Desember 2012
Audio
Video
Web
Geser pada
balok
(1)
Perencanaan
tulangan
geser pada
balok
(2) Analisa
kapasitas
tulangan
geser
Gambar
(1) Dpt
mengitung,
merencanakan
jumlah tulangan
geser dan
menggambar
hasil
perhitungan
(2) Dapat
menghitung
kapasitas
tulangan geser
Media ajar
Presentasi
Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator
Topik
(pokok,
subpokok,
bahasan,
alokasi
waktu
Teks
Pertemuan ke
Metode
Evaluasi
dan
Penilaian
Tugas:
(1)
Merencanak
an jumlah
tulangan
geser dan
menggamba
r hasil
perencanaan
(2)
Menghitung
kapasitas
tulangan
geser yang
sudah ada
Metode
Ajar
(STAR)
Active
learning,
Problem
based
learning
Aktivitas
Mahasiswa
(1) Baca
bahan ajar
sebelum
kuliah
(2) Mencatat
penjelasan
contoh kasus
serta
penyelesaiann
ya
(3)
Mengerjakan
tugas yang
diberikan
Aktivitas
Dosen/Nama
Pengajar
(1)
Menjelaskan
materi kuliah
di depan kelas
(2)
memberikan
contoh kasus
dan
penyelesaiann
ya
(3) Memberi
tugas untuk
dikerjakan
Pengajar:
Agus
Kurniawan
Sumber
Ajar
Jadi untuk tulangan dengan 1 loop dengan diameter 10 polos dan jarak
tiap tulangan 150 mm maka ditulis
P10 150 atau 10 150
Sedangkan bila menggunakan tulangan ulir maka ditulis
D10 150
3D25
D25-100
d = 550
600
6D25
50
350
1.5D25-100
2D25-100
3D25-100
Sedangkan untuk tulangan geser lebih dari satu loop dapat ditulis
sebagai berikut:
Vc
= 6
f c'
bwd
20
Vu < 0,5 Vc
200> 0,5.0,6.83,85 = 25,16 kN
(Vu Vc)<0,67bwd
tidak minimum
f c,
200 0,6.83,85<0,67.250.450 20
149,69<337,087 bisa dilanjutkan ke perhitungan Vs
Memakai D10 dengan luas :1/4D2 = 1/4102=78,5 mm2 karena yang
dipakai untuk menahan gaya geser sebanyak dua kaki (satu loop) maka
luas total Av: 2 x 78,5 = 157 mm2
Vs
157.240.450
3
= 249 ,48.10 = 113,3 mm
Menghitung jarak maksimum yang diperbolehkan:
smaks adalah nilai terkecil dari 0,5d = 0,5.450 = 225 mmdan 600 mm
dipilih 225 mm
dipakai jarak tulangan 100 mm D10 100
Contoh 2.
Suatu bentang balok dengan perletakan sederhana panjang 8 m. Dibebani
dengan beban hidup terbagi rata sebesar 5 kN/m dan beban mati terbagi
merata 30 kN/m. Dimensi balok b = 250 mm dan d = 450 mm. Kekuatan
bahan
diperlukan!
Penyelesaikan
Menghitung beban ultimit
wu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2.30+1,6.5 = 44 kN/m
menghitunggaya geser ultimit
Vu = wu L
= .44.8 = 176 kN
gambar diagram gaya geser Vu , karena diagram ini simetris maka
analisa hanya dilakukan di setengah bentang.
wu = 44 kN/m
450
8000
d = 450 mm
Vu = 176 kN
250
Vukritis= 156,2 kN
Vc = 50,31 kN
Vc = 25,16 kN
x1 = 2843,4
x2 = 3421,6
segmen 1
segmen 2
segmen 1
Vc
= 6
f c'
bwd
20
Vu pada jarak d
1 / 2 L d
Vu
1
/
2
L
=
4000 450
176
4000
=
=156,2 kN
Vu < 0,5 Vc
perlu tulangan
(Vu Vc)<0,67bwd
tidak minimum
f c,
154,3 0,6.83,85<0,67.250.450
20
Vs
157.240.450
3
= 173,3.10
= 97,8 mm
dipakai jarak tulangan 75 mm 10 75
Perhitungan segmen 2:
Dengan perbandingan geometri maka dicari:
x2 = (174 - 25,16)/174 x 4000 = 3421,6 mm
x1 = (174 - 50,31)/174 x 4000 = 2843,4 mm
Daerah antara x1 dan x2 dipasang tulangan minimum:
3 Av f y
smin =
bw
3.157.240
250
=
= 452,16 mm
dipakai jarak tulangan 200 mm 10 200
Menghitung jarak maksimum yang diperbolehkan:
smaks adalah nilai terkecil dari 0,5d = 0,5.450 = 225 mmdan 600 mm
dipilih 225 mm
Sedangkan daerah >x2 secara teoritis tidak memerlukan tulangan geser,
tapi biasanya dipasang tulangan minimum juga, sehingga masuk segmen
2.
Cara pada contoh soal no 2 ini adalah perhitungan ideal untuk tulangan
geser balok. Tapi cara ini tidak praktis karena melibatkan banyak
parameter yang sangat bervariasi antar satu balok dengan balok yang
lainnya. Sehingga untuk gedung dengan balok biasa kita ambil
bentang untuk segmen 1 dan bentang untuk segmen 2 sebagai angka
praktis seperti pada contoh 3 berikut ini.
Contoh 3.
Suatu balok mempunyai SFD seperti pada:
fy
=
fc
=
bw
=
d
=
tulangan=
240
25
300
500
D12
MPa
MPa
mm
mm
VDL = 27 kN
VLL = 12 kN
VDL = 160 kN
VLL = 110 kN
6.00 m
Jawab:
Gaya geser yang governed adalah ruas sebelah kiri dengan perincian gaya
geser tumpuan dan lapangan rencana adalah sebagai berikut
VDL = 180 kN
Vult=1,2x180+1,6x120=408 kN
VLL = 120 kN
VDL = 30 kN
VLL = 15 kN
V = 408 kN V = 358 kN
V = 234 kN
d = 500
6000
Vult=60 kN
CaseTy
Frame
Station
ase
pe
V2
V3
T
KN-
M2
M3
Text
Text
Text
LinStati
KN
KN
KN
KN-m
KN-m
DEAD
c
LinStati
-150.98
-180.65
0.5
DEAD
c
LinStati
-125.82
-111.45
DEAD
c
LinStati
-100.66
-54.83
1.5
DEAD
c
LinStati
-75.49
-10.79
DEAD
c
LinStati
-50.33
20.66
2.5
DEAD
c
LinStati
-25.16
39.54
DEAD
c
LinStati
0.00
45.83
3.5
DEAD
c
LinStati
25.16
39.54
DEAD
c
LinStati
50.33
20.66
4.5
DEAD
c
LinStati
75.49
-10.79
DEAD
c
LinStati
100.66
-54.83
5.5
DEAD
c
LinStati
125.82
-111.45
DEAD
150.98
-180.65
Maka kita perkirakan nilai inflection point pada bentang maka untuk tumpuan
kita ambil nilai terbesar dari station 0 dan 6 m yaitu 150.98 kN (nilai ini bisa
diambil langsung atau dikurangi nilai sejarak tinggi d dari balok yang terpasang).
Dan nilai gaya geser bentang maka diperkirakan dari 6/4 = 1.5 m dan diambil
dari station 1.5 dan 4.5 dipilih yang terbesar yaitu75.49 kNm. Dan dilanjutkan
dengan prosedur hitungan seperti contoh 1.
Sedangkan untuk ouput ETABS maka nilai-nilai gaya dalam akan ditampilkan di
muka kolom sehingga station akan dimulai dari setengah lebar kolom yang
dipakai