DENGAN ASTMA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Oleh
: Erni Samutri
Metode
DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK
: Tn. S
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Umur
: 71 tahun
d. Pendidikan
: lulusan SMA
e. Agama
: Islam
f. Pekerjaan
g. Alamat
h. Suku/kebangsaan
: Jawa/Indonesia
Hub dg
umur
Sex
Ny. S
59 th
Pr
Isteri
SMA
IRT
Sehat
Nn. A
37 th
Pr
Anak I
Sehat
Nn. D
35 th
Pr
Anak II
Sehat
Nn.M
30 th
Pr
Anak III
Sehat
Nn.S
24 th
Pr
Anak IV
Sehat
KK
Pendd
Pekerj
Nama
aan
Ket
3. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/ Nuclear family yang terdiri dari
Ayah,Ibu ,anak tidak berada di rumah (di luar kota).
4. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Ny. W
: Laki-laki
: Tinggal dalam satu rumah
kemudian Tn. S dibawa ke rumah sakit dan oleh dokter didiagnosa astma
yang faktor penyebabnya kemungkinan berasal dari kebiasaannya merokok
yang sudah berjalan sejak usia 13 tahun (sekarang usia beliau 71 tahun) yang
menyebabkan salah satu sisi parunya mengalami pengapuran, sehingga hanya
1 sisi paru saja yang bisa bekerja. Selanjutnya karena merasa mengalami
gangguan kesehatan yang serius, maka Tn.S memutuskan untuk berhenti
merokok pada usia 61 tahun. Tn. S dan keluarga sudah berusaha mengobati
mengobati astma yang diderita dengan kontrol dan selalu sedia obat pereda
serangan astma di rumah. Namun pasien merasa obat yang didapatkan tidak
memberikan efek positif terhadap serangan astma yang dialami kecuali obat
inhalasi. Tn. S dan istrinya menyatakan selama ini belum pernah diberikan
informasi cara-cara mencegah agar serangan astma tidak muncul terlalu
sering. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah Tn. S tidak mengalami
hipertensi (TD : 110/80), obat astma yang diberikan dokter diantaranya :
salbutamol, ambroxol, dan metilprednisolon. Selain astma, pasien tidak
mengalami kelainan kesehatan lain.
Ny. S
Saat dilakukan pengkajian, Ny.S tidak mengeluhkan gangguan kenyamanan/
kesehatan apapun. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah,
didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa Ny. S mengalami hipertensi
derajat 1 dengan TD : 150/90 mmHg. Ny. S belum pernah melakukan
pemeriksaan kesehatan terkait dengan hipertensi yang dialami sehingga
belum pernah mendapatkan obat hipertensi apapun.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a.
b.
Penyakit keturunan
Menurut keluarga Tn.S tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak
keluarga Tn.S maupun Ny.S
c.
Penyakit kronis/menular
Tn.S mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit menular.
d.
e.
Reproduksi
Kebutuhan seksual pasangan diwujudkan dengan saling memperhatikan
satu sama lain, dan keluar bersama walaupun hanya untuk sekedar jalanjalan. Pasangan tidak memenuhi kebutuhan seksual dengan aktivitas
seksual karena sudah merasa tua dan menghindari timbulnya serangan
astma jika beraktivitas terlalu banyak.
Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada permasalahan
dimusyawarahkan
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan
pada keluarga Tn.S, mereka menerima keadaan masing-masing dan bertekad
menjaga kerukunan keluarga.
3. Struktur Peran
2
3
Keterangan :
1. || Pintu
2. Kamar tidur
3. ruang tamu
2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang di depan rumah kemudian dibakar
3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali yang terletak dibelakang rumah, kualitas
air baik, tidak berbau dan tidak berasa.
4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai jamban sendiri.
500m.
Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn.S sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi afektif
dan sosialisasi, namun fungsi perawatan kesehatan belum maksimal dilakukan
karena Tn. S kadang malas menggunakan obat astma saat serangan karena merasa
obat tidak meringankan gejala astma yang dialami.
Stres dan Koping Keluarga
Sumber stres keluarga saat ini adalah ketika Tn. S mengalami serangan astma.
Namun koping yang dipakai keluarga adalah menanganinya dengan obat inhalasi
dan memeriksakannya ke pelayanan kesehatan.
PROBLEM
ETIOLOGI
DS:
Bersihan
otot nafas
terakhir
DO
Bapak
Sucipto
mengatakan
astma
Ineffective
Pasien mengatakan tidak mau minum familly
pengambilan
keputusan
astma
Pasien
menyatakan
ingin
Konflik
NIC
NANDA
Ineffective
familly
Complience behavior
- Pasien
terapheutic
regiment
NOC
Manajemen astma
menerima
penyakitnya
- Menaati
management
terapi
- Melaporkan
mesuai
perbaikan
kepada
tenaga
kesehatan
Pasien
mampu
Pasien
pasien
mengenali
mengontrol
astma
Informasikan
teknik
terjadi serangan
Ajarkan posisi yang tepat saat
terjadi serangan
Ajarkan
teknik
pernafasan
Buteyko
pasien
melaporkan
Ajarkan
cara
terjadinya serangan.
-
pemicunya,
faktor
mampu
serta
mengikuti
tentang
Asthma self-management
-
edukasi
Berikan
Sampaikan
kepada
pasien
rumah
yang
hal-
membahayakan
hal
yang
pasien,
sangat
berdebu,
selimut
atau
mudah
dijangkau
pasien
penggunaan
masker
saat
mengendara
Ajarkan kepada pasien dan
keluarga (significant others)
teknik
pernafasan
untuk
astma.
mengikutkan
Dengan
keluarga,
diharapkan
mampu
saat
serangan
X. CATATAN PERKEMBANGAN
Ineffective familly terapheutic regiment management
NO
1.
WAKTU
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Rabu, 10 Melakukan pengkajian pada klien S
terjadi
Juli 2013
mengenai
sakit
yang
Jam 10.00
dialami,
Memberikan
pujian
atas
pengetahuan
positif
yang
Mendiskusikan
resiko
timbulnya
astma
karena
riwayat
50
tahun
sebelumnya
dengan
klien O
Data
dari
pertugas
lanjut;
perubahan
pada
sistem
astma
Faktor
merokok
menderita
Pasien
sejak lama
dicapai
A
Data gangguan kesehatan klien
diperoleh, tujuan belum tercapai
P
Kontrak
untuk
kunjungan
pencegahan
timbulnya
berikutnya
Jelaskan
Sabtu, 13
daruratnya
Memberikan informasi tentan cara S
Juli 2013
Mengukur
mendapatkan
Jam 10.30
sebelum
vital
sign
dilakukan
pasien
Memberikan
simulasi
tentang
senam astma
astma
sebelumnya
intervensi
senam astma
senam
Klien
terhadap
diberikan
mengatakan
intervensi
senang
yang
dilakukan
latihan
dilakukan intervensi
setelah
evaluasi
terhadap A
intervensi dan antusiasnya untuk Tujuan tercapai sebagian
P:
sembuh
Kontrak
untuk
kunjungan
atas
perhatian
klien
berikutnya
teknik
pernafasan
Buteyko
untuk
penurunan
serangan astma
3
Kamis, 18
Juli 2013
pertemuan sebelumnya
Memberikan
Pasien
edukasi
tentang
pasien
astma
Bersama
pasien
keparahan
menentukan
astma
dengan
menggunakan
pernafasan Buteyko.
yang
dialami
menentukan O
tingkat keparahan astma dengan Pasien mengikuti gerakan untuk
menentukan tingkat keparahan
menggunakan teknik Control Pause
Bersama
tingkat
sudah
pernafasan Buteyko
menyampaikan
(<20
baik
detik),
A
Masalah teratasi sebagian
P
yang
Kontrak
untuk
kunjungan
teknik
pernafasan
berikutnya
Ajarkan
Buteyko