Anda di halaman 1dari 2

Arif Budiharto

11/312154/HK/18689

Permasalahan Hukum yg di mintakan AO


1.

2.

Apabila pada saat seorang utusan PBB menjalankan tugasnya mengalami luka-luka
dalam peristiwa yang melibatkan pertanggungjawaban negara, apakah PBB sebagai
organisasi mempunyai wewenang mengajukan tuntutan internasional terhadap
pemerintah. De jure atau de facto yang bertanggung jawab, guna memperoleh ganti rugi
atas kerugian yang dialami oleh: a). PBB, b). Si korban atau ahli warisnya ?
Apabila diperoleh jawaban positif atas pertanyaan 1.b, bagaimanakah jalan keluarnya
supaya tuntutan yang dilakukan PBB dapat memulihkan hak-hak yang dimiliki oleh
negara. dimana korban merupakan warganegaranya?

Jawaban
1.

a. Dalam hal yang bertanggungjawab adalah negara anggota PBB : Bahwa apabila pada
saat seorang utusan PBB menjalankan tugas mengalami luka-luka dalam peristiwa yang
melibatkan pertanggungjawaban negara anggota, maka PBB sebagai organisasi
mempunyai kapasitas mengajukan tuntutan internasional terhadap pemerintah de jure
atau de facto yang bertanggung jawab, guna memperoleh ganti rugi atas kerugian yang di
alami oleh PBB.
Dalam hal yang bertanggungjawab negara bukan anggota PBB : Bahwa apabila pada
saat seorang utusan PBB menjalankan tugas mengalami luka-luka dalam peristiwa yg
melibatkan pertanggungjawaban negara bukan anggota, maka PBB sebagai organisasi
mempunyai kapasitas mengajukan tuntutan internasional thd pemerintah de jure atau de
facto yang bertanggung jawab, guna memperoleh ganti rugi atas kerugian yang di alami
oleh PBB.
b. Dalam hal yang bertanggungjawab negara anggota PBB : Bahwa apabila pada saat
seorang utusan PBB menjalankan tugas mengalami luka-luka dalam peristiwa yang
melibatkan pertanggungjawaban negara anggota, maka PBB sebagai organisasi
mempunyai kapasitas mengajukan tuntutan internasional terhadap pemerintah de jure
atau de facto yg bertanggung jawab, guna memperoleh ganti rugi atas kerugian yang di
alami oleh si korban atau ahli warisnya.
Dalam hal yang bertanggungjawab negara bukan anggota PBB: Bahwa apabila pada
saat seorang utusan PBB menjalankan tugas mengalami luka-luka dalam peristiwa yang
melibatkan pertanggungjawaban negara bukan anggota, maka PBB sebagai organisasi
mempunyai kapasitas mengajukan tuntutan internasional terhadap pemerintah de jure

atau de facto yang bertanggung jawab, gunamemperoleh ganti rugi atas kerugian yang di
alami oleh si korban atau ahli warisnya .
2.

Ketika PBB sebagai organisasi mengajukan tuntutan ganti rugi atas kerugian yang
diderita utusannya, PBB hanya dapat melakukannya dengan mendasarkan diri pada
pelanggaran kewajiban yang dideritanya. Dengan ditaatinya ketentuan akan mencegah
pertentangan antara tuntutan yang diajukan PBB dan hak-hak yang dimiliki negara di
mana utusan tersebut menjadi warga negaranya, dan dengan demikian tuntutan-tuntutan
di antara keduanya dapat dipulihkan. Pemulihan ganti rugi tersebut dapat didasarkan atas
kesepakatan antara organisasi dan negara-negara, baik yang dituangkan dalam
kesepakatan umum maupun perkasus.

Anda mungkin juga menyukai