
operasi irisan,
himpunan lainnya
gabungan,
10
Menjelaskan
j
kurang,
dan
komplemen dari
komplemen
suatu himpunan
pada
himpunan.
11 Menyajikan
k
gabungan
atau
irisan
dua
himpunan dengan
diagram Venn

Menyajikan
himpunan
dengan
diagram venn.

Menggunakan
konsep
himpunan
dalam
pemecahan
masalah.

dua
himpunan
Operasi
kurang pada
himpunan
Komplemen
suatu
himpunan

Diagram
Venn
dan
penyajian
irisan atau
gabungan
dua
himpunan
dengan
diagram
venn
12 Menyajikan
l Operasi
kurang
suatu
kurang pada
himpunan
dari
himpunan
himpunan lainnya
dengan
dengan
diagram
diagram
Venn
Venn
13 Menyajikan
m Komplemen
komplemen suatu
suatu
himpunan dengan
himpunan
diagram Venn
dalam
diagram
Venn
14 Menyelesaikan
n Diagram
masalah
dengan
Venn
menggunakan
diagram Venn dan
konsep himpunan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

14

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam materi pembelajaran terdapat beberapa hal sebagai berikut.

Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum


Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir, bertindak,
dan sebagainya
Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciriciri utama dari
orang, benda, proses atau aktivitas
Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang
dihubungkan dengan suatu kejadian
Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian
Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan/dialami
Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakangerakan perkembangan
dari suatu benda atau manusia
Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan dan dicitakan oleh masyarakat
Ketrampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan sesuatu secara
jasmaniah maupun rohaniah

Langkah-langkah dalam penyusunan materi adalah:


a) mencermati kolom analisis kompetensi dasar,
b) mendaftar pokok-pokok materi, dan
c) membuat deskripsi materi.
Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membantu penyelesaian makalahmakalah lain.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

15

DAFTAR PUSTAKA

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi

16

Anda mungkin juga menyukai