SISTEM ABSENSI
PT. ABUABU
Ole
h
KELOMPOK
5
Anggota
:
Desy Kusuma Wardani
Dwina Artati
Nisa Azmi Durrachman
Petrisia Meiga Natalia
14066490
95
14066491
13
14066493
21
14066493
66
Latar Belakang
Sumber Daya Manusia atau karyawan merupakan salah satu sumberdaya terpenting
dalam suatu perusahaan karena karyawanlah yang menggunakan dan mengelola
sumber daya lainnya untuk menjalankan proses bisnis dalam suatu perusahaan.
Meskipun karyawan termasuk aset terpenting dalam perusahaan, perusahaan tetap
memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh karyawan, salah satunya mengenai
kehadiran karyawan. Sistem perhitungan dan aturan - aturan mengenai kehadiran
karyawan bisa berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Perhitungan kehadiran karyawan menjadi salah satu faktor penilaian kinerja
karyawan seperti untuk perhitungan gaji, pemberian reward, dan lain-lain. Karena
itu, perhitungan kehadiran karyawan harus dikelola sebaik dan seakurat mungkin.
PT. Abuabu telah menetapkan prosedur dalam absensi karyawan dengan
memanfaatkan sistem RFID (Radio Frequency Identification) dan juga fingerprint
recognition sebagai alat bantu input kehadiran pada sistem absensi karyawan. Oleh
karena itu, diperlukan kegiatan audit pada area kontrol input dan output pada sistem
absensi tersebut untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai harapan.
2.2.
Tujuan Audit
Tujuan audit input dan output kontrol dimaksudkan untuk memastikan bahwa
data yang
dimasukkan dilakukan dengan benar ke dalam aplikasi sehingga dapat diproses serta
menghasilkan output yang sesuai dengan input. Sebelum data dimasukkan harus ada
prosedur yang jelas dari petugas tertentu, dalam kasus audit input dan output kontrol
absensi ini yaitu bagian HRD.
Dengan adanya audit kontrol input dan output ini juga bertujuan untuk mengurangi
resiko dalam sistem komputerisasi, seperti :
1. Kesalahan pengisian yang mengandung faktor kesengajaan
2. Kesalahan pembacaan input oleh sistem
3. Ketidaksesuaian output dengan input oleh sistem
2.3.
Metodologi Audit
1.
Perencanaan
Tahap perencanaan ini perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan
di audit. Pada tahap ini auditor menentukan cara yang efektif dan efisien untuk
memperoleh bukti yang diperlukan agar sesuai dengan standar dan tujuan audit.
Aktivitas - aktivitas yang perlu dilakukan dalam perencanaan audit adalah sebagai
berikut :
1.1 Penentuan sasaran dan
tujuan audit
1.2 Penentuan ruang lingkup
audit
1.3 Pemahaman mengenai proses
bisnis klien
1.4 Penetapan resiko yang mungkin terjadi dalam
lingkungan audit
1.5 Pembuatan daftar kontrol yang akan digunakan dalam
proses audit
2. Persiapan program
audit
Pada tahap persiapan program audit, auditor melakukan pengumpulan bukti audit
dari auditee yang akan digunakan untuk menentukan hasil dari audit. Aktivitas yang
perlu dilakukan dalam persiapan program audit adalah sebagai berikut :
2.1
Observasi
aktivitas
operasional
di
lingkungan obyek
2.2 Pengkajian ulang sistem dokumentasi dari
obyek audit
2.3 Pengajuan pertanyaan dengan petugas yang
berwenang
2.4 Pengujian terhadap obyek
audit
2.5 Pencatatan data dan bukti (
dokumentasi )
3. Evaluasi
Auditor menggunakan data dan bukti yang telah didapat sebelumnya untuk melakukan
penilaian terhadap obyek audit. Jika level resiko yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam perencanaan tinggi, maka dalam evaluasi juga harus mendapatkan bukti
yang cukup kuat untuk pengendalian resiko tersebut. Aktivitas yang perlu dilakukan
dalam evaluasi adalah sebagai berikut :
3.1 Penilaian kualitas pengendalian terhadap
resiko
3.2 Penilaian terhadap reliabilitas dan
validitas
3.3
Penilaian
kinerja
operasional
4. Mengkomunikasikan hasil
audit
Setelah dilakukan proses audit dan evaluasi terhadap obyek audit, auditor
menyiapkan beberapa laporan temuan dan mungkin beberapa rekomendasi terkait
dengan pemeriksaan yang didukung oleh bukti. Jika memang diperlukan, auditor juga
akan memantau apakah rekomendasi yang diberikan ditindaklanjuti atau tidak.
2.4.
Tim Audit
Adanya anomali saat input data otomatis via RFID dan finger print recognition
Penjelasan :
Berdasarkan hasil audit yang dilakukan ketika non-karyawan (tamu yang sudah
tercatat datanya pada database) menempelkan kartu pada mesin RFID dan mesin masih
dalam menu karyawan, data non-karyawan tersebut terbaca sebagai karyawan. Hal
tersebut terbukti ketika mesin membaca sidik jari non-karyawan tersebut dan monitor
menampilkan output pemberitahuan bahwa non-karyawan tersebut berhasil melakukan
absensi.
Rekomendasi :
Seharusnya sistem dapat membedakan role antara non-karyawan dengan karyawan
sehingga ketika non-karyawan melakukan tap kartu yang masih pada posisi menu
karyawan tidak akan terbaca sebagai absensi.
b. Adanya kecenderungan untuk melakukan kecurangan dalam melakukan input
kedalam sistem
Penjelasan :
PT Abubu saat ini memiliki dua cabang. Hal tersebut memungkinkan mobilitas karyawan
tinggi sehingga untuk absensi juga harus dapat dilakukan di kedua tempat tersebut. Tim
IT PT Abuabu sudah dapat mengintegrasikan database antara dua cabang tersebut
sehingga karyawan di cabang ke-1 dapat melakukan absensi di cabang ke-2. Hal ini baik
untuk menunjang mobilitas karyawan yang tinggi, namun di sisi lain juga dapat
menimbulkan kecurangan. Salah satu contoh kecurangan yang banyak terjadi yaitu
sebagai contoh karyawan A tinggal berdekatan dengan cabang ke-1 dan berkerja di
Cabang ke-2. Karyawan A pulang sebelum jam pulang kantor dari cabang ke-1 dan
melakukan absensi pulang di cabang ke-2. Bentuk kecurangan seperti ini yang belum
dapat diatasi oleh sistem.
Rekomendasi :
Ada banyak alternative :
- Adanya surat ijin / surat tugas untuk melakukan absensi di tempat yang berbeda.
- Karyawan yang harus bekerja ke cabang ke-2 harus melakukan tap in dan tap out di
cabang ke-1 dan ketika tiba di cabang ke-2 juga karyawan tersebut harus melakukan tap
in tap out. Sebagai contoh yaitu karyawan B merupakan karyawan di cabang ke-2.
Karyawan B ada keperluan di Cabang ke-1 pada siang hari. Maka, sebelum karyawan B ke
Cabang Ke-1, karyawan B harus tap out dahulu di cabang ke-2 dan ketika karyawan B
tiba di cabang ke-1, karyawan B harus melakukan tap in juga.
c. Output hanya berupa text yang ada di layar sehingga ada beberapa karyawan yang
kurang memperhatikan notifikasi berhasil/gagalnya input absensi karena terburu-buru.
Penjelasan :
Berdasarkan hasil audit yang dilakukan, notifikasi keberhasilan atau kegagalan ketika
melakukan tap in/out hanya berupa checklist atau tanda silang yang ditampilkan di
monitor. Hal ini terkadang kurang diperhatikan oleh karyawan sehingga tidak jarang
ditemukan kasus karyawan yang jam kehadiran atau kepulangannya tidak tercatat oleh
sistem karena ketika karyawan tidak sadar bahwa notifikasi gagal ditampilkan dan
mengharuskan karyawan mengulang proses absensi, karyawan sudah buru-buru
meninggalkan lokasi absensi dan tidak absen ulang.
Rekomendasi :
Untuk kedepannya, sistem dapat memberikan notifikasi tidak hanya pada monitor tapi
juga ada notifikasi dalam bentuk audio yang dapat didengar langsung oleh karyawan
yang melakukan absensi.
APPENDIX
Input Control
Nomor
Nama Kontrol
Tujuan Audit
Prosedur Audit
Melakukan
wawancara
terkait
proses
bisnis dan fitur
attendance
system
Memastikan
keberadaan fitur
dalam
attendance
system
Mengidentifikasi
Format
input
yang dimasukkan
kedalam
attendance
system
Nomor
Nama Kontrol
Tujuan Audit
Prosedur Audit
Memastikan
bahwa
orang
yang
bertanggung
jawab
untuk
Para karyawan sudah
input data telah
Dwina Artati
28/05/2015
di-training.
ditraining untuk
menyiapkan,
meng-entry dan
mengontrol data
yang diinput
Prosedur input data
terlaksana
dengan
baik,
namun
Memverifikasi
beberapa
kondisi
apakah
proses
memungkinkan
bisnis input data
Nisa Azmi
28/05/2015
karyawan melakukan
terlaksana
pengurangan
jam
dengan baik
kerja (lebih jelasnya
disampaikan
pada
bagian rekomendasi)
Memastikan
Absensi
yang
bahwa data yang dilakukan
tanpa
diinput
sesuai menggunakan
Dwina Artati
28/05/2015
dengan
format smartcard dan sidik
yang
harus jari
tidak
akan
dimasukkan.
diproses oleh sistem.
Berhubung
mesin
attendance
system
Nomor
1
juga
menyediakan
fitur
Nama Kontrol
Identifikasipengaturan
variasi ouput
akun
selain
Tujuan Audit
Mengetahui
struktur
karyawan,
makaorganisasi dan kebutuhan informasinya
akan
hasil
pengolahan
dilakukan percobaan data attendance system
Melakukan
Prosedur Audit
Hasil/Komentar
Tanggal
absensi
karyawan Nama Pelaksana
percobaan input
Identifikasi
Pengguna
adalah Petrisia Meiga
28/05/2015
dengan
smartcard
data yang tidak
Desy Kusuma
28/05/2015
pengguna
karyawan
dan
serta sidik jari milik
sesuai
dengan
attendance
pimpinan
selain
karyawan.
format input
system
departemen
Namun
hasilnya
Identifikasi
sistem
Karyawan
:
masih Petrisia Meiga
28/05/2015
informasi
apa Histori
mengenalinya
absensi dan
saja
yang informasi
sebagai penggajian
karyawan
dibutuhkan oleh Pimpinan
dan
mengeluarkan
setiap pengguna departemen
notifikasi
: absensi
attendance
berhasil dilakukan.
Histori
absensi
system
karyawannya
Data
sudah
Memastikan data Pimpinan
diverifikasi
oleh Petrisia Meiga
28/05/2015
bahwaditampilkan
yang
data yang departemen
admin
tidak
ditambahkan
dalam
system dapat
ditandatangani
melihat
oleh
Dwina Artati
28/05/2015
didapat dengan
sesuai
dari informasi
pimpinan
gaji
sumber
kebutuhan
yang
data karyawannya.
departemen sebelum
terpercayadengan ditambahkan
sesuai
ke
role user
dalam sistem
Output Control
Nomor
Nama Kontrol