OLEH :
ABSTRAK
supply Chain Management bagi sebuah perusahaan terutama perusahaan
besar dengan market place yang luas menjadi hal mutlak yang harus dijaga.
Menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam mengatur proses supply
chain mereka, sehingga perusahaan tersebut dapat mengendalikan supply dan
demand produk mereka yang akan berdampak pada peningkatan benefit mereka.
Berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, bisa membantu
sebuah perusahaan untuk mengembangkan pula kemampuan perusahaan dalam
mengatur supply chain mereka. Dengan sistem supply chain management yang
handal, mereka bisa mendapatkan mengatur supply dan demand produk mereka
secara efektif dan berdampak positif bagi perusahaan.
Kata Kunci: Supply Chain, Supply, Management
2
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Persaingan dalam dunia industri ( khsusnya Perbankan ) dewasa ini menjadi
semakin
ketat. Salah satu hal yang membuat perusahaan distributor bertahan adalah
penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu yang tepat dan dalma
biaya ekonomis. Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat
terjadi jika ada koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak
pihak yang berhubungan dalam rantai suplai dan tidak hanya melibatkan
koordinasi dalam bentuk persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang
berguna bagi perencanaan perusahaan di kemudian hari. Kekurangan persediaan
produk atau jasa akan berdampak pada kehilangan penjualan, sedangkan
kelebihan tertentu akan berakhibat menumpuknya produk dan meningkatnya
biaya pemeliharaan dari persediaan tersebut.
Supply Chain Management ( SCM ) adalah suatu konsep atau
meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui
optimasisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan, manufakturing dalam
penerapan SCM, perusahaan perusahaan diharuskan mampu memenuhi
kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya
yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, mengelola industri
secara cermat dan fleksibel.
Dalam era saat ini konsumen yang menikmati jasa perbankan menjadi
semakin kritis, mereka menuntuk penyediaan produk secara tepat tempat, tepat
waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan perusahaan penyedia jasa yang
anitisipatif akan hal ini akan mendapatkan pelanggan, sedangkan mereka yang
kurang antisipatif akan hal ini akan membuat perusahaan perusahaan tersebut
kehilangan pelanggan.
1.2
Tujuan
3
Universitas Kristen Maranatha
Ruang Lingkup
Mengetahui dan menganalisi pentingnya konsep supply chain management
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
muncul atau dikemukakan pada awal tahun 1990an dan diperkenalkan pertama
kali oleh para konsultan manajemen. Supply Chain dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses
transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam
4
Universitas Kristen Maranatha
sampai produk jadi pada konsumen akhir. Melihat dari definisi ini, maka suatu
Supply Chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari
bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk,
perusahaan perakitan,
distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.
Selain Copper ( 1997 ),Schroeder juga mendefinisikan beberapa definisi
yang berkaitan dengan manajemen ranti pasok / Supply Chain sehingga dapat
memperjelas terminologi sebagai berikut :
Rantai pasok (supply chain) : adalah bagian dari proses bisnis dan
informasi yang menyediakan barang dan jasa dari pemasok bahan baku,
pabrik, dan distribusi sampai kepada konsumen potensial.
Kepuasan pelanggan
Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas
proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
5
Universitas Kristen Maranatha
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia
dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia,
maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang
disampaikan oleh perusahaan.
Meningkatkan pendapatan
Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan
berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga
produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan terbuang percuma,
karena diminati konsumen.
Menurunnya biaya
Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir
berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
Peningkatan laba
Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi
pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
juga merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan
tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau
penyaluran barang tersebut.
Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network, dengan pemain
utama adalah :
a. Suppliers
b. Manufacturer
c. Distribution
d. Retail Outlets
e. Customers
Chain 1
Suppliers
Awal mula jaringan, yang merupakan seumber penyedia bahan pertama. Bisa
berbentuk : bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan,
subassemblies, suku cadang, dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers,
termasuk di dalamnya : suppliers suppliers atau sub-suppliers yang biasanya
jumlahnya banyak.
Chain 1 2 :
Suppliers manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants
atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan
membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang
(finishing).
Chain 1 2 3 :
7
Universitas Kristen Maranatha
8
Universitas Kristen Maranatha
Kualitas sebuah hubungan merupakan fungsi dari beberapa elemen atau faktor
faktor tertentu, diantaranya : kooperasi, kemampuan dan kinerja karyawan
termasuk manajer, sumber daya fisik, kualitas, distribusi, dan penentuan harga
produk, pembagian informasi, pengalaman, harapan konsumen dan kepuasan.
Hubungan antara supplier, customer, dan perusahaan harus di kelola dengan
baik dan selalu di tingkatkan agar terjalin hubungan yang berkelanjutan dan
supplier ikut bertanggung jawab terhadap kualitas produk serta agar distribusi
produk dari hulu ke hilir tepat pada waktunya sampai ke pengguna terakhir. Maka
peningkatan hubungan yang baik dalam jangka panjang serta saling adanya
kepercayaan antara perusahaan, supplier, dan customer sangat di perlukan agar
mencapai efisiensi dalam kinerja perusahaan (Rahmasari, 2011).
Kepercayaan di pandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan suatu
hubungan. Hubungan akan tercipta dari kepercayaan yang terus berlanjut, tanpa
adanya kepercayaan suatu hubungan tidak akan bertahan dalam jangka waktu
yang panjang (Bernard,2011). Unsur lain yang diperlukan dalam suatu hubungan
adalah komitment, komitment di definisikan sebagai keyakinana salah satu pihak
bahwa membina hubungan dengan pihak lain merupakan hal yang terpenting dan
berpengaruh terhadap manfaat optimal yang di dapat oleh kedua pihak dalam
berhubungan (Morgan dan Hunt, Bernard,2011).
Pada prinsipnya tujuan akhir yang ingin di capai dalam pengelolaan hubungan
jangka panjang adalah profitabilitas perusahaan yang di peroleh melalui hubungan
terus menerus serta saling menguntungkan sehingga terciptanya hubungan jangka
panjang yang konsisten dan berkesinambungan (triastity,2010).
Hal ini merujuk pada on-time delivery, yang artinya persentase daripada
pesanan yang terkirim seluruhnya dan pada tanggal yang diminta oleh konsumen.
Perlu diingat sebagai catatan bahwa pesanan tidak akan dimasukkan sebagai
kiriman tepat waktu jika hanya sebagian saja dari pesanan yang terpenuhi atau
jika konsumen tidak mendapatkan kiriman sesuai dengan tanggal yang diminta.
2. Quality
Sebuah
ukuran
langsung
untuk
kualitas
adalah
kepuasan
3. Time
The total replenishment time dapat dihitung dari persediaan inventori. Jika
diasumsikan bahwa terdapat rata-rata penggunaan yang stabil, maka waktu yang
dibutuhkan di inventori hanyalah persediaan inventori dibagi dengan rata-rata
penggunaan.
Adalah penting untuk mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk
menerima pembayaran jika terdapat barang yang dijual. Perusahaan tidak hanya
harus mengurangi barang di inventori, tetapi juga harus secepat mungkin
menerima pembayaran sehingga uang yang diterima dapat digunakan untuk
membuat dan menjual lebih banyak produk. Sebuah ukuran untuk hal ini adalah
jumlah hari pada piutang usaha (accounts receivable).
4. Cost
Terdapat dua cara yang digunakan untuk mengukur cost/kos. Pertama,
sebuah perusahaan dapat mengukur biaya pengiriman total, termasuk manufaktur,
distribusi,biaya inventori, dan biaya piutang usaha Biasanya biaya-biaya yang
terpisah ini merupakan tanggung jawab dari setiap manager dan oleh karena itu
tidak dikurangkan dari biaya total.
Cara kedua untuk mengukur kos sepanjang rantai pasok adalah mengukur
efisiensi pada nilai tambah atau produktivitas. Sebuah rumus yang digunakan
untuk mengukur efisiensi membagi hasil penjualan/revenue yang telah dikurangi
oleh biaya material dengam biaya labor plus overhead.
12
Universitas Kristen Maranatha
13
Universitas Kristen Maranatha
NILAI
1. Bersikap mental positif
2. Selalu meningkatkan profesionalisme
3. Memiliki Integritas tinggi
4. Menciptakan lingkungan kerja yang positif
5. Pemberdayaan (empowerment)
6. Mampu kerja dalam team work dengan bagian yang terkait
Sebagai Bank Perkreditan Rakyat
Mikro, Kecil dan Menengah Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR
adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan
menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat
yang membutuhkan.
BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10
tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut secara jelas disebutkan bawah ada dua jenis
bank, yaitu Bank Umum dan BPR.
Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro,
kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penyaluran
kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat
Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat
mengerti akan kebutuhan Nasabah.
Adapun jenis layanan yang diberikan oleh BPR adalah
Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau
bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun
Kredit Konsumsi.
Melalui Peraturan Bank Indonesia, BPR diberi kesempatan untuk mempercepat
pengembangan jaringan kantor dengan membuka Kantor Cabang dan Kantor Kas, sehingga
ini akan semakin memperluas jangkauan BPR dalam menyediakan layanan keuangan kepada
para pengusaha mikro, kecil dan menengah. Menyimpan uang di BPR aman, karena dijamin
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
15
Universitas Kristen Maranatha
berlaku, sehingga tidak ada salahnya jika kita menabung dan atau mendepositokan uang di
BPR ( sumber: http://www.bprks.co.id/about/index/9)
Selain berfungsi untuk menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat berupa produk Kredit, Tabungan dan Deposito, BPR juga memiliki layanan
produk Akses+
Akses+ Menawarkan peluang usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
untuk menjadi merchant atau mitra usaha dalam melayani berbagai macam transaksi secara
online dan real time melalui media layanan transaksi yang telah di sediakan oleh Akes+.
Keuntungan :
1. Mitra Usaha
o
Media Promotion
2. Masyarakat
o
3.2 Produk
Secara umum produk yang ditawarkan di Akses+ adalah :
Pembayaran PLN ( postapid dan prepaid )
Pembelian Pulsa ( Prepaid )
Pembayaran Pulsa (Postpaid )
Tiket Kerta Api Indonesia
Pembayaran Tv Kabel
Pembayaran Internet
Pembayaran Telkom
ATMB
ALTO
Pemelian MNC LIFE
16
Universitas Kristen Maranatha
Dari Flowchart bisnis Akses+ diatas dapat dilihat bahwa Akses+ dalam hal ini meupakan
sebuah supplier, dimana Akses+ mendistribusikan setiap transaksi yang dilakukan oleh
customer di mitra akses+ melalui Core Banking BPR KS dan langsung terkoneksi dengan
biller ( Perusahaan Penyedia Jasa )
Adapun Biller yang bekerja sama dengan Akses+ ini adalah :
1. PLN
2. Telkom
3. Indovision
4. Telkom Vision
5. KAI
6. AN ( Akses Nusantara ) merupakan penyedia pulsa
7. MKN ( Mitra Komunika Nusantara ) merupakan penyedia pulsa
8. ACS ( Akses Cipta Solusi ) merupakan penyedia pulsa
9. MND merupakan penyedia MNC LIFE
10. Arta jasa merupakan penyedia pulsa
11. Finnet merupakan penyedia pulsa
3.4 Pengukuran Performa Rantai Pasok
Berdasarkan teori dari bab 2, dapat terlihat bahwa pengukuran performa rantai pasok
adalah tahap awal terhadap peningkatan. Empat performa rantai pasok yang diukur antara
lain :
17
Universitas Kristen Maranatha
1. Delivery
Delivery menunjuk kepada seberapa lama transaksi yang dijalankan melalui sistem yang ada
di Akses+ ini. Dimana transaksi ini seharusnya adalah on time delivery dimana pada saat
customer membutuhkan transaksi yang disediakan di Akses+ maka sistem Akses+ dapat
secara real time menterjemahkan transaksi tersebut dan lansgung mengirimkannya kepada
pihak biller ( Penyedia Jasa ).
2. Quality
Kualitas yang diberikan daripada sistem Akses+ ini tergantung pada koneksi daripada
jaringan yang ada antara pihak Akses+ dan Biller. Semakin sedikit transaksi yang gagal atau
Timeout maka semakin baik pula kualitas daripada transaksi yang diberikan oleh Akses+.
3. Time
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses transaksi dari awal sampai akhir, saat ini
rata rata dari waktu transaksi dari Customer hingga Customer menikmati keinginan mereka
adalah kurang lebih selama 40 60 Detik.
4. Cost
Biaya yang dikeluarkan oleh customer sangat bergantung pada kerjasama antara Akses+
dengan pihak Biller. Ada beberapa Biller yang menwarakan harga lebih murah dari Biller
lainnya ( Pulsa Prepaid ).
18
Universitas Kristen Maranatha