Anda di halaman 1dari 11

Buku 2 : RKPM

(Rencana Kegiatan Pembelajaran


Mingguan)
Modul Pembelajaran Pertemuan ke - 9
STRUKTUR BETON 1
Sem III / 2 SKS / TEORI / Kode PDTS 2111
Oleh
1. Agus Kurniawan, ST., MT.,
Ph.D
2. Dian Sestining Ayu, ST., MT

Didanai dengan Dana BOPTN P3-UGM


Tahun Anggaran 2012

Desember 2012

Audio

Video

Web

Geser pada
balok
(1)
Perencanaan
tulangan
geser pada
balok
(2) Analisa
kapasitas
tulangan
geser

Gambar

(1) Dpt
mengitung,
merencanakan
jumlah tulangan
geser dan
menggambar
hasil
perhitungan
(2) Dapat
menghitung
kapasitas
tulangan geser

Media ajar
Presentasi

Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator

Topik
(pokok,
subpokok,
bahasan,
alokasi
waktu

Teks

Pertemuan ke

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Metode
Evaluasi
dan
Penilaian
Tugas:
(1)
Merencanak
an jumlah
tulangan
geser dan
menggamba
r hasil
perencanaan
(2)
Menghitung
kapasitas
tulangan
geser yang
sudah ada

Metode
Ajar
(STAR)
Active
learning,
Problem
based
learning

Aktivitas
Mahasiswa

(1) Baca
bahan ajar
sebelum
kuliah
(2) Mencatat
penjelasan
contoh kasus
serta
penyelesaiann
ya
(3)
Mengerjakan
tugas yang
diberikan

Aktivitas
Dosen/Nama
Pengajar
(1)
Menjelaskan
materi kuliah
di depan kelas
(2)
memberikan
contoh kasus
dan
penyelesaiann
ya
(3) Memberi
tugas untuk
dikerjakan

Pengajar:
Agus
Kurniawan

Sumber
Ajar

Kode penulisan tulangan geser


Kode penulisan untuk penulisan untuk tulangan geser sangat bervariasi
tergantung pada negara dan daerahnya. Sedangkan penulisan yang
umum adalah didasarkan pada jumlah loop pada diameter tulangan
yang dipakai dan jarak tulangan. Satu loop umumnya terdiri dari 2 kaki
atau 2 luas tulangan. Jenis loop yang umum dipakai dapat dilihat di
ilustrasi berikut:

Jadi untuk tulangan dengan 1 loop dengan diameter 10 polos dan jarak
tiap tulangan 150 mm maka ditulis
P10 150 atau 10 150
Sedangkan bila menggunakan tulangan ulir maka ditulis
D10 150

3D25

D25-100
d = 550

600

6D25
50

350

Dan dapat digambar sebagai berikut:

1.5D25-100

2D25-100

3D25-100

Sedangkan untuk tulangan geser lebih dari satu loop dapat ditulis
sebagai berikut:

Letak kait tulangan geser harus bervariasi sepanjang bentang yaitu di


atas (seperti contoh di atas dan di bawah:

a. Contoh perhitungan tulangan geser


Contoh 1.
Balok dengan gaya geserultimit sebesar 200 kN. Berapa tulangan geser
yang diperlukan, bila balok berukuran 250x450 mm dengan properti
beton, fy= 240 MPa dan fc = 20 MPa tulangan yang dipakai berdiameter
10 mm?
Penyelesaian:
menghitung kapasitas geser beton Vcuntuk kombinasi geser dan lentur:

Vc

= 6

f c'

bwd

20

250.450 = 83852,55 N = 83,85 kN


= 6
Mengecek syarat penampang struktur:
a.

Vu < 0,5 Vc
200> 0,5.0,6.83,85 = 25,16 kN

perlu tulangan geser

b. 0,5 Vc < Vu< Vc


25,16<200> 0,6.83,85 = 50,31 kN
c.

(Vu Vc)<0,67bwd

tidak minimum

f c,

200 0,6.83,85<0,67.250.450 20
149,69<337,087 bisa dilanjutkan ke perhitungan Vs
Memakai D10 dengan luas :1/4D2 = 1/4102=78,5 mm2 karena yang
dipakai untuk menahan gaya geser sebanyak dua kaki (satu loop) maka
luas total Av: 2 x 78,5 = 157 mm2

Vs = Vu/ - Vc = 200/0,6 83,85 = 249,48 kN

Menghitung jarak/spasi tulangan geser:


Av f y d
s

Vs

157.240.450
3
= 249 ,48.10 = 113,3 mm
Menghitung jarak maksimum yang diperbolehkan:
smaks adalah nilai terkecil dari 0,5d = 0,5.450 = 225 mmdan 600 mm
dipilih 225 mm
dipakai jarak tulangan 100 mm D10 100

Contoh 2.
Suatu bentang balok dengan perletakan sederhana panjang 8 m. Dibebani
dengan beban hidup terbagi rata sebesar 5 kN/m dan beban mati terbagi
merata 30 kN/m. Dimensi balok b = 250 mm dan d = 450 mm. Kekuatan
bahan

fy= 240 MPa dan fc = 20 MPa. Tentukan tulangan geser yang

diperlukan!
Penyelesaikan
Menghitung beban ultimit
wu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2.30+1,6.5 = 44 kN/m
menghitunggaya geser ultimit
Vu = wu L
= .44.8 = 176 kN
gambar diagram gaya geser Vu , karena diagram ini simetris maka
analisa hanya dilakukan di setengah bentang.

wu = 44 kN/m

450

8000
d = 450 mm
Vu = 176 kN

250

Vukritis= 156,2 kN
Vc = 50,31 kN
Vc = 25,16 kN
x1 = 2843,4
x2 = 3421,6

segmen 1

segmen 2

segmen 1

menghitung kapasitas geser beton Vcuntuk kombinasi geser dan lentur:

Vc

= 6

f c'

bwd

20

250.450 = 83852,55 N = 83,85 kN


= 6
menghitung penampang kritis pertama sejarak d dari muka tumpuan :

Vu pada jarak d

1 / 2 L d

Vu
1
/
2
L

=
4000 450

176
4000

=
=156,2 kN

Mengecek syarat penampang struktur (penentuan segmen):


a.

Vu < 0,5 Vc
perlu tulangan

156,2> 0,5.0,6.83,85 = 25,16 kN


b. 0,5 Vc < Vu< Vc
25,16<156,2> 0,6.83,85 = 50,31 kN
c.

(Vu Vc)<0,67bwd

tidak minimum

f c,

154,3 0,6.83,85<0,67.250.450

20

103,99<337087.24 bisa dilanjutkan ke perhitungan Vs


Perhitungan Vs untuk segmen 1:
Vs = (Vu /) Vc
= (154,3/0,6) 83,85 = 173,3 kN = 173,3.103 N
Menghitung tulangan yang diperlukan segmen 1:

Dicoba memakai 10 dengan luas :1/4D2 = 1/4102=78,5 mm2 karena


yang dipakai untuk menahan gaya geser sebanyak dua kaki maka luas
total Av: 2 x 78,5 = 157 mm2

Menghitung jarak/spasi tulangan:


Av f y d
s

Vs

157.240.450
3
= 173,3.10
= 97,8 mm
dipakai jarak tulangan 75 mm 10 75
Perhitungan segmen 2:
Dengan perbandingan geometri maka dicari:
x2 = (174 - 25,16)/174 x 4000 = 3421,6 mm
x1 = (174 - 50,31)/174 x 4000 = 2843,4 mm
Daerah antara x1 dan x2 dipasang tulangan minimum:

3 Av f y
smin =

bw

3.157.240
250
=
= 452,16 mm
dipakai jarak tulangan 200 mm 10 200
Menghitung jarak maksimum yang diperbolehkan:
smaks adalah nilai terkecil dari 0,5d = 0,5.450 = 225 mmdan 600 mm
dipilih 225 mm
Sedangkan daerah >x2 secara teoritis tidak memerlukan tulangan geser,
tapi biasanya dipasang tulangan minimum juga, sehingga masuk segmen
2.
Cara pada contoh soal no 2 ini adalah perhitungan ideal untuk tulangan
geser balok. Tapi cara ini tidak praktis karena melibatkan banyak
parameter yang sangat bervariasi antar satu balok dengan balok yang
lainnya. Sehingga untuk gedung dengan balok biasa kita ambil
bentang untuk segmen 1 dan bentang untuk segmen 2 sebagai angka
praktis seperti pada contoh 3 berikut ini.
Contoh 3.
Suatu balok mempunyai SFD seperti pada:

Hitung kebutuhan tulangan geser di tumpuan (dari tumpuan


sejauhpenampang kritis d) dan lapangan (sejauh bentang) untuk balok
dengan properti seperti berikut:

fy
=
fc
=
bw
=
d
=
tulangan=

240
25
300
500
D12

MPa
MPa
mm
mm

stuktur dengan SFD seperti berikut:


VDL = 180 kN
VLL = 120 kN
VDL = 30 kN
VLL = 15 kN

VDL = 27 kN
VLL = 12 kN

VDL = 160 kN
VLL = 110 kN

6.00 m

Jawab:
Gaya geser yang governed adalah ruas sebelah kiri dengan perincian gaya
geser tumpuan dan lapangan rencana adalah sebagai berikut

VDL = 180 kN
Vult=1,2x180+1,6x120=408 kN
VLL = 120 kN
VDL = 30 kN
VLL = 15 kN
V = 408 kN V = 358 kN
V = 234 kN

d = 500

1/4 bentang: 1,5 m

6000

Vult=60 kN

Sehingga dari hasil analisis SFD di atas yang menggunakan perbandingan


segitiga didapat gaya geser ultimit di tumpuan adalah Vult tumpuan = 358 kN
dan gaya geser ultimit di lapangan adalah Vult lapangan = 234 kN. Maka
perhitungan tulangan gesernya dapat dilakukan seperti prosedur pada contoh 1.
Contoh 4.
Umumnya perhitungan analisis struktur adalah menggunakan program SAP atau
ETABS sehingga dari data ouput perlu kita interpretasikan hasil datanya dengan
nilai gaya geser rencana yang akan akan tinjau untuk desain. Contoh output
adalah sebagai berikut:
TABLE: Element Forces Frames
OutputC

CaseTy

Frame

Station

ase

pe

V2

V3

T
KN-

M2

M3

Text

Text

Text
LinStati

KN

KN

KN

KN-m

KN-m

DEAD

c
LinStati

-150.98

-180.65

0.5

DEAD

c
LinStati

-125.82

-111.45

DEAD

c
LinStati

-100.66

-54.83

1.5

DEAD

c
LinStati

-75.49

-10.79

DEAD

c
LinStati

-50.33

20.66

2.5

DEAD

c
LinStati

-25.16

39.54

DEAD

c
LinStati

0.00

45.83

3.5

DEAD

c
LinStati

25.16

39.54

DEAD

c
LinStati

50.33

20.66

4.5

DEAD

c
LinStati

75.49

-10.79

DEAD

c
LinStati

100.66

-54.83

5.5

DEAD

c
LinStati

125.82

-111.45

DEAD

150.98

-180.65

Maka kita perkirakan nilai inflection point pada bentang maka untuk tumpuan
kita ambil nilai terbesar dari station 0 dan 6 m yaitu 150.98 kN (nilai ini bisa
diambil langsung atau dikurangi nilai sejarak tinggi d dari balok yang terpasang).
Dan nilai gaya geser bentang maka diperkirakan dari 6/4 = 1.5 m dan diambil
dari station 1.5 dan 4.5 dipilih yang terbesar yaitu75.49 kNm. Dan dilanjutkan
dengan prosedur hitungan seperti contoh 1.
Sedangkan untuk ouput ETABS maka nilai-nilai gaya dalam akan ditampilkan di
muka kolom sehingga station akan dimulai dari setengah lebar kolom yang
dipakai

Anda mungkin juga menyukai