Chapter 24 Auditing
Chapter 24 Auditing
CHAPTER 24
AUDITING KEUANGAN INTERN DAN PEMERINTAH
DAN AUDITING OPERASIONAL
AUDIT KEUANGAN INTERN
memasuki
arena
audit
ketaatan
pemerintah,
auditor
harus
menguasai standar audit yang berlaku umum dan kumpulan dokumen, undangundang dan peraturan-peraturan audit pemerintah. Hal pertama yang harus
dilakukan auditor adalah mengembangkan pengetahuan profesi secara luas.
AUDITING OPERASIONAL
Perbedaan :
Uraian
Tujuan Audit
Audit Keuangan
Apakah informasi historis
dicatat dengan benar
Berorientasi masa lalu
Audit Operasional
Penekanan pada efektifitas
dan efisiensi
Berorientasi pada kinerja
operasi masa depan
Distribusi
Laporan
Keterlibatan
Bidang Bukan
Keu.
Contoh
Penawaran
untuk
pembelian
tidak
diwajibkan
Seluruh jalur perakitan harus dihentikan
karena bahan yang diperlukan tidak
diorder.
Terdapat duplikasi pada pekerjaan Catatan produksi yang sama disimpan
karyawan
oleh bg produksi maupun bagian
akuntansi karena mereka tidak tahu
tugasnya masing-masing.
Terlalu banyak pegawai
Pekerjaan kantor dapat dilakukan lebih
efektif bila satu orang sekretaris
dikurangi
Pekerjaan dilakukan tanpa tujuan
Tembusan
faktur
penjual
maupun
laporan penerimaan dikirimkan ke bg
produksi yang menyimpan dokumen itu
tanpa pernah digunakan.
Hubungan antara Audit Operasional dan Pengendalian Intern
Hal penting dalam penyusunan SPI yang baik :
-
Perbedaan dalam evaluasi dan pengujian atas pengendalian intern untuk audit
keuangan dan operasional :
1. Tujuan utama evaluasi atas pengendalian intern, pada audit keuangan
untuk menentukan luas pengujian audit substantif yang diperlukan dan
membuat rekomendasi operasional kepada manajemen. Untuk audit audit
operasional bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas SPI dan
membuat rekomendasi kepada manajemen.
2. Ruang lingkup evaluasi pengendalian intern, pada audit keuangan
terbatas pada hal-hal yanng mempengaruhi akurasi L/K, sedangkan audit
operasional mencakup setiap pengendalian yang mempengaruhi efisiensi
dan efektifitas.
Jenis-jenis Audit Operasional
1. Audit Fungsional
Berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih dalam suatu organisasi misalnya
fungsi penggajian suatu divisi atau perusahaan untuk keseluruhan.
Keunggulannya : memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor. Auditor
tertentu dalam staf audit intern dapat mengembangkan banyak keahlian
dalam suatu bidang dan lebih efisien menggunakan seluruh waktu untuk
memeriksa bidang tersebut.
Kekurangannya : tidak dievaluasinya fungsi yang saling berkaitan.
2. Audit Organisasional
Menyangkut keseluruhan organisasi seperti departemen, cabang atau anak
perusahaan. Penekanan adalah seberapa efisien dan efektif fungsi-fungsi
saling berinteraksi.
3. Penugasan Khusus
Timbul atas permintaan manajemen, misalnya : penentuan penyebab tidak
efektifnya sistem PDE, penyelidikan kemungkinan kecurangan dalam suatu
divisi dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi suatu
barang.
Jenis-jenis Auditor yang melaksanakan audit operasional :
1. Auditor Intern
2. Auditor Pemerintah
3. Akuntan Publik Terdaftar.
diperbolehkan
memberi
rekomendasi
perubahan-perubahan
jujur
dalam
bekerja.
Prosedur
pembuatan
konsep,
perancangan,
kinerja
yang
sederhana
dapat
didasarkan
pada
hasil
diluarnya
sehingga
data
kinerja
dari
kesatuan
yang
dapat
mendapatkan
informasi
mengenai
latar
belakang
unit
tindak
lanjut
dalam
audit
operasional
jika
rekomendasi