Anda di halaman 1dari 44

PENYULUHAN GIZI DAN KESEHATAN

PADA IBU HAMIL

A. TUJUAN
Meningkatkan

pengetahuan

ibu

hamil

tentang:

cara

mempersiapkan dan mengkonsumsi makanan yang aman dan


sehat; gizi dan kesehatan ibu hamil.
B. BAHAN DAN ALAT

Buku materi pendidikan gizi dan kesehatan.

Alat peraga berupa contoh produk pangan.

C. KEGIATAN PENYULUHAN GIZI


1. Penyuluhan gizi dilakukan oleh asisten peneliti dan kader
setempat.
2. Penyuluhan gizi diberikan secara berkelompok berdasarkan
desa.
3. Penyuluhan gizi dilakukan dua kali pada awal dan tengah
kegiatan penelitian.
4. Setiap melakukan penyuluhan gizi dilakukan pencatatan dari
pertanyaan dan hasil diskusi antara peserta dan nara sumber.

1
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

D. TAHAPAN PENYULUHAN GIZI


1. Asisten melakukan koordinasi kembali dengan kader dan
aparat desa setempat untuk menentukan waktu dan lokasi
penyuluhan gizi.
2. Menyampaikan

undangan

kepada

ibu

sasaran

untuk

menghadiri kegiatan program.


3. Asisten (tenaga lapang) dengan berkonsultasi kepada peneliti
mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan program
penyuluhan gizi pada ibu sasaran.
4. Pada hari dan tempat yang telah ditentukan diselenggarakan
penyuluhan gizi disertai praktek dan tanya jawab.
5. Menyampaikan rangkuman materi secara singkat dan pesanpesan lainnya.
6. Menyepakati kembali untuk pertemuan selanjutnya.

E. MATERI PENYULUHAN GIZI


Materi penyuluhan gizi untuk ibu hamil meliputi

Cara Penyiapan Makanan Yang Aman dan Sehat

Gizi Ibu Hamil

Pemberdayaan Posyandu

Mengenal Kader Posyandu

2
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

CARA PENYIAPAN MAKANAN


YANG AMAN DAN SEHAT
Tim Feeding Program IPB

KENAPA HARUS AMAN?


Makanan adalah sumber kehidupan
Bagi Ibu hamil bukan hanya akan
mempengaruhi si ibu tapi juga janin yang
dikandungnya
Ibu hamil termasuk kelompok yang rentan
terhadap makanan yang tidak aman
Makanan yang tidak aman dapat menjadi
sumber penyakit dan penyebab keracunan
makanan
2

3
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

AKIBAT DARI KERACUNAN MAKANAN


Untuk sebagian orang, menyebabkan
hanya ketidaknyamanan ringan dan
sementara atau kehilangan waktu untuk
bekerja atau aktivitas lainnya.
Untuk golongan yang rentan yaitu bayi,
anak prasekolah, orang lanjut usia, ibu
hami dan menyusui serta orang yang
sistem kekbalannya terganggu dapat
menyebabkan konsekuensi serius
bahkan dapat mengancam jiwa.
3

Gejala Keracunan Makanan


Gejala paling umum: diare, kejang
perut, muntah, demam, sakit kepala
sering dikira flu biasa.
Kompikasi yang lebih serius:
rusaknya ginjal, arthritis, kerusakan
neurology, septicemia, dan kematian
4

4
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

FAKTOR PENYEBAB
Kebanyakan kasus disebabkan adanya
pencemaran atau kontaminasi makanan
khususnya oleh mikroorganisme
Kontaminasi berawal dari tidak
diperhatikannya aspek kebersihan (sanitasi
dan higiene) dalam setiap aspek penyiapan
makanan

Faktor resiko Makanan


tidak aman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pemasakan yang tidak sempurna,


Proses pemanasan kembali yang tidak cukup
Menyiapkan makanan terlalu lama atau makanan didiamkan
cukup lama sebelum dikonsumsi
Makanan tidak disimpan pada suhu yang benar
Makanan mentah dan matang disimpan di temapt yang smaa
sehingga terjadi kontaminasi silang
Peralatan yang tercemar, kotor, dsb
Penggunaan bahan mentah yang sudah tercemar atau bahan
makanan berasal dari sumber yang tidak aman
Air yang digunakan sudah tercemar atau tidak dimasak sampai
mendidih
Higiene (kebersihan pribadi) yang buruk.

5
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Jalur kontaminasi silang


yang paling sering dijumpai
Lemari es

Daerah persiapan makanan


Hidangan
Hidangan

Bahan
Bahan mentah
mentah

Pelanggan
Pelanggan

Penjamah
Penjamah makanan
makanan
pembawa
pembawa infeksi
infeksi
Makanan matang
Penjamah
Penjamah makanan
makanan

Permukaan

Mencegah tercemarnya pangan

Tangan, kuku dan


rambut harus bersih

Hindari
menyentuh
telinga,
hidung, bibir
dan rambut

Gunakan
pelindung baju
dan tutup kepala
Balutlah luka
Laporkan bila sakit
atau kulit terluka

Ambil pisau dan


gelas dengan
memegang
tangkainya

6
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Kebiasaan cuci tangan


Selalu cuci tangan Anda
sebelum memegang makanan
dan sesudah memegang bahan
mentah

Ikan segar
Unggas
Daging
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Telur

Sesudah - menggunakan WC, membersihkan


hidung, memegang binatang atau sampah

Pentingnya kebersihan makanan


dan kebersihan perorangan
y
y
y
y

Penjamah makanan yang terinfeksi dapat


menularkan penyakit yang ditularkan makanan
Resiko bahwa seorang penjamah makanan dapat
menularkan sebuah penyakit bervariasi
tergantung pada pekerjaannya
Seseorang yang diare, muntah, demam, sakit
tenggorokan, terinfeksi kulit sebaiknya tidak
bekerja menangani makanan
Kebersihan perorangan yang baik, terutama
kebiasaan mencuci tangan, adalah hal yang
penting

7
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Penanganan makanan
yang higienis

Penanganan makanan
yang higienis (1)
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya
disimpan di lemari es
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya tidak
disimpan terlalu lama, meskipun dalam suhu
dingin refrigerator.
Lepasbekukan daging dan ayam beku secara
sempurna sebelum dimasak.
Buanglah semua tetesan darah yg terbentuk
selama pencairan dan bersihkan semua
permukaan/peralatan yang kotor

8
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Penanganan makanan
yang higienis (2)
Masaklah makanan secara sempurna.
Simpanlah makanan matang pada suhu
panas (min. 60 oC).
Simpan makanan matang dalam kontainer
tertutup.
Panaskan kembali makanan matang pada
suhu min. 70oC.
Simpanlah secara terpisah makanan matang
dengan makanan mentah

Penanganan makanan
yang higienis (3)
Komponen makanan matang dalam suatu lauk
yang akan disajikan dingin, harus
didinginkan (disimpan suhu dingin) terlebih
dahulu sebelum dicampur dengan komponen
lain.
Semua pekerjaan yang menangani makanan yg
mudah rusak/busuk, sebaiknya diselesaikan
secara singkat
Makanan matang sebaiknya tidak ditangani
dengan tangan telanjang.

9
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Dapur dan alat masak (1)


Area dapur dan ruangan penghubung
dapur harus selalu bersih.
Lampu di setiap ruang persiapan harus
terang termasuk ruang penyimpanan
(gudang).
Dapur harus selalu bersih
Pembersihan yang teratur menjamin
higienis dapur.

Dapur dan alat masak (2)


Serbet dan kain pengering yang kontak dengan
piring serta peralatan dapur harus diganti
setiap hari
Lindungi area dapur dan gudang dari insek dan
binatang pengerat.
Jaga agar binatang tidak masuk ke dapur
Jaga agar bahan berbahaya/racun jauh dari area
dapur, bahan harus berlabel dan disimpan
pada kontainer tertutup.

10
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Dapur dan alat masak (3)


Cairkan dan bersihkan lemari es secara
teratur.
Hindari penyimpanan yg melebihi kapasitas
lemari es.
Jangan ubah waktu/cara pemakaian/suhu
pencuci piring otomatis.
Sediakan peralatan yang mudah dibersihkan.
Buanglah sampah secara hati-hati.

PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN


1. Penyiapan Susu Ibu Hamil
Gunakan air yang telah direbus sampai
mendidih
Siapkan gelas yang telah dicuci bersih dan
bilaslah gelas dengan air matang
Tuangkan 3 sendok makan susu ke dalam satu
gelas dan tambahkan air matang yang telah
direbus tadi sampai penuh
Aduk dengan baik sampai semua susu larut
semua
Susu tersebut harus sudah diminum dalam
waktu kurang dari 2 jam

11
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN


2. Penyiapan Cookies dan Biskuit Ibu Hamil
Cuci tangan dengan baik
Bukalah kemasan cookies atau biskuit dan
ambillah beberapa potong yang harus
dimakan pada saat itu. Tutup lagi kemasan
dengan baik
Makanlah cookies tersebut, boleh disertai
dengan minum air matang, air the atau susu

PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN


3. Penyiapan Breakfast Cereal Ibu Hamil

Gunakan air yang telah direbus sampai


mendidih
Siapkan gelas yang telah dicuci bersih dan
bilaslah gelas dengan air matang
Tuangkan seluruh isi kemasan energen
dalam gelas dan tambahkan air matang
yang telah direbus tadi sampai penuh
Aduk dengan baik sampai semua susu larut
semua
Susu tersebut harus sudah diminum dalam
waktu kurang dari 2 jam

12
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN


4. Penyiapan Mie Ibu Hamil

Rebus air sampai mendidih


Siapkan mangkuk atau gelas yang telah dicuci
bersih dan bilaslah dengan air matang
Tuangkan mie kedalam gelas atau mangkuk
tersebut. Bila perlu bisa ditambahkan sayuran
yang telah dikukus atau direbus
Tuangkan air mendidih secukupnya dan tutuplah
Tunggu selama 3 menit
Mie siap dikonsumsi
Makanlah mie sampai habis dalam waktu kurang
dari 2 jam

13
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

GIZI IBU HAMIL


Tim Feeding Program SEAFAST IPB
bekerja sama dengan Departemen GM dan Dept ITP

Kenapa Gizi Penting?


Gizi penting pada sepanjang siklus
kehidupan, namun terdapat periode waktu
tertentu dimana gizi benar-benar kritis
Kehamilan menyebabkan banyak tuntutan
gizi pada ibu yang mengandung, kebutuhan
paling penting yang disebabkan oleh bayi
yang belum lahir.

14
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Perkembangan Janin
Waktu rata-rata untuk perkembangan bayi
(full term) adalah 38 minggu, atau 9 bulan
Biasanya dibagi dalam tiga trimester yang
masing-masing berlangsung 3 bulan

Kenapa Gizi Penting?

Kehamilan yang menyenangkan dan bayi


yang sehat tidak terjadi begitu saja.
Status kesehatan prahamil dari seorang
wanita mempengaruhi bukan hanya
kehamilan namun juga keluaran dari
kehamilan yaitu bayi yang dilahirkan.

15
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

16
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Perkembangan Janin
Trimester pertama:
-Telur

dibuahi

-Pembelahan

telur yang telah dibuahi akhir minggu ketiga


embrio terbgai menjadi dua : embrio dan plasenta
-Plasenta merupakan organ yang secara khusus menyediakan
semua kebutuhan embrio atau fetus melalui suplai darah ibu.
-Pada akhir bulan pertama embrio menjadi sebesar seperlima inci
panjangnya: banyak organ utama, otak, mata, spinal cord, hati,
limbs dan pankreas mulai berkembang. Jantung mulai berdetak.
-Yang sangat mengherankan, semua ini terjadi sebelum banyak
wanita tahu bahwa satu kehidupan sedang berkembang di dalam
tubuh mereka.

Perkembangan Janin
Trimester pertama:
- Pada

akhir trimester pertama, semua struktur utama,


internal dan eksternal telah mulai terbentuk.

- Karenanya,

periode ini merupakan fase yang paling


kritis dari perkembangan manusia.

- Setiap

hal yang mengganggu perkembangan pada


waktu ini akan sangat berpeluang menghasilkan satu
cacat kelahiran utama atau dalam kematian embrio.

- Obat-obatan,

alkohol, virus, bahan kimia, dan radiasi


merupakan beberapa agen yang dapat membawa
cacat lahir selama periode ini.

17
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Perkembangan Janin
Trimester kedua:
- Selama

periode tiga bulan kedua ibu mulai merasakan


pergerakan dalam perutnya yang tumbuh.

- Semua

organterbentuk cukup sempurna, dan berat


fetus sekitar satu kilo menjelang akhir tahap ini.
Namun jika fetus lahir selama trimester kedua,
peluang hidup edang sampai buruk karena sistem
pernapasan belum matang benar untuk
mempertahankan kehidupan diluar rahim

Perkembangan Janin
Trimester ketiga:
-Fetus

bertambah beratnya lebih dari dua pertiga dari


berat lahirnya selama tiga bulan terakhir ini.

-Berat

bayi dengan kehamilan penuh (full term) ratarata 7.5 found atau sekitar 2.5 kg dan panang sekitar
20 inc.

-Peluang

hidup fetus yang lahir pada akhir trimester ini


sangat baik karena fetus telah mendapat sentuhan
terakhir dan paru-paru telah terbentuk dengan baik.

18
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


HASIL KEHAMILAN
z

Faktor keturunan;
trauma/penyakit selama hamil

Infeksi selama kehamilan

Merokok & alkohol

Kehamilan ganda ; umur ibu

Terpapar bahan kimia termasuk


obat

Gizi ibu

GIZI DAN TUMBUH KEMBANG OTAK


z

3 tahapan tumbuh kembang otak


1. Hiperplasia pertambahan jumlah sel
2. Hiperplasia dan hipertrofi
3. Hipertrofi sel bertambah besar

Pertumbuhan otak yang pesat


1. Umur kehamilan 15 20 mg
2. Umur khml 30 mg 18 bln setelah lahir

19
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Lanjutan
z

Umur 01 thn pertumbuhan 25% dari kehamilan

Umur > 2 thn < dari 10%

Berat otak ; - Saat lahir 25% otak dewasa


- 6 bulan 50 %
- 2 tahun 75%
- 5 tahun 90%
- 10 tahun 95%

STATUS GIZI IBU HAMIL


1.

Berat Badan dan Tinggi Badan

Rendah (BMI <19,8) BB naik 12.5 18 kg (0,5


kg/mg dalam tmt II dan III)

Normal (BMI 19.8-26) BB naik 11.5-16 kg


(0.4lg/mg dalam tmt II dan III)

Tinggi (BMI 26-29) BB naik 7 11,5 kg


(0.3kg/mg dalam tmt II dan III)

Obesitas (BMI>29) BB naik >6.8 kg


ditentukan secara individual

20
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Lanjutan
z

Kleinman, 1990 wanita pendek (< 157 cm)


kenaikan BB selama kehamilan 1 kg lebih
sedikit dibanding wanita tinggi ( > 170 cm);
tidak ada bukti wanita pendek mempunyai
resiko kenaikan BB yg rendah

2. Lingkar Lengan Atas


Kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil
LLA < 23,5 cm mempunyai resiko BBLR

KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA


KEHAMILAN
z

Rata2 kenaikan 10-12.5 kg (=20% dari BB ideal


sebelum hamil)

Trisemester I 1kg (kenaikan minimal,


hampir seluruhnya bagian ibu)

Trisemester II naik 3 kg (0.3 kg/mg) sekitar


60% dalam jaringan ibu

Trisemester III naik 6 kg ( 0.3-0.5kg/mg)


sekitar 60% dalam jaringan anak

21
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

FAKTOR YG MEMPENGARUHI GIZI IBU


HAMIL
1.

Gizi Wanita Sebelum Hamil

Kekurang BB cenderung melahirkan


prematur dan melahirkan bayi BBLR

Kelebihan BB kemungkinan
mendapat hipertensi dan DM

2. Gizi Selama Masa Hamil


z

Kenaikan BB yang tidak adekuat kenaikan


< 1kg /bln pada tmt II dan III pada wanita dg BB
normal dan kg/bln pada wanita obesitas perlu
perhatian

Kenaikan BB yang berlebihan


Kenaikan > 3 kg/bln dapat diakibatkan kelebihan
makan, trauma kelahiran dan kelebihan lemak
yang menetap wanita menjadi obesitas

22
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN


z

Energi

Protein

Vitamin

Mineral

SuplementasI

KEBUTUHAN ENERGI
z

Pertambahan kebutuhan energi untuk


pemeliharaan peningkatan kerja fungsi
jantung, paru2, ginjal. Peningkatan massa
sel di uterus, plasenta, payudara.

WHO (1985) BB naik 12,5 kg BB lahir


bayi 3,3 kg totalenergi sekitar 80.000
kkal selama 250 hari kehamilan.

Penambahan kalori rata2 300 kkal


energi untuk akumulasi lemak 3,5 kg
selama kehamilan ( mg ke-30)

23
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Lanjutan
z

Durnin 1987 total energi kehamilan 55000


118000 atau 4,7 kkal/gram kenaikan BB

Forbes (1988) energi yang dibutuhkan untuk


kenaikan BB selama kehamilan lebih rendah
dibanding tidak hamil (8 kkal/gram) karena
tingginya kandungan air pada lean tissue

WKPG : kebutuhan meningkat 285 kkal

KEBUTUHAN PROTEIN
z

Protein digunakan untuk pembentukan


jaringan baru dari bayi dan ibu

Kebutuhan protein 910 gram dalam 6 bulan


terakhir

Dianjurkan tambahan 10 mg 1 1 gram ; 10


mg 2 tambah 4 gram ; 10 minggu ke-3
tambah 8 gram 10 mg ke-4 tambah 9 gram

WKPG 1998 : tambah 12 gram sehari

24
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Factorial estimate of protein components of weight


gain in a normal full term pregnancy
component

Weight (g)

Protein (g)

-Fetus

3400

440

650

100

-Placenta
-Amniotic

fluid

-Uterus
-Blood
-Extracelluler

Total

fluid

800

970

166

1250

81

1680
8750

135
925

Asam Folat
z

Asam folat mencegah kecacatan yang terjadi pada saat


kehamilan dan neural tube defects

Asam folat mengurangi resiko kecacatan lain yang terjadi


ketika lahir.

Perbaikan hemoglobin darah pada wanita yang mendapatkan


pil besi dan asam folat

USPHS/CDC merekomendasikan pada wanita Amerika


z
z
z

400 g/day: semua wanita usia subur (WUS)


1 mg/day: wanita hamil
4 mg/day: Wanita dengan riwayat kelahiran neural tube
defect harus mengkonsumsi 1 bulan sebelum hamil dan
selama trimester pertama

Czeizel 1993; Czeizel and Dudas 1992; Mahomed et al 1998; MRC Vitamin Study
Research Group 1991.

25
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Suplementasi Gizi dan


Anemia
z

Definisi WHO mengenai anemia parah: Hemoglobin < 7 g/dL

Tingkat resiko

Moderate anemia (Hgb 711 g/dL): resiko tidak meningkat

Severe anemia: resiko nyata

Anermia parah berhubungan dengan:


z

Bayi berat lahir rendah

Bayi Prematur

Kematian Perinatal

Meningkatnya mortalitas dan morbiditas ibu

Suplementasi Besi
z

Kebutuhan besi:

Rata-rata orang dewasa yang tidak hamil :


800 g besi hilang/hari
+ 500 g besi hilang/hari selama menstruasi
z Wanita hamil: kebutuhan meningkat
Volume darah meningkat
Kebutuhan janin dan plasenta
Kehilangan darah selama melahirkan
Suplementasi besi rutin vs. selektif:
z

z
z

Prevalensi anemi gizi


Suplementasi besi dan folat rutin pada daerah prevalensi
anemia gizi tinggi
Dosis yang dianjurkan: 60 mg besi elemental + 5 g asam
folat

Mahomed 2000b; WHO 1994.

26
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Suplementasi Yodium
z

Defisiensi yodium merupakan penyebab cacat mental yang


dapat dicegah

Proram suplementasi dan fortifikasi yodium telah berhasil


dalam menurunkan keadaan defisiensi yodium.

Penduduk dengan tingkat retardasi mental yang tinggi:


z

Supplementasi efektif pada prakonsepsi sampai periode


pertengahan kehamilan
Bentuk suplementasi yodium (makanan difortifikasi
yodium/kapsul yodium) tergantung kepada:
Tingkat keparahan defisiensi yodium
Biaya
Ketersediaan makanan beryodium/kapsul

Enkin et al 2000; Mahomed and Glmezoglu 2000.

Vitamin A
Indikasi suplementasi vitamin A :
z

Penularan HIV

Kelangsungan hidup anak

Ibu Anemia : interaksi positif dengan besi dalam


menurunkan anemia

Infeksi

Kematian ibu:

Vitamin A vs. placebo RR 0.60 (0.370.97)


Beta-carotene vs. placebo RR 0.51 (0.300.86)
z

Ibu hamil hanya diberikan suplemen vitamin A dosis rendah


(tidak lebih dari 2500 IU per hari)

Rothman et al 1995; Suharno et al 1993;


West et al 1999.

27
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

AS AM LEM AK TAK JEN UH G AN D A


(PUFA)
z

Pertum buhan otak tergantung dari


terbentuknya PUF A bagian dari fosfolipids
yg terdapat pada cortex otak (1/4 bagian padat
otak)

D ocosahexaenoic acids (D H A) dan


Arachidonic acid (AA) kom ponen terbesar
dari PUFA sangat penting bagi
pem bentukan jaringan saraf otak dan retina
pada janin

DHA DAN ARA (AA)


z

DHA terbentuk dari proses sintesis biokimia


dengan bahan asam alpha linolenat dari grup
omega-3 .

ARA asam linoleat dalam grup omega-6

Enzim yg berperan desaturasse dan elongasse

Tubuh manusia dapat memproduksi DHA dan


AA bahan makanan sumber asam linolenat
dan linoleat cukup (ikan laut : tuna, salmon ;
sarden; teri ; kerang2an; makerel ; daging;
telur ; hati; otak sapi

28
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

DHA DAN AA PADA IBU HAMIL


z

Ibu akan memasok asam linoleat dan linolenat

Janin yang sehat dg enzim yg memadai akan


mengolah menjadi DHA dan AA

Pada bayi prematur dg enzim yang belum memadai


perlu penambahan DHA dan AA

Bayi prematur : PUFA lebih rendah dari bayi aterm.


Pemberian DHA semasa kehamilan
memperbaiki prognosa bayi prematur.

melalui plasenta konsumsi ikan perlu tinggi

HASIL PENELITIAN
z

Kadar DHA dan AA pada bayi ASI jauh lebih


tinggi dibandingkan bayi PASI

Suplementasi DHA dan AA pada formula bayi


prematur penting rasio antara 4:1 10 :1

Bayi aterm/anak besar pemberian suplemen


DHA dan AA perlu diteliti lebih jauh krn sudah
dapat mensintesis sesuai kebutuhannya dari
asam lenoleat dan asam linolenat

29
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

MULTIVITAMIN BAGI IBU HAMIL


z

Program SUMMIT (supplement with multi


micronutrients intervention) suplemen asam
folat dan zat besi, zinc, calsium , selenium, vit
B6,B12, C, D, E dapat meningkatkan derajat
kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Membantu pertumbuhan, mencegah anemia,


mengurangi BBLR, serta angka kematian ibu
dan bayi.

KETIDAKNYAMAN SELAMA KEHAMILAN


YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN
z

Mual dan atau Muntah

Konstipasi

Heartburn

Edema

Cravings

30
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

MENGENAL
KADER
POSYANDU
Dept. GMSK Faperta IPB
1

Siapa Kader ?
Kader = Pengelola posyandu
Syarat
Bersedia bekerja sukarela
Dapat membaca & menulis (berpendidikan
minimal SD)
Mampu melaksanakan kegiatan Posyandu
(menimbang, mencatat pd KMS,
penyuluhan gizi)
Mampu menggerakkan masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan Posyandu

31
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Menggerakkan masyarakat untuk


melaksanakan kegiatan Posyandu
Mengajak masyarakat
Membantu menyelenggarakan pertemuan
PKK
Melaksanakan penyuluhan pada waktu
kegiatan bulanan atau pada acara lain
(mis : arisan,
arisan, pengajian,
pengajian, dll)
dll)

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU (A)


1.

Menyiapkan alat dan bahan

2.

Melaksanakan pembagian tugas

3.

Menyiapkan materi/media penyuluhan

4.

Mengundang ibu-ibu untuk datang ke


posyandu

5.

Pendekatan tokoh masyarakat

6.

Mendaftar bayi/balita dan ibu hamil

7.

Menimbang bayi/balita

8.

Mencatat hasil penimbangan di kartu menuju


sehat/KMS

32
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU (B)


9. Memberikan penyuluhan
10. Menghubungi pokja posyandu
11. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
ibu hamil
12. Memberikan oralit, vitamin A, pil besi, dll
13. Melaksanakan kegiatan diskusi (penyuluhan)
kelompok
14. Pemberian makanan tambahan (PMT)
15. Pemberian rujukan
16. Membuat catatan kegiatan posyandu
17. Kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang tidak hadir
di posyandu
18. Evaluasi bulanan dan perencanaan kegiatan
posyandu

Kendala Posyandu

Petugas

Kader
Jumlah kader
Kemampuan kader

Jumlah Kader : 2-3


orang (merangkap)
Tercatat ) 5 orang aktif
Pengalaman : 5 tahun
Umur : > 35 tahun

Petugas gizi
Petugas kesehatan

Bahan dan Alat

Peralatan
Tempat yang tersedia
Buku Pegangan Kader ?
Program

33
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Para Ibu :
Kurang mengetahui fungsi dan
manfaat Posyandu
Keengganan untuk datang ke

posyandu
Waktu Ibu Cepat pulang

Tindak Lanjut Rujukan


Pemberian Rujukan

Pemberian surat pengantar kepada orang yang


dianggap memiliki tanda-tanda masalah yang
biasanya ditujukan kepada puskesmas.

34
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

ISTILAHISTILAH-STILAH
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN : Istilah untuk kurang
gizi. Cara mengetahuinya adalah dengan melihat
catatan pada kartu menuju sehat (KMS). Apabila berat
badan balita berada di bawah garis merah (BGM) berarti
anak kurang gizi atau menderita KEP.
LUMPUH LAYU (POLIO) : Penyakit lumpuh yang
disebabkan oleh virus polio yang menyebabkan kaki
anak menjadi layu (lemas) dan biasanya datang
mendadak. Hal ini akan menjadi cacat pada anak
sampai ia dewasa (seumur hidup). Cara mencegahnya
adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak

ISTILAHISTILAH-STILAH
ASI EKSKLUSIF : Pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 sampai 4 atau
6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli
kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI
saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit
pada usia selanjutnya
MAKANAN PENDAMPING ASI : makanan lain selain ASI yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun.
Tetapi setelah bayi berusia di atas 4 atau 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan
gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus diberi MP-ASI
yang sesuai tingkat usia bayi.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) : Pemberian makanan tambahan
kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kekurangan gizi.

35
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

MASALAH-MASALAH GIZI YANG PERLU DIKENALI


ANAK KURUS
(BERAT BADAN KURANG)

ANAK UMUR 6-12 BULAN HANYA


DIBERI MAKAN NASI YANG
DIHALUSKAN SAJA

ANAK UMUR 6 BULAN KE ATAS


BELUM DIBERI MAKANAN
PENDAMPING ASI

ANAK GAMPANG SAKIT (MISAL :


CAMPAK, MENCRET, BATUK, PILEK

ANAK UMUR DI BAWAH 6 BULAN


SUDAH DIBERI MAKANAN PADAT

ANAK TIDAK MUDAH SEMBUH


KALAU SAKIT

BADAN ANAK LEMAH


DAN LESU

JUMLAH MAKANAN DIBERIKAN


PADA BAYI KURANG (MINIMAL
5X SEHARI)

ANAK TIDAK SUKA MAKAN

ANAK BANYAK MAKAN


TETAPI CACINGAN

PESANPESAN-PESAN GIZI UNTUK KELUARGA


Berikan ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi berusia 0 sampai
4 atau 6 bulan karena gizinya cukup dan akan meningkatkan
kekebalan bayi terhadap penyakit
Berikan ASI pada bayi secepatnya, yaitu jam (30 menit)
sesudah bayi lahir. Dengan demikian ASI akan terangsang
untuk keluar lebih cepat dan banyak
Jangan berikan pisang, air atau makanan lain kepada bayi
berusia 0-4 atau 6 bulan karena pencernaan bayi masih
belum cukup kuat untuk menerimanya
Berikan bubur beras sebagai makanan pertama bayi karena
bahan ini merupakan makanan yang sangat baik bagi bayi

36
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Jangan batasi pemberian ASI


pada bayi. Berikan sesering
dan sebanyak yang bayi suka

Setelah bayi berusia di atas 4


atau 6 bulan, ASI saja tidak
cukup. Berikan ASI dan
makanan bayi yang sehat
untuk bayi di atas usia 4 atau
6 bulan

Kalau anak biasa jajan,


mereka menjadi tidak suka
sayuran atau makanan di
rumah yang rasanya tidak
segurih makanan jajanan

Berikan kuning telur setelah


bayi berusia 6 bulan dan hati
ayam setelah berusia 8
bulan, telur 4x seminggu dan
hati ayam 1x seminggu

Berikan ASI sampai anak berusia 2 tahun karena ASI


merupakan makanan bergizi serta mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit
Peliharalah kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan
dan merawat jamban agar anak tidak kurang gizi akibat penyakit
cacingan atau mencret
Biasakan makan pagi agar kita memiliki tenaga
melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari
Usahakan menanami pekarangan/kebun sendiri
tanaman pangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dll

untuk

dengan

Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah


makan. Anak yang mendapat makanan bergizi, tetapi tidak
sehat apabila memiliki kebiasaan hidup tidak bersih

37
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Usahakan makan secara teratur 3x sehari serta minum air


yang dimasak minimal 6-8 gelas air setiap harinya

Perut kenyang saja tidak cukup. Makanlah beraneka


ragam jenis makanan untuk memenuhi semua zat
gizi yang dibutuhkan (makanan pokok, sayuran,
lauk pauk dan buah-buahan
Batasi jumlah dan aturlah jarak kelahiran anak, agar
keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka
Apabila memasak menggunakan garam, pakailah garam
beryodium, agar anak tumbuh lebih cerdas dan terhindar
dari penyakit gondok

Utamakan menyediakan makanan yang baik untuk keluarga


daripada membeli barang yang bukan kebutuhan mendesak
atau menyimpan uangnya
Berikan vitamin A pada balita sejak usia 6 bulan sampai 5
tahun, setiap 2x setahun agar mata mereka sehat dan juga
memiliki daya tahan terhadap penyakit
Peliharalah ternak kecil untuk kebutuhan gizi keluarga
(misalnya ayam, itik, bebek, kelinci atau ikan kolam, dll)
Hindari kebiasaan merokok atau banyak jajankarena
uangnya bisa dipakai untuk membeli telur atau makan yang
sehat
Supaya anak mau makan, masaklah makanan di rumah agar
enak dan menarik, meskipun sederhana dan murah

38
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Atas Perhatiannya

39
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

P EMBERD AYAAN

POSYANDU
De p t . G M FEKO M IP B
1

MENGENAL POSYANDU

POS PELAYANAN TERPADU

Pos
Kesehatan

Pos
Penimbangan

Pos
kesehatan

Taman
Gizi

PosKB

40
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Kegiatan Posyandu
(H-1) Persiapan:
Menyiapkan alat dan bahan (timbangan, KMS, alat
peraga, alat ukur LILA, pil Besi, Vit. A, oralit,
bahan/materi penyuluhan)
Mengundang/menganjurkan pada ibu-ibu untuk
datang ke posyandu
Mendekati tokoh masyarakat yang dapat memotivasi
para ibu untuk datang
Menghubungi pokja posyandu mengharapkan
kehadiran salah seorang anggota Pokja
Pembagian tugas

Kegiatan di Posyandu
Hari H:
1. Meja 1 = Pendaftaran ibu hamil/balita
- nama bayi/balita ditulis pada secarik kertas &
diselipkan pada KMS
- nama Bumil ditulis pada formulir atau register
bumil
2. Meja 2 = Penimbangan balita
meimbang & menulis hasil penimbangan pada
secarik kertas yang diselipkan pada KMS
3. Meja 3 = Pencatatan KMS
Area:

Hijau Kuning - Merah

41
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Lanjutan Kegiatan di Posyandu


pada hari H
4.

Meja 4 = Penyuluhan didasarkan pada


data KMS
Menjelaskan
Menganjurkan
Menasehati

Kuning, merah diberi PMT ke meja 5


Merah 2x berturut-turut ke puskesmas
5.

Meja 5 = Pelayanan KB, Imunisasi, Pil Besi,


Pengobatan oleh petugas kesehatan

PELAKSANAAN KEGIATAN 5 MEJA DI POSYANDU

42
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Kegiatan Posyandu
H+ 1

Memindahkan catatan-catatan dari secarik kertas ke


dalam buku register atau buku bantu kader
Menganalisis dan menjelaskan kondisi balita :
- Gizi baik; Gizi kurang atau Gizi buruk
Merencanakan kegiatan hari posyandu berikutnya
Mengadakan diskusi kelompok bersama ibu-ibu
pada waktu tertentu tentang gizi, kesling dll (ibu-ibu
yang rumahnya berdekatan)
Menjadikan kampanye rumah (rumah-rumahnya
terpencil dan anaknya bermasalah)

Kegiatan di luar posyandu


Lokmin (Lokakarya Mini) ) setiap bulan ?
Membahas hasil pencatatan masalah-masalah
yang dirasakan
Menyusun kegiatan selanjutnya
Tugas-tugas baru dari pusat )
dikomunikasikan
Hadir ) Kepala Puskesmas/Pustu, Ibu-ibu
PKK, Kades dan LKMD ) Pokjanal Posyandu

43
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

44
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Anda mungkin juga menyukai