A. TUJUAN
Meningkatkan
pengetahuan
ibu
hamil
tentang:
cara
1
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
undangan
kepada
ibu
sasaran
untuk
Pemberdayaan Posyandu
2
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
3
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
4
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
FAKTOR PENYEBAB
Kebanyakan kasus disebabkan adanya
pencemaran atau kontaminasi makanan
khususnya oleh mikroorganisme
Kontaminasi berawal dari tidak
diperhatikannya aspek kebersihan (sanitasi
dan higiene) dalam setiap aspek penyiapan
makanan
5
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Bahan
Bahan mentah
mentah
Pelanggan
Pelanggan
Penjamah
Penjamah makanan
makanan
pembawa
pembawa infeksi
infeksi
Makanan matang
Penjamah
Penjamah makanan
makanan
Permukaan
Hindari
menyentuh
telinga,
hidung, bibir
dan rambut
Gunakan
pelindung baju
dan tutup kepala
Balutlah luka
Laporkan bila sakit
atau kulit terluka
6
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Ikan segar
Unggas
Daging
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Telur
7
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Penanganan makanan
yang higienis
Penanganan makanan
yang higienis (1)
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya
disimpan di lemari es
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya tidak
disimpan terlalu lama, meskipun dalam suhu
dingin refrigerator.
Lepasbekukan daging dan ayam beku secara
sempurna sebelum dimasak.
Buanglah semua tetesan darah yg terbentuk
selama pencairan dan bersihkan semua
permukaan/peralatan yang kotor
8
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Penanganan makanan
yang higienis (2)
Masaklah makanan secara sempurna.
Simpanlah makanan matang pada suhu
panas (min. 60 oC).
Simpan makanan matang dalam kontainer
tertutup.
Panaskan kembali makanan matang pada
suhu min. 70oC.
Simpanlah secara terpisah makanan matang
dengan makanan mentah
Penanganan makanan
yang higienis (3)
Komponen makanan matang dalam suatu lauk
yang akan disajikan dingin, harus
didinginkan (disimpan suhu dingin) terlebih
dahulu sebelum dicampur dengan komponen
lain.
Semua pekerjaan yang menangani makanan yg
mudah rusak/busuk, sebaiknya diselesaikan
secara singkat
Makanan matang sebaiknya tidak ditangani
dengan tangan telanjang.
9
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
10
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
11
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
12
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
13
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
14
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Perkembangan Janin
Waktu rata-rata untuk perkembangan bayi
(full term) adalah 38 minggu, atau 9 bulan
Biasanya dibagi dalam tiga trimester yang
masing-masing berlangsung 3 bulan
15
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
16
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Perkembangan Janin
Trimester pertama:
-Telur
dibuahi
-Pembelahan
Perkembangan Janin
Trimester pertama:
- Pada
- Karenanya,
- Setiap
- Obat-obatan,
17
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Perkembangan Janin
Trimester kedua:
- Selama
- Semua
Perkembangan Janin
Trimester ketiga:
-Fetus
-Berat
bayi dengan kehamilan penuh (full term) ratarata 7.5 found atau sekitar 2.5 kg dan panang sekitar
20 inc.
-Peluang
18
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Faktor keturunan;
trauma/penyakit selama hamil
Gizi ibu
19
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Lanjutan
z
20
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Lanjutan
z
21
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Kelebihan BB kemungkinan
mendapat hipertensi dan DM
22
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Energi
Protein
Vitamin
Mineral
SuplementasI
KEBUTUHAN ENERGI
z
23
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Lanjutan
z
KEBUTUHAN PROTEIN
z
24
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Weight (g)
Protein (g)
-Fetus
3400
440
650
100
-Placenta
-Amniotic
fluid
-Uterus
-Blood
-Extracelluler
Total
fluid
800
970
166
1250
81
1680
8750
135
925
Asam Folat
z
Czeizel 1993; Czeizel and Dudas 1992; Mahomed et al 1998; MRC Vitamin Study
Research Group 1991.
25
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Tingkat resiko
Bayi Prematur
Kematian Perinatal
Suplementasi Besi
z
Kebutuhan besi:
z
z
26
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Suplementasi Yodium
z
Vitamin A
Indikasi suplementasi vitamin A :
z
Penularan HIV
Infeksi
Kematian ibu:
27
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
28
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
HASIL PENELITIAN
z
29
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Konstipasi
Heartburn
Edema
Cravings
30
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
MENGENAL
KADER
POSYANDU
Dept. GMSK Faperta IPB
1
Siapa Kader ?
Kader = Pengelola posyandu
Syarat
Bersedia bekerja sukarela
Dapat membaca & menulis (berpendidikan
minimal SD)
Mampu melaksanakan kegiatan Posyandu
(menimbang, mencatat pd KMS,
penyuluhan gizi)
Mampu menggerakkan masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan Posyandu
31
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menimbang bayi/balita
8.
32
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Kendala Posyandu
Petugas
Kader
Jumlah kader
Kemampuan kader
Petugas gizi
Petugas kesehatan
Peralatan
Tempat yang tersedia
Buku Pegangan Kader ?
Program
33
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Para Ibu :
Kurang mengetahui fungsi dan
manfaat Posyandu
Keengganan untuk datang ke
posyandu
Waktu Ibu Cepat pulang
34
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
ISTILAHISTILAH-STILAH
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN : Istilah untuk kurang
gizi. Cara mengetahuinya adalah dengan melihat
catatan pada kartu menuju sehat (KMS). Apabila berat
badan balita berada di bawah garis merah (BGM) berarti
anak kurang gizi atau menderita KEP.
LUMPUH LAYU (POLIO) : Penyakit lumpuh yang
disebabkan oleh virus polio yang menyebabkan kaki
anak menjadi layu (lemas) dan biasanya datang
mendadak. Hal ini akan menjadi cacat pada anak
sampai ia dewasa (seumur hidup). Cara mencegahnya
adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak
ISTILAHISTILAH-STILAH
ASI EKSKLUSIF : Pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 sampai 4 atau
6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli
kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI
saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit
pada usia selanjutnya
MAKANAN PENDAMPING ASI : makanan lain selain ASI yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun.
Tetapi setelah bayi berusia di atas 4 atau 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan
gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus diberi MP-ASI
yang sesuai tingkat usia bayi.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) : Pemberian makanan tambahan
kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kekurangan gizi.
35
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
36
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
untuk
dengan
37
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
38
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Atas Perhatiannya
39
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
P EMBERD AYAAN
POSYANDU
De p t . G M FEKO M IP B
1
MENGENAL POSYANDU
Pos
Kesehatan
Pos
Penimbangan
Pos
kesehatan
Taman
Gizi
PosKB
40
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Kegiatan Posyandu
(H-1) Persiapan:
Menyiapkan alat dan bahan (timbangan, KMS, alat
peraga, alat ukur LILA, pil Besi, Vit. A, oralit,
bahan/materi penyuluhan)
Mengundang/menganjurkan pada ibu-ibu untuk
datang ke posyandu
Mendekati tokoh masyarakat yang dapat memotivasi
para ibu untuk datang
Menghubungi pokja posyandu mengharapkan
kehadiran salah seorang anggota Pokja
Pembagian tugas
Kegiatan di Posyandu
Hari H:
1. Meja 1 = Pendaftaran ibu hamil/balita
- nama bayi/balita ditulis pada secarik kertas &
diselipkan pada KMS
- nama Bumil ditulis pada formulir atau register
bumil
2. Meja 2 = Penimbangan balita
meimbang & menulis hasil penimbangan pada
secarik kertas yang diselipkan pada KMS
3. Meja 3 = Pencatatan KMS
Area:
41
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
42
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Kegiatan Posyandu
H+ 1
43
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
44
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB