Anda di halaman 1dari 13

MATERI KULIAH KELAS

GABUNGAN III
BAB IX : KINETIKA KIMIA

BAB IX. Kinetika Kimia


Laju reaksi adalah :
1. Perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per
satuan waktu.
2. Laju pengurangan jumlah pereaksi per satuan
waktu.
3. Laju pertambahan jumlah hasil reaksi per satuan
waktu.
Untuk reaksi sederhana berikut : A + B C
pernyataan laju reaksi dapat dituliskan sebagai :
Laju reaksi = - laju pengurangan zat A
= - laju pengurangan zat B
= + laju pembentukan zat C

Untuk zat A (Pereaksi)

Konsentrasi mula-mula = a
Konsentrasi hasil reaksi pada waktu t = x
Konsentrasi A yang tersisa = a x
laju reaksinya dinyatakan dalam persamaan berikut:

Tanda negatif = zat A adalah Pereaksi/reaktan.


Untuk reaksi :
5Br - + BrO3- + 6H+ 3Br2 + 3H2O
Bentuk persamaan kinetika reaksinya adalah :

d BrO
1 d Br
1 d H 1 d Br 1 d H O
V

dt

dt

dt

dt

dt

Hukum Laju Reaksi


Reaksi : aA + bB cC + dD
Bentuk persamaan hukum laju reaksinya :
1.
1 d A
1 d B 1 d C 1 d D
V

a dt

dt

c dt

dt

2. = k [A]a [B]b ,dimana m dan n adalah orde


reaksi yang nilainya diperoleh dari hasil
eksperimen atau disebut juga orde kinetik,
jika nilainya sama dengan koefisien reaksinya
maka disebut sebagai orde molekuler.

Orde Molekuler Nol


Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
A
-dA = k . dt , diintegrasikan :
dA
Ao
Dijabarkan : -A = k . t + C,
pada saat t = 0 C = -A0
-A = k . t A0
A0 - A = k . t
atau AA==A0A0 k .kt . t
Secara grafik reaksi orde nol
Digambarkan sebagai berikut :

to

dt

Orde Molekuler Satu


Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
-dA/A = k . dt , diintegrasikan : dA
A
Dijabarkan : - lnA = k . t + C,
pada saat t = 0 C = - lnA0
- lnA = k . t lnA0
A

Ao

lnA0 - lnA = k . t
lnA==lnA
lnA0 0kk. .t t
atau lnA
Secara grafik reaksi orde nol
Digambarkan sebagai berikut :

k dt
to

lnA0

ln A

Waktu (t)

Orde Molekuler Dua


Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
A
-dA/A2 = k . dt , diintegrasikan : d A2
A
Ao
Dijabarkan : 1/A = k . t + C,
pada saat t = 0 C = 1/A0
1/A = k . t + 1/A0
1/A 1/A0 = k . t
1/A==1/A
1/A0 0++kk. .t t
atau 1/A
Secara grafik reaksi orde nol
Digambarkan sebagai berikut :

1/A

d .t

to

1/A0
Waktu (t)

Waktu Paruh (t1/2) dan Dimensi


Tetapan Kecepatan Reaksi (k)
Orde nol

Dimensi k orde nol


mol .L1
waktu

Orde satu

Dimensi k orde satu

Orde dua

Dimensi k orde dua

1
bilangan

waktu menit atau det ik

mol L1 waktu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Laju Reaksi
1. Konsentrasi
2. Sifat zat yang bereaksi
3. Katalisator
4. Suhu.
Konsentrasi : Pengaruh konsentrasi dapat diterangkan
melalui pendekatan teori tumbukan. Makin besar
konsentrasi zat yang terlibat berarti makin banyak
partikel atau molekul yang bertumbukan.
Akibatnya, jumlah tumbukan persatuan luas,
persatuan waktu, juga mengalami kenaikan dan
reaksi bertambah cepat.

Sifat Zat yang Bereaksi


Sifat-sifat zat sangat menentukan laju reaksi. Jika
zatnya berbeda, maka laju reaksinya dapat berbeda
terhadap suatu pereaksi yang sama. Logam natrium
dengan air akan bereaksi lebih cepat dibandingkan
reaksi logam magnesium dengan air. Reaksi korosi
atau pengkaratan, berlangsung dengan laju yang
sangat lambat, tetapi proses oksidasi logam natrium
berlangsung dengan laju yang sangat tinggi.
Adapun tentang konsentrasi, materi ini merupakan
pembahasan pada bahagian awal
BAB IX (Kinetika Kimia).

Suhu

Kecepatan reaksi semakin cepat dengan bertambahnya suhu karena


frekuensi tumbukan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
Reaksi : aA + bB P (hasil reaksi )
Persamaan laju, v = k [A]a [B]b, dan berdasarkan persamaan Arrhenius,
tetapan k merupakan fungsi suhu.
k = A . e-Ea/RT
Dimana tetapan Arrhenius, A, energi pengaktifan reaksi, Ea, tetapan
gas, R (0,082 L.atm.mol-1,K-1 atau 1,99 kal.K-1), serta suhu mutlak, T.
Hubungan antara tetapan k dengan suhu dapat dipahami. Persamaan
tersebut dapat dikembangkan menjadi :
ln k = ln A Ea/RT
ln k ln A = - Ea/RT

Grafik persamaan tersebut adalah :

Katalisator
Katalisator mempercepat reaksi dengan jalan
menurunkan energi aktivasi reaksi (Ea)
sehingga laju reaksi pembentukan produk
menjadi lebih cepat tercapai.
Secara grafik diillustrasikan sebagai berikut :

TERIMA KASIH
SELAMAT MEMPERDALAM MATERI
DIKELAS KECIL SEMOGA SUKSES
DIUJIAN

TIM DOSEN BIOMEDIK UPT


MKU UNHAS

Anda mungkin juga menyukai