Anda di halaman 1dari 7

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial

Auditing ang Operational Auditing

CHAPTER 24
AUDITING KEUANGAN INTERN DAN PEMERINTAH
DAN AUDITING OPERASIONAL
AUDIT KEUANGAN INTERN

Auditor intern dalam audit keuangan bertanggungjawab untuk mengevaluasi


apakah SPI perusahaan telah dirancang dan berjalan efektif dan apakah L/K
telah disajikan dengan wajar.

Auditor ektern mengandalkan auditor intern dalam hal penggunaan model


risiko audit. Jika fungsi auditor intern efektif, maka auditor ekstern akan
mengurangi risiko pengendalian dan selanjutnya mengurangi pengujian
substantif. Auditor ektern menganggap auditor intern efektif jika mereka
independen terhadap unit-unit operasi yang sedang dievaluasi, kompeten
dan terlatih, dan telah melaksanakan pengujian audit yang relevan atas SPI
dan L/K.

PSA 33 (SA 322) mengijinkan auditor ektern menggunakan auditor intern


untuk membantu audit secara langsung yang berarti auditor ektern boleh
memperlakukan auditor intern seperti stafnya sendiri. Risiko yang timbul
adalah kurangnya kompetensi dan independensi pelaksanaan oleh auditor
intern tetapi insentif bagi manajemen adalah pengurangan imbalan jasa
audit dan bagi KAP adalah mempertahankan klien.

AUDIT KEUANGAN PEMERINTAH


Saat

memasuki

arena

audit

ketaatan

pemerintah,

auditor

harus

menguasai standar audit yang berlaku umum dan kumpulan dokumen, undangundang dan peraturan-peraturan audit pemerintah. Hal pertama yang harus
dilakukan auditor adalah mengembangkan pengetahuan profesi secara luas.
AUDITING OPERASIONAL
Perbedaan :
Uraian
Tujuan Audit

Audit Keuangan
Apakah informasi historis
dicatat dengan benar
Berorientasi masa lalu

Audit Operasional
Penekanan pada efektifitas
dan efisiensi
Berorientasi pada kinerja
operasi masa depan

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

Distribusi
Laporan

Ditujukan pada para pemegang


saham, kreditor, pemerintah,dll
Pemilihan kata yang tepat perlu
ditentukan dlm L/K karena
laporan itu akan didistribusikan
secara luas.

Keterlibatan
Bidang Bukan
Keu.

Dibatasi pada hal yang langsung


mempengaruhi kelayakan
penyajian L/K

Ditujukan pada manajemen


Laporan audit operasional
berbeda-beda untuk masingmasing audit karena
terbatasnya distribusi laporan
operasional dan beragamnya
sifat audit untuk efektifitas
dan efisiensi
Banyak melibatkan berbagai
kegiatan yang luas sehingga
mencakup banyak aspek
efisiensi dan efektifitas.

AUDIT OPERASIONAL DAN AUDITOR OPERASIONAL


Efektifitas Kontra Efisiensi

Sebelum audit operasional untuk efektifitas dapat dilaksanakan, harus ada


kriteria tertentu mengenai apa yang dimaksud dengan efektifitas.

Sebelum audit operasi dapat bermakna, harus ada kriteria tertentu


mengenai apa yang dimaksud dengan melakukan secara lebih efisien.

Beberapa jenis ketidakefisienan

yang sering terjadi dan sering tidak

terungkap melalui audit operasional :


Jenis Ketidakefisienan

Contoh

Biaya perolehan barang atau jasa


sangat tinggi
Tidak tersedianya bahan baku
untuk produksi ketika dibutuhkan

Penawaran
untuk
pembelian
tidak
diwajibkan
Seluruh jalur perakitan harus dihentikan
karena bahan yang diperlukan tidak
diorder.
Terdapat duplikasi pada pekerjaan Catatan produksi yang sama disimpan
karyawan
oleh bg produksi maupun bagian
akuntansi karena mereka tidak tahu
tugasnya masing-masing.
Terlalu banyak pegawai
Pekerjaan kantor dapat dilakukan lebih
efektif bila satu orang sekretaris
dikurangi
Pekerjaan dilakukan tanpa tujuan
Tembusan
faktur
penjual
maupun
laporan penerimaan dikirimkan ke bg
produksi yang menyimpan dokumen itu
tanpa pernah digunakan.
Hubungan antara Audit Operasional dan Pengendalian Intern
Hal penting dalam penyusunan SPI yang baik :
-

Keandalan pelaporan keuangan

Ketaatan pada hukum dan peraturan yang sudah ditetapkan

Efisiensi dan efektifitas operasional.


2

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

Perbedaan dalam evaluasi dan pengujian atas pengendalian intern untuk audit
keuangan dan operasional :
1. Tujuan utama evaluasi atas pengendalian intern, pada audit keuangan
untuk menentukan luas pengujian audit substantif yang diperlukan dan
membuat rekomendasi operasional kepada manajemen. Untuk audit audit
operasional bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas SPI dan
membuat rekomendasi kepada manajemen.
2. Ruang lingkup evaluasi pengendalian intern, pada audit keuangan
terbatas pada hal-hal yanng mempengaruhi akurasi L/K, sedangkan audit
operasional mencakup setiap pengendalian yang mempengaruhi efisiensi
dan efektifitas.
Jenis-jenis Audit Operasional
1. Audit Fungsional
Berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih dalam suatu organisasi misalnya
fungsi penggajian suatu divisi atau perusahaan untuk keseluruhan.
Keunggulannya : memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor. Auditor
tertentu dalam staf audit intern dapat mengembangkan banyak keahlian
dalam suatu bidang dan lebih efisien menggunakan seluruh waktu untuk
memeriksa bidang tersebut.
Kekurangannya : tidak dievaluasinya fungsi yang saling berkaitan.
2. Audit Organisasional
Menyangkut keseluruhan organisasi seperti departemen, cabang atau anak
perusahaan. Penekanan adalah seberapa efisien dan efektif fungsi-fungsi
saling berinteraksi.
3. Penugasan Khusus
Timbul atas permintaan manajemen, misalnya : penentuan penyebab tidak
efektifnya sistem PDE, penyelidikan kemungkinan kecurangan dalam suatu
divisi dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi suatu
barang.
Jenis-jenis Auditor yang melaksanakan audit operasional :
1. Auditor Intern
2. Auditor Pemerintah
3. Akuntan Publik Terdaftar.

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

Independensi dan Kompetensi Auditor Operasional


Tanggungjawab auditor operasional dapat mempengaruhi independensi
mereka. Auditor tidak boleh bertasnggungjawab untuk melaksanakan fungsifungsi operasi dalam sebuah perusahaan atau untuk memperbaiki kekurangan
bila ditemukan operasi yang tidak efektif atau tidak efisien.
Auditor

diperbolehkan

memberi

rekomendasi

perubahan-perubahan

dalam operasi, tetapi pelaksana operasi memiliki wewenang untuk menerima


atau menolak rekomendasi-rekomendasi itu.
Persyaratan independen sesuai Statement of Responsibilities of Internal
Auditing :
Auditor intern harus bersikap independen terhadap aktivitas yang

mereka periksa. Auditor inten adalah independen bila mereka dapat


melaksanakan pekerjaan mereka secara bebas dan obyektif. Independensi
memungkinkan auditor intern menyampaikan pertimbangan yang tidak
memihak dan tidak menyimpang yang perlu bagi pelaksanaan audit yang
layak. Ini dicapai melalui status organisasi dan obyektifitas.
Obyektifitas mengharuskan auditor intern mempunyai sikap mental independen
dan

jujur

dalam

bekerja.

Prosedur

pembuatan

konsep,

perancangan,

pemesangan dan pengoperasian sistem, bukan fungsi audit. Melaksanakan


aktifitas-aktifitas itu dapat merusak obyektifitas audit.
Kompetensi diperlukan untuk menentukan penyebab masalah-masalah
operasional dan membuat rekomendasi yang sesuai. Kompetensi merupakan
masalah utama bila audit operasional menyangkut masalah-masalah operasi
yang bercakupan luas
KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
Sumber-sumber kriteria :

Kinerja Historis (historical performance)


Seperangkat

kinerja

yang

sederhana

dapat

didasarkan

pada

hasil

sebenarnya (atau hasil audit) dari periode sebelumnya. Kriteria ini


didasarkan untuk membandingkan apakah yang telah dilakukan menjadi
lebih baik atau lebih buruk. Kriteria ini mudah dibuat tetapi mungkin tidak

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

memberikan pandangan mendalam mengenai seberapa baik atau buruk


sebenarnya unit usaha yang diperiksa dalam melakukan sesuatu.

Kinerja yang Dapat Diperbandingkan (benchmarking)


Sebagian besar kesatuan yang menjalani audit operasional tidak bersifat
unik; terdapat banyak kesatuan yang sama didalam keseluruhan organisasi
atau

diluarnya

sehingga

data

kinerja

dari

kesatuan

yang

dapat

diperbandingkan merupakan sumber yang baik untuk mengembangkan


kriteria. Untuk kasatuan internal yang dapat diperbandingkan, data
biasanya sudah tersedia. Data juga tersedia pada kelompok industri dan
lembaga pemerintah yang berwenang.

Standar Rekayasa (engineered standards)


Kriteria ini seringkali memakan waktu dan biaya yang besar dalam
pengembangannya, karena memerlukan banyak keahlian tetapi standar ini
mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah operasional yang utama
dan biaya yang dikeluarkan akan berharga.

Diskusi dan Kesepakatan (discussion & agreement)


Pihak yang terlibat dalam proses ini harus meliputi manajemen kesatuan
yang diperiksa, auditor operasional dan kesatuan atau orang-orang yang
akan mendapat laporan tentang temuan-temuan yang didapat.

Tahap-tahap dalam Auditing Operasional


1. Perencanaan
Auditor operasional harus menentukan ruang lingkup penugasan dan
menyampaikan kepada unit organisasi, menentukan staf yang tepat dalam
penugasan,

mendapatkan

informasi

mengenai

latar

belakang

unit

organisational, memahami SPI dan memutuskan bahan bukti yang tepat


yang harus dikumpulkan.
Perbedaan perencanaan dengan audit keuangan :
- Beragamnya audit operasional menyebabkan sulit memutuskan tujuantujuan khusus pada suatu audit operasional. Tujuannya akan didasarkan
pada kriteria yang akan dikembangkan untuk penugasan dan hai ini
tergantung pada situasi yang ada.

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

- Penentuan staf pada audit operasional lebih rumit karena luasnya


penugasan, bidang yang beraneka ragam dan tujuan tiap bidang mungkin
memerlukan ketrampilam teknis yang khusus.
- Pentingnya penggunaan lebih banyak waktu

dengan pihak-pihak yang

berkepantingan untuk mendapatkan kesepakatan maksud penugasan dan


kriteria untuk evaluasi yang akan mempermudah penyelesaian audit
operasional yang efektif dan efisien.
2. Pengumpulan dan Evalusi Bahan Bukti
Karena pengendalian intern dan prosedur operasi merupakan bagian yang
kritis dalam audit operasional, maka dokumentasi ,tanyajawab dengan
klien dan pengamatan, sering digunakan secara ekstensif.
Konfirmasi dan ketepatan perhitungan kurang ekstensif karena ketepatan
bukan merupakan tujuan kebanyakan audit operasional.
Auditor operasional harus mengumpulkan cukup bahan bukti kompeten
agar dapat menjadi dasar yang layak untuk menarik suatu kesimpulan
mengenai tujuan yang sedang diuji.
3. Pelaporan dan Tindak Lanjut
Perbedaan laporan audit operasional :
a. Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirim hanya untuk pihak
manajemen, dan satu salinan untuk unit yang diperiksa.Tidak adanya
pemakai pihak ketiga, mengurangi kebutuhan akan pembakuan katakata dalam laporan audit operasional.
b. Keragaman audit operasional memerlukan penyusunan laporan secara
khusus untuk menyajikan ruang lingkup audit, temuan-temuan dan
rekomendasi-rekomendasi.
c. Penulisan laporan seringkali banyak memakan waktu agar temuan dan
rekomendasi audit dapat disampaikan secara jelas.
Adanya

tindak

lanjut

dalam

audit

operasional

jika

rekomendasi

disampaikan pada manajemen dan bertujuan untuk memastikan apakah


perubahan-perubahan yang direkomendasikan telah dilakukan dan jika
tidak , mengapa ?
----------------mj----------------

Chapter XXIV: Internal and Govermental Financial


Auditing ang Operational Auditing

Anda mungkin juga menyukai