Anda di halaman 1dari 17

BUKU PANDUAN MATERI

KEGIATAN PESANTREN RAMADHAN

SDN 01 GUMAWANG
22 24 Ramadhan 1436 H
9 11 Juli 2015 M
BIODATA PEMILIK
NAMA :

Tema : Semangat Mengembangkan Nilai-nilai Keislaman Melalui


Kegiatan Pesantren Ramadhan

PANITIA PELAKSANA PESANTREN RAMADHAN 1436 H


HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (HMPS)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN TAHUN 2015

sekretariat : Graha Mahasiswa Lt. I, Jl.. Kusuma Bangsa No. 09 Pekalongan


e-mail: hmpspgmistainpekalongan@gmail.com cp:085713842552

A. DAFTAR TUTOR PESANTREN RAMADHAN 1436 H


Koordinator :Dwi Utami
2023114115
085713842552
Anggota
:
1. Debbi Silvia Aqida 2023114197
085328107519
2. Nur Choirin Sulistyani

2023114073

08995436849
3. Roikhatul Jannah

2023113072

089622007925
4. Vinatul Janah

2023114163

085742455600
5. Risqiya Alvi Kamalina
085869070159
6. Rina Riyadin

2023114099

2023114100

08972692662
7. Fiqi Robiatul Adawiyah

2023113066

085727476251
8. M. Azhar Gunawan 2023114035
085640688009
9. Rahmawati Dewi

2023114084

085740458334
Sri Wulandari

2023114079

10.

085741112081

B. MATERI PESANTREN RAMADHAN KELAS ATAS (4-6)


Fiqih (Kelas 4-6)
1. Puasa Ramadhan
a. Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, dari
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
b. Hikmah Puasa
Melatih sifat jujur dan amanah, sebab puasa adalah rahasia antara
hamba dengan Allah subhanahu wataala
Melatih sifat sabar dan pengendalian diri, sebab
Menumbuhkan kasih sayang kepada orang-orang miskin
Memberi manfaat kesehatan
c. Syarat Wajib Puasa
Berakal
Baligh
Kuat berpuasa (sehat)
d. Syarat Sah Puasa
Islam
Mumayiz
Suci dari darah haid atau nifas
Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya

e. Rukun Puasa
Niat
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari
f. Yang Membatalkan Puasa
Makan dan minum
Muntah yang disengaja
Junub
Keluar darah haid atau nifas
Gila
Murtad

g. Niat Puasa


h. Doa Berbuka Puasa



i. Orang Yang Diperbolehkan Tidak Puasa
Dalam perjalanan jauh
Hamil
Menyusui
Sakit keras
Orang tua yang sudah tidak kuat pusa (membayar fidyah)
2. Zakat
a. Pengertian zakat
Zakat memiliki dua pengertian, yaitu pengertian dari bahasa dan
pengertian dari segi istilah fikih. Dari segi bahasa zakat merupakan kata
dasar dari zaka yang berarti tumbuh,bersih,berkembang,berkah,baik dan
bertambah. Bagi orang yang mengeluarkan zakat hati dan jiwanya akan
menjadi bersih.
Dinamakan zakat karena dapat mengembangkan harta yang telah di
keluarkan zakatnya dan menjauhkannya dari segala kerusakan.
Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Taimiah : "Diri dan harta orang yang
mengeluarkan zakat menjadi suci dan bersih serta hartanya berkembang
secara maknawi".
b. Syarat-syarat Zakat
Harta yang wajib di zakati adalah harta yang memiliki persyaratan:
Di miliki secara penuh, yaitu kekayaan yang berada di bawah
kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut di dalamnya hak orang lain.
Berkembang, yaitu kekayaan yang di kembangkan atau mempunyai
potensi untuk berkembang produktif dan memberikan keuntungan.
Cukup senisab, jumlah minimal harta yang harus di keluarkan
zakatnya dalam waktu tertentu.
Melebihi kebutuhan biasa, yaitu sesuatu yang harus ada untuk
ketahanan
hidup,
seperti
makanan,minuman,pakaian,perumahan,dan alat kerja.

Bebas dari utang, yaitu apabila mempunyai hutang yang mengurangi


jumlah satu nisab, pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat.
Berlaku satu tahun (haul), persyaratan satu tahun hanya untuk
ternak,uang, dan harta perdagangan.
c. Macam-macam zakat
Secara garis besar, zakat dibagi menjadi dua, yaitu Zakat Mal dan Zakat
Fitrah.
1) Zakat Mal (harta)
Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan
hukum yang wajib di berikan kepada orang tertentu setelah mencapai
jumlah minimal tertentu dan telah di.miliki selama jangka waktu
tertentu. Yang termasuk Zakat mal adalah emas dan perak, binatang
ternak (an'am), hasil tanaman dan buah-buahan, harta terpendam
(rikaz), hasil tambang (ma'din), harta profesi, serta investasi.
2) Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib di keluarkan pada akhir puasa
ramadhan bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan, baik anak
kecil maupun orang dewasa. Zakat fitrah di berikan untuk fakir
miskin, mengingat maksud.utama membantu fakir miskin pada hari
lebaran.
Tujuannya untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor
dan perbuatan yang tidak berguna, memberi makan pada orangorang miskin, dan mencukupi kebutuhan mereka di hari raya.
Zakat Fitrah di keluarkan setiap orang/jiwa sebanyak 2.5 Kg beras
atau 3.5 atau boleh di ganti dengan uang yang senilai 2.5 kg beras.
Waktu yang di tetapkan dalam membayar zakat fitrah adalah
sebelum shalat idul fitri, zakat fitrah yang di keluarkan setelah shalat
idul fitri bukan di hitung sebagai zakat tetapi sebagai sedekah biasa.
d. Hikmah Zakat
Di antara hikmah di syariatkanya zakat bagi umat islam adalah.
Melatih seseorang menjadi dermawan sehingga mengantarkan
seseorang mensyukuri nikmat Allah swt.
Menciptakan ketenangan dan ketenteraman bagi pemberi dan
penerima zakat
Menghilangkan kedengkian dan iri hati dalam kehidupan masyarakat.
Menjadi dorongan untuk terus mengembangkan harta benda baik
dari segi mental spiritual maupun dari segi ekonomi dan psikologi
Menumbuhkan dan menciptakan persatuan antar umat islam
Membersihkan jiwa manusia dari kotoran kikir,keburukan,dan
kerakusan
Membantu orang-orang yang sedang mengalami kesulitan dan
kesusahan
Menegakkan kemashlahatan.
Membatasi pembengkakan kekayaan di tangan orang kaya dan para
pedagang, agar harta tidak beredar di kalangan tertentu
BTQ (Kelas 4)
Surat Al-Qariah
Surat Al- adiyat
Surat Al-zalzalah
Tajwid

Ikhfa, Idghom bighunnah, Idghom bilaghunnah


Ghunnah
Al-syamsiyah
Mad wajib muttashil
Hukum mim sukun

BTQ (Kelas 5)
Surat Al- Bayyinah
Surat Al- Qadr
Surat Al- Alaq
Tajwid
Idghom Bilaghunnah, Iqlab
Mad aridh lissukun
Mad Iwadh
Lafadz Allah
Hukum Mim Sukun
Qolqolah
BTQ (Kelas 6)
Surat At-tin
Surat Al-Insyiroh
Surat Ad Duha
Tajwid
Idlhar Halqi
Membaca Surat2 dalam Al-Quran (Juzama, Surat2 yang terdapat
fawatihus suwar)
Tarikh (Kelas 4-6)
a. Kisah Nabi Ibrahim As.
Ibrahim dilahirkan di Babylonia, bagian selatan Mesoptamia (sekarang
Irak). Ayahnya bernama Azar, seorang ahli pembuat dan penjual patung.
Nabi Ibrahim AS dihadapkan pada suatu kaum yang rusak, yang dipimpin
oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti rakyatnya dan
menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sejak kecil Nabi Ibrahim AS
selalutertarik memikirkan kejadian-kejadian alam. Ia menyimpulkan bahwa
keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu kekuatan yang Maha
Kuasa.
Semakin beranjak dewasa, Ibrahim mulai berbaur dengan masyarakat
luas. Salah satu bentuk ketimpangan yang dilihatnya adalah besarnya
perhatian masyarakat terhadap patung-patung. Nabi Ibrahim AS yang telah
berketetapan hati untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala,
memohonkepada Allah SWT agar kepadanya diperlihatkan kemampuanNya menghidupkanmakhluk yang telah mati. Tujuannya adalah untuk
mempertebal
iman
dan
keyakinannya.
Allah
SWT
memenuhi
permintaannya. Atas petunjuk Allah SWT, empat ekor burung dibunuh dan
tubuhnya dilumatkan serta disatukan.

Kemudian tubuh burung-burungitu dibagi menjadi empat dan masingmasing bagian diletakkan di atas puncak bukit yang terpisah satu sama
lain. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memanggil burungburung tsb. Atas kuasa-Nya, burung yang sudah mati dan tubuhnya
tercampur itu kembali hidup. Hilanglah segenapkeragu-raguan hati Ibrahim
AS tentang kebesaran Allah SWT. Ibrahim menghancurkan berhalakaum
Babylonia Orang pertama yang mendapat dakwah Nabi Ibrahim AS adalah
Azar, ayahnya sendiri. Azar sangat marah mendengar pernyataan bahwa
anaknya tidak mempercayai berhala yangdisembahnya, bahkan mengajak
untuk memasuki kepercayaan baru menyembah Allah SWT. Ibrahim pun
diusir dari rumah. Ibrahim merencanakan untuk membuktikan kepada
kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah berhala.
Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan
suatu hari besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim
lalu memasuki tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala
yang ada, kecuali sebuahpatung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung
itu dikalungkan sebuah kapak. Mukjizat Allah: Api menjadi dingin
Akibat perbuatannya ini, Ibrahim ditangkap dan diadili. Namun ia
menyatakan bahwa patung yang berkalung kapak itulah yang
menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyarankan para hakim
untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim mengatakan bahwa
berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi Ibrahim AS
mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah menyembah Allah SWT.
Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai
hukumannya. Saat itulahmukjizat dari Allah SWT turun. Atas perintah Allah,
api menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat.
Sejumlah orang yang menyaksikan kejadian ini mulai tertarik pada
dakwah Ibrahim AS, namun mereka merasa takut pada penguasa. Langkah
dakwah Nabi Ibrahim AS benar-benar dibatasi oleh Raja Namrud dan kaki
tangannya. Karena melihat kesempatan berdakwah yang sangat sempit,
Ibrahim AS meninggalkan tanah airnya menuju Harran, suatu daerah di
Palestina.
Di sini ia menemukan penduduk yang menyembah binatang.
Penduduk di wilayah ini menolak dakwah Nabi Ibrahim AS. Ibrahim AS yang
saat itu telah menikah dengan Siti Sarah kemudian berhijrah ke Mesir. Di
tempat ini Nabi Ibrahim AS berniaga, bertani, dan beternak. Kemajuan
usahanya membuat iri penduduk Mesir sehingga ia pun kembali ke
Palestina. Ibrahim menikahi Siti Hajar Setelah bertahun-tahun menikah,
pasangan Ibrahim dan Sarah tak kunjung dikaruniai seorang anak. Untuk
memperoleh keturunan, Sarah mengizinkan suaminya untuk menikahi Siti
Hajar, pembantu mereka. Dari pernikahan ini, lahirlah Ismail yang
kemudian juga menjadi nabi.
Ketika Nabi Ibrahim AS berusia 90 tahun, datang perintah Allah SWT
agar ia meng-khitan dirinya,Ismail yang saat itu berusia 13 tahun, dan
seluruh anggota keluarganya. Perintah ini segera dijalankan Nabi Ibrahim
AS dan kemudian menjadi hal yang dijalankan nabi-nabi berikutnya hingga
umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga memerintahkan Ibrahim AS
untuk memperbaiki Ka'bah (Baitullah). Saat itu bangunan Ka'bah sebagai
rumahsuci sudah berdiri di Mekah. Bangunan ini diperbaikinya bersama
Ismail AS. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 127.

Ibrahim AS adalah nenek moyang bangsa Arab dan Israel. Keturunannya


banyak yang menjadi nabi. Dalam riwayat dikatakan bahwa usia Nabi
Ibrahim AS mencapai 175 tahun. Kisah Nabi Ibrahim AS terangkum dalam
Al Qur'an, diantaranya surat Maryam: 41-48, Al-Anbiy: 51-72, dan AlAn'm: 74-83.
b. Kisah Nabi Musa As.
Suatu malam, Firaun raja Mesir, bermimpi melihat kerajaan dan
rakyat Mesir habis di lahap api. Sedang bangsa Israil sebagai pendatang
masih utuh. Para ahli nujum kerajaan diminta menafsirkan mimpi tersebut.
Mereka mengatakan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki keturunan
Israil yang akan menghancurkan kerajaan Mesir.
Mendengar
makna
mimpinya
sangat
mengancam,
Firaun
memerintahkan pegawai-pegawainya agar mengawasi semua perempuan
dari bangsa Israil yang sedang hamil dan membunuh setiap anak laki-laki
yang mereka lahirkan. Pada masa itu, Yakabad istri Imran yang keturunan
bangsa Israil melahirkan bayi laki-laki tanpa sepengetahuan pegawai
kerajaan. Atas petunjuk Allah SWT suami istri Imran terpaksa
menghanyutkan anak mereka di sungai Nil pada sebuah peti.
Di luar dugaan mereka, peti itu akhirnya terdampar di dekat taman
istana dan ditemukan oleh Asyiah, istri Firaun. Melihat sedemikian tampan
bayi yang ditemukan, Asyiah terus-menerus meminta kepada Firaun agar
tidak membunuhnya. Asyiah juga meminta supaya mengangkatnya
sebagai anak mereka. Betapa bahagianya Asyiah ketika akhirnya Firaun
mengabulkan permintaannya. Bayi itu akhirnya diberi nama Musa.
Kesulitan Asyiah kedua adalah Musa tidak mau disusui oleh dayangdayang istana. Maka dicarilah wanita di luar istana yang bisa menyusui
Musa. Mendengar berita ini, Ibu Musa Yakabad menawarkan diri. Ternyata
hanya kepada Yakabad Musa mau menyusu. Sejauh itu tidak ada yang
mengetahui bahwa Yakabad adalah ibu kandung Musa dan keturunan
bangsa Israil, meskipun Firaun sudah menaruh curiga.
Setelah dewasa dan matang, akhirnya Allah mengangkat Musa
menjadi Rasul Allah. Aku telah diangkat menjadi Rasul kata Musa AS
Lalu aku mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyadarkan engkau
dan rakyatmu supaya menyembah Allah
Musa, tidak ingatkah engkau bahwa kami yang telah membesarkanmu?
Begitukah cara engkau membalas kebaikan kami? Tanya Firaun. Aku
hanya diutus untuk menyampaikan kebenaran dari Allah Kata Musa
Akuilah bahwa engkau bukan Tuhan dan engkau adalah manusia biasa
yang tidak patut disembahFiraun naik pitam, lalu dengan geram ia
mengancam, Akan aku penjarakan engkau Musa jika tidak mau bertuhan
kepadaku Dengan segenap kesabaran Nabi Musa menjawab, Bila engkau
tidak percaya, akan aku tunjukkan mukjizat dari Allah SWT sebagai tanda
kerasulankuNabi Musa melempar tongkatnya dan dalam sekejap tongkat
itu berubah menjadi ular besar.
Melihat fakta itu, Firaun hanya memicingkan mata. Dengan
sombongnya Firaun membantah bahwa perubahan tongkat Nabi Musa
bukanlah mukjizat melainkan ilmu sihir. Penuh kemarahan Firaun
menantang Nabi Musa untuk beradu kepintaran dengan para tukang sihir
kerajaan.

Pada hari yang telah ditentukan, beerkumpulah sejumlah tukang sihir


pilihan Firaun dalam sebuah arena melawan Nabi Musa. Mereka dibekali
seutas tali di tangan. Setelah aba-aba siap, para tukang sihir langsung
melempar tali masing-masing ke tanah. Setiap utas tali yang dilemparkan
menjadi ular kecil yang berlomba menyerang Nabi Musa.
Nabi Musa pun melemparkan tongkatnya dan menjelma menjadi ular
besar yang melahap ular-ular kecil buatan tukang sihir Firaun. Melihat
kenyataan itu rakyat mesir dan tukang sihir Firaun mulai bersimpati
kepada Nabi Musa. Keimanan mereka lebih tergugah lagi oleh ucapan Nabi
Musa Celakalah orang yang mendustakan agama. Selanjutnya tidak sulit
bagi Nabi Musa untuk mengajak mereka menyembah Allah. Dalam waktu
singkat banyak rakyat mesir yang berpaling dari Firaun dan ada pula dari
kalangan bangsawan.
Firaun amat marah, keberhasilan Nabi Musa berarti mengancam
kekuasaannya yang dibangun diatas kepalsuan dan kebodohan. Maka
Firaun mengeluarkan undang-undang. Siapa saja yang mengikuti ajaran
Nabi Musa akan disiksa, bahkan dihukum mati.Melihat kejadian ini Nabi
Musa sangatlah sedih, namun beliau tetap bersabar sambil terus memberi
pengertian bahwa pertolongan Allah pasti akan tiba. Undang-undang
Firaun sama sekali tidak menggetarkan hati rakyat mesir untuk beriman
kepada Nabi Musa. Kenyataan tersebut membuat Firaun bertambah
murka. Akhirnya ia bersama pengikutnya sepakat membunuh semua lakilaki keturunan Israil, terutama Nabi Musa dan pengikutnya.
Berkumpullah Nabi Musa dan pengikutnya untuk membahas
keputusan Firaun. Akhirnya diputuskan untuk meninggalkan mesir. Semua
keturunan Israil dan pengikut Nabi Musa berhijrah ke Palestina.
Ketika malam tiba berangkatlah rombongan Nabi Musa meninggalkan
Mesir secara diam-diam. Namun karena sedemikian panjangnya barisan
pengikutnya maka pelarian mereka diketahui oleh anak buah Firaun. Tidak
lama kemudian pasukan Firaun mengadakan pengejaran.
Semula rombongan Nabi Musa tidak khawatir karena pasukan Firaun
masih tertinggal jauh di belakang, namun akhirnya mereka ketakutan
ketika mengetahui pelarian mereka sampai di bibir laut. Bertanyalah
mereka kepada Nabi Musa, Hai utusan Allah, bagaimana tanggung jawab
engakau terhadap keselamatan kami? Lihatlah laut yang terbentang
dihadapan kita ini. Apakah engkau sengaja membawa kami semua kepada
kematian? Tenanglah wahai kaumku, bersabarlah. Insya Allah
pertolongan Allah akan segera tiba jawab Nabi Musa.
Pada saat yang genting itu, turunlah wahyu dari Allah Hai Musa,
pukulkanlah tongkatmu ke laut. Atas kehendak Allah terbentanglah jalan
penyebrangan seperti seruas jalan berpagar air beku di kanan kirinya.
Rombangan Nabi Musa segera melanjutkan perjalanannya dengan
menyebrangi lautan yang terbelah.
Sesampai di seberang, melihat pasukan Firaun masih di tengah laut,
Nabi Musa kembali mendapat petunjuk untuk memukulkan tongkatnya
kembali ke laut. Musa melaksanakannya. Setelah tongkatnya dipukulkan
kembali, laut tersebut kembali seperti keadaan semula. Maka
tenggelamlah jalan yang tadi dilalui Nabi Musa. Pasukan Firaun yang
sedang melewati jalan itu tenggelam seketika di tengah laut dan
berakhirlah kedzaliman.

c. Kisah Rasulullah saw menerima wahyu pertama


Sebelum menerima wahyu, proses perjalanan spiritual Muhammad
SAW sangat panjang dan berliku. Hari-hari menjelang turunnya wahyu itu,
beliau sangat gemar dan menikmati kesendirian di sebuah tempat yang
sunyi dan jauh dari masyarakat, yakni gua Hira.
Di gua Hira itu Muhammad SAW beribadah sebagaimana yang
diwariskan Nabi Ibrahim AS, meski sumber lain menyebutkan ibadahnya
beliau mengikuti ilham dari Allah SWT. Ketika itu tidak ada satu mimpi pun
yang beliau alami, melainkan mimpi itu datang seperti cahaya pagi.
Tatkala beliau genap berusia 40 tahun, datangnya Jibril kepadanya
dengan membawa risalah kenabian. Itu terjadi pada Senin, 17 Ramadhan
tahun ke-41 sejak kelahiran beliau, bertepatan dengan 6 Agustus 610
Masehi.
Dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa dia
berkata, Wahyu yang pertama-tama mulai diturunkan kepada Rasulullah
SAW berupa mimpi yang benar pada waktu tidur. (Pada waktu itu) tidak
ada satu mimpi pun yang beliau alami, melainkan mimpi itu datang seperti
cahaya pagi. Selanjutnya, beliau suka berkhalwat (menyendiri). Beliau
berkhalwat di gua Hira. Di sana beliau ber-tahannuts (yakni beribadah)
selama beberapa malam selagi belum rindu kepada keluarga dan perlu
mengambil bekal untuk berkhalwat, barulah kemudian beliau pulang
menemui Khadijah, lalu mengambil bekal untuk hal yang sama, hingga
akhirnya datanglah kepadanya kebenaran (wahyu) pada saat beliau berada
di gua Hira.
Malaikat datang, lalu berkata kepadanya: Bacalah!
Beliau menjawab: Aku tidak bisa membaca.
Sabda beliau (menceritakan pengalamannya saat itu): Lalu Jibril
menarikku dan mendekapku sampai aku amat kepayahan. Sesudah itu,
Jibril melepasku dan berkata: Bacalah!
Aku menjawab: Aku tidak bisa membaca.
Jibril menarikku lagi dan mendekapku untuk kedua kalinya sampai aku
sangat kepayahan, kemudian dia melepasku lagi, lalu berkata:
Bacalah!
Aku menjawab: Aku tidak bisa membaca. Maka dia pun menarikku lagi
dan mendekapku untuk ketiga kalinya, kemudian dia melepasku lagi,
lalu dia katakan: Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. (QS. Al-Alaq: 1-3).
Rasulullah SAW pun pulang membawa ayat-ayat itu. Hatinya gemetar.
Beliau menemui Khadijah binti Khuwailid RA, lalu berkata: Selimuti
aku! Selimuti aku!
Khadijah pun menyelimuti beliau sampai hilang ketakutannya, barulah
kemudian beliau berkata kepada Khadijah dan menceritakan apa yang
dialaminya.
Aku benar-benar mengkhawatirkan diriku, demikian kata beliau
kepada isterinya itu.
Maka Khadijah pun berkata: Tidak, Allah tidak akan menghinakan
engkau buat selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar
senang menyambung silaturrahim, menanggung beban orang lain,
memberi sesuatu kepada orang miskin, menjamu para tamu, dan

memberi bantuan kala terjadi musibah-musibah yang benar-benar


gawat.
Lalu Khadijah pergi membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal bin
Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah. Dia adalah seorang penganut
agama Nasrani pada masa jahiliyah. Dia pandai menulis tulisan Ibrani.
Ada sebagian dari Injil yang ditulisnya dalam bahasa Ibrani, entah
seberapa banyaknya, Allah lebih tahu. Waktu itu dia sudah tua dan
buta. Khadijah berkata kepadanya: Wahai sepupuku, dengarlah
penuturan dari kemenakanmu ini!
Kemenakanmu, apa yang kamu alami? tanya Waraqah; dan Rasulullah
SAW pun menceritakan kejadian yang baru beliau alami.
Maka Waraqah berkata kepada beliau: Inilah Namus, yang pernah Allah
turunkan kepada Musa. Andaikan aku masih muda saat mengalami itu.
Andaikan aku masih hidup saat kamu diusir oleh kaummu.
Mendengar itu, Rasulullah SAW bertanya: Benarkah mereka akan
mengusirku?
Ya, tegas Waraqah, tidak seorang pun yang membawa seperti yang
kamu bawa, kecuali dimusuhi. Andaikan aku masih sempat mengalami
harimu, aku pasti akan menolongmu dengan sungguh-sungguh.
Namun tak lama kemudian Waraqah pun meninggal dunia; dan wahyu
itu sendiri kemudian tertunda.
Ayat Al-Quran yang pertama-tama turun kepada Rasulullah SAW adalah
Iqra, sebagaimana yang diriwayatkan secara shahih dari Aisyah RA
tersebut; dan itu diriwayatkan pula dari Abu Musa Al-Asyari dan Ubaid
bin Umair.
Kata An-Nawawi: Inilah yang benar dan dipegang oleh mayoritas
ulama salaf maupun khalaf.
Aqidah Ahlak (Kelas 4-6)
a. Kisah Birul Walidain
KISAH 1
Sayyidina Ali Zainal Abidin adalah salah satu contoh orang shaleh
terdahulu yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Sampaisampai, sahabatnya berkata kepadanya,Engkau adalah orang yang
paling berbakti kepada ibumu.Tapi mengapa kami tidak pernah melihat
engkau makan bersama dengannya?
Beliau menjawab,Ya,karena aku khawatir tanganku mendahului
mengambil makan yang telah dilihat dan hendak dirasakannya
sehingga akupun mendurhakainya.
KISAH 2
Sayyidina Ismail putra Nabi Ibrahim r.a. ketika mencapai umur 13
tahun,ayahnya berkata, Wahai anakku, sesunggguhnya dalam tidurku,
aku
bermimpi
menyembelihmu.Coba
pikirkan
bagaimana
pendapatmu!Ia menjawab,Wahai ayahku,kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu,Insya Allah Ayah akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar. (Q.S.Ash Shaffat ; 102 )
Maka Nabi Ibrahim mematuhi perintah dan hendak menyembelih
putranya. Dalam suasana mencekam itu, Sayyidina Ismail teringat akan

ibunya, dan berkata kepada ayahnya, Wahai ayahku, ikatlah aku eraterat agar tidak goyah dan lepaskan bajuku supaya tidak terkena darah
sehingga apabila ibuku melihatnya akan menambah kesedihannya.
Sampaikan salamku kepada ibu. Jika ayah hendak mengembalikan
bajuku kepada ibu,maka lakukanlah karena hal itu akan dapat
menghibur hatinya dan sebagai kenangan kepada anaknya.
Berkat kesabaran Ismail dan nabi Ibrahim, maka Allah menggantikan
Ismail dengan seekor domba untuk disembelih.
b. Kisah qorun
Pada zaman Nabi Musa a.s, hiduplah seorang yang dianugerahi
kekayaan yang berlimpah, Qarun namanya. Ia memiliki rumah yang megah
dan indah serta di penuhi barang-barang mewah. Begitu juga sawah dan
hewan ternaknya tak terhitung lagi. Bahkan, Qarun punya harta simpanan
yang sangat banyak untuk mengangkut kuncinya saja dibutuhkan banyak
orang.
Qarun memang seorang yang pandai dan ahli dalam bekerja. Namun
sayang, Qarun amat pelit dan kejam. Ia hanya mau memeras tenaga
orang-orang untuk memperkaya dirinya tanpa diberi upah. Hanya sedikit
makanan dibagikan supaya mereka tidak mati kelaparan.Qarun senang
berjalan-jalan memamerkan kekayaannya sehingga membuat kagum
orang yang melihatnya.
"Wah! Sungguh beruntung Qarun! Punya harta yang banyak!"teriak orangorang
"Kalau saja aku kaya raya seperti Qarun, tentu hidupku akan senang
sepanjang masa!" teriak yang lainnya.
Bukan main bangganya Qarun mendengar pujian itu. Ia semakin larut
dalam kesombongan. Suatu siang, utusan Nabi Musa datang menjumpai
Qarun. Orang itu menyampaikan pesan Nabi Musa bahwa Qarun wajib
memberikan zakat atas hartanya kepada fakir miskin.
"Apa?! Memangnya siapa Musa itu?" Muka Qarun merah padam."Aku
mendapat harta kekayaan ini dengan susah payah. Sekarang harus
dibagikan pada orang miskin. Enak saja!" kata Qarun marah-marah.
"Hartaku ini kuperoleh dengan kerja keras dan kepandaianku sendiri! Tak
ada yang membantuku,"sahut Qarun dengan angkuhnya.
Lalu, Nabi Musa sendiri yang datang ke rumah Qarun untuk
menyampaikan kewajiban membayar zakat. Melihat Musa muncul
dihadapannya, entah kenapa Qarun jadi gemetaran. Ia merasa takut pada
Musa. Wajah beringasnya berubah ramah sekali.
"Mari! Silakan, saudaraku,"kata Qarun pada Nabi Musa.
Ia membungkukkan badannya tanda hormat."Tak perlu bermanis
muka kepadaku. Benarkah kau menolak memberikan zakat? Allah telah
memberimu harta yang berlimpah! Kau harus mengeluarkan zakat bagi
fakir miskin.
Sungguh, aku menyuruhmu berzakat atas perintah Allah," kata Nabi
Musa.Qarun amat ketakutan. Ia tidak bisa marah pada Musa.
"O, tentu!" kata Qarun."Akan kusuruh kepala gudang menghitung semua
kekayaanku dan mengeluarkan zakatnya."

"Musa pun mempercayai ucapan Qarun. Pengawal dan pembantu Qarun


sangat heran melihat sikap Qarun yang pengecut. Dibelakang Nabi Musa,
Qarun berani menjelekkannya. Tapi di depan Nabi Musa, ia malah
menghormatinya. Sepeninggal Nabi Musa, Qarun mulai sadar akan
kepengecutannya.
"Hmmmm! Aku harus menemui Musa dengan sombong! Aku harus
mengembalikan kewibawaanku di depan pembantuku," kata Qarun. "Aku
tidak akan mengeluarkan zakat. Harta yang kupunya bukan untuk
dibagikan pada orang miskin!" umpat Qarun.
Keesokan harinya, Nabi Musa menemui Qarun lagi untuk
memperingatkan kewajiban berzakat. Kali ini Qarun menyambut Nabi Musa
dengan wajah yang sombong. Ia berdiri tegak di depan pintu.
Dikenakannya pakaian yang bagus dan perhiasan yang mahal-mahal. Agar
kelihatan besar dan Nabi Musa akan merasa rendah dihadapannya.
"Hai Qarun! Kau sudah berbohong padaku. Kemarin kau bilang akan
memberikan zakat pada orang miskin, tapi nyatanya kau menolak perintah
Allah,"
kata
Nabi
Musa.
"Hai Musa! Ketahuilah, semua harta kekayaanku ini kuperoleh dengan kerja
keras. Mengapa harus dibagikan pada orang miskin?"bantah Qarun dengan
angkuh.
Nabi Musa kini mengetahui kalau Qarun seorang yang munafik. Si
pembohong Besar. tak henti-hentinya Nabi Musa mengingatkan akan
hukuman Allah bagi orang yang berdusta. Namun, Qarun tetap dalam
kebanggan dirinya.
"Aku akan memohon kepada Allah supaya menenggelamkan semua harta
kekayaanmu kedasar bumi,"sahut Nabi Musa. "Ha..ha..ha.....cobalah
meminta pada Tuhanmu. Aku tidak takut! Aku banyak memiliki kekayaan
yang dapat menolongku,"kilah Qarun. Ia tidak mengindahkan ancaman
Nabi Musa.
Nabi Musa lalu berdo'a seraya mengangkat tangannya. Allah
mengabulkan do'a Nabi-Nya. Tiba-tiba, tanah yang dipijak Qarun menjadi
retak dan terbelah. Rumah megah besrta isinya milik Qarun tenggelam.
"Oh.....tidak! rumahku....., hartaku......tolong.....," Qarun menjerit sedih.
Dalam waktu sekejap saja semua kekayaannya amblas ke dalam tanah.
Dan Qarun sendiri jatuh ke dasar bumi. Terkubur bersama harta
kekayaannya yang banyak itu.Orang-orang yang dulu berangan-angan
mempunyai kekayaan yang banyak seperti Qarun kini menyadari
kekhilafannya.
"Sungguh malang! Allah telah menghukum Qarun dan membinasakan
seluruh hartanya," kata orang-orang itu. Karena pertolongan Allah, Nabi
Musa dan kaumnya selamat.
Pesan Moral dari Kisah Qorrun adalah Allah mengabarkan kisah ini di
dalam Al-Quran agar kita mengambilpelajaran dari Qarun. Kita harus

selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan dan tidak boleh
sombong karenanya Jika kita diberikan kelebihan harta kekayaan, kita tidak
boleh pamer dan membanggakannya kepada teman-teman kita. Bahkan,
seorang Muslim yang baik, akanmenolong saudara-saudaranya yang
kurang beruntung seperti dirinya, dengan bersedekah kepada orang-orang
miskin.
Jika kita diberi kepandaian, maka kita pun tidak boleh berbangga dan
memandang remeh teman yang lain. Tetapi menggunakan kepandaian itu
untuk hal-hal yang bermanfaat, dan membantu teman-teman yang
kesulitan dalam memahami pelajaran. Dan jika Allah memberikan karunia
berupa harta dan kepandaian kepada orang-orang yang lain lebih baik dari
kita, kita tidak boleh iri hati. Itu tidak berarti Allah lebih sayang pada
mereka. Karena Allah hanya mencintai dan akan memberikan pahala bagi
orang-orang yang taat kepada-Nya, kepada orang-orang yang beramal
shalih dan orang-orang yang sabar.

3. JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN PESANTREN RAMADHAN


Hari/Tanggal
KELAS

WAKTU
07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15

IV
(EMPAT)

09.15-09.45
09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
09.15-09.45

V (LIMA)
09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
09.15-09.45
VI
(ENAM)

09.45-10.15

10.15-10.45
10.45-11.15

: Kamis, 9 Juli 2015


MATERI
BTQ

PENGAJAR
Rahmawati Dewi
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
Istirahat
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
BTQ
Risqiya Alvi K
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Istirahat
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
BTQ
Debbi Silvia Aqida
Sri Wulandari
Tarikh
Rahmawati Dewi
Istirahat
Sri Wulandari
Tarikh
Rahmawati Dewi
Risqiya Alvi
Fiqih
Kamalina
Vinatul Janah
Risqiya Alvi
Fiqih
Kamalina
Vinatul Janah
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin

Hari/Tanggal
KELAS

WAKTU

07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
IV
(EMPAT)

09.15-09.45
09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
09.15-09.45

V (LIMA)

09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00

: Jumat, 10 Juli 2015


MATERI
BTQ

PENGAJAR
Rahmawati Dewi
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Istirahat
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
BTQ
Risqiya Alvi K
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
Istirahat
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Debbi Silvi aAqida
BTQ
Risqiya Alvi
Kamalina
Fiqih
Vinatul Janah

09.00-09.15
VI
(ENAM)

Istirahat

09.15-09.45

Fiqih

09.45-10.15

Aqidah akhlak

10.15-10.45

Aqidah akhlak

10.45-11.15

Tarikh

Risqiya Alvi
Kamalina
Vinatul Janah
Roikhatul Janah
Rina Riyadin
Roikhatul Janah
Rina Riyadin
Sri Wulandari
Rahmawati Dewi

Hari/Tanggal
KELAS

WAKTU

07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
IV
(EMPAT)

09.15-09.45
09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00

: Sabtu, 11 Juli 2015


MATERI
BTQ

PENGAJAR
Rahmawati Dewi
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
Istirahat
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Risqiya Alvi K
BTQ
M. Azhar Gunawan
Fiqih
Nur Choirin S

09.00-09.15
09.15-09.45
V (LIMA)

09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15
07.30-08.30
08.30-09.00
09.00-09.15
09.15-09.45
VI
(ENAM)

09.45-10.15
10.15-10.45
10.45-11.15

IV - VI

16.00 18.30

Istirahat
M. Azhar Gunawan
Nur Choirin S
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Debbi Silvia
Tarikh
Fiqi Robiatul
BTQ
Debbi Silvia Aqida
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Istirahat
Roikhatul Janah
Aqidah akhlak
Rina Riyadin
Sri Wulandari
Tarikh
Rahmawati Dewi
Sri Wulandari
Tarikh
Rahmawati Dewi
Risqiya Alvi
Kamalina
Fiqih
Vinatul Janah
Semua siswa
beserta guruBuka Bersama
guru dan para
tutor.

Fiqih

4. DAFTAR HADIR PENGAJAR PESANTREN RAMADHAN


N
o.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama
Dwi Utami
Debbi Silvia Aqida
Nur Choirin Sulistyani
Roikhatul Jannah
Vinatul Janah
Risqiya Alvi Kamalina
Rina Riyadin
Fiqi Robiatul Adawiyah
M. Azhar Gunawan
Rahmawati Dewi
Sri Wulandari

Kamis, 9
Juli 2015

Jumat, 10
Juli 2015

Sabtu, 11
Juli 2015

Anda mungkin juga menyukai