Anda di halaman 1dari 2

Ultrasound adalah gelombang suara denga frekuensi yang lebih tinggi dibanding

dengan limit pendengaran manusia. Limit ultrasound mencapai 20 kHz, namun


yang digunakan untuk medis adalah 1-10 Mhz, dan pada obstetri 3,5-5 mhz.
Gelombang suara memamntulkan gambaran atau struktur, kemudian
ditampilkan di layar USG.
Tranduser yang terbuat dari kristal piezoelektrik mengubah energi listrik menjadi
gelombang suara yang dikeluarkan dalam bentuk pulsasi tersinkronisasi,
kemudian medengarkan gema yang kembali. Karena udara merupakan
transmiter gelombang suara frekuensi tinggi yang buruk, soluble gel
diaplikasikan ke kulit untuk bertindak sebagai zat coupling.
Gelombang suara menembus lapisan jaringan, berhadapan berbagai jaringan
yang berbeda densitasnya (kepadatannya), dan dipantulkan kemabali ke
transduser. Jaringan padat seperti tulang menghasilkan gelombang pantul
berkecepatan tinggi, yang terlihat terang pada layar. Sebaliknya, cairan
menghasilkan sedikit gelombang pantul dan terlihat gelap atau anechoic di layar.
Pulsasi elektrik yang dihasilkan oleh gema dikonversikan menjadi gambaran
digital, yang tersring adalah gambaran real time 2 dimention. Tergantung setting
yang digunakan, dapat dihasilkan gambar digital sebanyak 50 hingga lebih dari
100 frame per detik. Teknik postprocessing kemudian digunakan untuk
menghaluskan gabungan gambar-gambar tersebut dan memberikan gambaran
real time.
Transduser dengan frekuensi yang lebih tinggi memberikan resolusi gambar yang
lebih baik, sedangkan frekuensi yang lebih rendah dapat memberikan pentrasi
jaringan secara lebih efektif. Transduser terkini memiliki teknologi wide bandwith,
yang memungkinkan dilakukannya pengambilan gambar pada berbagai kisaran
frekuensi.
Transduser memancarkan sinyal gelombang suara yang tembus melalui lapisan
jaringan lunak strutur dengan densitas yang berbeda saling bertemu
beberapa energi dipantulkan ke transduser tegangan listrik kecil
digambarkan pada layar.
Yang digambarkan pada layar :
Tulang yang merupakan padatan (echogenic) tergambar putih pada layar
Cairan (enchoic) tergambar hitam
Jaringan lunak bayangan abu-abu.

Jenis-jenis USG :

Transabdominal
Transvaginal
Doppler and color flow imaging
3D

Indikasi :

Perarahan abnormal, nyeri dan ketidaknyamanan pada pelvis


Dislokasi IUD dan komplikasi

Perbesaran massa pada pelvis dan organ pelvis


Evaluasi massa yang terpalpasi
Terapi induksi ovulasi
Petunjuk untuk pengosongan abses

Kegunaan dalam bidang ginekologi :

Mengetahui ukuran dan lokasi lesi


Mengetahui karakteristik lesi : kista, kompleks atau solid
Mengetahui posisi intra atau ekstra uterine
Mengetahui posisi uterus, lesi pada adnexa, dan ovarium
Evaluasi penyebaran inflamasi
Mengetahui lokasi IUD
Deteksi asites
Rencana terapi radiasi

Kegunaan obstetri :

Pemeriksaan rutin
Konfirmasi kehamilan
Konfirmasi kehamilan ektopik, penyakit trofoblas, dan benda asing
Mengetahui malformasi uterus, kehamilan ganda
Mengathui abortus terteunda, abortus inkomplit dan blighted ovum
Mencari tahu etiologi perdarahan pervaginam
Mengetahui usia gestasi
Evaluasi perkembangan fetus, posisi, anomali, jumlah amnion dan letak
plasenta

Pada USG transvaginal, dapat berfungsi untuk pelengkap pemeriksaan bimanula.


USG transvaginal dapat menilai bentuk, ukuran dan letak organ atau massa,
namun tidak dapat melihat mobilitas organ tersebut. Sebagai alat diagnostik,
dapat menggantikan pemeriksaan seperti histerogram untuk pencarian AKDR.
Persiapan : pasein dalam posisi trendelenburg. Transduser dipasang kondom dan
dilumuri gel. Resulosi gambar lebih baik dibandingkan dengan sonografi
abdominal karena frekuensi yang digunakan lebih tinggi dan hal ini
dimungkinkan karena letak organ tidak terlalu jauh.
Indikasi :

Anda mungkin juga menyukai