Anda di halaman 1dari 15

Sistem Pemerintahan Presidensiil

dan Parlementer di Berbagai


Negara
Kelompok 1:
Ardi Setyawan
Gusna Ikhsan
Njolanda K
M. Aulia A
Septian Awang

Pengertian Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua
kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan
terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang
berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa
Indonesia, kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh
melakukan sesuatau
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu
wilayah, daerah, atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan
dalam memerintah

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan


memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan
adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif
beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Sistem pemerintaha diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang
terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling
bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi
pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1.Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undangundang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.
2.Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undangundang
3.Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap
pelanggaran atas undang-undang.

Bentuk Pemerintahan
1. Aristokrasi.
Berasal dari bahasa Yunani kuno aristo yang berarti terbaik dan kratia
yang berarti untuk memimpin. Aristokrasi dapat diterjemahkan
menjadi sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh individu yang
terbaik.
2. Demokrasi Totaliter.
Yaitu sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sejarahwan Israel, J.L.
Talmon untuk merujuk kepada suatu sistem pemerintahan di mana
wakil rakyat yang terpilih secara sah mempertahankan kesatuan
negara kebangsaan yang warga negaranya, meskipun memiliki hak
untuk memilih, tidak banyak atau bahkan sama sekali tidak memiliki
partisipasi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah.
Ungkapan ini sebelumnya telah digunakan oleh Bertrand de Jouvenel
dan E.H. Carr.

3. Demokrasi totaliter
Yaitu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang
saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi
dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembagalembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan
dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga
pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif
dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang
memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah
sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil
yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan
umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

4. Emirat (bahasa Arab: imarah, jamak imarat) adalah sebuah wilayah yang
diperintah seorang emir, meski dalam bahasa Arab istilah tersebut dapat
merujuk secara umum kepada provinsi apapun dari sebuah negara yang
diperintah anggota kelompok pemerintah. Contoh penggunaan dalam arti yang
terakhir disebut adalah Uni Emirat Arab, yang merupakan sebuah negara yang
terdiri dari tujuh emirat federal yang masing-masing diperintah seorang emir.
5. Federal adalah kata sifat (adjektif) dari kata Federasi. Biasanya kata ini
merujuk pada pemerintahan pusat atau pemerintahan pada tingkat nasional.
Federasi dari bahasa Belanda, federatie, berasal dari bahasa Latin; foeduratio
yang artinya perjanjian. federasi pertama dari arti ini adalah perjanjian
daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu menetap di
provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk
tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja.
6. Meritokrasi Berasal dari kata merit atau manfaat, meritokrasi menunjuk suatu
bentuk sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka
yang berprestasi atau berkemampuan. Kerap dianggap sebagai suatu bentuk
sistem masyarakat yang sangat adil dengan memberikan tempat kepada
mereka yang berprestasi untuk duduk sebagai pemimpin, tetapi tetap dikritik
sebagai bentuk ketidak adilan yang kurang memberi tempat bagi mereka yang
kurang memiliki kemampuan untuk tampil memimpin. Dalam pengertian khusus
meritokrasi kerap di pakai menentang birokrasi yang sarat KKN terutama pada
aspek nepotisme

7. Monarkisme adalah sebuah dukungan terhadap pendirian, pemeliharaan, atau


pengembalian sistem kerajaan sebagai sebuah bentuk pemerintahan dalam sebuah
negara.
8. Negara Kota adalah negara yang berbentuk kota yang memiliki wilayah, memiliki
rakyat,dan pemerintahan berdaulat penuh. Negara kota biasanya memiliki wilayah yang
kecil yang meiliki luas sebesar kota pada umumnya. Negara-negara kota dewasa ini
adalah Singapura, Monako dan Vatikan.
9. Oligarki (Bahasa Yunani: , Oligarkha) adalah bentuk pemerintahan yang
kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat,
baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer. Kata ini berasal dari kata
bahasa Yunani untuk sedikit ( ligon) dan memerintah ( arkho).
10. Otokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh
satu orang. Istilah ini diturunkan dari bahasa Yunani autokratr yang secara literal berarti
berkuasa sendiri atau penguasa tunggal. Otokrasi biasanya dibandingkan dengan
oligarki (kekuasaan oleh minoritas, oleh kelompok kecil) dan demokrasi (kekuasaan oleh
mayoritas, oleh rakyat).
11. Plutokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yamg mendasarkan suatu
kekuasaan atas dasar kekayaan yang mereka miliki. Mengambil kata dari bahasa Yunani,
Ploutos yang berarti kekayaan dan Kratos yang berarti kekuasaan. riwayat keterlibatan
kaum hartawan dalam politik kekuasaan memang berawal di kota Yunani, untuk
kemudian diikuti di kawasan Genova, Italia

Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. Sistem pemerintahan parlementer.


Pada umumnya, negara-negara didunia menganut salah satu dari sistem
pemerintahan tersebut. Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai
variasi atau kombinasi dari dua sistem pemerintahan diatas. Negara Inggris
dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang menganut sistem pemerintahan
parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai Mother of Parliaments (induk
parlemen), sedangkan Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari negara
dengan sistem pemerintahan presidensial.
Kedua negara tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri
yang dijalankannya. Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model
pemerintahan parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem
pemerintahan presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap
konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip dari sistem pemerintahannya. Dari
dua negara tersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi oleh negaranegara lain dibelahan dunia.
.

Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan


parlementer didasarkan pada hubungan antara
kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem
pemerintahan disebut parlementer apabila badan
eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif
mendapat pengawasan langsung dari badan
legislatif. Sistem pemerintahan disebut
presidensial apabila badan eksekutif berada di luar
pengawasan langsung badan legislatif. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta
kekurangan dari sistem pemerintahan parlementer

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai


berikut :
1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki
kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang
memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan
umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan
besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri
sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk
melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif
berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet
umumnya berasal dari parlemen.

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai


berikut :
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa
sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota
parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah
presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala
negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai
symbol kedaulatan dan keutuhan negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau
raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen.
Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen
baru.

2. Sistem pemerintahan Presidensial


Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara
langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh
rakyat secara terpisah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem
pemerintahan presidensial.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen,
tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan
presiden tidak dipilih oleh parlemen.

4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem


parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga
perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
Sistem pemerintahan Presidensial merupakan system pemerintahan di
mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah
tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri
bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan
sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Contoh
Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.

Sistem

Pemerintahan N

Parlementer

hanya

simbolis,

(raja,

pangeran,

ratu,
kaisar)

brfungsi
dan

tidak

dapat diganggu gugat


oleh

kekuasaan

Kekuasaan
kuat

seorang

kekuasaan

eksekutif

legislatif.
lebih

Pemerintahan

Presidensial
kepala 1. Dikepalai

1. Kedudukan
negara

Sistem

legislatif

selaku

negara

presiden
pemegang
(kepala
sekaligus

kepala
pemerintahan).
Kekuasaan

daripada 3. eksekutif
lebih
eksekutif
kuat dibandingkan

kekuasaan

(presiden/perdana

kekuasa

menteri).

legislatif.

oleh

an

Anda mungkin juga menyukai