Syndrome (SARS)
Kel. 7
Diah Dewi A.
Sabriyani
Desta M.
Sarrahhumairah
Pendahuluan
SARS adalah penyakit infeksi saluran
napas yang disebabkan oleh virus Corona,
dengan sekumpulan gejala klinis yang
berat.
Berpotensi menyebar sangat cepat,
berimplikasi besar terhadap tenaga
kesehatan
Jenis corona virus (CoV) yang
menyebabkan outbreak pada tahun 2003
adalah virus baru.
Kronologis SARS
Kronologis (lanjutan)
Penularan
Melalui kontak langsung membran
mukosa (mata, hidung dan mulut),
dengan droplet pasien yang terinfeksi
Prosedur aerosolisasi (nebulisasi, intubasi,
suction, dan ventilasi)
Manifestasi klinis
Masa inkubasi 1-14 hari (rata-rata 4 hari)
Gejala prodromal : demam, mialgia,
menggigil dan rasa kaku di tubuh, pusing,
nyeri kepsls, malaise.
Batuk kering, nyeri tenggorokan, sekret
hidung berlebih, pada fase ini suara paru
jernih (auskultasi), dan gambaran
radiologis dada normal.
Manifestasi pernapasan
Batuk ditemukan pada 60-85% kasus,
bisa ditemukan ronkhi di basal paru,
jarang wheezing
Awal minggu kedua sesak napas
memburuk, mulai mengganggu aktivitas.
Rontgen : awalnya konsolidasi ruang
udara fokal dan unilateral berlanjut
menjadi multifokal dan menyeluruh
Pemeriksaan penunjang
Radiologis
Laboratorium
Pemeriksaan spesifik :
1. Pemeriksaan RT-PCR, antigen serum dan
kultur virus
2. Deteksi antibodi terhadap CoV SARS
Probable SARS
Kasus suspek ditambah gambaran foto
thoraks pneumonia atau RDS
Atau orang yang meninggal akibat
penyakit saluran napas yang tidak jelas
penyebabnya, pada otopsi tampak
gambaran RDS.
Penatalaksanaan
Suspek SARS
1. Observasi 2x24 jam, perhatikan : (1)
Keadaan umum (2) Kesadaran (3) Tanda
vital
2. Terapi suportif
3. Antibiotika : Amoksilin atau amoksilin +
anti beta laktamase oral ditambah
makrolid
Probable SARS
A. Ringan/ sedang
1.Terapi suportif
2. Antibiotika
Gol. Betalaktam + anti betalaktamase (iv)
ditambah makrolid gen. baru oral, atau
Sefalosporin gen. 2 atau 3 (iv) ditambah
makrolid gen. baru, atau
Fluorokuinolon respirasi (iv) : Moxi, Levo,
Gatifloxacin
B.
1.
2.
3.
Berat (probable)
Terapi suportif
Antibiotik
Kortikosteroid Hidrokortison 4 mg/kgbb
(iv) tapering, atau metilprednisolon (iv)
240-320 mg/hari
4. Ribavirin 1,2 g oral tiap 8 jam atau 88
mg/kg bb iv tiap 8 jam
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.