dengan
VISKOMETER KAPILER
DI SUSUN OLEH :
Ferzio Danoza
Hafizhoh Nur Adlina
Haifa Fauzia Arini
LOKAL : 2B
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Tujuan
Menentukan viskositas suatu cairan dengan viskosimeter Ostwald
II.
III.
IV.
Viskometer Ostwald
Stopwatch
Beaker glass
Labu ukur
Pipet volume
Pikonometer 25 ml
Erlenmeyer
Stopwatch
serbet
Sample (air, gliserin 5%, gliserin 10%, gliserin 15, gliserin 20%
tissue
Cara Kerja
1. Siapkan dan bersihkan alat viskometer ostwald dengan alkohol, lalu
keringkan dengan ditambahkan etanol
2. Tetapkan BJ gliserin dengan piknometer dengan rumus
3. Buat larutan gliserin dalam air dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%,
20%masing masing sebanyak 50 ml.
4. Masukkan masing masing 5-10 ml larutan gliserin yang telah dibuat ke
dalam viscometer.
5. Isap larutan gliserin dengan pipet filler pada salah satu tangan viscometer
yang terdapat bagian kapilernya ad cairan melebihi garis atas pada
viscometer lalu cairan diturunkan sampai tepat menyentuh garis atas pada
viscometer.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Viskositas atau kekentalan merupakan ukuran tahanan terhadap cairan untuk
mengalir. Makin kental suatu cairan, makin besar tahanannya untuk mengalir.
Berdasarkan tipe alirannya cairan atau bahan mengalir dapat dibagi menjadi cairan
Newtonian dan cairan non-Newtonian. Viskositas cairan Newtonian dapat
ditentukan dengan menggunakan viskometer Ostwald, yaitu mengukur waktu
yang diperlukan cairan untuk mengalir melalui dua tanda pada bagian kapiler pada
alat tersebut. Waktu alir cairan dibandingkan dengan waktu alir cairan yang telah
diketahui viskositasnya.
Berdasarkan hukum Poisseuille, untuk suatu cairan yang mengalir melalui
tabung kapiler berlau persamaan berikut :
= r4 t P
8lV
dimana adalah viskositas cairan (dalam poise atau cps), r adalah jari-jari dalam
tabung kapiler, t adalah waktu alir,
menekan cairan, l adalah panjang tabung kapiler dan V adalah volume cairan yang
mengalir. Jari-jari dan panjang kapiler serta volume cairan merupakan besaran
yang tetap pada suatu alat, maka persamaan tersebut dapat disederhanakan
menjadi :
=Kt
Besarnya tekanan
cairan yang dianalisis (d), gravitasi dan perbedaan tinggi tangan viskometer.
Gravitasi selalu tetap, dan jika permukaan cairan pada kedua tangan viskometer
sama, maka persamaan dapat lebih disederhanakan lagi :
d1.t1
=
d2 . t2
Kekentalan merupakan fungsi suhu, umumnya makin tinggi suhu kekntalan
makin turun. Viskositas gas meningkat dengan naiknya suhu sedagkan viskositas
cairan akan menurun degan naiknya suhu cairan.
Viskometer Ostwald
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
5.1 Tabel pengamatan
No
Sample
W0
W1
W2
Bj
23,1203
Air
47,9229
Gliserin 5%
48,2727
1,014
Gliserin 10%
48,6478
1,029
Gliserin 15%
49,0393
1,045
Gliserin 20%
49,3821
1,058
Sample
Rata-rata
Air
3,5
2,4
2,2
2,7
Gliserin 5%
2,2
2,8
2,3
2,43
Gliserin 10%
2,9
2,6
2,7
2,73
Gliserin 15%
3,2
3,0
2,9
3,03
Gliserin 20%
3,6
3,5
3,8
3,63
Perhitungan Viskositas
d air = 1 gr/cm3
air = 0,8904 cp cp
T air = 2,7
gliserin 5% =
gliserin 10% =
gliserin 15% =
gliserin 20% =
Pembahasan
Tabel pengamatan 5.1 didapatkan dari praktek Penentuan tegangan
permukaan dengan pipa kapiler dan penentuan bobot jenis cairan dengan
piknometer yang telah dilakukan terlebih dahulu.
Sampel yang digunakan yaitu gliserin 5%, gliserin 10%, gliserin 15%, glicerin
20%. Sample ini didapat dengan mengencerkan sirup sediaan lab, dengan cara :
Gliserin 5% = 25 ml sirup + aquadest ad 50 ml
Gliserin 10 % = dari gliserin 20% 25 ml sirup + aquadest ad 100 ml
Gliserin 15% = 7,5 ml + aquadest ad 50 ml
Gliserin 20% = 10 ml + aquadest ad 50 ml
Setelah data didapatkan, praktikan dapat menghitung viskositas dengan Bj air
yang telah diketahui yaitu 1.
Hasil yang didapat adalah viskositas gliserin 5% sebesar 0,914 poise,
viskositas gliserin 10% sebesar 1,042 poise, viskositas gliserin 15% sebesar 1,174
poise, viskositas gliserin 20% sebesar 1,426 poise. Viskometer ostwald yang
berbeda menghasilkan data yang berbeda, jadi disarankan untuk menggunakan
viskometer ostwald yang sama jika ingin melakukan suatu percobaan atau
penelitian.
BAB IV
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Viskositas tertinggi adalah viskositas glycerin yaitu sebesar 2.0747 poise;
sedangkan viskositas terendah adalah viskositas sirup 25% yaitu sebesar 1.1635
poise.
Saran
Penggunaan piknometer harus benar-benar bersih dan kering agar tidak
Daftar pustaka
1. Farmakope Indonesia edisi III.1979.Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
2. Farmakope Indonesia edisi IV.Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
3. Panduan Praktikum Fisika Farmasi.