Anda di halaman 1dari 78

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil
UPTD Puskesmas Candi Tahun 2014 sebagai sarana untuk melaporkan hasil
kegiatan Puskesmas selama satu tahun.
Profil ini kami buat berdasarkan indikator SPM Puskesmas Candi
dengan tujuan untuk menyusun hasil kegiatan dan mengevaluasi sejauh mana
tingkat keberhasilan kami selama tahun yang telah berjalan, dan kami akan
menggunakan sebagai pedoman untuk perencanaan kegiatan di tahun 2015.
Secara garis besar Profil UPTD Puskesmas Candi kami susun dengan
berusaha mengacu pada konsep wilayah, dalam hal ini dengan melibatkan
petugas penanggung jawab desa baik bidan desa maupun puskesmas
pembantu, dan kami mengakses data dari penanggung jawab program sebagai
sarana penambahan dan sinkronisasi, sementara untuk data cakupan dari unit
pelayanan kesehatan di luar puskesmas berusaha kami himpun dengan
melibatkan lintas sektor terkait.
Harapan kami mudah-mudahan profil ini dapat memberi manfaat, secara
khusus terdapat beberapa harapan yang tertuang dalam laporan kegiatan,
antara lain :
1. Diharapkan pada hasil akhirnya akan muncul potret kinerja berupa
laporan tahunan pada setiap desa di wilayah UPTD Puskesmas Candi
yang merupakan indikator out come.

2. Dapat lebih memudahkan proses penetapan diagnosa komunitas dan


penyusunan SKW serta RPK pada setiap desa di awal tahun 2015
3. Analisa hasil kegiatan pada tiap desa tersebut diharapkan dapat
mempermudah penentuan langkah-langkah pemecahan masalah pada
setiap indikator kegiatan yang dilakukan di desa pada tahun 2014.
4. Output dari proses manajemen tersebut diharapkan dapat mencerminkan
kesinambungan antara laporan tahunan dengan kegiatan bulanan
puskesmas yang tentunya mengacu pada Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih dan rasa hormat atas
segala jerih payah seluruh karyawan UPTD Puskesmas Candi, serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan UPTD
Puskesmas Candi 2014.
Kami menyadari bahwa walaupun kami sudah berusaha semaksimal
mungkin menyusun Profil ini , namun kami merasa masih banyak kekurangan
serta kelemahan, untuk itu kami berharap adanya saran dan masukan semua
pihak untuk perbaikan mendatang.
Semoga Profil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Candi,

Desember 2014

KEPALA UPTD PUSKESMAS CANDI

dr. TITIK SRI HARSASIH


Penata Tingkat I
NIP. 19750509 20071010
2

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan bidang Kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, Pembangunan
bidang Kesehatan yang diarahkan untuk mencapai komitmen Internasional,
sebagaimana yang tertuang dalam Millennium Development Goals (MDGs)
dengan sasaran / tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan
yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,
memerangi HIV-AIDS, Malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait
langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Ketersediaan

data

dan

Informasi

yang

akurat

bagi

proses

pengambilan keputusan dan perencanaan program sangat di butuhkan


untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut, karena
dengan data yang akurat maka keputusan dan perencanaan yang dibuat
juga menghasilkan dampak yang baik. Salah satu produk informasi yang
dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program
adalah Profil Kesehatan.
Profil kesehatan disusun untuk memberikan gambaran kinerja sektor
kesehatan yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah maupun swasta
selama satu tahun dan seringkali juga dibandingkan dengan pencapaian
tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu
3

indikator dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2015


yaitu tersedianya buku Profil baik pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dalam upaya mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan
pengembangan upaya kesehatan melalui pemantapan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan.
Profil Kesehatan Puskesmas Candi Tahun 2014 memuat berbagai
data / informasi tentang Kesehatan yang menggambarkan tingkat
pencapaian Pembangunan Kesehatan dan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan SPM bidang Kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Candi yang meliputi Derajat Kesehatan, Upaya Kesehatan,
Sumber daya Kesehatan, termasuk data pendukung lain yang berhubungan
dengan Kesehatan antara lain data kependudukan, dan data lingkungan
fisik maupun biologik.
Buku Profil Kesehatan Puskesmas Candi sebagai salah satu bentuk
informasi kesehatan yang diterbitkan setiap tahun. Keberadaan data
pendukung tersebut menjadikan analisis terhadap situasi kesehatan
menjadi lebih akurat. Masalah kesehatan timbul sebagai akibat dari dampak
pembangunan.
I.2. TUJUAN.
Pembuatan Profil Kesehatan tahun 2014 ini Secara Umum bertujuan
untuk

memantau

dan

mengevaluasi

terhadap

hasil

pencapaian

pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Candi.


Tujuan Khusus :

1. Diperolehnya informasi tentang gambaran kesehatan di Puskesmas Candi


yang meliputi situasi umum, derajat kesehatan, kesehatan lingkungan,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pelayanan kesehatan, sumberdaya
kesehatan, dan gambaran situasi data pendukung yang terkait dengan
program kesehatan.
2. Tersedianya alat pemantauan terhadap pelaksanaan program program
kesehatan di Desa/wilayah kerja Puskesmas Candi dalam upaya
peningkatkan manajemen kesehatan.
3. Tersedianya bahan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten.
1.3. VISI DAN MISI
1.

Visi
Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas kampili untuk mendukung
Sidoarjo sehat

2.

Misi
a. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit
b. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan kesehatan
(JPKM)
d.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka pencapaian
program desa sehat
e. Peningkatan hubungan koordinasi lintas sektor dan lintas program

D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN


1. Pemantapan data, pencatatan dan pelaporan di Puskesmas
2. Pelaksanaan penyuluhan dalam hal promosi dan preventif
3. Penerapan QA di Puskesmas
4. Menjalankan program JPKM
5. Melaksanakan program pencapaian kesehatan lingkungan
6. Dukungan lintas sektoral

Visi dan Misi Puskesmas Kampili di tetapkan berdasarkan beberapa


analisa antara lain :
1. Kekuatan
A. Jumlah dan jenis tenaga yang tersedia di Puskesmas cukup
B. Pasilitas / sarana kesehatan yang cukup merata disetiap desa
C. Letak Puskesmas, Pustu dan Bidan di desa yang terletak di tempat
yang strategis
D. Transportasi yang dapat dijangkau kesemua pelosok desa
E. Perda no 10 tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan gratis.
2. Kelemahan
a. Motivasi petugas kesehatan yang masih kurang
b. Kemampuan tenaga kesehatan (SDM) yang kurang mendukung
c. kemampuan petugas untuk mempromosikan program kesehatan yang
kurang
d.

Akses masyarakat ketempat pelayanan kesehatan yang masih


rendah
6

e. Petugas yang tugas rangkap


3. Peluang
a. Swadaya masyarakat yang dapat dikembangkan seperti POD, JPKM
dan kader kesehatan
b. Program pembiayaan Jamkesmas dan yankesti
4. Ancaman
a. Krisis ekonomi yang berkepanjangan

1.3. SISTEMATIKA PENYAJIAN.


Sistematika Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Candi Tahun 2014
antara lain :
Bab I - Pendahuluan.
Bab ini berisi penjelasan tentang tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Candi Tahun 2014 serta sistematika dari
penyajiannya.
Bab II - Gambaran Umum.
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Candi,
selain uraian letak geografis, dan informasi umum lainnya, bab ini
juga mengulas faktor-faktor lain yang meliputi kependudukan,
ekonomis, pendidikan serta mengulas tentang faktor faktor
lingkungan.Visi dan MIsi
Bab III Data Umum Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang
kesehatan yang meliputi keadaan tenaga, sarana dan fasilitas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Candi.
7

Bab IV Data Khusus Situasi Derajat Kesehatan.


Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan di
Wilayah Puskesmas

Candi yang

mencakup tentang angka

kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi.


Bab V- Situasi Upaya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang pencapaian dan keberhasilan upayaupaya kesehatan yang telah dilaksanakan di tahun 2014, meliputi
pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, pencapaian
cakupan

pelayanan

kesehatan

rujukan,

upaya-upaya

yang

dilakukan oleh masyarakat dengan Posyandu yang disebut Upaya


Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), serta berbagai
upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program kesehatan
lainnya.
Bab VI- Situasi Sumber Dana Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sumber dana pembangunan bidang
kesehatan yang meliputi keadaan tenaga, sarana dan fasilitas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Candi.
Bab VI Penutup

BAB II
GAMBARAN UMUM
II.1. KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Candi secara administrasi terletak dikecamatan Candi
sekitar 5 ( Lima) kilometer dari ibukota kabupaten yang terdiri dari 24 (Dua
puluh empat) Desa.
Wilayah Puskesmas Candi merupakan dataran rendah dan bagian
sebelah Timur sebagian besar merupakan daerah pertambakan.
1. Luas wilayah kerja Puskesmas Candi + 40,668km2 terdiri dari :
- Pemukiman

: 11,81Km

- Pekarangan

: 10,30 Km

- Tanah Sawah + Tambak

: 18,558 Km

2. Dengan batas Wilayah sbb:


- Sebelah Utara

: Kecamatan Sidoarjo

- Sebelah Timur

: Selat Madura

- Sebelah Selatan

: Kecamatan Tanggulangin

- Sebelah Barat

: Kecamatan Tulangan

3. Sesuai dengan kondisi

daerah,

Wilayah Kerja Puskesmas Candi

terbagi atas :
- Tanah Subur

: + 210,24 km2

- Tanah Sedang

: + 57 km2

4. Curah hujan rata rata :


Kecamatan Candi berada pada ketinggian : 0 - 4 meter diatas
permukaan air laut, dengan suhu berkisar 26 35 oC dengan curah
hujan 173 mm / tahun.

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDI

II.2. KEADAAN DEMOGRAFI


Berdasarkan Proyeksi Penduduk oleh Biro Pusat Statistik Propinsi Jawa
Timur, Jumlah penduduk Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Candi Tahun 2014
sebanyak 157.059 Jiwa, Kepadatan penduduk

sebesar 3.862 jiwa/km2

dengan rincian Perdesa / Kelurahan sebagai berikut : sedang distribusi


10

1. Data Penduduk ditiap desa dapat dilihat pada tabel 1.


Tabel 1
Data Jumlah Penduduk Perdesa Diwilayah Puskesmas Candi
Tahun 2014

2. Data Pekerjaan
a) PNS

: 3.175 orang

b) ABRI

: 540

c) Swasta

: 37.570 orang

d) Wiraswasta

: 20.686 orang

orang

11

3.

e) Petani

: 6.450 orang

f) Buruh tani

: 7439

orang

g) TNI

: 2260

orang

h) Pensiunan

: 1032

orang

i) POLRI

: 852

orang

j) Nelayan

: 495

orang

k) Jasa

: 736

orang

l) Pemulung

: 30

orang

Transportasi
Luas wilayah Puskesmas Candi + 40.668 km Dengan waktu
jangkau dari Desa ke Puskesmas yang terdekat 10 menit yang terjauh
30 menit dengan kondisi jalanan poros beraspal dan sebahagian jalan
desa pengerasan ,semua pusat pemerintahan Desa dapat dijangkau
dengan kendaraan roda empat dan dua.

4.

Pendidikan
Berdasarkan data yang ada dipuskesmas Candi,tingkat
pendidikan masyarakat berpariasi, mulai dari tidak sekolah, sekolah
dasar 47 sek,SMP 12 sek, SMA 4 sek dan Perguruan Tinggi 1 bh.
Namun jumlah secara pasti datanya belum lengkap, namun dilihat dari
sarana pendidikan yang berjumlah 19 buah yang tersebar ke 8
(delapan) desa. Untuk selanjutnya lihat tabel 2.

12

1.

Jumlah Sekolah
TK

: 66 buah

SD/ MI

: 30/17 buah

SLTP/ MTS

: 7/4

SMU/ SMK

/ MA

: 0/0/1 buah

Akademi

:-

Pergurun Tinggi

:1

Jumlah ponpes yang ada

:6

2.

buah

buah

Jumlah Murid yang ada


1. Taman Kanak-kanak

: 19.670 murid

2. SD/MI

: 10.093 / 3.592 murid

3. SLTP/MTS

: 4.070/816 murid

4. SMU/MA

:-

5. Akademi

:-

6. Perguruan Tinggi

: 450 mahasiswa

/99

murid

mahasiswa

13

Tabel 2
Data sarana Pendidikan diwilayah Puskesmas Candi

5.

Sosial Budaya
Dalam

masyarakat

upaya
perlu

membantu
diperhatikan

meningkatkan
berbagai

derajat

faktor

kesehatan

sosial

budaya

masyarakat. Berdasarkan data yang ada diPuskesmas Candi , ada


beberapa kelompok yang menjadi komponen sosial budaya antara lain
Dukun beranak, dukun pijat, kelompok OKP dan LKMD yang ada di Tiap
desa, kelompok PKK dan lain-lain.
14

6.

Mata Pencaharian.
Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Candi, tahun 2014,
sumber mata pencaharian masyarakat sebahagian besar bertani (65%),
berdagang (15%), Buruh (10 %), pegawai (10 %).

15

BAB III
KEADAAN UMUM SUMBER DAYA KESEHATAN .
INTERN :
1. Tenaga.
-

Upaya kesehatan membutuhkan sumber daya manusia yang


memadai, kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan akan
memberikan

dampak

kepada

peningkatan

derajat

kesehatan

masyarakat.
-

Berdasarkan data yang ada dipuskesmas Candi ,jumlah tenaga yang


ada sebanyak 65 orang yang terdiri dari:. Untuk melihat jenis tenaga
lihat Tabel 3.
N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12

- Tabel 3
Data Jumlah Tenaga Kesehatan diWilayah kerja Puskesmas Candi
- Tahun 2013
JENIS TENAGA
Dokter Umum
Dokter gigi
SPK
AKPER PNS/HONOR
Perawat Gigi
Bidan . PNS / Honor
Apoteker
Asst apoteker
gizi
Laboran
Sanitarian
Administrasi
Jumlah

PUSKESMA
S
2
2
1
6
1
27

PUSTU

BIDAN DESA

2
1
2
1
8

0
0
1
10
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
1
0
0
27
0
0
0
0
0
0

53

11

16

2. Sarana
-

Sarana kesehatan sebagai salah satu sumber daya kesehatan


dewasa ini terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan playanan kesehatan pada masyarakat.
Adapun sarana kesehatan di Puskesmas Candi tahun 2014 adalah :

1.

Puskesmas

: 1 Buah

2.

Pustu

: 4 Buah

3.

Puskel

: 1 Unit motor

4.

Sepeda motor

: 5 unit

5.

Posyandu

: 157 Buah

6.

Polindes

: 17 unit

7.

Poskesdes

: 7 unit

3.

Peralatan
-

Peralatan yang ada di Puskesmas Candi terbagi 2 yaitu peralatan


medis dan peralatan non medis, untuk mengetahui jumlah dan
kebutuhan lihat tabel 4 (Lihat Lampiran)

Gigi

1. Dental unit

: 2 Buah

2. Keuring

: 1 Buah

: 1 Unit

4. TV

: 1 unit

5. Almari alat

: 1 bh

Komputer

17

6. Stirilisator

: 1 bh

Lab

1. Center Fug

: 1 Buah Keuring

2 Komputer

: 1 Unit

3. Miscroscop

: 2 unit

4. Stilirisator

: 1 bh

5. Kulkas

: 1 bh

:1h

EKTEREN
1. Tenaga kesehatan
Untuk meningkatkan derajat kesehatan di wilayah puskesmas candi
tak luput peran serta dari swasta sangatlah besar baik itu secara
sukarena maupun secara material

no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Uraian
Apoteker
Bidan
Dokter spicialis
Dokter gigi/ umum
Klinik
Posyandu
Pengobatan tradisional
Apotek
Toko Obat
Pedagang Farmasi
Penyalur alat kesehatan
Industri alat kesehatan
Dasa Wisma
Calak
Dukun bayi
Perawat

tenaga
perempua
Laki-laki
n
2
34
1/
1/10
4/

jumlah
0

4
157
3
13
2
1
1
2

2
18

Pengobatan tradisional

2. Sarana Kesehatan
-

Apotek

: 10

buah

Ponkesdes

: 24

Desa

Posyandu

: 157 Pos

Polindes

: 24

pos

Posbindu

:2

pos

Rumah Bersalin

:1

buah

Poliklinik Swasta

:1

buah

Praktek Dokter Swasta

: 24

buah

Praktek Bidan Swasta

: 30

buah

Praktek Perawat

:7

orang

Posyandu

: 157 buah

BAB IV
DATA KHUSUS SITUASI DERAJAT KESEHATAN

19

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar

Jumlah Sasaran Kesehatan

a. Jumlah Bayi ( < 1 tahun )

: 2.398 orang

b. Jumlah Anak Balita (1 - 4 tahun)

: 7.107 orang

c. Jumlah Anak Pra Sekolah ( 5 6 tahun)

: 6.309 orang

d. Jumlah Wanita Usia Subur

: 71.010 orang

e. Jumlah Pasangan Usia Subur

: 29.348 orang

f. Jumlah Ibu Hamil

: 2.212 orang

g. Jumlah Ibu Bersalin

: 2.029 orang

h. Jumlah Ibu Nefas

: 2.409 orang

i. Jumlah KK

: 42.759 orang

j. Jumlah Keluarga Miskin ( Jamkesmas )

: 27.224 orang

Data kematian dan kesakitan


1.

Jumlah
Kematian Ibu
: 2 orang

2.

Jumlah
Kematian Perinatal

14

orang
3.

Jumlah
Kematian Neonatal

32

orang
4.

Jumlah
Lahir Mati
20

orang
5.

Jumlah
Kematian Lahir Hidup

2.039 orang
6.

Jumlah
Kematian Bayi
: 1 orang

7.

Jumlah
Kematian Balita
: - orang

8.

Jumlah
kematian semua umur

9.

: - orang
Jml

kasus diare yg ditemukan & diobati semua umur :7.049 orang


10.

Jml
kasus Pneumonia balita ditemukan

:35

orang
11.

Jml
kasus Pneumonia balita dirujuk
: 0 orang

12.

Jml
kasus Pneumonia balita meninggal

orang
21

13.

Jml
kasus Kusta baru ditemukan & diobati (MDT)

orang
14.

Jml
kasus Kusta baru anak ( usia < 15 th )
orang

15.

Jml
kasus Kusta baru cacat Tk II
: 0 orang

16.

Jml
kasus kusta PB yg RFT
: 0
orang

17.

Jml
kasus kusta MB yg RFT
: 0
orang

18.

Jml
Suspec TB diperksa dahak
: 52
orang

19.

Jml
pasien baru BTA Positif diobati

22

41

orang
20.

Jml
pasien baru BTA Positif Konversi
:

51

orang
21.

Jml
pasien baru BTA Positif yg sembuh

:
orang

22.

Jml
kasus DBD
:

10

orang
23.

Jml
Kematian kasus DBD

orang
24.

Pelaksan
aan Penyelidiakan Epidimiologi

DBD
:

10

orang
25.

Pelaksan
aan penanggulangan Fokus ( PF ) DBD

orang
23

26.

Jml
Desa Endemis DBD
:

orang
27.

Jml
Desa Sporadis DBD

orang
28.

Jml
Desa Potensial / bebas DBD
: 0 orang

29.

Jml
tenaga Pemantauan Jentik
:

48

orang
30.

Jml
rumah Diperiksa Jentik
:
34.560 orang

31.

Jml
rumah Positif jentik
: 1.593
orang
24

4. Peran serta Masyarakat

Jumlah Dukun Bayi

: 12

orang

Jumlah Kader Posyandu

: 802 orang

Jumlah Kader Ponkesdes

: 240 orang

Jumlah Kader Tiwisada

: 1.942orang

Jumlah Guru UKS

: 59

Jumlah Saka Bhakti Husada

:0

Jumlah Santri Husada

:-

Jumlah Kader Usila

: 203 orang

Jumlah Kelompok Usia Lanjut

: 29

kelompok

Jumlah Kelompok Olah Raga

kelompok

Jumlah Kelompok Batra

buah

Jumlah Posyandu

: 157 Pos

Jumlah Polindes

: 12

Pos

Jumlah Ponkesdes

:7

Pos

Jumlah Poskestren

:6

Pos

Jumlah Pos UKK

:0

Pos

Jumlah Ormas / LSM Peduli Kesehatan

: 3 Kelompok

Jumlah Panti Asuhan

:4

buah

Jumlah Panti Wreda

Jumlah Posyandu Lansia

: 22

buah

Jumlah POD

:-

buah

orang

:-

25

Jumlah UKBM

: 233 pos

Jumlah Kader Kes Jiwa

: 48

orang

Pencapaian Cakupan Program


a)

Perbaikan Gizi
Jumlah Balita yang ada

: 10.234

balita

Jumlah Balta yang punya kartu KMS (K)

: 10.234

balita

Jumlah balita yang di timbang ( D)

: 3.677

balita

Jumlah yang berat badannya naik (N)

: 5.760

balita

Jumlah Balita yang tetap/ turun BB

: 120 balita

Jumlah bayi dengan ASI eksklusif

: 1.633

Jumlah Balita gizi buruk yang ditemukan

: 1

bayi

balita

b. Penyehatan lingkungan
a)

Jumlah TPA

:-

b)

Jumlah TPS yg ada / terdaftar

: 6 /6

c)

Jumlah TPS yg memenuhi syarat : 6

d)

Jumlah TTU ada / terdaftar

e)

Jumlah TTU yg memenuhi syarat: 75

f)

Jumlah SAB

buah

buah
: 75/75 buah
buah
: 17.637 buah

c. Data Kesakitan

KESEHATAN KELUARGA
a) Jml Ibu Hamil Resiko tinggi ditemukan

: 145 Orang

b) Jml Bumil dengan HB < 11 gr %

: 89

orang
26

c) Jml Bumil denga LILA < 23,5 %

:3

orang

d) Jml Peserta KB Aktif semua Metode

: 22.288orang

e) Jml Peserta KB baru semua Metode

: .394 orang

f) Jml Peserta KB mengalami kegagalan semua metode : 0

Orang

g) Jml Peserta KB semua metode ygdrop out

Orang

: 0

h) Jml Peserta KB mengalami efek samping semua metode :420 orang


i) Jml Peserta KB mengalami kompliasi semua metode : 652 orang
e. Kesehatan Indra penglihatan pedengaran
1. Jml Penderita yg diskrining katarak

: 51

orang

2. Jml Penderita yg diskrining Kelainan Refraksi

: 767

orang

3. Jml Kasus Buta Katarak

: 49

orang

4. Jml kasus Sulit dan dirujuk ke spisialis THT ( Pendengaran ) :44 orang
5. Jml Komplikasi Operasi kasus pendengaran yg ditemukan

: orang

F. Kesehatan olah raga


1. Jml Pelatihan Kes OR
G. Kesehatan Jiwa
1. Jml Kasus NAPZA

:o

kasus

2. Jml Kasus Keswa

:1.196 kasus

3. Jml Bumil dengan gangguan jiwa

: 145 orang

H. Kesehatan Kerja
1. Jml Pekerja Formal yang mndpt pely kes

:1.813 orang

2. Jml pekerja formal yg ada

: 22.408 orang

3. Jml Klinik Perusahaan yg berijin dan dibina

:2

buah

4. Jml Klinik Perusahaan yg ada

:4

buah
27

I.

Data Mordibitas
Jumlah 10 penyakit terbesar
Data jumlah 10 penyakit terbesar masyarakat di puskesmas Candi
dari bulan Januari-Desember 2011.

II.

Jumlah 15 Penyakit Terbanyak


1. ISPA

: 11.841 ( 20,51 % )

2. Diare

: 8.095 ( 14,02 % )

3. Gatritis

: 6.540 ( 11,33 % )

4. Jaringan Otot

: 5.331 ( 9,23 % )

5. Rongga Mulut

: 4.446 ( 7,70 % )

6. THT

:4.403

7. Geneprotik

: 3.580 ( 6,20 % )

8. Dermatitis

: 3.128 ( 5,42 %)

9. Thipoid

: 2.836 ( 4,91 %)

10. Penyakit Viris Lain

: 1.271 ( 2,20 %)

11. Penyakit Asma

: 1.121 ( 1,94 %)

12. DM

: 360 ( 0,62 % )

13. Penyakit Usus

: 684 ( 1,18 %)

14. Penyakit Mata Lainnya

: 239 ( 0,41 %)

15. Penyakit Lainya

: 3.862 ( 6,69 %)

( 7,63 % )

28

BAB V
TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM
PROGRAM POKOK PELAYANAN DI PUSKESMAS
A. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
A.1. Pengertian
KIA adalah suatu usaha dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak secara teratur dan terus-menerus baik pada
waktu sakit maupun sehat.
A.2. Tujuan
a. Tujuan umum :
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja
puskesmas melalui cakupan pelayanan KIA disetiap desa secara
terus-menerus sehingga menurunnya kematian ibu.
b. Tujuan Khusus :
Memantau pelayanan KIA yang sebagai indikator secara

teratur dan bulanan dan terus-menerus untuk tiap desa.


Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan

pencapaian yang sebenarnya untuk tiap desa.


Menentukan urutan desa prioritas yang akan ditangani
secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan antara

target dan pencapaian.


Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber

daya yang tersedia yang dapat digali.


Membangkitkan
peran
pamong

setempat

dalam

penggerakan sasaran dan mobilisai sumber daya.


c. Target dan Pencapaian
Kegiatan yang dikerjakan di KIA
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil,
pertolongan persalinan, ibu nifas, serta ibu meneteki,
bayi, anak balita dan anak pra sekolah.

29

2. Penyuluhan kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu


nifas, bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
3. Imunisasi.
4. MTBS dan MTBM.
5. Pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita dan
anak pra sekolah.
6. Kunjungan rumah pada kasus ibu hamil Risti yang perlu
tindak lanjut.
Sasaran
1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
2. Bayi (0-1 tahun)
3. Balita (1-4 tahun)
4. Anak pra sekolah (5-6 tahun)
A.3. TARGET DAN PENCAPAIAN KIA DI PUSKESMAS CANDI Januari
April tahun 2015
Tabel Distribusi hasil kegiatan Program KIA di wilayah kerja
Puskesmas CANDI Periode Januari April 2015
No

Jenis Kegiatan

A.

Kesehatan Ibu

Satuan

Target

(H)

(SV) %

Sasaran
1. Pelayanan Kesehatan

Bumil

94%

636

23.08

4)
2. Drop out K1-4

Bumil

<5%

2756

5.007

3. Pealayanan Persalinan

Bulin

95%

610

23.19

oleh Nakes kompeten


4. Pelayanan Nifas

Bufas

95%

614

23.5

lengkap sesuai Standart


5. Pelayanan maternl Risti/

Bumil

80%

15

2.72

bagi Bumil sesuai


Standart, untuk
Kunjungan lengkap (K

komplikasi yang
B.

ditangani
Upaya Kesehatan Bayi

30

1. Pelayanan Neonatal

Bayi

80%

22

5.96

Bayi

95%

594

24.10

Bayi

90%

771

31.28

Anak

87%

1568

14.98

balita
Anak Pra

87%

1128

21.37

Risti/ komplikasi yang


ditangani
2. Pelayanan neonatal
sesuai standar (KN
lengkap)
3. Pelayanan bayi
C.

paripurna
Upaya Kesehatan Balita
dan anak Pra Sekolah
1. Pelayanan kesehatan
anak balita
2. Pelayanan kesehtan anak

Pra Sekolah
sekolah
(Sumber : Data Puskesmas CANDI 2015)

Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Kesehatan Ibu dan Anak secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa sampai buln April 2015 sebagian besar program memenuhi
target. Pencapaian program yang terendah :
1. Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani mencapai
39,69% dari target 60%
B. PROGRAM ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
B.1. PENDAHULUAN
Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah sehingga dapat
tumbuh dan
berkembang sesuai dengan umur.
2) Membudayakan cara hidup sehat pada masyarakat sekolah.
3) Meningkatkan peran serta masyarakat sekolah dalam menciptakan
lingkungan sekolah sehat.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan jangkauan pelayanan dalam program UKS. Program
UKS dapat ditingkatkan melalui :
1) Meningkatkan lingkungan sekolah sehat
2) Meningkatkan pendidikan atau penyuluhan kesehatan
31

3) Meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah


Sasaran
a. Masyarakat sekolah : anak didik, guru, dan petugas sekolah.
b. Semua sekolah yang ada dalam satu wilayah kerja puskesmas.
Kebijaksanaan dan Langkah-langkah
a. Kebijaksanaan
1) Meningkatkan jangkauan pelayanan UKS meliputi lingkup semua
sekolah
negeri/swasta.
2) Meningkatkan keikutsertaan lintas program dalam pelaksanaan
program UKS sehingga frekuensi kunjungan ke sekolah lebih
ditingkatkan.
3) Meningkatkan dana swadaya untuk kegiatan UKS karena tidak ada
dukungan dana dari APBN atau APBD.

b. Langkah-langkah
1) Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan terutama sekolah yang
masuk sore, diadakan pendekatan dengan kepala sekolah dan
dukungan politis dari pelindung UKS tingkat kecamatan atau camat.
2) Meningkatkan koordinasi jadwal kegiatan dengan lintas program
koordinasi jadwal kegiatan tumpang tindih.
3) Mengadakan sumbangan yang didapatkan dari para murid sekolah
untuk kegiatan UKS.
4) Diupayakan dukungan dana swadaya (BP3) untuk pengadaan
sudut UKS.
B.2.TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM ANAK USIA SEKOLAH
DAN REMAJA DI PUSKESMAS CANDI Januari April 2015
Tabel : Distribusi hasil kegiatan Program Anak Usia Sekolah dan
Remaja di wilayah kerja Pusksmas CANDI Januari April 2015
No

Jenis Kegiatan

Satuan

Target

(H)

Sasaran

(SV)
%

Upaya Kesehatan Anak Usia


1.

Sekolah dan Remaja


Jumlah murid yang dilakukan

Murid

penjaringan kesehatan
a. Murid kelas I SD/MI
b. Murid kelas VII SMP/MTs

Murid
Murid

2553
1282

2394
1515

93.8
118.2
32

2.

c. Murid kelas X SMA/MA


Frekuensi pembinaan kesehatan

Murid
Kali

139
X

168
X

120.9
X

3.

di sekolah
a. SD/MI 111 kali
b. SMP/MTs 43 kali
c. SMA/MA 19kali
Jumlah kader yang dilatih

Kali
Kali
Kali
Murid

322
72
35
X

65
29
12
X

20.1
40.27
34.2
X

4.

tentang kesehatan
a. Murid SD/MI
b. Murid SMP/MTs
c. SMA/MA
Cakupan pelayanan kesehatan

Murid
Murid
Murid
Remaja

1468
496
42
10708

281
110
29
386

19.14
22.17
69
3.6

remaja
(data tahun 2012)
( Sumber : Pusksmas CANDI 2015 )
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Kesehatan Ibu dan Anak secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa didapatkan 1 program yang belum memenuhi target, yaitu
1. Persentasi

jumlah

murid

yang

dilakukan

penjaringan

kesehatan Murid kelas X SMA/MA sebesar 120.9%


C.

PROGRAM KELUARGA BERENCANA


C.1. PENDAHULUAN
Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pemberdayaan keluarga sebagai sumber daya
pembangunan khususnya dalam upaya pengendalian fertilitas
pada keluarga pra sejahtera menuju terwujudnya keluarga
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan
kualitas
keluarga

yang

bercirikan

kemandirian dan ketahanan keluarga yang ditandai dengan


peningkatan tahapan kedua sejahtera.
2) Tumbuhnya semangat kewirausahaan dalam kegiatan
ekonomi produktif pada keluarga pra sejahtera dan
keluarga sejahtera.
3) Meningkatkan kualitas peserta KB sebagai sumber daya
pembangunan yang handal dalam penerapan 8 fungsi
33

keluarga termasuk pengasuhan anak dan remaja dalam


keluarga.
Sasaran
a. Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Pasangan usia muda
c. Pasangan usia subur yang istrinya di atas 30 tahun (30-49
tahun)
d. Pasangan usia subur yang umurnya < 30 tahun (20-29 tahun)
dan sudah mempunyai 2 anak atau lebih.
C.2.

TARGET

DAN

PENCAPAIAN

PROGRAM

KELUARGA

BERENCANA DI PUSKESMAS CANDI Januari April 2015


Tabel : Distribusi hasil kegiatan Program Keluarga Berencana
di wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari April 2015
No

Jenis Kegiatan

Satuan

Target

(H)

(SV)

1.

Cakupan KB aktif (contraseptive

PUS

Sasaran
70%

201

%
61.9

2.

prevalence/CPR)
Cakupan peserta KB baru

Orang

100%

35
112

33.0

Cakupan KB Drop Out (toleransi

Peserta

PPM
<0,19%

1
96

0,44

< 0,,19 % CU)


Cakupan peserta KB yang

Peserta

<3.5%CU

Peserta

<0.19%

204

0.97

3.

4.

mengalami komplikasi (toleransi


< 3,5%)
Cakupan peserta KB yang
mengalami kegagalan

5.
6.

Cu

kontrasepsi (toleransi < 0,19 %


CU)
Cakupan peserta KB mengalami Peserta

<12.5%

efek samping (toleransi <


12,5%)
(Sumber : Data Puskesmas CANDI 2015)

Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Keluarga Berencana secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
34

bahwa sampai bulan April 2015 sebagian besar

program memenuhi

target. Pencapaian terendah :


1. Cakupan peserta KB baru mencapai 33% dari target lebih
dari 100%
D. PROGRAM GIZI
D.1. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang
ditujuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok,
yang ada di Indonesia dengan jalan menmurunkan jumlah
penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi
masyarakat secara keseluruhan
Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi masyarakat dengan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan Upaya Pelayanan Gizi
Keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Mewujudkan kemandirian masyarakat
2) Meningkatkan status gizi
3) Meningkatkan mutu konsumsi
4) Menurunkan penderita KEP dan GAKI
Sasaran
a. Ibu Hamil
b. Buteki/ Bufas
c. Bayi
d. Balita
e. WUS
f. Catin
D.2. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM GIZI DI PUSKESMAS
CANDI Januari April tahun 2015
Tabel : Distribusi hasil kegiatan program GIZI di wilayah kerja
Puskesmas CANDI Januari April tahun 2015
No

Jenis Kegiatan

A.

Pelayanan Gizi Pada

Satuan

Target
Sasaran

(H)

(SV)
%

Masyarakat
35

1. Pemberian kapsul Vit.A dosis

Anak

10787

1218

tinggi pada balita 2 kali per

B.

112

tahun
2. Pemberian tablet Fe (90

Bumil

2342

2535

108.2

tablet) pada Bumil


3. BUMIL KEK

Bumil

551

52

9.5

Anak

100%

100

Anak

100%

25

100

Anak

100%

100

Anak

218

17

100

RT

562

692

110.3

1. Desa bebas rawan gizi

Desa

19

24

125

2. Balita naik berat badannya

Anak

5222

5683

108.8

(N/D)
3. Presentase Balita yang

Anak

10153

8693

85.6

Bayi

1623

1633

100.6

Penanganan Gangguan
Gizi
1. Balita Gizi buruk mendapat
perawatan
2. MP ASI pada anak usia 6
24 bulan
3. Pemberian PMT pemulihan
balita gizi buruk
4. Balita Bawah Garis Merah

5. Cakupan Rumah Tangga


yang mengkonsumsi garam
C.

beryodium
Pemantauan Status Gizi

ditimbang berat badannya


4. Presentase Bayi mendapat

ASI eksklusif
(Sumber : Data Puskesmas CANDI 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Upaya Perbaikan Gizi secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa sampai bulan April 2015 sebagian besar program memenuhi
target .Pencapaian terendah :
36

1. Mutu Asi Eksklusif Bayi adalah 100.6%


E. UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
E.1. PENDAHULUAN
Definisi
Kesehatan lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan
memberantas faktor lingkungan yang merupakan jalur mata rantai
penularan.
Tujuan
a.
1.

Tujuan umum
Untuk mempercepat angka penurunan kesakitan dari
penyakit infeksi dan parasit perut serta mencegah
terjadinya wabah dan kejadian luar biasa yang disebabkan
makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran

2.

manusia.
Memberikan pelayanan kesehatan yang lebih merata dan
sedekat mungkin kepada masyarakat terutama penduduk
pedesaan dan daerah perkotaan yang penduduknya

berpenghasilan rendah.
3. Meningkatkan derajat kesehatan

terutama

dengan

penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang lebih


baik bagi masyarakat pedesaan.
4. Memberikan
gambaran,
pegangan

bagi

petugas

Puskesmas di lapangan.
b.
Tujuan Khusus
Meningkatkan sarana kesehatan lingkungan yang kemudian
dimanfaatkan, dipelihara dan dikembangkan lebih lanjut oleh
masyarakat.
Sasaran
a. Semua lapisan masyarakat terutama daerah yang padat
penduduknya dan kurang pengertian dan kesehatan serta
berpenghasilan rendah.
b. Daerah sumber airnya asin yang tidak dapat diminum (daerah
tambak) serta daerah-daerah yang rawan banjir.
Kegiatan Penyehatan Lingkungan (PL)
a. Pembinaan Penyediaan Air Bersih (PAB)
b. Pembinaan/ pembuangan jamban keluarga
37

c. Penyehatan perumahan dan lingkungan


d. Pembinaan/ pengembangan sarana-sarana
e.
f.
g.
h.

air

limbah

keluarga
Pengawasan sanitasi tempat umum
Penyehatan makanan dan minuman
Pengawasan tempat penjualan dan penyimpanan pestisida
Pemeriksaan higien dan sanitasi industry

Langkah-langkah yang Ditempuh


a. Mengorganisasikan sumber daya yang ada di masyarakat ke
dalam kegiatan pembuangan kesehatan lingkungan, seperti :
LKMD, PKK, Karang Taruna dan organisasi sosial yang lain.
b. Membudidayakan sistem aliran air jamban keluarga di seluruh
desa yang ada dengan tujuan pemerataan sarana kesehatan
lingkungan terutama jamban keluarga dan SPAL.
c. Memonitor dan pembinaan terhadap tempat-tempat umum,
tempat penjualan dan penyimpangan pestisida yang ada.
Rincian Kegiatan
a. Penyuluhan jamban keluarga dan SPAL
1) Tujuan umum :
Penyuluhan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk
meningkatkan

kemampuan

masyarakat

dalam

hal

menjaga kondisi lingkungan yang sehat dan terbebas dari


penyakit,

misalnya

dengan

jalan

membangun,

menggunakan, memelihara dan mengembangkan jamban


keluarga dan SPAL sehingga tercipta lingkungan yang
sehat untuk mendukung terciptanya tingkat masayarakat
yang optimal.
2) Tujuan khusus :
- Meningkatkan pemilikan jamban keluarga dan SPAL.
- Diharapkan dengan adanya bantuan jamban
keluarga

dan

SPAL

masyarakat

bisa

mengembangkan melalui swadaya.


b. Pembangunan jamban keluarga dan SPAL
Tujuan pembangunan jamban keluarga (JAGA) dan SPAL
dimaksudkan agar masyarakat mengubah kebiasaan dan

38

mencontoh membangun jaga dan SPAL yang memenuhi


syarat kesehatan.
c. Penyuluhan pengelolaan TP2 pestisida
1) Tujuan Umum
Memberikan
pengertian
pada

pengelola

tempat

penyimpanan dan penjualan pestisida bahwa usaha


pengawasan merupakan salah satu usaha kesehatan
masyarakat yang mencakup bidang preventif, kuratif dan
rehabilitatif, agar setiap anggota masyarakat dapat
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani maupun sosialnya sehingga dapat hidup
sehat sejahtera.
2) Tujuan Khusus
Mencegah kemungkinan terjadinya kasus keracunan
pestisida.
d. Evaluasi dan monitoring TP2M
1) Tujuan Umum
Memberikan pengertian pada pengelola pada TP 2M
bahwa usaha sanitasi TP2M merupakan usaha kesehatan
yang mencakup bidang prefentif, kuratif dan rehabilitatif
dengan tujuan agarsetiap anggota masyarakat dapat
mencapai

derajat

kesehatan

yang

setinggi-tingginya

sehaingga dapat hidup sehat dan sejahtera.


2) Tujuan Khusus
Mencegah kemungkinan timbulnya penyakit baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui perantaraan
berupa benda-benda, alat-alat atau bahan-bahan yang
dipergunakan dalam kegiatan TP2M.

E.2. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM UPAYA PEMBINAAN


KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS CANDI Januari
April tahun 2015
Tabel : Distribusi hasil kegiatan Program Upaya Pembinaan
Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas CANDI
Januari April tahun 2015
39

No

Jenis Kegiatan

Satuan

Target

(H)

Sasaran
A.

Penyehatan air
1. Pengawasan Sarana air

(SV)
%

85%

100

117

2. Sarana Air bersih yang

80%

85.7

107

memenuhi syarat kesehatan


3. Jumlah Kepala keluarga (KK)

95%

27.4

28.8

bersih(SAB)

yang memiliki akses terhadap


B

SAB
Penyehatan Makanan dan
minuman
1. Pembinaan Tempat

95%

4.53

4.77

pengelolaan makanan (TPM)


2. Tempat pengelolaan

80%

0.56

0.7

90%

33.33

37.03

20.10

23.65

makanan yang memenuhi


C.

syarat kesehatan
Penyehatan Perumahan dan
Sanitasi Dasar
1.Pembinaan Sanitasi
perumahan + sanitasi dasar
2. Jumlah Rumah yang

D.

85%

memenuhi syarat Kesehatan


Pembinaan Tempat-tempat
umum
1.Pembinaan Sarana tempat-

90%

31.8

35.33

tempat umum
2.Tempat-Tempat umum yang

85%

22.72

26.73

memnuhi syarat kesehatan


Klinik Sanitasi
1. klinik sanitasi
2.Jumlah klien yang sudah

%
Kasus

mendapat intervensi/tindak
F.

lanjut yang diperlukan


Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) =
40

Pemberdayaan masyarakat
1. Jumlah KK yang memiliki

100%

23.53

23.53

100%

%
%

80%
-

78.07
-

97.56
-

akses terhadap jamban


2.Jumalah desa (Kelurahan )
yang sudah ODF(Open
defication free)
3.Jumlah jamban sehat
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM

di puskesmas
(Sumber : Data Puskesmas Jabon 2013)
Evaluasi :
Berdasarkan data tabel diatas, banyak variabel yang masih belum dapat
dilaporkan karena data-data tersebut belum terlaporkan. Pencapaian
terendah:
1. STBM, jumlah KK yang mempunyai jamban mencapai target
23.53%

F. PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


Definisi
Adalah suatu usaha untuk mencagah timbulnya suatu penyakit
dan untuk menurunkan angka kesakitan.
Tujuan
1. Memutuskan mata rantai penularan penyakit
2. Untuk terjadinya mencegah wabah penyakit
Sasaran
1. Semua penderita yang menderita penyakit menular
2. Lingkungan atau tempat tinggal penderita yang menderita
penyakit menular
F.1.

IMUNISASI
a. Definisi imunisasi adalah suatu usaha pemberian kekebalan
kepada seseorang agar orang tersebut kebal terhadap suatu
penyakit tertentu dengan jumlah memasukkan vaksin.
b. Tujuan
41

Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit-penyakit


yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu BCG, Diphteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, dan Campak.
c. Sasaran
- Bayi berusia kurang dari 1 hari untuk mendapatkan BCG,
sedang 0 12 tahun untuk mendapatkan Hepatitis, DPT, Polio,
dan Campak.
- Ibu hamil untuk mendapatkan TT.
- Murid kelas I SD untuk mendapatkan DT dan Campak.
- Murid kelas VI SD untuk mendapatkan TT.
d. Sarana
- Kulkas
- Vaccum carrier
- Termos

F.2. PROGRAM P2 DBD


a. Tujuan :
1) Tujuan umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD serta
mencegah/ membatasi terjadinya KLB.
2) Tujuan khusus :
- Menemukan insiden DBD.
- Menurunkan angka kesakitan/ kematian penyakit DBD.
- Mencegah KLB demam berdarah.
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas
sarang nyamuk.
b. Sasaran
Semua lapisan masyarakat.
c. Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Program ini dilakukan
oleh masyarakat, dilaksanakan tiap 3 bulan oleh desa/
kelurahan yang dikirim ketua kelompok PSN kecamatan
dengan tembusan Puskesmas, dan meneruskan, ke Dati II
( Dinas kesehatan ).
2) Penanggulangan fokus dilaksanakan bila ada kasus dengan
trombosit 100.000/40 lp dan peningkatan HCT 20 % maka
dilaksanakan survey penyelidikan epidemiologi + 20 rumah,
bila ditemukan jentik > 1 rumah dan atau ada minimal 3
penderita panas tanpa sebab yang jelas, bisa dilakukan
42

fogging ( pengasapan ) dengan malathion pada alat swing


fog.

Fogging dilakukan gratis bila ada KLB atau ada satu

penderita DBD yang meninggal.


3) Survey jentik berkala dilaksanakan dengan sasaran 100
rumah/ desa tiap 3 bulan sekali dalam 1 tahun.
4) Abatisasi selektif dilakukan 4 kali dalam setahun, apabila
ditemukan jentik pada PJBJ ( Pemeriksaan Jentik Berkala ) di
pemukiman.
5) Penemuan, pengobatan / perawatan penderita.
d. Tindak lanjut :
1) Koordinasi dengan kecamatan untuk mengefektifkan PSN.
2) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.
3) Abatisasi.
4) Meningkatkan koordinasi dari Puskesmas / RS Swasta
maupun masyarakat guna mempercepat penaggulangan
masalah penyakit DBD.
5) Supervisi ke desa.
F.3. PROGRAM P2 TB
a. Tujuan
1) Jangka panjang :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit
TB dengan cara memutuskan rantai penularan, sehingga
penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia.
2) Jangka pendek :
- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan.
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
sehimgga tahun 2011 dapat mencapai 80 % dari perkiraan
semua penderita baru BTA positif.
b. Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat.
c. Kegiatan
1) Penyuluhan melalui posyandu, guru, UKS, balai desa,
pertemuan guru UKS.
2) Pemeriksaan penderita suspek TB
3) Pengobatan terhadap penderita TB positif

43

F.4. PROGRAM P2 KUSTA


a. Tujuan
Menurunkan pervalensi angka kesakitan dan mencegah terjadinya
kecacatan.
b. Sasaran
1) Penderita Kusta
- Pengobatan MDT ( kombinasi )
- Evaluasi pengobatan
2) Masyarakat
- Penyuluhan kesehatan tentang kusta
- Pemeriksaan anak sekolah
- Pencarian penderita ( case survey )
- Pemeriksaan kontak
c. Target
Pengobatan MDT ( kombinasi ) terhadap semua penderita yang
terdaftar terutama untuk penderita yang berada di wilayah kerja,
mengikuti Eliminasi Kusta ( EKT ) 1/10.000 penduduk.
d. Kebijaksanaan
1) Penderita kusta tidak boleh diisolasi
2) Obat kusta diberikan secara cuma - cuma
3) Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO
4) Program P2 Kusta diintegrasikan ke dalam system pelayanan
kesehatan dan rujukan
e. Kegiatan/ rencana kerja
1) Pemeriksaan penderita
2) Penemuan penderita secara pasif ( sukarela ) dan aktif.
Penemuan penderita ini juga kerja sama dengan Pustu dan
Bides.
3) Pengobatan penderita
4) Pembinaan pengobatan
5) Pemeriksaan laboratorium
6) Pencegahan kecacatan
7) Pencatatan dan pelaporan
f. Penyuluhan kesehatan dan pergerakan peran serta
1) Pemeriksaan kontak : frekuensi 1 2 x setahun, kontak
serumah dan semua penderita yang terdaftar.
2) Pemeriksaan anak ( sekolah dasar / sederajatnya ) kerja sama
dengan program UKS.
3) Case survey : frekuensi 1 2 x setahun terhadap seluruh
desa binaan.
4) Survey khusus menurut kebutuhan.

44

F.5. PROGRAM P2 DIARE


a. Tujuan :
1) Tujuan umum
- Menemukan angka kesakitan sedini mungkin
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang
disebabkan oleh diare
- Memutuskan mata rantai penularan penyakit diare
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2) Tujuan khusus
- Mendidik masyarakat agar bisa memperhatikan diri
-

sendiri secara mandiri dari penyakit diare.


Mendidik masyarakat agar bisa mengatasi mata rantai

penularan dari penyakit diare.


Mendidik masyarakat agar bisa mengatasi secara

mandiri bila terkena penyakit diare.


Mencari
pola
dasar
dari
puskesmas

untuk

meningkatkan sistem pelayanan pada masyarakat.


b. Sasaran
1) Masyarakat luas
2) Anak didik
3) Murid sekolah
c. Kegiatan yang dilakukan
1) Kegiatan dalam gedung
Mengadakan pengobatan serta perawatan bagi penderita
diare yang dalam keadaan ringan maupun berat dilakukan di
Puskesmas serta merujuk apabila tidak dapat mengatasi.
2) Kegiatan di luar gedung
- Pencarian penderita diare oleh petugas posyandu atau
kunjungan rumah.
- Mengadakan penyuluhan

tentang

penyakit

diare

di

posyandu/ pertemuan organisasi kemasyarakatan di desa.


- Untuk kader disediakan oralit.
- Mengadakan penyuluhan di tiap masyarakat setahun sekali
F.6. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR ( P2M ) DI PUSKESMAS CANDI
JANUARI APRIL TAHUN 2015
Tabel : Distribusi hasil kegiatan Program P2M di wilayah kerja
Puskesmas CANDI 2015
45

No

Jenis Kegiatan

Satuan

Target

(H)

(SV)

Sasaran
A

PELAYANAN IMUNISASI
1. Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
2. Imunisasi BCG pada bayi
3. Imunisasi DPT HB 1 pada

Bayi
Bayi
Bayi

2392
2392
2392

733
750
864

30.64
31.35
36.12

bayi
4. Imunisasi DPT HB 3 pada

Bayi

2392

932

38.9

bayi
5. Imunisasi Campak pada bayi
6. Drop out DPT/HB 1-Campak

Bayi
Bayi

2392
-10%>x<

873
-

36.49
- 0,5

10%

0,5

-10%>x<

%
-

10%

7,2

Desa
-

%
-

SD
10. Imunisasi campak pada anak

kelas 1 SD
11. Imunisasi TT pada anak kelas

2 dan 3 SD
12. Imunisasi TT5 pada WUS(15-45

thn)
13. Pemantauan suhu lemari es

Kasus

3361

234

69.88

100%

9
69.8

69.88

100%

8
600.

600.0

1060

08
471

8
444.3

7. Drop out DPT/HB 1-DPT/HB 3

8. UCI Desa
9. Imunisasi DT pada anak kelas1

B.
1.

vaksin
14. Ketersediaan stock vaksin
PEMBERANTASAN PENYAKIT
DIARE
Penemuan penderita diare yang
terobati di puskesmas dan kader
Cakupan pelayanan diare
Angka penggunaan oralit
Angka penggunaan RL
Proporsi penderita diare balita
yang diberi tablet Zin

Bayi

%
%
Kasus

- 7,2

46

2.

Case fatality rate KLB diarea


ISPA
Cakupan penemuan penderita

Kasus

100% x

12

0.40

10% x

Pneumonia balita

Jumlah
balita
3.

KUSTA
Penemuan penderita kusta baru
Proporsi kasus kusta anak
Proporsi kasus kusta TK II
Prevalensi kusta (PR)

Orang
%
%
%

> 10%
< 5%
<5%
<1 /

??
0
0
0

??
0
0
0

RFT rate penderita MB


TB PARU
Penemuan suspect penderita TB
Proporsi pasien tb paru BTA

%
%

10.000
>95%
>90%

0
25

0
27,7

Orang
%

1176
10 - 15%

160
11.8

13.6
118.7

positif diantara suspect TB


Angka keberhasilan pengobatan

>90

75
100

5
111.1

<5

1
0

Kali

2x/thn/se

15x

75

HIV/AIDS di Pkm
Kelompok sasaran yang di

Klp

kolah
100

15x

75

jangkau
Demam Berdarah Dengue
Insidens kasus DBD
Prosentase penderita DBD

Kasus
Orang

100%
100%

7
15

100
100

<1

????

RFT rate penderita PB

4.

pasien baru BTA positif


Angka kesalahan laboratorium

5.

( Untuk PPM & PRM )


Pencegahan dan Penanggulangan
PMS dan HIV / AIDS
Jumlah kegiatan penyuluhan

6.

ditangani
Case fatality rate kasus ( CDR)

7.

penyakit DBD
Angka bebas jentik (ABJ)
Jumlah wilayah KLB DBD
MALARIA
Penderita klinis malaria yang
dilakukan pemeriksaan sediaan

%
Desa

>95
100%

Orang

100%

?
98% 103.1
7
100%
0

jmlh
47

darah

Pedkk
Ds.

Penderita positif malaria yang

Orang

malaria
100%

Rabies
Cuci luka terhadap kasus gigitan

Orang

100%

hewan perantara rabies


Vaksinasi terhadap kasus gigitan

Orang

100%

Bulan

100

Bulan
Bulan
Bulan
Minggu

4
4
4
16

4
4
4
16

100
100
100
100

Minggu
Minggu
Bulan

16
16
4

16
16
4

100
100
100

Desa

100

yg positif

diobati sesuai standar


Penderita positif malaria yang di
8.

resiko
100% px

follow up
Pencegahaan dan penanggulangan

HPR yang berindikasi


PENGAMATAN PENYAKIT
(SURVEILLANCE
EPIDEMIOLOGI)
1. Laporan STP (Surveilance
Terpadu Penyakit) yang tepat
2.
3.
4.
5.

waktu
Kelengkapan laporan STP
Lapporan C1 yang tepat waktu
Kelengkapan laporan C1
Laporan W2 yang tepat waktu

(mingguan)
6. Kelengkapan laporan W2
7. Laporan KIPI zero reporting
8. Desa atau kelurahan yang
mengalami
KLB < 24 jam
9. Desa / kelurahan
mengalami

yang
KLB

ditanggulangi <24 jam


(Sumber : Data Puskesmas CANDI 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Pemberantasan Penyakit Menular
secara kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil
48

kesimpulan bahwa sampai bulan April 2015 sebagian

program telah

memenuhi target. Pencapaian terendah :


1. Angka bebas jentik mencapai 89,34% dsri target >95%.
2. Penemuan kasus Filariasis mencapai 100%
3. Laporan STP yang tepat wakgtu mencapai 50% dari target 60%
Masalah yang dihadapi : karena laporan koordinator dari pustu,
ponkesdes membutuhkan waktu dikumpulkan pada pemegang program.
G. PROGRAM BALAI PENGOBATAN
G.1. Definisi
Adalah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan memberikan pelayanan yang bersifat preventif, promotif
serta kuratif.
Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pelayanan yang
bersifat preventif, promotif dan kuratif melalui instalasi :
1) Rawat inap
2) Rawat jalan
Sasaran
1) Khususnya masyarakat umum yang perlu pengobatan.
2) Anak sekolah
3) Kelompok masyarakat khusus, yaitu:
- Tenaga kerja
- Pelajar
- Calon jemaah haji
- Calon pekerja non formal
Sarana
Sarana fisik non medis
1) Puskesmas induk
2) Puskesmas pembantu
3) Polindes yang ada di wilayah kerja puskesmas
G.2. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM BALAI PENGOBATAN
DI PUSKESMAS CANDI Januari April tahun 2015
Tabel : Distribusi hasil kegiatan Program Balai Pengobatan di
wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari April tahun 2015
No

Jenis Kegiatan

Satuan

Target

(H)

(SV)

Sasaran
1.

PENGOBATAN
Visite Rate
49

2.

- Jumlah Kunjungan Baru


- Jumlah Kunjungan Lama
- Total Kunjungan
Contact Rate
- Jumlah Kunjungan Kasus Baru

10%

35.5

355

kali

1.5x

67.5

675

Penyakit
- Jumlah Kunjungan Kasus Lama
Penyakit
- Jumlah Total Penyakit (kasus baru
dan kasus lama)
( Sumber : Puskesmas CANDI 2015 )

H. LABORATORIUM
H.1. PENDAHULUAN
Tujuan
a. Untuk membantu dalam menentukan diagnosa secara pasti.
b. Untuk meningkatkan pelaksanaan program P2TB Paru
Sasaran
a. Penderita poliklinik
b. Penderita rawat inap
c. Anak usia sekolah (SD hingga SMA)
d. Rujukan dari puskesmas tetangga/pembantu
e. Rujukan dari dokter prakter swasta
Sarana
a. Sentrifuge
Untuk urine
Microhematocrit
b. Microscope : Binoculer
c. Lemari es
Tenaga
Analis Kesehatan
1 orang
Kegiatan yang dilakukan
a. Spesimen darah
1) Darah lengkap : Hemoglobin, Leucocyte, Erytrocyte, Laju endap
darah dan Differential Counting.
2) Pack Cell Volume
3) Trombocyte
4) Bleeding Time dan Clotting Time
5) Malaria
6) Golongan darah
7) Widal
b. Spesimen Urine
50

1) Urine lengkap : Albumin, Reduksi, Urobilin dan Sedimen


2) Test Kehamilan (PPT)
3) Pemeriksaan Mikroskopis : Volume, pH, Berat jenis, Bau dan
kejernihan
c. Spesimen Feses
1) Feses makroskopis : Lendir, warna, bau
2) Feses mikroskopis : Telur cacing, larva cacing, amoeba
d. Spesimen lain
1) Sputum : BTA/TBC
2) Pemeriksaan Reitz Serum : BTA/Kusta
3) Pemeriksaan Gonorrhoe
4) Pemeriksaan jamur kandida
Sumber-sumber dana :
a. Inpres
b. APBD
H.2.

TARGET

DAN

PENCAPAIAN

PROGRAM

LABORATORIUM

DI

PUSKESMAS CANDI Januari April tahun 2015


Tabel 3.12 : Distribusi hasil kegiatan Program Laboratorium
No.

Variabel

1.
2.

Pemeriksaan HB pada Bumil


Pemeriksaan trombosit pada

Target
Satuan Jumlah
Spec %
100
Spec %
100

Realisasi
N
%
28.1
28.1
100
100

3.
4.

kasus tersangka DBD


Pemeriksaan Tes Kehamilan
Pemeriksaan sputum penderita

Spec %
Spec %

90
75

100
100

111.1
133.3

5.

tersangka TB
Pemeriksaan Proteinuria pada

Spec %

75

28.76

38.34

Bumil
( Sumber : Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi
Berdasarkan data kegiatan program Balai Pengobatan secara kumulatif pada
bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa semua program
telah memenuhi target sampai bulan April 2015.
I.
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
I.1.
PENDAHULUAN
Definisi
Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat untuk menerapkan
cara hidup sehat.
51

Tujuan
a. Tujuan umun :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Tujuan khusus :
1) Menyebarluaskan tentang masalah kesehatan.
2) Kerjasama lintas program dan sektor dalam rangka mendukung
program kesehatan.
Kebijaksanaan :
Pokok kebijaksanaan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dengan jalan :
a. Menyebarkan informasi kesehatan untuk menunjang penurunan
angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kesakitan.
b. Meningkatkan kemampuan tehnik petugas dalam bidang penyuluhan.
c. Mengadakan koordinasi dalam bidang lintas sektoral.
Sasaran :
a.
b.
c.
d.

Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Tarik


Murid sekolah
Ibu hamil dan PUS
Petugas kesehatan

Target :
Frekuensi penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di Puskesmas
tahun 2011.
a. Penyuluhan

kelompok dilakukan

di luar dan dalam gedung

puskesmas.
b. Peran serta masyarakat :
1) Pengembangan posyandu
2) Pembinaan kader kesehatan
3) Pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga
Metode dan Tehnik Promosi Kesehatan :
a. Metode : Pengertian sederhana yang disebut dalam Promosi
Kesehatan adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan tersebut
kepada masyarakat.
b. Tehnik : Tehnik adalah segala upaya tertentu agar cara yang
dilaksanakan dapat terwujud secara baik dan sempurna.
c. Alat peraga : Berupa papan tulis, OHP, Flip Chart, Leaflet, dan lainlain.

52

I.2.

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI


PUSKESMAS JABON Januari-September tahun 2013.
Tabel 3.7 : Distribusi hasil kegiatan Program Promosi Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
CANDI Januari April tahun 2015

Target
Satuan
Jumlah

No
Jenis Kegiatan
A
Pengembangan Desa Siaga
1)
Desa Siaga Terbentuk
2)
Desa Siaga Bina
3)
Desa Siaga Tumbuh
4)
Desa Siaga Kembang
5)
Desa Siaga Paripurna
6)
Desa Siaga Aktif
B.
1)

24/kelurahan 70%
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengkajian PHBS
Pengkajian prilaku hidup bersih

Realisasi
N
%

24

100

dan sehat pada tatan rumah


tangga
a. Rumah tangga dikaji
KK
b. Rumah tangga sehat (10 KK

20%
65%

indikator)
2)

Interfensi

Lap.
Pd Tri
III

dan

penyuluhan

prilaku hidup bersih dan sehat


pada
a. Kelompok rumah tangga
Kelompok
b. Institusi pendidikan (sekolah) Sekolah
c. Institusi sarana kesehatan
Sarkes
d. Institusi TTU

Lokasi

e. Institusi tempat kerja

Institusi

f. Pondok Pesantren

Ponpres

6 x total
kel
2x total
sekolah
2x total
sarkes
2x total

455
90
Lap.
Pada
trib III

TTU
2x total
TTK
30%
C

PENGEMBANGAN
KESEHATAN

UPAYA

BERSUMBERDAYA

MASYARAKAT (UKBM)
a. Jumlah Posyandu
b. Posyandu Pratama
53

49
71

c.
d.
e.
f.
D

Posyandu Madya
Posyandu Purnama
Posyandu Mandiri
Posyandu Puri Mandiri (PURI)

Posyandu
PENYULUHAN NAPZA
Penyuluh
(Sumber : Puskesmas CANDI 2015)

47%
17,5%

153
54

100
67,5

Evaluasi
Berdasarkan data kegiatan program Promosi Kesehatan secara kumulatif
pada bulan Januari - April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa sampai
bulan April 2015 sebagian besar program telah memenuhi target.

III.2. PROGRAM PENGEMBANGAN INOVATIF


Program pengembangan inovatif merupakan program pendukung
terlaksananya program wajib puskesmas. Program pengembangan
inovatif yang ada dan sudah berjalan di Puskesmas Jabon adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Puskesmas dengan rawat inap


Upaya Kesehatan USILA
Upaya Kesehatan Mata / pencegahan kebutaan
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan gangguan pendengaran
Upaya Kesehatan Jiwa/ Mental
Upaya Kesehatan Olahraga
Pencegahan dan penanggulangan penyakit Gigi
Perawatan kesehtan masyarakt
Bina kesehatan Tradisional
Bina Kesehatan Kerja
pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
54

l. Pengembangan UKBM
m. Program Gizi
Adapun hasil pencapaian program pengembangan inovatif
Puskesmas Jabon tahun 2013 adalah sebagai berikut :
A. RAWAT INAP
A.1. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM RAWAT INAP DI PUSKESMAS
JABON Januari-September tahun 2013.
Tabel 3.11 : Distribusi hasil kegiatan program rawat inap di wilayah
kerja Puskesmas JABON Januari-September tahun 2013.
No.
1.
2.
3.

Variabel
Upaya Pelayanan Rawat Inap
BOR Puskesmas dengan TT
Hari rawat rata-rata (ALOS)
Pelayanan PONED
- Pelayanan Maternal risti /

Target
Satuan Jumlah

Realisasi
N
%

%
Hari
-

komplikasi
- Pelayanan Neonatal risti /
komplikasi
( Sumber : Pusksmas CANDI 2015 )

Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Rawat Inap secara kumulatif pada bulan
Januari September 2013 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
program telah memenuhi target sampai bulan September 2013. Pencapaian
terendah :
1. ALOS mencapai 4 hari dari target 3 hari.
B. PROGRAM UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
B.1 PENDAHULUAN
Definisi
Upaya untuk meningkatkan harapan hidup kaum usia lanjut.
Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupannya untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
55

1) Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina


sendiri kesehatannya.
2) Meningkatkan kemampuan

petugas

kesehatan

dalam

mengelola upaya kesehatan bagi usia lanjut yang meliputi


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan, dan penilaian.
3) Meningkatkan kemampuan

petugas

dalam

memberikan

pelayanan bagi usila.


4) Meningkatkan kerjasama dengan petugas sektor terkait dalam
upaya kesehatan usila.
5) Meningkatkan peran serta usila, keluarganya, dan tokoh
masyarakat.
Sasaran
a. Petugas kesehatan yang bekerja di masyarakat
b. Kelompok sasaran langsung yaitu usila sendiri
c. Kelompok sasaran tak langsung yaitu kelompok yang berkaitan
fungsional dengan upaya kesehatan usila.
d. Keluarga usila
1) Tokoh masyarakat
2) Pekerja sosial terkait : Depsos, Depag, Depnaker, Depdikbud.
Uraian Kegiatan Pelayanan
a. Kegiatan petugas :
1) Penyuluhan
2) Penyaringan/screening
3) Pemeriksaan kesehatan berkala
4) Melaksanakan diagnosa dini
5) Rujukan medik
b. Kegiatan petugas sektor terkait :
1) Membantu penyuluhan
2) Memberikan bantuan dan kemudahan
c. Kegiatan keluarga usila
1) Kegiatan dukungan dalam pengobatan, perawatan dan kegiatan
sehari-hari
2) Mengupayakan sumber dana untuk kesehatan.
d. Kegiatan usila
1) Ikut penyuluhan
2) Ikut olahraga, rekreasi, hiburan sehat, karya keterampilan
3) Menjalankan pemeriksaan berkala
4) Meningkatkan upaya memenuhi kebutuhan dunia
5) Indikator keberhasilan :
- Meningkatkan kelompok usila
- Meningkatkan kegiatan usila
56

Meningkatkan

jumlah

lembaga

pemerintah/swasta

yang

memberikan Yankes
- Meningkatkan cakupan Yankes bagi usila
- Bertambah jenis Yankes bagi usila
B.2. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN USIA
LANJUT DI PUSKESMAS CANDI Januari April 2015
Tabel 3.10 : Distribusi hasil kegiatan Program Upaya Kesehatan Usia
Lanjut di wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari April 2015
No.
1.
2.

Variabel

Target
Satuan
Jumlah
Jumlah posyandu lansia yang posyandu 24
dibina
Jumlah pra-lansia dan lansia %
baru

3.

yang

Realisasi
N
%
34
100

78

71.13

91.2

374

133

35.56

dilayani

kesehatannya standar
Pembinaan petuga kesehatan Kali /
pada kelompok
tahun
( Sumber : Pusksmas CANDI 2015 )

Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Promosi Kesehatan secara kumulatif pada
bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa didapatkan 2
program yang belum memenuhi target, yaitu :
1. Jumlah Posyandu lansia yang dibina sebesar 50 % dari target 75%
2. Jumlah pra-lansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar
sebesar 26,4 % dari target 56,25

C. UPAYA KESEHATAN INDERA


C.1. Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
C.1.1. Pendahuluan
Definisi
Upaya kesehatan mata atau pencegahan kebutaan dasar yang
dilaksanakan di tingkat puskesmas diselenggarakan secara khusus atau
terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya.
Tujuan
1. Tujuan umum
57

Meningkatkan derajat kesehatan indera secara optimal


2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam
pemeliharaan dirinya di bidang kesehatan mata dan pencegahan
kebutaan
b. Menurunnya prevalensi kesakitan mata dan kebutaan sehingga tidak
dapat lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan refraksi sehingga masyarakat
yang mengalami gangguan fungsi penglihatan dapat terlayani
Sasaran
1. Masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok rawan tanpa
mengabaikan kelompok lainnya
2. Suatu wadah pelayanan kesehatan kerja yang berada di tempat kerja
dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (kader) yang berkoordinasi dengan
puskesmas (sebagai pembina) dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan

masyarakat

pekerja

untuk

meningkatkan

produktivitas

kerjanya.
3. Dalam rangka pos pelayanan kesehatan kerja atau pada unit-unit satuan
pelayanan yang terdepan adalah kelompok kader yang memiliki peran
serta sebagai berikut:
a. Pembina dan penanggung jawab kesehatan kerja
b. Pelaksana (P3K) dan gejala penyakit
Tabel 3.17 : Distribusi Hasil kegiatan Program Upaya Kesehatan
Mata di Wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun
2015
TARGET
No.

REALISA

VARIABEL

A.

Upaya

1.

pencegahan kebutaan
Penemuan kasus di masyarakat
dan

Kesehatan

SI

puskesmas

SATUAN

JUMLAH

Kasus

52,5 %

296

90,2

mata/

melalui

(%)

2.

pemeriksaan visus/ refraksi


Penemuan kasus penyakit mata

Kasus

52,5 %

122

87,7

3.

di puskesmas
Penemuan kasus buta katarak

(%)
Kasus

26,25 %

1
339

2
2,5

pada usis > 45 tahun

(%)
58

4.

Pelayanan

operasi

katarak di

5.

puskesmas
Pelayanan rujukan mata

Kali/

tahun
Orang

15 %

170

50.1
5

(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)


Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Upaya Kesehatan Mata secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa didapatkan 1 program yang belum memenuhi target, yaitu :
1. Persentase penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun
sebesar 2,5 %

C.2. Upaya Kesehatan Telingga/ Pencegahan Gangguan Pendengaran


Tabel 3.18 : Distribusi Hasil kegiatan Program Upaya Kesehatan Telinga di
Wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015
B.

1.

Upaya

Kesehatan

Telinga/

pencegahan

gangguan

pendengaran
Penemuan kasus

sulit

dan

Kasus

18

100

Kasus

100

rujukan spesialis di puskesmas


melalui
2.

pemeriksaan

pendengaran
Penemuan
kasus

fungsi
penyakit

telinga di puskesmas
(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Upaya Kesehatan Telinga secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa sampai bulan April 2015, 1 program belum memenuhi target yaitu:

59

1. Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di puskesmas melalui


pemeriksaan fungsi pendengaran mencapai 3,64% dari target 7,5%
D. PROGRAM USAHA KESEHATAN JIWA
D.1. PENDAHULUAN
Definisi
Adalah bagian integral dari kesehatan keseluruhan yang memungkinkan
perkembangan kondisi fisik, mental, sosial, dan individu secara optimal selaras
dengan perkembangan orang lain.
Tujuan
a. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat sesuai
kemampuan puskesmas.
b. Mencegah dan mengobati penderita gangguan jiwa yang ringan tidak
menjadi lebih parah.
c. Mencegah penyalahgunaan obat-obat terlarang (NAPZA).
d. Menurunkan angka kesakitan gangguan jiwa.
Kegiatan Program
a.
b.
c.
d.
e.

Pencarian/ penemuan penderita baru


Pemeriksaan/ pengobatan
Rujukan/ konsultasi
Penyuluhan
Kunjungan rumah

Pelaksanaan Program
a. Pencarian dan penemuan penderita baru dengan kasus gangguan
jiwa dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas
meliputi kasus :
1) Psikosa
2) Nerosa
3) Retardasi mental
4) Epilepsi
5) Gangguan jiwa lain
6) Penyalahgunaan NAPZA
b. Di dalam gedung puskesmas dilakukan setiap hari pada waktu poli
klinik buka.
c. Di luar gedung dilakukan kunjungan ke desa-desa seminggu sekali
bersama kunjungan rumah (PHN).
d. Pemeriksaan dan pengobatan :
1) Di dalam gedung puskesmas dilakukan oleh dokter.
2) Di luar gedung puskesmas dilakukan oleh petugas program
(perawat) dilaksanakan sesuai pengobatan oleh dokter.
60

3) Obat-obatan yang tersedia :


Golongan obat antipsikosa : Chlorpromazine 50mg 100mg
tablet, Trifluoperazine 2mg 5mg tablet, Flufenazine

Decanoat inj 25 mg.


Golongan anti cemas

Diazepam

2mg

5mg,

Chlordiazepoxide HCl 5mg 10mg tablet.


Golongan anti depresi : Amitriptilin HCl tablet 25mg.
4) Psikoterapi Suportif :
Mengurangi stigma
Membantu penderita untuk ijin berobat
Dukungan moral
Dipekerjakan = Terapi Kerja
e. Rujukan dan konsultasi
1) Dilakukan oleh dokter puskesmas setiap hari kerja
2) Dilakukan oleh perawat jaga sore dan malam apabila ada pasien
rujukan
f. Penyuluhan
Dilakukan oleh dokter dan petugas program
g. Kunjungan rumah
Dilakukan oleh petugas program pada jadwal yang telah di buat
dalam satu tahun setiap satu minggu sekali.
Sumber daya yang dimanfaatkan
a. Sumber daya yang tersedia berupa uang, tetapi persediaan obatobatan sederhana untuk program kesehatan jiwa di puskesmas
cukup di sediakan untuk kegiatan 1 tahun.
b. Memanfaatkan tenaga seoptimal mungkin melalui petugas jiwa lintas
program dan lintas sektoral.
D.2.

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAN KESEHATAN JIWA DI

PUSKESMAS CANDI Januari - April tahun 2015


Tabel 3.13 : Distribusi Hasil Kegiatan Program Kesehatan Jiwa di
wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015
No
1.

VARIABEL
Pemberdayaan

kelompok

masyarakat khusus dalam upaya

TARGET
SATUAN JUMLAH
Kelompo
6

REALISASI
N
%
3
50

penemuan dini dan rujukan kasus


2.

gangguan jiwa
Penemuan dan

penanganan

913

185

20
61

kasus

gangguan

perilaku,

(kasus)

NAPZA, dan lain-lain dari rujukan


3.

kader dan masyarakat


Penanganan kasus kesehatan

30%

26

86.6

jiwa, melalui rujukan ke rumah


4.

sakit atau spesialis


Deteksi dini dan penanganan
kasus jiwa (ganggua perilaku,
gangguan

jiwa,

gangguan

psikosomatik, masalah NAPZA


dan

lain-lain)

yang

datang

berobat ke puskesmas.
( Sumber : Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Kesehatan Jiwa secara kumulatif
pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa 2
program belum memenuhi target sampai bulan April 2015.:
1. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, NAPZA,
dan lain-lain dari rujukan kader dan masyarakat mencapai 1,5%
dari target 15%
2. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke rumah
sakit atau spesialis mencapai 0,4% dari target

E. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


E.1.

TARGET

DAN

PENCAPAIAN

PROGRAM

UPAYA KESEHATAN

OLAHRAGA DI PUSKESMAS CANDI Januari April tahun 2015


Tabel 3.14 : Distribusi Hasil Kegiatan Program Upaya Kesehatan Olahraga
Di Wilayah Kerja Puskesmas CANDI Januari April tahun 2015
No.

Variabel

Satuan

Sasar

Pencapai

an

an

62

1.

Pembinaan

Kelompok

80%

36

45

2.

kelompok olahraga
Pelayanan

orang

8%

kelompok
920 orang 18,6

3.

kesehatan olahraga
Pemeriksaan

Anak

80%

15 orang

19,21

kesegaran jasmani
anak sekolah
( Sumber : Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program Upaya Kesehatan Olahraga secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa sampai bulan April 2015 sebagian besar program telah memenuhi
target. Program yang belum tercapai :
1. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah mencapai 18%
dari target 45%.
F.
F.1

PROGRAM KESEHATAN GIGI & MULUT


PENDAHULUAN
Pengertian
Kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah kesehatan gigi dasar

paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah


kerja

puskesmas

dengan

prioritas

masyarakat

khususnya kelompok masyarakat yang rawan

berpenghasilan

rendah

terhadap penyakit gigi dan

mulut.
Tujuan
a. Tujuan umum :
1) Meningkatkan derajat kesehatan gigi di wilayah Kecamatan Tarik.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas tarik antara lain:
Memberikan pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat

umum.
Memberikan pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah.
Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat(ibu

PKK, kader gigi di desa dan kelompok ibu hamil).


b. Tujuan khusus
Memberikan pengertian pada masyarakat agar secara

dini

mengetahui tentang kesehatan gigi.


Sasaran
a. Masyarakat umum
63

b. Ibu hamil
c. Anak pra sekolah dan sekolah (UKGS)
Kegiatan kesehatan Gigi dan Mulut
Kegiatan pada program jalan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi :
a. Unit rawat jalan kesehatan gigi dan mulut, yang meliputi :
1) Pelayanan di poli gigi Puskesmas Tarik
2) Pelayanan di luar gedung
b. UKGS
Kegiatan UKGS dilaksanakan di SD/MI di kecamatan Tarik. Kegiatan
yang dilakuakan :
1) Penyuluhan
2) Sikat gigi masal
3) Scaling
4) Pemeriksaan
Kegiatan tersebut dibagi dalam 3 tahap :
1) Tahap I
Promotif
2) Tahap II
Preventif
3) Tahap III
Kuratif
F.2

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN


MULUT DI PUSKESMAS CANDI Januari - April tahun 2015
Tabel 3.8 : Distribusi Hasil Kegiatas Kesehatan Gigi dan Mulut di
wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015

TARGET
No.
VARIABEL
SATUAN JUMLAH
1.
Pembinaan kesehatan gigi di
%
23,1%

REALISASI
N
%
35
66

2.

posyandu
Pembinaan kesehatan gigi pada

32.88 %

75

43.84

3.

TK
Pembinaan dan pembimbingan

31.9%

100

31.9

4.

sikat gigi masal pada SD dan MI


Perawatan kesehatan gigi pada

36.7%

100

36.7

5.

SD/ MI
Murid

mendapat

22.33 %

60

37.21

6.

kesehatan gigi paripurna


Rasio gigi tetap yang ditambal

47.65 %

35

136.14

7.

terhadap gigi yang dicabut


Bumil
yang
mendapat

28.46 %

40

71.15

SD/

MI

perawatan kesehatan gigi


(Sumber : Puskesmas CANDI 2015)
Evaluasi
64

Berdasarkan data kegiatan program Kesehatan Gigi dan Mulut secara kumulatif
pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa sampai bulan
April 2015 sebagian besar program telah memenuhi target sampai bulan April
2015.Pencvapaian terendah :
1.

Pembinaan dan pembimbingan sikat gigi massal pada SD dan

Mi mencapai 63% dari target 75%.


G. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
G.1.

TARGET

DAN

KESEHATAN

PENCAPAIAN

PROGRAM

MASYARAKAT

DI

PERAWATAN

WILAYAH

KERJA

PUSKESMAS CANDI Januari April tahun 2015


Tabel 3.15 : Distribusi hasil kegiatan Program perawatan kesehatan
masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas CANDI Januari
April tahun 2015

No

VARIABEL

TARGET
Satua Jumla
n
%

h
40

Kegiatan asuhan keperawatan

pada keluarga rawan


Kegiatan asuhan keperawatan

70%

pada kelompok masyarakat rawan


Pemberdayaan dalam upaya

24

kemandirian pada keluarga rawan


Pemberdayaan dalam upaya

REALISASI
N
%
12

25??
?

kemandirian pada kelompok rawan


(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)
H. BINA KESEHATAN TRADISIONAL
H.1.

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM BINA KESEHATAN


TRADISIONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDI

Januari April tahun 2015


Tabel 3.15 : Distribusi hasil kegiatan Program Bina Kesehatan
Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas CANDI Januari
April tahun 2015
65

No

VARIABEL

TARGET
Satua Jumla

REALISASI
N
%

A.
1

Bina Kesehatan Tradisional


Pembinaan pengobatan tradisional

Orang

21

28,57

52

yang menggunakan tanaman obat


Jumlah pengobatan tradisional

55

15,46

28,10

dengan keterampilan yang di bina


Pembinaan pengobatan tradisional

45

lainya
Frekuensi pengobatan tradisional

kali

25

yang di bina
(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi :
Berdasarkan data kegiatan program bina kesehatan tradisional secara
kumulatif pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan
bahwa sampai bulan April 2015 sebagia program telah memenuhi target
Pencapaian terendah :
1. Jumlah Pengobat tradisional dengan ketrampilan yang dibina 0%
dari target 37,5%
I. BINA KESEHATAN KERJA
I.1. TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN
KERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDI Januari April tahun 2015
Tabel 3.16 : Distribusi hasil kegiatan Program Bina Kesehatan Kerja
di wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015
No

Variabel

.
1.
2.

Jumlah pekerja formal yang

Target
Satua Jumlah

Realisasi
N
%

n
Kali

mendapat pelayanan kesehatan


Jumlah klinik perusahaan yang di bina
%
(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)

Evaluasi :

66

Berdasarkan data kegiatan program Upaya Kesehatan Kerja secara kumulatif


pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa semua
program telah memenuhi target sampai bulan April 2015.
J. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS
J.1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS CANDI Januari - April tahun 2015
Tabel 3.17 : Distribusi hasil kegiatan Program Pemberdayaan
Masyarakat dalam PHBS di wilayah kerja Puskesmas CANDI
Januari - April tahun 2015
No
1.

Variabel
Institusi Pendidikan yang di kaji

Target
Satuan Jumlah
Sekolah
65

( Institusi Pendidikan Klasifikasi IV)

Realisasi
N
%
Lap
Lap tiap
tiap

III bulan

III
2.

Institusi saran kesehatan yang dikaji

Institusi

100

(Institusi saran kesehatan klasifikasi


IV)
3.

bulan
Lap

Lap tiap

tiap

III bulan

III

Tatanan Tempat - tempat Umum

TTU

60

(TTU Klasifikasi IV)

bulan
Lap

Lap tiap

tiap

III bulan

III
4.

Tatanan tempat kerja yang di kaji


( Tempat Kerja Klasifikasi IV )

Tempat

40

Kerja

bulan
Lap

Lap tiap

tiap

III bulan

III
5.

Tatanan pondok pesantren yang di

Ponpes

kaji (Pondok Pesantren Klasifikasi IV)

74

bulan
Lap

Lap tiap

tiap

III bulan

III
bulan
(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)
Evaluasi :

67

Berdasarkan data kegiatan program Upaya Kesehatan Kerja secara kumulatif


pada bulan Januari April 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa semua
program telah memenuhi target sampai bulan April 2015.
K. USAHA KERJA BERBASIS MASYARAKAT (UKBM) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CANDI Januari - April tahun 2015
Tabel 3.19 : Distribusi Hasil kegiatan Program Usaha Kerja Berbasik
Masyarakat Wilayah kerja Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015
No Variabel
1.

2.

3.

4.

Target
Satuan

Jumlah
Bina Poskesdes
Jumlah Poskesdes yang ada
Poskesdes 100
a.Poskesdes Pratama
b.Poskesdes Madya
c.Poskesdes Purnama
d.Poskesdes Mandiri
Bina Polindes
Jumlah Polindes yang ada
Polindes
100
a.Polindes Pratama
b.Polindes Madya
c.Polindes Purnama
d.Polindes mandiri
Bina Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
Jumlah Pos UKK yang ada
POS ukk
a.Pos UKK Pratama
b.Pos UKK Madya
c.Pos UKK Purnama
d.Pos UKK mandiri
Bina Poskestren
Jumlah Pondok pesantren yang poskestre

Realisasi
N
%
24

100

11

92%

100%

ada
n
a.Poskestren pratama
b. Poskestren madya
c. Poskestren purnama
d. Poskestren mandiri
(Sumber : Data Puskesmas Candi 2015)
L. PROGRAM GIZI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDI Januari - April
tahun 2015
Tabel 3.20 : Distribusi Hasil kegiatan Program gizi di Wilayah kerja
Puskesmas CANDI Januari - April tahun 2015
68

No Variabel
1.

Target
Satuan

Jumlah

Kunjungan Pojok Gizi


Puskesmas Non perawatan
%
418.2%
Puskesmas perawatan dg 1 60% kasus 0
tenanga gizi

Realisasi
N
%
56
0

13.4
0

79

100

100

100

baru peny.
degenerati

f
Puskesmas perawatan dg 2 / > 60% kasus 0
tenanga gizi

baru peny.
degenerati

2.

Remaja Putri / Catin dapat Fe

f
80

% 79%

remaja
3.

Pengamatan Pola Konsumsi

dan catin
%

100%

BAB VI
69

IDENTIFIKASI MASALAH
1. KIA termasuk KB
a. Kesehatan bayi, pelayanan neonatal risti/komplikasi yang
ditangani mencapai 39,69% dari target 80%
b. Cakupan peserta KB baru mencapai 69,37% dari target
lebih dari 70%
2. Perbaikan Gizi
a. Bayi 0-12 bulan yang mendapat ASI eksklusif mencapai 50%
3. Kesehatan Lingkungan
1. STBM, jumlah KK yang mempunyai jamban mencapai 55,9% dari
target 67,5%
4. P2M
1. Angka bebas jentik mencapai 89,34% dari target 95%.
2. Penemuan kasus Filariasis mencapai 100%
3. Laporan STP yang tepat waktu mencapai 50% dari target 75%
5. Gigi dan Mulut
1. Pembinaan dan pembimbingan sikat gigi massal pada SD dan Mi
mencapai 63% dari target 75%
6. Usia Lanjut
1. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatan dasar
mencapai 26,4% dari target 56,25%
2. Jumlah Posyandu lansia yang dibina sebesar 50 %
7. Rawat inap
1. ALOS mencapai 4 hari dari target 3 hari.
8. Upaya Kesehatan Olahraga
1. Pemeriksaan Kesegaran Jasmani anak sekolah mencapai 18%
dari target 45%
9. Upaya Kesehatan Jiwa
1. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, NAPZA,
dan lain-lain dari rujukan kader dan masyarakat mencapai 1,5%
dari target 15%
2. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke rumah
sakit atau spesialis mencapai 0,4% dari target 17,25%
10. Bina Pengobatan tradisional
1. Jumlah Pengobat tradisional dengan ketrampilan yang dibina 0%
dari target 37,5 %
11. Upaya Kesehatan Mata
1. Persentase penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun
sebesar 2,5 % dari target 26,25%
12. Upaya kesehatan telinga
70

1. Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di puskesmas melalui


pemeriksaan fungsi pendengaran mencapai 3,64% dari target
7,5%.

BAB V
PRIORITAS MASALAH
Dari perumusan masalah yang telah ada, maka kami berdiskusi dan
mengajukan kesepakatan mengenai 5 masalah terbesar sebagai berikut :
1. Mutu Asi Eksklusif bayi 0-6 bulan 12,41%
2. jumlah KK yang mempunyai jamban mencapai 55,9% dari target 67,5 %
3. Jumlah Pengobat tradisional dengan ketrampilan yang dibina 0% dari
target 37,5%
Tabel 5.1 : Prioritas masalah dengan menggunakan metode USG
MASALAH
Rendahnya mutu

URGENCY

SERIOUSNESS GROWTH

TOTAL

pemberian ASI
Eksklusif
Rendahnya

kepemilikan Jamban
Keluarga
Rendahnya
Pengobat tradisional
71

dengan ketrampilan
yang dibina
Dengan metode USG didapatkan prioritas masalah berupa rendahnya
pemberian ASI eksklusif.

BAB VI
PEMBAHASAN
A. PENYEBAB MASALAH
Dari prioritas masalah, maka kami mengambil masalah rendahnya
mutu pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan

yang pencapaiannya

masih 12,41% di wilayah Kecamatan Jabon dari Januari 2013 sampai


September 2013 yang akan dibahas dalam bab pembahasan ini.
Kami menggunakan metode Fish Bone untuk menjabarkan
penyebab dari masalah rendahnya mutu pemberian ASI eksklusif yang
pencapaiannya masih 12,41% wilayah Kecamatan Jabon
Tabel 6.1 : Masalah dan pemecahan rendahnya pemberian ASI eksklusif.
No

Masalah

Penyebab Masalah

Pemecahan

72

1.

Manusia

1. Kurangnya tingkat

Penyuluhan ASI

pengetahuan ibu.
2. Rendahnya pengetahuan

eksklusif.
Penyuluhan ASI

ibu tentang pentingnya ASI

eksklusif.

eksklusif.
Kurangnya antusiasme

Motivasi ibu untuk

ibu terhadap
penyuluhan

lebih antusias lagi


dalam mengikuti
penyuluhan

Rata-rata usia ibu

terlalu muda
3. Besarnya penghasilan dari
keluarga.
4. Jenis pekerjaan ibu yang
tidak dapat meluangkan
waktunya untuk
memberikan ASI.
5. Semakin gencarnya
promosi susu formula oleh
produsen susu.
6. Pelaksanaan IMD yang
belum maksimal

2.

Sarana

Anjuran untuk
memerah dan
menyimpan ASI.
Membatasi promosi
susu formula.
Meningkatkan
keaktifan petugas
kesehatan dalam
sosialisasi IMD

7. Kurang berfungsinya pojok

Peningkatan swadaya

laktasi
8. Kurangnya dukungan dari

masyarakat

perusahaan/tempat kerja
untuk menyediakan pojok

Menyediakan pojok
laktasi di tempat kerja

laktasi

73

Lingkungan
3.

1. Budaya berpikir ibu.


Anak rewel
Anak terlihat kurang

kenyang
Mitos mayarakat.
Ibu takut payudara
tidak cantik karena

menyusui
Kurangnya asupan gizi
pasca persalinan

(adanya pantangan
2. Kurangnya dukungan

Menghilangkan
budaya berpikir
seperti itu melalui
penyuluhan.
Penyuluhan tentang
ASI eksklusif.
Memotivasi keluarga
melalui penyuluhan.

keluarga ( suami / orang


tua ) dalam memberikan
ASI eksklusif.

Anjuran keluarga
memberikan MP ASI <
6 bulan.

74

3. Semakin gencarnya
promosi susu formula oleh
produsen susu

4.

Metode

Dilakukannya
4. Teknik menyusui dan pola
asuh yang kurang tepat

penyuluhan secara
rutin
Memberikan
penyuluhan dzan
konseling kepada
masyarakat dan ibu

5. Kurang gencarnya promosi


ASI eksklusif.

terutama tentang pola


asug dan teknik
menyusui yang tepat
Menyedikan alat
peraga untuk
penyuluhan

2. Rencana Kegiatan
1. Meningkatkan keaktifan petugas kesehatan dalam mensosialisasikan dan
menerapkan IMD bersama-sama dalam peningkatan kerjasama lintas
sektoral.:

Program gizi bekerjasama dengan program KIA/KB untuk


meningkatkan pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu
hamil, pertolongan persalinan, ibu nifas, ibu meneteki, bayi,
anak balita serta pemantauan tumbuh kembang bayi.
75

Program gizi bekerjasama dengan program promosi kesehatan


untuk mengoptimalkan penyuluhan tentang ASI eksklusif
2. Penyuluhan tentang ASI eksklusif
Memperluas sasaran penyuluhan seperti PUS, ibu-ibu yang
sedang hamil, ibu-ibu dengan bayi usia 0-6 bulan, keluarga
(orang tua atau suami).
3 Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas kesehatan ( dokter,
bidan, perawat)
Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan dan kader
tentang cara pemberian ASI eksklusif dan cara penyimpanan

ASI.
Mengajak secara aktif dan terjadwal ibu yang akan melahirkan,
baru melahirkan dan yang mempunyai bayi dengan usia 0-6
bulan untuk menyusui secara eksklusif dan membantu

memecahkan masalah menyusui yang dihadapi.


4. Meningkatkan promosi ASI secara maksimal dan menyeluruh serta
menambah alat peraga untuk keperluan promosi (leaflet,pamflet)
5. Mengusulkan pengadaan pojok ASI diberbagai tempat kerja.

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari data yang kami dapatkan sebagian besar program hampir
mencapai target tahunan namun ada beberapa program kerja yang
76

pencapaian masih rendah seperti program gizi khususnya masalah


pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-12 bulan ang hanya menapai
9,6 % dari target 60 %, sehingga kami menjadikan rendahnya

pemberian ASI eksklusif sebagai prioritas masalah.


Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif
antara lain :
- Rendahnya tingkat pendidikan ibu.
- IMD yang belum maksimal
- Rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif.
- Besarnya penghasilan dari keluarga.
- Jenis pekerjaan ibu yang tidak dapat meluangkan waktunya
-

untuk memberikan ASI.


Semakin gencarnya promosi susu formula oleh produsen susu.

Kurang berfungsinya nya pojok laktasi


Budaya berpikir ibu.
Mitos lingkungan
Kurangnya dukungan keluarga ( suami / orang tua ) dalam

memberikan ASI eksklusif.


Semakin gencarnya promosi susu formula oleh produsen susu
Penyuluhan yang kurang optimal
Pola asuh dan teknik menyusui yang tidak tepat.
Kurang gencarnya promosi ASI eksklusif.

B. SARAN
Untuk mengatasi rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah
Puskesmas Jabon Periode Januari sampai September 2013 , kami
memberikan saran :
1. Peningkatan kerjasama lintas program
Program gizi bekerjasama dengan program KIA/KB untuk
meningkatkan pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu
hamil, pertolongan persalinan, ibu nifas, ibu meneteki, bayi, anak

balita serta pemantauan tumbuh kembang bayi.


Program gizi bekerjasama dengan program promosi kesehatan
untuk mengoptimalkan penyuluhan tentang ASI eksklusif.

2. Pelatihan tenaga kesehatan dan kader untuk memberikan penyuluhan


Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan dan kader
tentang cara pemberian ASI eksklusif dan cara penyimpanan ASI.

77

Mengajak secara aktif dan terjadwal ibu yang akan melahirkan,


baru melahirkan dan yang mempunyai bayi dengan usia 0-6 bulan
untuk menyusui secara eksklusif dan membantu memecahkan

masalah menyusui yang dihadapi.


3. Penyuluhan tentang ASI eksklusif.
Memperluas sasaran penyuluhan seperti PUS, ibu-ibu yang
sedang hamil, ibu-ibu dengan bayi usia 0-6 bulan, keluarga (orang
tua atau suami).
4. Penambahan alat peraga untuk penyuluhan
Penambahan poster, pamflet dan lain-lain untuk menambah
informasi masyarakat.
5. Meningkatkan promosi ASI secara maksimal dan Mengusulkan
pengadaan pojok ASI diberbagai tempat kerja.

78

Anda mungkin juga menyukai