Kesehatan Komunitas
Oleh:
Kelompok 4
Melibatkan Stakeholder
Siapa yang berkepentingan terhadap program?
Yang berkepetingan di dalam program gizi balita ini sangatlah banyak. Antara lain :
ketua PKK
kepala Puskesmas
kader posyandu
Apa yang dapat mereka kerjakan?
Ketua PKK : ketua PKK dapat menggerakkan ibu ibu yang tergabung di PKK
tersebut. Terutama yang memiliki anak Balita
Deskripsi Program
makalah evaluasi.docx
User
Ketua kelurahan (pak lurah)
Ketua PKK
Kepala Puskesmas
Ketua RW
Kader posyandu
Uses (program)
melakukan kegiatan penimbangan rutin di posyandu (Riskesdas, 2013).
Pemberian suplementasi kapsul vitamin A 2x setahun pada balita (Riskesdas, 2013).
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (UNICEF & WHO).
penyuluhan kesehatan pada ibu hamil terutama terkait asupan gizi yang harus dipenuhi,
rutinitas melakukan check kehamilan.
Purpose (tujuan)
Terdeteksi dengan baik terkait jumlah status gizi buruk dan kurang yang terjadi pada
balita.
Pencegahan kekurangan vitamin A dan kebutaan serta penurunan kejadian dan kematian
pada balita (Riskesdas, 2013).
Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak (UNICEF & WHO).
Menurunkan prosentase angka peristiwa terjadinya tubuh pendek pada anak balita.
Question
Terdeteksi dengan baik terkait jumlah
status gizi buruk dan kurang yang terjadi
pada balita
Pencegahan kekurangan vitamin A dan
kebutaan serta penurunan kejadian dan
kematian pada balita
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
anak
Menurunkan prosentase angka peristiwa
terjadinya tubuh pendek pada anak balita
Mengetahui atau deteksi dini pertumbuhan
& kesehatan balita terkait masalah gizi
Design
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981)
mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
Historikal
Deskriptif
Studi perkembangan (developmental study),
Studi kasus atau lapangan (case atau field study),
Studi korelasional (corelational study)
Studi sebab akibat (causal comparative study),
Eksperimen murni (true esperimental)
Eksperimen semu (quasi experimental),
Riset aksi (action research),
Dari bentuk evaluasi desain diatas terkait masalah
gizi balita, salah satu desain evaluasi yang
digunakan yaitu Studi Perkembangan
(Developmental Study)
Methods
Rumus Z-score yaitu
MENGUMPULKAN dan
MENGANALISA DATA
makalah evaluasi.docx
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dari berbagai program untuk meningkatkan
status gizi balita di Indonesia meliputi:
kegiatan penimbangan rutin di posyandu (Riskesdas, 2013).
Pemberian suplementasi kapsul vitamin A 2x setahun pada balita
(Riskesdas, 2013).
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (UNICEF & WHO).
Penyuluhan kesehatan pada ibu hamil terutama terkait asupan gizi
yang harus dipenuhi, rutinitas melakukan check kehamilan.
Program-program yang tersebut di atas telah berhasil menurunkan
angka gizi buruk pada balita di Indonesia menurut hasil survey
Riskesdas tahun 2013. Oleh karena itu program tersebut dapat
dilanjutkan untuk semakin meningkatkan status gizi balita. Selain
melakukan program di atas, direkomendasikan juga untuk
memertimbangkan program dari aspek ketersediaan pangan dan daya
beli masyarakat yang akan mempengaruhi pemenuhan gizi balita.