Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PELAKSANAAN

KELAS IBU HAMIL


UPT PUSKESMAS WANAYASA 1

DISUSUN
SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN PENEMUAN KASUS RISTI DAN TINDAK LANJUTNYA

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
UPT PUSKESMAS WANAYASA 1
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih

diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi
pada masa perinatal. Hal ini disebabkan masih tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Karena kedua indikator tersebut
berpengaruh secara langsung terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan
penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan
Posyandu dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar terjadi peningkatan kelengkapan
administrasi bagi tenaga kesehatan sehingga berdampak pada peningkatan
kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau
kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya para ibu.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan
posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus
per kasus namun memiliki kelemahan antara lain:
Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan lintas program
Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk

mengatasi

kelemahan-kelemahan

di

atas,

dibuat

metode

pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan


materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi
dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dengan fasilitasi dari petugas
kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10
orang. Di kelas

ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar

pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas
ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket
Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku
senam Ibu Hamil.
Beberapa keuntungan Kelas Ibu Hamil adalah:
Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman
kelas ibu hamil
Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas
sebelum penyajian materi.
Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai
topik tertentu.
Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi
terstruktur dengan baik.
Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat
pembahasan materi dilaksanakan.
Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam
memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim
pembelajaran.
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang telah
mendapat pelatihan fasilitator Kelas Ibu Hamil atau melalui on the job training.
I.

Kondisi Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas


Wanayasa 1
Berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas Wanayasa 1 tahun 2014, kondisi

kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Wanayasa 1 adalah sebagai
berikut:

Jumlah Kematian Ibu

Jumlah Kematian Bayi : 6

Cakupan K1

Cakupan K4

: 96,9 %

Cakupan KN3

: 99,1 %

:0

: 96,2 %

Cakupan DRTN

: 28,3 %

Cakupan DRTM

: 9,22%

Cakupan Linakes

: 99,6 %

Cakupan KF3

: 100 %

Jumlah BBLR

: 21

Persentase bumil KEK

: 11,9%

Persentase bumil anemia : 10,9%

Dari data di atas, dapat disimpulkan, permasalahan kesehatan ibu dan anak
di Puskesmas Wanayasa 1 adalah sebagai berikut:

I.

Ditemukan faktor risti bumil masih tinggi.

Masih ada persalinan tanpa pertolongan (persalinan sendiri).

Tingginya angka BBLR.

Adanya Kematian Bayi.

Upaya yang Telah Dilakukan


Guna mengatasi permasalahan kesehatan ibu dan anak sebagaimana

tersebut di atas, disusun kegiatan sebagai berikut:


1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kehamilan
risiko tinggi, pada pertemuan PKK, Kader, ToMa, Remaja
2. Meningkatkan pengetahuan tentang persalinan yang aman dan
sehat di fasilitas kesehatan.
3. Pembentukan dan pelaksanaan Kelas Ibu.
4. Pemantapan P4K.
5. Sweeping PUS tidak KB.
Selain melaksakanan kegiatan di atas, juga dilaksanakan penggalangan
komitmen baik internal maupun eksternal. Kegiatan penggalangan komitmen
internal yakni melalui lokakarya mini tahunan antar program maupun kegiatan
lokakarya mini bulanan. Kegiatan penggalangan komitmen eksternal diupayakan
melalui lokakarya mini tahunan lintas sektor, lokakarya mini tribulanan,
keikutsertaan dalam Gerakan Sayang Ibu dan Bayi, keikutsertaan dalam kegiatan
PKK maupun dalam kegiatan lintas sektor lainnya.
I.

Hasil Pelaksanaan Kelas Ibu Tahun Sebelumnya


Kelas Ibu telah dilaksanakan di Puskesmas Wanayasa 1 dalam 3 tahun

terakhir. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan dengan sumber


dana dari APBD maupun BOK.

Keberhasilan Kelas Ibu tahun sebelumnya adalah persalinan nakes di faskes


mengalami peningkatan, penurunan kematian bayi, peningkatan kunjungan ibu
hamil.
Hal yang masih harus ditingkatkan adalah kemampuan fasilitator dalam
mendampingi kelas ibu dan peran serta desa maupun keluarga bumil dalam
pelaksanaan kelas ibu khususnya mengenai pembiayaan.
Tujuan yang belum tercapai yaitu masih ada persalinan sendiri serta masih
ada kehamilan tidak diinginkan.
Keterbatasan anggaran mengakibatkan belum semua bumil dapat mengikuti
kelas ibu, serta belum semua kelas ibu dapat menghadirkan pendamping.
II.

Tujuan Kelas Ibu Hamil

Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat
istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
(apakah kehamilan itu, perubahan tubuh selama
kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan
ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk
pemberian

tablet

tambah

darah

untuk

penanggulangan anemia).
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri
selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya

kehamilan, dan P4K (perencanaan persalinan


dan pencegahan komplikasi).
c. Persalinan

(tanda-tanda

persalinan,

tanda

bahaya persalinan dan proses persalinan).


d. Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu
nifas agar dapat menyusui ekslusif, bagaimana
menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda
bahaya dan penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru
lahir, pemberian k1 injeksi, tanda bahaya bayi
baru

lahir,

pengamatan

perkembangan

bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi


baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIVAIDS dan pencegahan dan penanganan malaria
pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
I.

Hasil yang diharapkan :


1. Adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Adanya pemahaman, perubahan sikap dan perilaku ibu hamil
tentang:
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah
kehamilan itu, perubahan tubuh selama kehamilan,
keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya,
apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan
pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah
darah untuk penanggulangan anemia).
b. Perawatan

kehamilan

(kesiapan

psikologis

menghadapi kehamilan, hubungan suami istri

selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh


dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan,
dan P4K(perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya
persalinan, dan proses persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas
agar dapat menyusui ekslusif, bagaimana menjaga
kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru
lahir, pemberian K1 injeksi, tanda bahaya bayi baru
lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat

istiadat

setempat

yang

berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.


h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS
dan pencegahan dan penanganan malaria pada ibu
hamil).
i. Akte kelahiran.
1. Terdeteksinya secara dini ibu yang berisiko tinggi dalam kehamilan
dan

persalinan sehingga

pemantauan secara rutin oleh tenaga

kesehatan dapat dilaksanakan. Dengan

terpantaunya ibu hamil

dengan risiko tinggi akan dapat menekan terjadinya komplikasi


maternal, kematian ibu dan kematian bayi.
I.

Sasaran Kelas Ibu Hamil


Peserta Kelas Ibu Hamil : ibu hamil risiko tinggi dan ibu hamil pada

umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu
sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti
berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau
materi yang lainnya.

BAB II
HASIL PELAKSANAAN KELAS IBU

a.

Data Sasaran Ibu Hamil dan


Puskesmas Wanayasa 1 adalah Pelaksana Pelayanan Kesehatan yang

membawahi 9 desa dari 17 desa di Kecamatan Wanayasa. Wilayah kerja


Puskesmas Wanayasa 1 meliputi Desa Karangtengah, Desa Bantar, Desa
Pandansari, Desa Pagergunung, Desa Susukan, Desa Wanayasa, Desa Tempuran,
Desa Pesantren dan Desa Balun. Pada tahun 2015 sasaran ibu hamil pada UPT
Puskesmas Wanayasa 1 adalah 501.
Berikut ini adalah jumlah sasaran ibu hamil per desa dan ibu hamil dengan
risiko tinggi tahun 2015 :
No

Desa

Jumlah sasaran ibu hamil

Bumil risiko tinggi

Karangtengah

35

Bantar

46

Pandansari

70

14

Pagergunung

38

Susukan

43

Wanayasa

92

18

Pesantren

59

12

Balun

68

14

Tempuran

50

10

TOTAL

501

100

b.

Pencapaian Sasaran dan Penemuan Resiko Tinggi


Sampai dengan bulan Juni 2015, jumlah ibu hamil dan ibu hamil dengan

risiko tinggi yang telah ditemukan adalah sebagai berikut:


No

Desa

Jumlah ibu hamil

Bumil risiko tinggi

sd Juni 2015

sd Juni 2015

Karangtengah

Bantar

21

Pandansari

28

Pagergunung

Susukan

18

Wanayasa

53

20

Pesantren

29

Balun

27

Tempuran

35

227

70

TOTAL

Jenis resiko tinggi pada ibu hamil meliputi:

a.

KEK pada bumil usia muda

: 11 kasus

Anemia pada bumil usia muda

: 37 kasus

Kelainan letak : 7 kasus

Hipertensi

: 3 kasus

Serotinus

: 5 kasus

Lain-lain

: 7 kasus

Data Peserta Kelas Ibu


Ibu Hamil telah menjadi program rutin yang dilaksanakan sejak tahun 2012

oleh Puskesmas Wanayasa 1 di 9 Desa Binaannya. Jumlah Kelas Bumil yang


telah terbentuk ada 1 kelas tiap desa, sehingga secara keseluruhan ada 9 kelas.
Setiap kelasnya terdiri dari 10 orang dan dalam akhir pelaksanaannya disertai
dengan Pendamping Ibu Hamil (Suami).
Kelas Bumil yang dilaksanakan oleh Puskesmas Wanayasa 1 pada tahun
2015 menggunakan pembiayaan dari 3 sumber yaitu:
APBD Kabupaten ( 1 Kelas ), dilaksanakan di Puskesmas
APBD Provinsi

( 2 Kelas ), dilaksanakan di Pandansari dan Bantar

BOK ( 7 Kelas ), dilaksanakan di Karangtengah, Pagergunung, Susukan,


Wanayasa, Tempuran, Pesantren, dan Balun.

Kelas Ibu Hamil yang didanai dengan APBD Provinsi sebanyak 2 kelas,
dengan jumlah peserta masing-masing 10 orang. Peserta Kelas Ibu Hamil ini,
berasal dari Desa Pandansari dan Desa Bantar.
a.

Peserta Kelas Ibu yang Telah Melahirkan


Data peserta Kelas Ibu Hamil yang telah melahirkan adalah sebagai berikut:

Jumlah peserta
yang telah
melahirkan
20 orang

Tempat
melahirkan

Penolong
persalinan

Kondisi ibu dan


bayi

RS: 5

Dokter: 5

Normal: 15

Ibu

Puskesmas: 3

Bidan: 15

Komplikasi: 5

selamat: 19

PKD: 5

Dukun: 0

BPM: 7

Tanpa
Penolong: 0

a.

Jenis Persalinan

dan

bayi

Plasenta

Ibu meninggal: 0

previa

Bayi meninggal: 1

KPD

IUFD

KB Paska Persalinan
Jumlah peserta Kelas Ibu Hamil yang berKB paska persalinan adalah 20

orang. Sejumlah 20 orang menggunakan metode suntik 3 bulanan.

BAB III
PEMBAHASAN

a.

Evaluasi Fasilitator Kelas Ibu


Kelas Ibu Hamil di UPT Puskesmas Wanayasa 1 sudah memanfaatkan

SDM Kesehatan yang ada, meliputi dokter, bidan dan tenaga kesehatan yang
sesuai dengan bidangnya. Pemanfaatan SDM Kesehatan ini bertujuan agar materi
yang disampaikan lebih mudah dipahami karena diberikan langsung oleh
narasumber yang berkompeten.
Peserta tampak antusias dan selalu hadir tiap pertemuan. Hal ini
menunjukkan fasilitator dapat menarik minat peserta. Hanya saja, keteramplan
fasilitator masih harus terus ditingkatkan khususnya dalam penggunaan alat
peraga.
b.

Evaluasi Proses Pelaksanaan Kelas Ibu


Jumlah peserta yang hadir pada tiap pertemuan selalu lengkap. Meskipun

ada yang terlambat. Peserta antusias mengikuti pertemuan. Hal ini nampak dari
diskusi yang berlangsung. Pada akhir pertemuan selalu diingatkan kembali
mengenai komitmen kehadiran pada tiap pertemuan. Akan tetapi keluarga tidak
mendapat kesempatan mendampingi karena keterbatasan anggaran.
c.

Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat


Pada kegiatan yang berlangsung di kedua desa, mendapatkan dukungan

baik dari aparat desa maupun tokoh masyarakat. Sedangkan kader sangat
berperan sejak persiapan, pemberitahuan/undangan, hingga pelaksanaan acara.
d.

Analisa antara Hasil Kelas Ibu dengan Jumlah Kematian Ibu


Selama 11 tahun, di wilayah kerja Puskesmas Wanayasa 1 tidak ada kasus

kematian ibu. Setelah kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksanakan, terjadi kematian
ibu sejumlah 1 kasus. Namun ibu tersebut tidak mengikuti Kelas Ibu yang
dilaksanakan. Sehingga meskipun ada hubungan negatif antara Kelas Ibu dengan
kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Wanayasa 1 tetapi kesimpulan ini perlu
dianalisis lebih lanjut terkait ibu tersebut tidak mengikuti kelas ibu.

e.

Analisa antara Hasil Kelas Ibu dengan Capaian Indikator


Kesehatan Ibu
Capaian indikator kesehatan ibu pada bulan September 2015, setelah

dilaksanakannya kelas ibu dibandingkan capaian indikator kesehatan ibu pada


bulan September 2014 adalah sebagai berikut:

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Indikator

Capaian

Capaian

Meningkat/

Cakupan K1
Cakupan K4
Cakupan KN3
Cakupan Persalinan Nakes
Cakupan Pemberian Vit A
Cakupan DRTN
Cakupan DRTM
Cakupan KF3

Agustus 2014
70,8
69,8
70,7
70,4
70,5
17,9
5,4
70,5

Agustus 2015
57
50
55
52
52,6
20
12
52,6

menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Meningkat
Meningkat
Menurun

Berdasarkan data di atas, terjadi perbedaan antara pencapaian cakupan


pelayanan kesehatan ibu sebelum dan setelah kelas ibu.
Untuk cakupan pelayanan K1, K4, KN3, linakes, pemberian vit A dan KF3,
terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini tak dapat secara langsung
dikaitkan dengan kelas ibu, mengingat terjadi kenaikan target sasaran dari tahun
sebelumnya, serta jumlah kasus yang menurun. Sebagai contoh, jumlah
persalinan Januari-Agustus 2014 adalah 312 sedangkan jumlah persalinan
Januari-Agustus 2015 adalah 251.
Untuk cakupan deteksi risti oleh nakes, terjadi peningkatan 2,1%. Demikian
juga untuk deteksi risti oleh masyarakat, terjadi peningkatan 6,6%. Hal ini dapat
diartikan bahwa kader dan ibu hamil semakin mengerti dengan risiko tinggi pada
kehamilan.

BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Penyelenggaraan Kelas Ibu yang di selenggarakan di UPT Puskesmas Wanayasa
1 sudah dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
Pembiayaan Penyelenggaraan Kelas Ibu di UPT Puskesmas Wanayasa 1 berasal
dari BOK, APBD I dan APBD II
Penyelenggaraan dilaksanakan di seluruh Desa Wilayah UPT Puskesmas
Wanayasa 1

dan cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan

perilaku kesehatan ibu hamil dan kader dalam memahami risiko tinggi pada
ibu hamil.
a. Masalah
1.Belum semua tenaga kesehatan dilatih sebagai fasilitator Kelas Ibu
2.Ibu Pasca persalinan belum menggunakan Kontrasepsi MKJP
3.Keluarga belum dapat mendampingi ibu khususnya pada kelas ibu dengan
sumber dana APBD I terkait keterbatasan anggaran.
a. Rekomendasi
Ketersediaan dan kepastian dana untuk kesinambungan penyelenggaraan kelas
ibu
Meningkatkan kualitas pelaksanaan Kelas Ibu dengan meningkatkan kapasitas
tenaga kesehatan sebagai fasilitator
Mengalokasikan anggaran untuk menghadirkan pendamping ibu pada salah satu
pertemuan kelas ibu.
Meningkatkan kerja sama dengan sektor terkait dalam penyampaian materi
terpadu

LAMPIRAN :

DAFTAR PESERTA KELAS IBU HAMIL


PEMBIAYAAN APBD PROVINSI
UPT PUSKESMAS WANAYASA 1
NO

NAMA

ALAMAT

Siti

Bantar

Sumiarti

Bantar

Suswati

Bantar

Tunem

Bantar

Agustina

Bantar

Nasiah

Bantar

Nasiyah

Bantar

Harti

Bantar

Suswati

Bantar

10

Resti.

Bantar

11

Eling

Gunung Putih,

12

Evi

Pandansari Gunung

13

Nasringah

Pandansari Gunung

14

Erna

Gunung Putih

15

Lisniawati

Pandansari Jurang

16

Dimah

Gunung Putih

17

Citra

Pandansari Jurang

18

Painah

Krangean

19

Hartini

Pandansari Jurang

20

Rusminah

Pandansari Jurang

JADWAL PELAKSANAAN DAN PETUGAS KELAS IBU HAMIL


PEMBIAYAAN APBD I
UPT PUSKESMAS WANAYASA 1
TAHUN 2015
TANGGAL

DESA

PETUGAS

8 April 2015

Pandansari

1. Wied Yunita
2. Nurlatif Fatmawati

9 April 2015

Bantar

1. Niken Rengganingtyas
2. Nurlatif Fatmawati

5 Mei 2015

Pandansari

1. Niken Rengganingtyas
2. Nurlatif Fatmawati

6 Mei 2015

Bantar

1. Wied Yunita
2. Nurlatif Fatmawati

10 Juni 2015

Pandansari

1. Niken Rengganingtyas
2. Ribut Hartati

11 Juni 2015

Bantar

1. Sularsih
2. Yayan Andayani

Anda mungkin juga menyukai