LATAR BELAKANG
I.1. GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS
I.1.1. Situasi Keadaan Umum
Desa Tanjung Pasir memiliki luas 570 Ha dengan jarak tempuh 47 Km dari ibu kota
kabupaten Tangerang, dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari
permukaan laut satu meter dengan suhu udara 30-37C. (Kartikawatie, 2012)
Gambar 1.1. Peta Desa Tanjung Pasir (Kartikawatie, 2012)
4. Daerah tambak
Wilayah kerja puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan Teluk Naga
dipantai utara kabupaten Tangerang dengan wilayah kerja 2.481.599 Ha (30 km) terdiri dari
luas daratan 1.085.060 Ha dan sawah 1.296.539 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut
2-3 meter. Temperatur wilayah Puskesmas Tegal Angus cukup panas, yaitu rata-rata antara
30C - 37C.
I.1.2. Batas Wilayah
Batas batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :
1.
2.
3.
4.
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan.
Gambar 1.2. Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir
Desa Lemo
b.
c.
d.
Desa Pangkalan
2
e.
f.
Desa Muara
Desa Tanjung Pasir terdiri dari 6 Kepala Dusun, 18 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun
Tetangga (RT). Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam
melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di atasnya secara
berjenjang sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :
1. Dengan kantor kecamatan berjarak
12 km
54 km
72 km
Laki laki
4884orang
Perempuan
4629orang
- orang
- orang
Umur
Jumlah Penduduk
0 4 tahun
920 orang
5 14 tahun
1880 orang
15 44 tahun
5139 orang
45 64 tahun
1273 orang
>65 tahun
301 orang
Sumber : (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012)
3
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 jumlah penduduk di
wilayah kerja puskesmas Tegal Angus adalah 53.831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang
tercantum di tabel bawah ini :
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tegal Angus 2012
NO
DESA
Luas
Jumlah
wilayah
penduduk rumah
(km)
1
1
2
3
4
Jumlah
tangga
Rata-rata
Kepadatan
jiwa/rumah penduduk
tangga
per km
2
Pangkalan
Tanjung
3
7.54
5.24
4
16,888
7,669
5
4,138
2,473
4.08
3.10
7
2239.79
1463.55
Burung
Tegal
2.83
9,513
2,879
3.30
3361.48
Angus
Tanjung
5.64
9,513
1,787
5.32
1686.70
5.14
3.61
30.00
3,566
6,682
53,831
496
648
12,421
7.19
10.31
4.33
693.77
1850.97
1,794
Pasir
5
Muara
6
Lemo
Jumlah
Klasifikasi jumlah penduduk berdasar jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.4. Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
NO
1
2
3
4
5
6
Desa/kel
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Pangkalan
8.710
8.178
16.888
Tanjung Burung
3.937
3.732
7.669
Tegal Angus
4.890
4.622
9.512
Tanjung Pasir
4.884
4.629
9.513
Muara
1.820
1.746
3.566
Lemo
3.430
3.252
6.682
JUMLAH
27.671
26.160
53.831
Sumber : Kantor BPS kabupaten Tangerang 2012
Seperti terlihat pada tabel di atas jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
jumlah penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus karena saat ini tingkat
partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih banyak pada perempuan baik
sebagai sasaran kesehatan seperti bumil, bulin maupun kader kesehatan. Program-program
seperti KIA-KB dan gizi identik dengan ibu-ibu padahal peran laki-laki juga dibutuhkan.
Di lain pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan kerja mungkin perlu
dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang bekerja bandingkan perempuan.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Jumlah Penduduk
65 orang
6 orang
25 orang
2.331 orang
1.213 orang
15 orang
43 orang
5 orang
8 orang
24 orang
176 orang
6 orang
30 orang
6 orang
42 orang
Islam
Agama
45481
Jumlah Penduduk
Budha
3059
Kristen
671
Khatolik
105
Khonghucu
27
Hindu
Tempat Peribadatan
Masjid
Musholla
Majelis Taklim
Gereja
Pura
Jumlah Penduduk
6 Unit
30 Unit
4 Unit
- Unit
- Unit
Sumber : (Kartikawatie, 2012)
1.2.4. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku
masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam
pembangunan kesehatan.
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 1.8. Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
JUMLAH SEKOLAH
No
Nama Desa
PAUD
TK
RA
SD
MI
SMP
MTS
SMA
SMK
Pangkalan
Tanjung Burung
Tegal Angus
Tanjung Pasir
Muara
Lemo
PUSKESMAS
12
TK
SDN
MI
pendidikan
SLTP
MTS
negeri
SLTP
SMU
SMK
swasta negeri
islam
Jumlah sekolah
17
Jumlah murid
153
1.269 876
orang
orang orang
5 orang
28
Jumlah guru
16
orang orang
413
orang
-
16
orang
Tingkat Pendidikan
Belum Sekolah
Usia 7-45 th tidak sekolah
Tidak tamat SD/Sederajat
Tamat SD/Sederajat
Tamat SLTP/Sederajat
Tamat SLTA/Sederajat
Sarjana/D1-D3
Pasca Sarjana/S2-S3
Jumlah Penduduk
1.976 jiwa
145 jiwa
234 jiwa
3.789 jiwa
1.653 jiwa
954 jiwa
41 jiwa
-
I.2.5. Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :
1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada
di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
8
2. Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita,
pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu Burung,
Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan
yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan
membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7. Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam
LANSIA dan POSBINDU.
I.2.6. Data Puskesmas
1. Pengkajian PHBS
Dalam rangka meningkatkan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Tanggerang
Dinas Kabupaten Tanggerang melalui Bidang PPK dan puskesmas melaksanakan pendataan
dan penilaian rumah tangga sehat yaitu rumah tangga yang melaksanakan 10 (sepuluh)
indicator PHBS bagi rumah tangga yang memiliki bayi atau balita dan rumah tangga yang
melaksanakan 7 (tujuh) indicator PHBS bagi rumah tangga yang tidak memiliki bayi atau
balita. Sasaran dari kegiatan ini adalah 778.228 rumah tangga di 274 desa di Kabupaten
Tanggerang. Dan berdasarkan hasil pengkajian, dari 62.371 rumah tangga yang dipantau
hanya 29.070 (46,61%) rumah tangga yang dapat dikatakan sebagai rumah tangga sehat.
Adapun hasil pengkajian selengkapnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 1.11 Capaian PHBS di Kabupaten Tanggerang Tahun 2013
No
Nama
Jumlah
Jumah
Jumlah
Capaian
Kecamatan
desa/kelurahan
rumah
rumah
PHBS
tangga
tangga
rumah
yang
tangga
dipantau
1.
Salembaran
15925
1050
347
33,05
22321
4398
3604
81,95
Jaya
2.
Kosambi
3.
Sindang Jaya
18944
1470
518
35,24
4.
Pagedangan
11
21.731
2.310
1.054
45,63
Panongan
26.791
1.680
689
41,01
Cikuya
16.095
1.917
1.401
73,08
Mauk
12
16.682
2.520
861
34,17
Pasir Jaya
10
23.634
840
425
50,60
Cikupa
31.565
2.100
593
28,24
10
Tegal Angus
12.421
1.260
203
16,11
11
Teluk Naga
20.322
1.470
1.050
71,43
12
Pakuhaji
17.936
1.680
520
30,95
13
Sukawali
12.419
1.260
483
38,33
14
Balaraja
16.217
1.050
723
68,86
15
Gembong
10.397
1.462
951
65,05
16
Kemiri
12.253
1.470
166
11,29
17
Curug
28.400
1.260
693
55
18
Binong
15.856
210
74
35,24
19
Cisoka
10
19.370
2.235
905
40,49
20
Kelapa dua
15.310
420
353
84,05
21
Bj. Nangka
12.920
420
338
80,48
22
Jl. Kutai
2.928
210
194
92,38
23
Jl. Emas
12.391
210
181
86,19
24
Sukadiri
15.670
1.680
1.077
64,11
25
Cisauk
6.421
944
811
85,91
26
Suradita
8.835
753
118
15,67
27
Kutabumi
67.112
1.890
403
21,32
28
Kedaung barat
26.213
1.680
1.218
71,5
10
29
Jambe
10
9.621
2.100
329
15,67
30
Rajeg
19.349
1.680
364
21,67
31
Sukatani
14,747
1.050
618
58,86
32
Kresek
13.103
1.890
734
38,84
33
Gunung kaler
36.700
1.890
634
33,54
34
Sepatan
20.934
1.680
979
58,27
35
Sukamulya
18.002
1.680
1.174
69,88
36
Mekar baru
10
10.570
1.680
105
6,25
37
Kronjo
15.976
2.100
751
35,76
38
Jayanti
16.340
1.680
988
58,81
39
Tigaraksa
8.754
1.470
767
40
Pasir nangka
20.486
744
280
37,63
41
Legok
34.884
1.050
357
34
42
Bojong kamal
6.698
1.031
460
44,62
43
Caringin
4.585
797
577
72,40
274
778.228
62.371
29.070
46,6
Jumlah
52,18
tinggi.
Kurangnya pembinaan PHBS Petugas Promkes, Puskemas kepada rumah tangga
yang ada di wilayahnya karena rata-rata petugas pengelola lebih dari satu
program.
Masih rendahnya kemampuan petugas dalam pengelolaan program Promkes
1.
Sasaran
Prosentasi
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Target
Real
Target
Real
Target
Real
79%
73,6%
80%
62,71%
85%
71,63%
Rumah
12
Sehat
2.
Prosentasi
90%
88,5%
87%
91,5%
95%
92,3%
85%
76,9%
85%
71,13%
85%
74,97%
70%
66,2%
75%
64,69%
80%
74%
87%
60,9%
90%
76,16%
95%
78,80%
70%
71,2%
75%
69,84%
80%
67%
SAB
memenuhi
syarat
kesehata
3.
Prosentasi
Jamban
keluarga
memenuhi
syarat
kesehatan
4.
Prosentasi
TTU
memenuhi
syarat
kesehatan
5.
Angka
Bebas
Jentik
(ABJ)
6.
Prosentase
Instusi
yang
dibina
memenuhi
syarat
kesehatan
lingkungan
permasalahan yang menyebabkan rumah tidak sehat adalah kualitas sarana sanitasi di
rumah tersebut yang tidak memenuhi syarat.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatan untuk kualitas rumah
menjadi rumah sehat, diantaranya melalui penyuluhan, pemicuan STBM, pemberian
stimulan untuk pembuatan sarana sanitasi, pembuatan percontohan rumah sehat bekerja
sama dengan SKPD terkait.
Melihat pencapaian tahun 2013 maka upaya penyuluhan terhadap masyarakat
tentang rumah sehat sehingga ma
Tabel 1.13
Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Memenuhi Syarat Kesehatan
Tahun 2011-2013
Tahun
Jaga (%)
Tempat
SPAL (%)
SAB (%)
sampah (%)
2011
76,9
81
82,5
88,5
2012
71,13
74,77
74,2
97,5
2013
87,4
77,6
83,5
92,3
rendah
hygiene
dan
sanitasi
tempat
pengolahan
makanan.
secara
rutin
minimal
satu
minggu
sekali
untuk
menghambat
mendorong
kebiasaan
Laki-laki
: 48.15
Perempuan
: 50.0
Total
: 49.09
Sumber: Program P2ML Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
2. Diare
Berdasarkan data puskesmas mengenai kasus diare didapatkan:
a) Jumlah perkiraan kasus:
Laki-laki
: 1.170 orang dari 27.671 orang
Perempuan
: 1.107 orang dari 26.160 orang
Total
: 2.277 orang dari 53.831 orang
b) Jumlah kasus yang di tangani
Laki laki
: 394 orang (33.7%)
Perempuan
: 553 orang (50%
Total
: 947 orang (41.6%)
Sumber: Program P2ML Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
3. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Berdasarkan data puskesmas mengenai persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
yaitu:
a) Jumlah ibu yang bersalin
: 928 orang dari 1.025 persalinan
b) Jumlah ibu yang nifas
: 1.025 orang
Yankes
: 1.022 orang
Sumber: Program KIA Puskesmas Tegal Angus 2012
4. Kepemilikan Jamban
a) Presentasi keluarga dengan kepemilikan jamban menurut kecamatan dan
puskesmas:
1. Jumlah keluarga: 12.421
2. Jumlah keluarga yang memiliki jamban: 4.968
3. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
4. Jumlah keluarga yang memiliki jamban sehat: 103
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
5. Tempat Sampah
a) Presentasi keluarga dengan kepemilikan tempat sampah menurut kecamatan dan
1.
2.
3.
4.
puskesmas:
Jumlah keluarga: 12.421
Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah: 3.106
Keluarga yng diperiksa: 117
Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah yang sehat : 103
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
6. Air Minum
20
a) Presentasi keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan menurut
kecamatan puskesmas:
1. Jumlah keluarga : 12.421
2. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
b) Jenis sarana air minum
1. Kemasan: (-)
2. Ledeng: 25 keluarga
3. Air isi ulang: 89 keluarga
4. Sumur terlindung: 3 keluarga
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
7. Sarana dan Akses Air Bersih
a) Presentasi keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan menurut
kecamatan dan puskesmas
1. Jumlah keluarga: 12.421
2. Jumlah keluarga yang diperiksa: 117
Jenis sarana air bersih
1. PDAM : 4 keluarga
2. SGL : 31 keluarga
3. Sumur Bor : 82 keluarga
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
8. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
a) Presentasi rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menurut kecamatan
dan puskesmas
1. Jumlah keluarga : 12.421
2. Keluarga yang diperiksa :1260
3. Jumlah yang sesuai dengan kriteria PHBS : 183
Sumber: Program Kesehatan Lingkungan Tegal Angus 2013
9. Sepuluh Besar Penyakit
Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LBI) puskesmas Tegal Angus
didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada tahun
2012 menurut semua golongan umur seperti diagram berikut ini :
Diagram 1.1. : Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus
21
Jumlah
1 Unit
6 Unit
4 Unit
4 Unit
4 Orang
- Unit
1) Pil
: 127 orang
2) IUD
: 14 orang
3) Kondom
: - orang
4) Suntik
: 190 orang
5) Implan
: 13 orang
No
Nama
Status
Jenis
Usia
Keluarga
Kelamin
(tahun)
Pendidikan
Pekerjaan
(L/P)
1.
Tn. Mamit
Kepala Keluarga
35
SD
Nelayan
2.
Ny. Kholisoh
Istri
25
SD
Ibu rumah
tangga
3.
An. Andi
Anak pertama
SD
4.
By. Ramadhan
Anak kedua
6 bln
Belum
sekolah
Keluarga Tn. Mamit bertempat tinggal di kampung Bangko Tinggi, RT 05/RW 06, Desa
Garapan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Mamit sebagai kepala keluarga dengan
seorang istri yang bernama Ny. Kholisoh dan dua orang anak lelaki bernama An. Aldi dan By.
Ramadhan.
Tn. Mamit, berusia 35 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan di daerah Tanjung Pasir
dengan penghasilan berkisar Rp 3.000.000 - 4.000.000,00 per bulan. Pendapatan Tn. Mimit
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air, makanan,
pengobatan dan lain-lain.
23
Tn. Mamit mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam pendidikan
hingga lulus Sekolah Dasar (SD). Istrinya, Ny. Kholisoh, yang berusia 25 tahun, bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Ny. Kholisoh pernah mengenyam sampai pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Pasangan ini menikah saat Tn. Mimit berumur 21 tahun dan Ny. Kholisoh berusia 11 tahun. Saat
hamil, Ny. Kholisoh rutin memeriksakan kandungannya di posyandu dan saat melahirkan
dibantu oleh bidan.
b.
milik sendiri, dengan luas tanah sekitar 50 m2 dan luas bangunan berukuran 7 m x 5 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng tanpa plafon,
dan dindingnya terbuat dari batu bata dengan cat warna orange yang sudah terkelupas. Ventilasi
yang ada berasal dari pintu depan dan jendela di ruang tamu dan kamar tidur yang jarang dibuka
sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan
dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar tidur, ruang dapur, satu kamar
tidak terpakai namun tidak memiliki kamar mandi dan jamban pribadi. Keluarga ini
menggunakan kamar mandi yang terbuat dari bilik anyaman bambu yang terdiri dari ember besar
dan pancuran air yang ditampung untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian. Jika buang
air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di empang dekat rumah tetangga mereka.
Keluarga Tn. Mamit melakukan ini karena mereka berusaha menghemat penggunaan air, tidak
tersedia nya lahan pembuatan jamban dan tidak tersedia jamban yang layak. Selain digunakan
oleh anggota keluarga Tn. Mamit, jamban ini juga sering di gunakan oleh warga lain yang berada
di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Mamit sering menggunakan air sumber air dari PDAM yang dialirkan dari
rumah RW sekitar. PDAM diabayar setiap bulan dengan iuran Rp 100.000,00 dan galon sebagai
sumber air untuk keperluan sehari-hari yang di belinya seharga Rp 4000 per galon. Dalam sehari
keluarga Tn. Ali memerlukan 1 galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Mamit tidak memiliki pekarangan disamping rumah, membuang limbah
rumah tangga (sampah), Tn. Mamit dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah
sebelah rumah dan jika di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di lahan kosong di sebelah
rumahnya.
24
Jendela 2
Jendela 1
Ruang
tamu
Kamar 1
Pintu 1
TAMPAK
BELAKANG
Dapur
TAMPA
K
DEPAN
5
Meter
U
Kamar 2
Pintu 2
7 Meter
Man
di
Kotak Bambu
Cuci
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih obat warung dulu
bila tak ada perbaikan baru berobat ke klinik Tegal Angus ke bidan Iik dan bidan Krisna. Pasien
memakai jamkesmas dan bila diminta bayaran hanya membayar Rp. 3000.
g. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Mamit jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya keluarganya jarang
ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung. Penyakit yang sering diderita anggota
keluarga Tn. Mamit adalah sakit pilek dan gatal pada kaki terutama Tn. Mamit.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Dikeluarga Tn. Mamit tidak ada yang merokok. Keluarga Tn. Mamit mengaku mencuci
tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun. Kebiasaan
berolahraga tidak ada.
Keluarga Tn. Ali
a. Data Dasar Keluarga Tn. Ali
Keluarga binaan Tn. Ali terdiri dari 8 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Ali sebagai
kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Naswah, 3 orang anak dan 3 orang menantu .
No
Nama
Status
Jenis
Usia
Keluarga
Kelamin
(tahun)
Pendidikan
Pekerjaan
(L/P)
1.
Tn. Ali
Kepala Keluarga
55
SD
Pegawai
konveksi
2.
Ny. Naswah
Istri
50
SD
Ibu rumah
tangga
3.
Tn. Gunawan
Anak pertama
25
SD
Nelayan
4.
Tn. Nasrudin
Anak kedua
22
SD
Nelayan
5.
Ny. Kholisoh
Anak ketiga
Pr
20
SD
Ibu rumah
tangga
6.
Ny. Nesa
Anak keempat
Pr
19
SD
Ibu rumah
26
tangga
7.
Ny. Lindah
Anak kelima
Pr
18
SD
Ibu rumah
tangga
Keluarga Tn. Ali bertempat tinggal di kampung Bangko Tinggi RT05/RW06, desa
Garapan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri
dari Tn. Ali sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Naswah, dua orang
anak lelaki dan 3 orang anak perempuan.
Tn. Ali, berusia 55 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan di daerah Tanjung Pasir
dengan penghasilan berkisar Rp 200.000-400.000,00 per bulan. Pendapatan Tn. Ali digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air, makanan, pengobatan dan
lain-lain.
Tn. Ali mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam pendidikan hingga
lulus Sekolah Dasar (SD). Istrinya, Ny. Naswah, yang berusia 50 tahun, bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Ny. Naswah tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah. Pasangan ini menikah
saat Tn. Ali berumur 30 tahun dan Ny. Naswah berusia 24 tahun. Saat hamil, Ny. Naswah tidak
pernah memeriksakan kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh dukun beranak.
Namun untuk ketiga anaknya pada saat hamil mereka rutin memeriksakan kehamilannya
ke bidan desa terdekat dan saat melahirkan juga dibantu oleh bidan desa.
b.
Rumah ini milik sendiri, dengan luas tanah sekitar 200 m2 dan luas bangunan berukuran 9 m x 6
m. Luas tanah dibagi dua rumah yaitu untuk dirinya sendiri dan untuk anak perempuannya.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng dengan plafon
terbuat dari terpal plastik, dan dindingnya terbuat dari batu bata. Ventilasi yang ada berasal dari
pintu depan dan jendela yang jarang dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya
matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu,
tiga kamar tidur, tidak memiliki ruang dapur dan tidak memiliki kamar mandi maupun jamban.
Keluarga ini menggunakan dapur bersatu dengan ruang tengah sehingga jika memasak asap yang
berasal dari masakan tersebut terkumpul di dalam rumahnya. Kamar mandi terletak diluar rumah
digunakan secara bersama-sama dengan anaknya yang terbuat dari bilik bambu terdiri dari bak
mandi untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian. Jika buang air besar, mereka selalu
27
pergi ke jamban yang berada di empang belakang rumah tetangganya. Keluarga Tn. Ali
melakukan ini karena mereka tidak memiliki lahan lebih untuk membuat kamar mandi dan
jamban sendiri serta tidak memiliki uang untuk membangunnya, terkadang untuk kebutuhan
sehari-hari mereka saja sulit. Selain digunakan oleh anggota keluarga Tn. Ali, jamban ini juga
sering digunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Ali sering menggunakan sumber air dari PDAM yang dialirkan dari rumah
RW sekitar. PDAM diabayar setiap bulan dengan iuran Rp 100.000,00. Mereka juga
menggunakan air dirigen sebagai sumber air jika air dari PDAM kering yang dibelinya seharga
Rp 1000 per derigen. Dalam sehari kelurga Tn. Ali memerlukan 10 dirigen untuk memenuhi
kebutuhan air bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Ali memiliki pekarangan disamping rumah. Dalam membuang limbah
rumah tangga (sampah), Tn. Ali dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah di
dapur dan jika di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di belakang rumah.
TAMPAK
BELAKANG
Dapur
Mandi Cuci
Pintu 2
Kamar 3
Ruang Tengah
Kamar 2
Ruang
tamu
Jendela 1
6
Meter
Kamar 1
Pintu 1
Jendela 2
TAMPAK DEPAN
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Ali memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Naswah memasak
makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, tahu,
tempe dan terkadang makan ikan. Menurut penuturannya Ny. Naswah, semua makanan dimasak
sampai matang. Ny. Naswah tidak membeli makanan diluar.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Proses kelahiran Ny. Naswah ditolong oleh dukun beranak, tidak pernah memeriksakan
kehamilan di bidan ataupun puskesmas karena dulu jarak antara rumah dan fasilitas
kesehatannya jauh. Semua anaknya dahulu jarang dibawa ke posyandu sehingga tidak
mendapatkan imunisasi yang lengkap.
Ketiga anaknya Ny, Naswah dalam proses kelahirannya ditolong oleh bidan desa didekat
rumahnya dan juga rutin memeriksakan kehamilannya di bidan maupun posyandu. Ny. Naswah
memiliki 6 orang cucu, paling besar berusia 6 tahun. Keenam orang cucunya sudah mendapatkan
imunisasi namun Ny. Naswah tidak mengerti dan mengetahui imunisasi apa saja yang sudah
diberikan.
Saat ini Ny. Naswah tidak menjalani program Keluarga Berencana (KB) namun untuk
ketiga anaknya menjalani program KB berupa suntik tiga bulan sekali di bidan.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke puskesmas.
Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman Tn. Ali untuk mengobati anggota
warga yang sakit. Namun jika ada anggota kelurga yang sakit, Tn.Ali lebih memilih untuk
membeli obat di warung.
i. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Ali lebih memilih membeli obat warung apabila hanya batuk pilek biasa dan
baru berobat ke Puskesmas jika sudah berlangsung lebih karena menurutnya keluarganya
jarang ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung. Penyakit yang sering diderita
anggota keluarga Tn. Ali adalah batuk lama lebih dari 3 bulan yang dialami oleh anak ketiga,
Ny.Naswah menderita nyeri dan bengkak pada sendi lutut kaki kiri dan Suami dari Ny. Nesa
(anak ketiga Ny.Naswah) menderita penyakit Asma sejak kecil.
29
Nama
Status
Jenis
Usia
Keluarga
Kelamin
(tahun)
Pendidikan
Pekerjaan
(L/P)
1.
Tn. Atim
Kepala
55
SD
Keluarga
2.
Ny. Isi
Istri
Nelayan
Empang
50
SD
Ibu rumah
tangga
3.
Ny. Tinah
Anak pertama
35
SD
Ibu rumah
tangga
4.
Ny. Ani
Anak kedua
30
SD
Ibu rumah
tangga
5.
Tn. Udin
Anak ketiga
25
SD
Buruh
6.
Ny. Tia
Anak keempat
20
SD
Ibu rumah
tangga
7.
Ny. Lia
Anak kelima
18
SD
Ibu rumah
30
tangga
Keluarga binaan terdiri dari tujuh anggota keluarga. Keluarga Tn. Atim bertempat tinggal
di kampung Bangko Tinggi RT05/RW06, desa Garapan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Atim sebagai kepala keluarga dengan
seorang istri yang bernama Ny. Isi, 5 orang anak perempuan bernama Ny. Tinah, Ny. Ani, Tn.
Udin, Ny. Tia dan Ny. Lia, 5 orang menantu laki laki dan 1 orang cucu perempuan bernama An.
Nabila dan 1 orang cucu laki-laki.
Tn.Atim, berusia 55 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan di daerah tanjung pasir
dengan penghasilan berkisar antara Rp 1.200.000,- Rp 1.500.000,- per bulan. Pendapatan Tn.
Atim digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti membeli bahan makanan
sehari hari dan lain-lain.
Tn. Atim mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam pendidikan
hingga SD. Istrinya, Ny.Isi, yang berusia 50 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
memiliki usaha kecil-kecilan dengan membuka warung bahan-bahan keperluan sehari-hari
dengan bantuan pinjaman dari koperasi. Ny. Isi sempat mengenyam pendidikan SD, sehingga
Ny. Isi dapat membaca dan menulis. Anak pertama pasangan Tn.Atim dan Ny.Isi adalah seorang
anak perempuan, bernama Ny. Tinah yang berusia 35 tahun, sudah menikah dengan Tn. Sapri
yang berusia 35 tahun bekerja sebagai buruh dengan penghasilan berkisar antara Rp. 1.000.000, 1.200.000,-. Anak kedua Tn. Atim dan Ny. Isi sudah menikah dengan Tn. Marsad yang berusia
34 tahun yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp. 1.700.000,-. Anak ketiga pasangan
Tn. Atim dan Ny. Isi bernama Tn. Udin yang berusia 25 tahun yang bekerja sebagai buruh
dengan penghasilan Rp. 1.800.000,-. Anak keempat Tn. Atim dan Ny. Isi sudah menikah dengan
Tn. Ujang yang berusia 28 tahun yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp.
1.800.000,-. Anak kelima Tn. Atim dan Ny. Isi sudah menikah dengan Tn. Ahmad yang berusia
22 tahun yang bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan Rp. 1.000.000,-. Tn. Atim dan Ny.
Isi mempunyai cucu perempuan bernama An. Nabila yang berusia 6 tahun yang pada saat ini
belum bersekolah dan 1 orang cucu laki-laki bernama An. Rafi yang berusia 8 bulan.
b.
Rumah ini milik sendiri, dengan luas tanah sekitar 70 m2 dan luas bangunan berukuran 7 m x 5
31
m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng, tidak
memiliki plafon dan dindingnya terbuat dari batu bata. Ventilasi yang ada hanya berasal dari
pintu depan sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak
berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu, tiga kamar tidur, 1 ruang dapur dan
1 kamar mandi tanpa disertai jamban pribadi yang berada di bagian belakang rumah. Keluarga
ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari bak penampungan air hanya untuk mandi,
mencuci piring dan mencuci pakaian. Jika buang air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang
berada di empang dekat rumahnya. Selain digunakan oleh anggota keluarga Tn. Atim, Jamban ini
juga sering digunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Atim sering menggunakan air dari PDAM dan dirigen sebagai sumber air
untuk keperluan sehari-hari. Dalam sehari kelurga Tn. Atim memerlukan 8 dirigen untuk
memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Atim tidak memiliki pekarangan. Dalam membuang limbah rumah tangga (
sampah), Tn. Atim dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan sampah di dapur dan jika
di rasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di belakang rumah.
Mand
i Cuci
Kamar
3
TAMPAK
BELAKAN
Kamar
2
Kamar
1
Warun
g
Jendela 1
TAMPA
K
Jendela 1 DEPAN
Pintu 1
Ruang Tamu
Dap
ur
5
Meter
U
7 Meter
pembuangan dan pembakaran sampah dan terdapat pekarangan dibagian kiri. Limbah cair
dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Atim memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Isi memasak makanan
dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, sayur mayor,
tahu dan tempe. Menurut penuturannya Ny. Isi, semua makanan dimasak sampai matang. Ny. Isi
tidak pernah membeli makanan diluar.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Saat hamil, Ny. Isi jarang memeriksakan kandungannya di bidan dan saat melahirkan
kelima anaknya dibantu oleh dukun. Kelima anak pasangan Tn. Atim dan Ny. Isi diimunisasi dan
rutin dibawakan ke posyandu. Ny. Isi tidak ingat sampai kapan ia memberikan ASI pada
anaknya. Saat ini Ny. Isi sudah menopause. Ny.Isi sempat menggunakan KB suntik 3 bulan
sekali hingga tahun 2013.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke puskesmas.
Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman Tn. Atim untuk mengobati
anggota warga yang sakit. Namun jika ada anggota kelurga yang sakit, Tn. Atim lebih memilih
untuk datang langsung ke Puskesmas.
g.
Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Atim sering berobat ke Puskesmas karena menurutnya kesehatan
keluarganya sangat penting. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Atim adalah
sakit kepala, flu dan maag. Namun akhir-akhir ini cucu pertama mengalami sesak nafas disertai
suara mengi, sesak biasanya muncul lebih berat pada malam hari ditambah dengan udara dingin
sejak 3 minggu yang lalu. Sudah dibawa berobat ke Puskesmas 4x namun tidak ada perubahan
yang berarti. Riwayat asma di keluarga tidak ada, riwayat alergi pada keluarga tidak ada.
h.
Selain Tn. Atim, semua menantunya juga memiliki kebiasaan yang sama dengan Tn. Atim dan
33
Tn. Atim sering merokok di dalam maupun luar rumah. Keluarga Tn. Atim mengaku mencuci
tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor dengan menggunakan sabun. Kebiasaan
berolahraga tidak ada.
I.3 Penentuan Area Masalah
I.3.1 Rumusan Area Masalah
Pada saat kunjungan ke kampung Bangko Tinggi RT05/RW06, desa Garapan Tanjung
Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang dianalisa data Puskesmas Tegal Angus,
mencakup angka kesakitan dan angka kematian. Kemudian dilakukan analisa data dari
Puskesmas Tegal Angus yang berhubungan dengan sepuluh penyakit terbesar pada daerah
Tanjung Pasir. untuk menentukan prioritas masalah dengan metode Delphi. Setelah mendapatkan
data sekunder dari puskesmas selanjutnya diidentifikasi langsung pada 3 keluarga binaan dan
setelah melakukan identifikasi ke beberapa rumah keluarga binaan di kampung Bangko Tinggi
RT05/RW06, desa Garapan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang,
Bangko Tinggi RT05/RW06, desa Garapan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan dan diputuskan untuk
mengangkat permasalahan tentang Kurangnya kesadaran dalam pemakaian dan perawatan
jamban yang bersih dengan alasan berdasarkan hasil dari presurvey yang telah dilakukan
34
sebelumnya didapatkan area masalah mengenai perilaku dan kurangnya kesadaran dari
masyarakat untuk membuat dan memakai jamban keluarga serta merawat jamban keluarga
maupun jamban umum.
35