Susunan Acara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
12.
13.
Pembukaan
- Video pembukaan
- Tari Pendet
Pembukaan oleh MC
Sambutan sambutan
- Sambutan Ketua Panitia
- Sambutan Ketua Githa Saraswati
- Sambutan dari perwakilan orang tua
- Sambutan Sesepuh
Tari Puspanjali
Tari Kidang Kencana
Tari Legong Keraton
Tari Panji Semirang
Penyerahan Plakat :
- Untuk MGG
- Untuk Penabuh
- Untuk Perwakilan Gedung YPK
Tari Sekar Jagat
Tari Margapati
Tari Manuk Rawa
Tari Truna Jaya
Penyerahan Plakat :
- Siswi terbaik
- Pelatih
- Dewan Pembina
Tari Garuda Wisnu
Daftar Tarian :
1. Tari Pendet
Tari pendet adalah tari pemujaan yang ditarikan di pura-pura. Tarian ini
menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-dewa ke Marcapada
(dunia fana ini). Lama-kelaman tari ini disalin oleh para seniman sehingga
dapat dijadikan tari pertunjukan yang fungsinya sama dengan tari
Panyembrama. Meskipun demikian, tarian aslinya masih mengandung
fungsi yang religius.
Penari :
- Indira Tamaya
- Narda A.
- Marshannon Aurelia
- Fildza N.
- Adisti Mauliani Z.
- A.P. Putri Pradnya
- Anissa Yasmin
- Avini M.
- Azza Aulia Z.
- Khafifah Herawati
- Amanda K.
- Benanda Gracia
2. Tari Puspanjali
Puspanjali (puspa= bunga, anjali= menghormat) merupakan sebuah tarian
penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok penari putri (biasanya
antara 5-7 orang ). Menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang
dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian ini banyak
mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara Rejang, dan
menggambarkan sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat
menyongsong kedatangan para tamu yang datang ke pulau mereka. Tari ini
diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya (penata tari) dan I Nyoman Windha
(penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.
Penari :
- Fitri Lestari
- Muti F.S
- Yustina Juzen
- Akiko P.
- Emeralda Aisha
- Made Indira T.
- Gilang Puspita
- Isyanti Rahamaya
- Sarah
- Wiwi
- Cindy
- Florence
3. Tari Kidang Kencana
Sebuah konsep tari kreasi yang mengisahkan sekelompok kidang sedang
bercengkrama dengan kawan-kawannya di hutan belantara yang sangat
indah. Suatu saat ada kesalahpahaman dan salah satunya bertingkah. Yang
lain bersepakat untuk mencelakainya. Akhir cerita, kerukunan bertambah
erat dan bersama kembali. Penata Tari I Gst. A. Ngr. Supartha, S. ST, Penata
Tabuh Wayan Beratha dan Penata Gerong I Gst. B. Arsaja, S. ST.
Penari :
- Josephine Cecilia
- Made Ayu Saraswati
- A. A. Putri Athira
- Made Febrylia
- Jasmine Anastasya
- I. G. A. Made Bhatari Aditama
6. Sekar Jagat
Tarian ini merupakan garapan kelompok yang ditarikan sejumlah penari
putri (biasanya antara 5 sampai 7 orang) yang masing-masing membawa
canangsari. Tarian penyambutan ini menggambarkan kegembiraan para
penari dalam menyambut para tamu yang hadir. Kegembiraan ini
diungkapkan melalui keindahan gerak. Tarian ini diciptakan oleh N.L.N.
Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busananya) pada tahun
1993 dalam rangka pembukaan Pameran Wastra Bali di Jakarta. Penata
iringannya adalah I Nyoman Windha. Tarian ini diilhami oleh tarian
upacara, Rejang dan Pendet dari daerah Asak (Karangasem).
Penari:
- Dinda
- Dzulie Fathiranie
- Melda Levisa
- Duwita Ferranusa
7. Tari Margapati
Kata Marga berasal dari kata Nrega yang berarti binatang, sedangkan pati
(pathi) berarti mati. Ekspresi dari tari ini diilhami oleh gambaran gerakgerik seekor raja hutan (singa) dibawakan dengan penuh semangat dan
gagah berani dan sigap menjadi padu dengan gending pengiringnya yang
dinamis. Penciptanya adalah almarhum Nyoman Kaler tahun 1942.
Penari:
- Eka Mahtra Khoirunisa
- Anita Theresia
- Anggindita Diah W.
- F. Cecilia
8. Tari Manukrawa
Manuk artinya burung, sedangkan rawa bisa berarti tempat yang berair
(rawa-rawa) ataupun terbang. Tarian ini menggambarkan sekelompok
burung yang suka terbang/bermain-main di air, sedang bercanda sambil
membasuh tubuhnya dengan air kibasan sayapnya yang indah. Tarian ini
termasuk jenis tarian kreasi baru, diciptakan oleh Bapak Wayan Dibia.
Penari :
- Jihan Maulidiya
- Yanitha Desiana
- Alberani W.
- Raisa Inaya
- Wina Antonia
9. Tari Trunajaya
Tari ini adalah tarian yang berasal dari daerah Bali Utara (Buleleng) yang
melukiskan gerak-gerak seorang pemuda yang menginjak dewasa, sangat
emosional, tingkah serta ulahnya senantiasa untuk menarik/ memikat hati
wanita. Tari Trunajaya termasuk tari putra keras yang biasanya ditarikan
oleh penari putri. Tari ini semula ciptaan Pan Wandres dalam bentuk
kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gde Manik.
Penari :
- E. Ratri Dian Jati
10. Tari Garuda Wisnu
Garuda Wisnu adalah sebuah tari garapan baru yang menggambarkan
perjalanan Dewa Wisnu, dewa kesuburan, untuk mencari tirta amerta.
Dalam usaha mendapat tirta ini Dewa Wisnu dibantu oleh burung Garuda.
Dalam tarian ini juga dilukiskan pertemuan Dewa Wisnu dengan saktinya,
Dewi Laksmi, dan kegagahan Hyang Wisnu dalam memainkan senjata
cakranya. Dibawakan oleh 3 penari putra (sebagai burung Garuda) dan 2
penari putri (sebagai Dewi Laksmi dan Dewi Wisnu). Ditampilkan pertamakali dalam Peksiminas 1997 di Bandung dan PKB XX 1998 di Bali. Tari ini
ditata oleh I Nyoman Cerita (koreografer) dan I Gde Arya Sugiartha
(komposer).
Penari :
- Gede Abdi Dharma Pribadi
- Ni Putu Amanda Nitidara
- I Gusti Ngurah Pandu Wijaya
- Paulina S. S. Suling
- Putu Heldi Sukma Fiardian
- Dhinda Desinta Putri
Penabuh
Sekehe Gong Paguyuban Ksatria Jaya
Kendang
Ugal
Gangsa
:
:
Kantil
Reong
Jublag
- I Nyoman Nyana
- I Gede Sudiana
- I Ketut Catur W
- I Kadek Ariawan
- Agus Cahya
- Ketut Tangkas
- I Ketut Surata
- I Made Bagiarta
- I Nyoman Janarica
- I Made Pica Yasa
- I Kadek Tastrawan
- I Ketut Nurija
- I Gusti Ngurah Kresnada
- Mangku Made Sudarsana
Jegog
Gong
Kempluk
Cengceng
Ketua Paguyuban
Perlengkapan
:
:
:
:
:
- I Wayan Mustika
- I Nyoman Widiana
- I Dewa Gede Putra
- I Ketut Budana
- I Nyoman Witara
- I Nyoman Sukarta
I Nyoman Warnata
Putu Sukarma
Susunan Kepanitiaan
Pembina
Penanggung Jawab