Laboratorium Klinik
Laboratorium Klinik
17
ABSTRACT
The use of references constitutes is the main substance for calibration of measurement at clinical laboratory. Commercial references
have been widely used, but the cost and distribution are frequently as the main problem at clinical laboratory. Residual serum
which pooled (pooled serum) contains substance which capable to substitute commercial substances. It is due to the stability of
those substances when it is frozen (-800 C).The research aimed to identify the validity of secondary reference substances use
as substituent commercial reference for validating the result of clinical laboratory test. This research was experimental research.
Intervention used secondary reference substances for validating the result of laboratory clinical test. Validation using secondary
reference substances was conducted before and after 45 and 90 storage days at -700 C at Queen Latifa Hospital Laboratory,
Sleman, Yogyakarta. The validated parameter was the test of glucose level, cholesterol level, uric acid level, SGOT and SGPT
activities. The validation result were compared with the result of commercial reference substances (TruLab N). The result of the five
parameters using secondary reference before and after storage for 45 days long at temperature -700 C shows similar validation
result with the validation using TruLab N, whereas in 90 days of storage, the validation of SGPT activity shows different validation
result from TruLab N. The other four parameters shows similar result. The difference, however, is not significant with Mann Whitney
U test (p value > 0.05). The effect of storage duration of secondary reference substances for 90 days long at temperature of -700
C, for glucose parameter, cholesterol, uric acid and SGOT is not significant with Krukal-Wallis (p value > 0.05), whereas SGPT
parameter is significant (p value < 0.05). But the result of Mann Whitney U test, SGPT validation before and after storage in 45
days is not significant (p value > 0.05), whereas the difference of validation result before and after 45 and 90 days storage is
significant (p value < 0.05). Secondary reference substances could be used for validating the result of clinical chemistry test. The
stable secondary reference substances is stored at temperature -700 C for validating the test result of glucose level, uric acid
level, cholesterol level and SGOT activity up to 90 days minimum and SGPT activity up to 45 days.
Keywords: validation, glucose, cholesterol, SGOT/SGPT, clinical laboratory.
ABSTRAK
Penggunaan bahan rujukan atau referensi merupakan bahan utama untuk kalibrasi pengukuran di laboratorium klinik. Bahan
rujukan komersial telah banyak digunakan, namun biaya dan distribusi sering menjadi kendala utama di laboratorium klinik. Serum
sisa pemeriksaan yang dikumpulkan (pooled serum) memiliki kandungan bahan-bahan yang dapat dipakai sebagai pengganti
bahan rujukan komersial. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut relatif stabil bila disimpan beku (-80oC).Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui validitas penggunaan bahan rujukan sekunder sebagai pengganti bahan rujukan komersial untuk validasi hasil
pemeriksaan laboratorium klinik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, intervensi adalah menggunakan bahan rujukan
sekunder untuk validasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik. Validasi dengan bahan rujukan sekunder dilakukan sebelum, setelah
45 dan 90 hari penyimpanan pada suhu -70oC di Laboratorium RS Queen Latifa, Sleman, Yogyakarta. Parameter yang divalidasi
adalah pemeriksaan kadar glukosa, kadar kolesterol, kadar asam urat, aktivitas SGOT dan SGPT. Hasil validasi dibandingkan
dengan hasil validasi bahan rujukan komersial (TruLab N). Hasil validasi ke-lima parameter menggunakan bahan rujukan sekunder
sebelum dan setelah disimpan 45 hari pada suhu -70oC menunjukkan hasil validasi yang sama dengan validasi menggunakan
TruLab N. Sedangkan pada penyimpanan selama 90 hari, validasi aktivitas SGPT menunjukkan hasil yang berbeda dengan hasil
validasi menggunakan TrulLab N, dan 4 parameter lain menunjukkan hasil yang sama. Namun perbedaan tersebut tidak bermakna
dengan uji Mann Whitney U (P>0,05). Pengaruh lama penyimpanan pada suhu -70oC bahan rujukan sekunder selama 90 hari,
untuk parameter glukosa, kolesterol, asam urat dan SGOT tidak bermakna dengan uji Krukal-Wallis (P>0,05), sedangkan pada
parameter SGPT bermakna (P<0,05). Tetapi hasil uji Mann Whitney U hasil validasi SGPT sebelum dan setelah disimpan 45 hari
tidak bermakna (P>0,05), sedangkan perbedaan hasil validasi setelah disimpan 45 hari dan 90 hari bermakna (P<0,05). Bahan
rujukan sekunder dapat digunakan untuk validasi hasil pemeriksaan kimia klinik. Bahan rujukan sekunder stabil disimpan pada suhu
-70oC untuk validasi hasil pemeriksaan kadar glukosa, kadar asam urat, kadar kolesterol dan aktivitas SGOT minimal sampai
dengan 90 hari dan aktivitas SGPT sampai dengan 45 hari.
Kata Kunci : Validasi, Glukosa, Kolesterol, SGOT/SGPT, Laboratorium Klinik.
18 Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 17-21
PENDAHULUAN
Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan
sumber data yang penting bagi para klinisi untuk
menentukan diagnosis lebih lanjut terhadap keadaan
pasien. Oleh karena itu hasil pemeriksaan laboratorium
yang dikeluarkan oleh laboratorium harus memiliki
ketelitian dan ketepatan yang tinggi agar tidak terjadi
kekeliruan bagi para klinisi untuk menentukan diagnosis
penyakit pasien. Mutu hasil pemeriksaan laboratorium
kimia klinik adalah pemeriksaan yang dikeluarkan oleh
laboratorium dengan memenuhi kriteria ketelitian yang
telah ditentukan dan ketepatan yang dapat dibandingkan
dengan suatu nilai rujukan tertentu.1
International Organization of Standardization (ISO)
17511 menerapkan suatu metode referensi atau acuan
untuk pembakuan pengukuran di laboratorium klinik.
Bahan referensi atau acuan yang disebut juga Reference
Material (RM) merupakan komponen utama metode
referensi tersebut. Bahan kimia yang jumlahnya tepat
dalam RM tersebut (umumnya RM komersial) dipakai
untuk menvalidasi kadar bahan tersebut yang ada di
sampel pasien.
Reference material komersial atau biasa disebut
serum kontrol, saat ini diperoleh secara import
dan harganya cukup mahal, sehingga tidak setiap
laboratorium klinik mampu menyediakan setiap saat.
Hal ini menyebabkan laboratorium klinik tersebut hanya
melakukan pemantapan mutu internal secara berkala.
Kebutuhan RM sekunder yang memiliki kualitas yang
sebanding dengan RM komersial mutlak diperlukan untuk
mengatasi masalah ini.
Serum pasien sisa pemeriksaan mengadung
bahan kimia cukup stabil apabila disimpan suhu dingin
atau beku. Kadar bahan kimia dalam pool serum cukup
homogen dan stabil disimpan pada suhu 4oC selama
31 sampai dengan 34 hari.2 Sedangkan penyimpanan
pada suhu -70 oC homogenitas dan stabilitas dapat
dipertahankan sampai dengan 1 tahun. 3 Sehingga
serum terkumpul ini (pooled serum) dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti serum kontrol komersial.4 Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui validitas penggunaan
bahan rujukan sekunder sebagai pengganti bahan
rujukan komersial untuk validasi hasil pemeriksaan
laboratorium klinik.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian quasy experimental
yang dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta pada tanggal 29 Mei 2013. Serum pasien
yang digunakan adalah serum pasien sisa pemeriksaan
di laboratorium RSUD Prambanan dan RSU Queen
Latifa. Sterilisasi serum terkumpul menggunakan Syringe
Filter merk Whatman dilakukan di. Vial yang digunakan
untuk menyimpan serum steril menggunakan PCR Tube
Tabel 1. Kadar Glukosa, Kadar Asam Urat, Kadar Kolesterol, Aktivitas SGOT dan SGPT Serum Terkumpul
(Bahan Rujukan Sekunder).
No
1
2
3
4
5
Parameter
Glukosa (mg/dl)
Kolesterol (mg/dl)
Asam urat (mg/dl)
SGOT (IU/L)
SGPT (IU/L)
Kadar/aktivitas
rata-rata
121,7
170,1
5,76
31,5
20,7
SD
KV
*Standar KV
3,898
5,702
0,250
0,974
0,694
3,20
3,35
4,34
3,09
3,35
6
5
6
7
7
Parameter
Glukosa
Kolesterol
Asam Urat
SGOT
SGPT
Assymp sig
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
Tabel 3. Tabulasi silang hasil validasi selama 30 hari6, menggunakan bahan rujukan sekunder (BRS)
setelah disimpan 45 hari pada -70oC dan TruLab N
No
Parameter
Glukosa
Kolesterol
Asam Urat
SGOT
SGPT
Assymp sig
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
20 Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 17-21
Tabel 4. Tabulasi silang hasil validasi selama 30 hari6, menggunakan bahan rujukan sekunder (BRS)
setelah disimpan 90 hari pada -70oC dan TruLab N serta hasil analisisnya.
No
Parameter
Glukosa
Kolesterol
Asam Urat
SGOT
SGPT
Assymp sig
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
-0,331
0,741
Tabel 5. Tabulasi silang perbedaan hasil validasi bahan rujukan sekunder sebelum, setelah disimpan 45 dan 90 hari pada
suhu -70oC dengan TruLab N dan hasil uji Kruskal-Wallis H
No
Parameter
Glukosa
Kolesterol
Asam Urat
SGOT
SGPT
Kriteria
Sama
Beda
Sama
Beda
Sama
Beda
Sama
Beda
Sama
Beda
Chai Square
Assympt sig
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
0,000
1,000
24,785
0,000