Anda di halaman 1dari 41

BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Teori Penunjang

Pada subab ini, akan dibahas materi – materi sebagai landasan yang
mendukung dan berhubungan dengan teori khusus.

3.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama – sama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama. Sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari 2 buah
komputer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer serta dapat
saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga
melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai
perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Informasi
dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai
dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon,
gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media
komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan. Setiap
komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan
disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua,
puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

12
13

Gambar 3.1 Jaringan Komputer

3.1.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Klasifikasi jenis jaringan komputer berdasarkan skala :

1. Local Area Network (LAN)

Local area network adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya


mencangkup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, kantor, gedung,
dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator
telekomunikasi
14

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network adalah suatu jaringan dalam suatu kota


dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi
seperti kampus, perkantoran, pemerintahan dan sebagainya. Jaringan komputer
MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN antara 10
hingga 50 km. MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun
jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor
pusat yang berada dalam jangkauannya.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network adalah jaringan komputer yang mencangkup area


yang besar contohnya jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara,
atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan
router dan saluran komunikasi publik.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan
jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu
dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi lain.

3.1.3 Client – Server

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan


server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.
Sistem client - server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi. Dalam model
client - server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi
masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen client dan komponen server.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen
15

server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut


dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari
pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh
server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client.
Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang
berinteraksi dengan pengguna.

3.1.3.1 Komponen Dasar Client Server

Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar,


yaitu client, middleware, dan server. Gubungan dari ketiganya dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Client – Server


16

1. Client

Client dalam ilmu komputer adalah sebuah aplikasi atau sistem yang
mengakses sebuah sistem layanan yang berada di sistem atau komputer lain yang
dikenal dengan server melalui jaringan komputer. Istilah ini pertama kali
diaplikasikan ke perangkat tambahan yang di waktu itu tidak dapat menjalankan
sendiri, tetapi dapat berinteraksi dengan komputer lain melalui jaringan.
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga
berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar
client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar
pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam
lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang
menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional.
Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan aplikasinya digunakan
bersamaan.

2. Middleware

Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client


dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu ama lain. Midleware
ini dapat berupa Transaction Monitor /TP. Remote Procedure Call atau Object
Request Broker/ORB.

3. Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan


tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor
yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem
operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network
operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang
17

mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,
seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada
workstation anggota jaringan. Server biasanya terhubung dengan client dengan
kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu
PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan,
atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk
mengkoneksikan komputer client ke Internet. Kegunaan server sangat banyak,
misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.

3.1.4 Sistem Operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk


melakukan kontrol dan dan manajemen perangkat keras serta operasi – operasi
dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program – program
pengolah kata dan web browser.
Sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan
pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software -
software lain dijalankan setelah sistem operasi berjalan. Sistem operasi adalah
penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Sistem operasi
melakukan tugas – tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi –
aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem
operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, dapat
melakukan input output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada file
sistem. Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :
1. Mekanisme boot, yaitu meletakan kernel kedalam memori
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah sistem operasi
3. Command interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari
pengguna
18

4. Pustaka -pustaka, yaitu yang menyediakan fungsi dasar dan standar yang
dapat di panggil oleh aplikasi lain
5. Driver, untuk berinteraksi dengan hardware eksternal ,sekaligus untuk
mengontrol mereka.

3.1.5 GNU/Linux

Linux adalah sebuah sistem operasi yang awalnya dibuat sebagai proyek
hobi seorang mahasiswa muda yang bernama Linus Tolvards, di Universitas
Helsinki, Finlandia. Linus tertarik dengan Minix, yaitu suatu sistem operasi Unix
dan memutuskan untuk mengembangkan suatu sistem operasi yang mirip unix
tetapi lebih baik dari minix. Linus memulainya pada tahun 1991 ketika itu ia
mengeluarkan Linux release versi 0.02 dan terus bekerja mengembangkannya
sampai tahun 1994, pada tahun 1994 ia mengeluarkan Linux release versi 1.0.
Sampai akhirnya saat ini versi linux telah mencapai versi 2.4 (release January
2001) dan pengembangannya pun masih terus berlanjut.
Linux dikembangkan dibawah lisensi GNU General Public License dan
kode sumber (source code) linux tersedia secara bebas dan terbuka bagi semua
orang yang membutuhkannya. Ini bukan berarti bahwa linux dan berbagai
macam distribusinya gratis (free) begitu saja karena perusahaan – perusahaan
(distibusi linux) dan para developer tentunya memerlukan dana (uang) dalam
pegembanganya. Linux biasa digunakan secara luas meliputi kegunaannya
sebagai server jaringan, software development, dan sebagai end – user platform.
Linux sering dianggap sebagai sistem operasi yang handal, dan alternatif untuk
solusi sistem operasi yang murah. GNU/Linux memiliki beberapa kemampuan
yang baik sebagaimana disebutkan Parker (1999):

1. Kernel linux dibangun untuk prosesor intel 80386 mode terproteksi yang
dapat digunakan untuk multitasking.
19

2. Linux mengizinkan shared executable bila ada lebih dari satu aplikasi
dijalankan ( baik satu pengguna menjalankan task yang sama atau
banyak pengguna menjalankan task yang sama ), yakni semua task dapat
membagi pakai memori yang sama. Metode ini dinamakan copy-on-write
pages yang menjadikan penggunaan RAM menjadi lebih efisien.
3. Linux mendukung demand paging di mana page hanya diload jika
diperlukan.
4. Swap space dapat dipergunakan bila client mempunyai RAM kecil
5. Dukungan terhadap dinamically shared library dapat memperkecil
ukuran dari program
Linux sampai saat ini didukung oleh banyak software atau perangkat
lunak free dan open source, namun demikian ada juga software atau perangkat
lunak yang tidak free dan berjalan diatas platform linux. Sekarang linux benar –
benar menjadi tantangan yang hebat bagi para vendor sistem operasi yang
berlisensi. Bahkan Desktop di Linux yang juga indah dan menarik membuat
Linux makin digandrungi.

3.1.5.1 Distribusi Linux

Linux memiliki filosofi “no monopolithic” sehingga siapapun boleh


bersama – sama mengembangkan serta menggunakan linux. Oleh karena itu
linux tidak dapat dimonopoli oleh seseorang, intuisi, lembaga, atau apapun
namanya. Konsekwensinya adalah banyaknya linux yang dikemas dan
dikembangkan oleh perusahaan / vendor menjadi suatu sistem operasi yang
lengkap, yang biasanya dikenal dengan istilah Distribusi atau “distro linux” .
GNU/Linux didistribusikan oleh banyak perusahaan karena sistem operasi
dengan lisensi dari GNU General Public License menjadikannya dapat
disebarkan, dimodifikasi dan dijual dengan syarat source code-nya harus
disertakan. Beberapa distribusi linux antara lain : Redhat, Slackware, SuSE,
20

Debian, Mandrake, Gentoo, dll. Masing – masing distribusi tersebut mempunyai


perbedaan satu dengan yang lainnya, misalnya perbedaan tools, perbedaan cara
penginstallan, perbedaan aplikasi yang disertakan. Akan tetapi semua distribusi
linux pada intinya sama karena semua distribusi menggunakan sistem yang sama
yaitu “Kernel Linux”.

3.1.5.2 Kernel Linux

Kernel adalah inti dari sistem operasi Linux, yang menjembatani


interaksi antara program – program (aplikasi – aplikasi) di linux dengan
perangkat keras (hardware) komputer. Kernel memiliki peranan dan fungsi yang
sangat penting karena kernel dapat berinteraksi langsung dengan perangkat keras
(hardware) dan juga dapat berinteraksi langsung dengan program – program user
(linux applications). Secara garis besar kernel Linux terdiri atas fungsi - fungsi :

1. Manajemen Proses
Manajemen proses meliputi penjadwalan proses, penagaturan time slice
dan pengaturan hubungan antara proses anak dan proses induk
2. Manajemen memori
Manajemen memori baik memori fisik maupun memori virtual dilakukan
oleh kernel
3. Manajemen sistem file
Manajemen sistem file di dalam linux dilakukan oleh kernel dengan
menggunakan virtual file sistem yang memungkinkan penggunaan lebih
dari satu sistem file dalam linux
4. Komunikasi dan jaringan
Mendukung protokol TCP/IP dalam level kernel

Kemampuan kernel linux dalam mengatur proses, memori, sistem file


dan dukungan terhadap jaringan menjadikan kernel linux mampu melakukan :
21

1. Komunikasi dalam jaringan


Dukungan kernel linux terhadap jaringan komputer menjadikan linux
mampu menangani masalah yang berkaitan dengan jaringan dengan baik.
Berbagai aplikasi client – server dapat diterapkan pada sistem operasi
varian UNIX seperti web server, file server, print server, dan lain
sebagainya.
2. Multiuser
Dengan memanfaatkan jaringan dapat dimungkinkan satu komputer
dimanfaatkan untuk lebih dari satu pengguna.

3. Multitasking
Setiap pengguna dapat melakukan tugas yang berbeda dalam waktu yang
sama dengan satu komputer

Interaksi antara kernel linux dan program dilakukan dengan interface,


yang dinamakan system call. System call akan menginstruksikan kepada kernel
sesuai dengan instruksi yang dimaksud dari suatu program. Dengan demikian,
hubungan antara kernel dan program dapat digambarkan sebagai berikut

pemakai program System call kernel hardware

Gambar 3.3 Hubungan kernel linux dan pemakai

3.1.5.3 Linux File System


22

Pengorganisasian Linux File System (LFS) mempunyai kemiripan


dengan sistem DOS, Windows atau sistem operasi lainnya, yaitu memiliki
sistem file hirarki. Hirarki dari LFS dimulai dengan direktori root yang ditandai
dengan tanda slash (/). Direktori root dapat berisi file dan direktori dan setiap
direktori dapat berisi file dan direktori, dan begitu seterusnya.
Direktori root
Isi direktori ini harus cukup untuk melakukan boot, restore, recover
dan memperbaiki sistem. Direktori ini adalah direktori utama sistem operasi
Linux yang menampung seluruh sub-direktori yang terdapat pada sistem operasi
Linux.
dalam direktori ini harus ada direktori yang di rinci sebagai berikut :

Direktori Dekripsi isi

Bin Program – program binary yang penting

Boot File – file yang diperlukan untuk proses boot

Dev File – file piranti

Etc Konfigurasi system

Lib Modul – modul kernel danshared librari yang penting

Media Mount point untuk media removeable

Mnt Mount point sementara untuk file system

Opt Paket – paket software tambahan

Sbin Program – program untuk sistem yang penting

Srv Data semua layanan yang disediakan oleh sistem


23

Tmp File – file sementara

Usr Hirarki sekunder. Struktur mirip dengan direktori root

Var Data – data variable

Tabel 3.1 Direktori dalam Direktori Root

Direktori opsional yang boleh dibuat adalah /home dan /root. Masing
– masing adalah home direktori untuk user – user dan root

Direktori /dev
berisi file – file system yang mewakili piranti – piranti yang ada dalam
sistem komputer. Tanpa file – file ini sistem tidak akan berfungsi dengan benar

Direktori /etc
Direktori ini disediakan untuk file – file konfigurasi bagi komputer.
File – file ini harus berupa file statik dan tidak berubah – ubah. Tidak boleh ada
program atau script yang bisa dieksekusi di direktori ini.

Direktori /lib
Berisi librari yang diperlukan oleh program – program yang terletak di
dalam direktori /sbin dan /bin. Librari – librari ini sangat penting dalam proses
booting dan eksekusi program dari file sistem.

Direktori /mnt
Disediakan untuk mount point sementara file sistem – file sistem.
Misalnya patisi sistem operasi lain atau file sistem jaringan. Untuk piranti
removeable seperti cdroom, floopy, atau usb flashdisk gunakan direktori /media.
24

Direktori /opt
Disediakan untuk menginstall paket – paket software tambahan yang
spesifik untuk system komputer yang dibangun. Software – software tersebut
harus terletak dalam direktori /opt/<nama paket>. File – file yang diletakan di
sini haruslah file – file statik. File – file yang dinamis diletakkan dalam
direktori /var/opt/<nama paket>. Konfigurasi diletakkan di /etc/opt/<nama
paket>.

Direktori /proc
Berisi file atau direktoriyang berhubungan dengan proses dan
informasi sistem yang sedang berjalan.

Direktori /sbin
Berisi program – program seperti badblocks, dumpe2fs, e2fsck,
mke2fs, mklost+found, tune2fs, lilo, dan Idconfig.

Direktori /usr
Adalah salah satu direktori dalam struktur direktori sistem operasi
berbasis UNIX yang penting. Direktori ini berisi file – file yang hanya untuk
dibaca dan harus bisa dishare oleh sistem yang mengikuti standar FHS. Paket
software yang besar tidak boleh menggunakan direktori dibawah direktori ini
secara langsung. Direktori – direktori berikut harus ada :

Direktori /var
25

Berisi file –file data yang variable. Termasuk di dalamnya adalah


file /direktori spool, data administratif dan log. File – file transien dan
sementara. Sebaiknya partisi untuk direktori ini dipisahkan.

Direktori Deskripsi
bin Perintah – perintah yang diperuntukan untuk user
include File – file header yang dipakai program dalam bahasa C
lib Librari
local Hirarki lokal
sbin File binary sistem yang kurang penting
share Data – data yang tidak bergantung arsitektur

Tabel 3.2 Direktori dalam Direktori /var

Direktori /usr/local

Hirarki di bawah direktori ini digunakan oleh administrator sistem


untuk menginstal aplikasi –aplikasi lokal, agar tidak ditimpa ketika sistem
diupdate. Direktori – direktori yang harus ada adalah :

Direktori Deskripsi
bin File – file binari lokal
etc Konfigurasi untuk file – file binari lokal
games Program game
include Header librari C lokal
lib Librari lokal
man Manual online lokal
sbin File – file binari untuk sistem lokal
share Hirarki lokal untuk file – file yang tidak bergantung pada
arsitektur
src File – file kode sumber lokal

Tabel 3.3 Direktori yang Harus Ada dalam /usr/local


26

3.1.5.4 Terminal

Salah satu keunggulan Linux dibanding Windows adalah adanya konsol


atau terminal. Terminal sering disebut command prompt atau shell. Konsol atau
terminal itu adalah sebutan untuk Text User Interface (TUI). Konsol adalah
sebutan untuk penggunaan TUI yang berbasis teks sedangkan terminal adalah
sebutan untuk penggunaan TUI yang berbasis grafis semisal KDE atau Gnome.
Dengan konsol atau terminal kita dapat berkomunikasi langsung dengan sistem
operasi sehingga lebih cepat dan praktis. Semua tugas di Linux dapat
diselesaikan menggunakan baris perintah, walaupun telah ada alat berbasis
grafik untuk semua program, tetapi kadang-kadang itu semua tidak cukup.
Cara membuka terminal adalah terletak pada pojok kiri atas layar
pengguna:
Applications - Accesories – Terminal
Atau dngan mnekan tombol Alt + F2 kemudian ketikan gnome-terminal. Ketika
membuka konsol atau terminal maka kita akan melihat "prompt". Prompt ini
akan diakhiri dengan tanda $, yang artinya kita login sebagai pengguna biasa.
[igos@igos:~]$
ketik "su" atau "sudo" lalu masukkan password maka tanda $ akan berubah
menjadi tanda #, yang berarti login sebagai root. Tekan Ctrl + d maka akan
berhenti menjadi seorang root dan tandanya pun kembali berubah menjadi $, jika
menekan Ctrl + d lagi maka konsol/terminal akan tertutup.

3.1.5.5 Perintah Perintah di Terminal

Beberapa perintah dasar yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

No. Perintah Keterangan


1 man Untuk menampilkan bagaimana cara penggunaan suatu
27

perintah.
2 ls Untuk menampilkan isi dari sebuah direktori.
3 cd Untuk masuk ke dalam suatu direktori.
4 mkdir Untuk membuat sebuah direktori.
5 rmdir Untuk menghapus direktori.
6 cp Untuk meng-copy.
7 mv Untuk memindahkan suatu file dari suatu direktori ke
direktori lain.
8 rm Untuk menghapus suatu file.
9 clear Untuk membersihkan layar.
10 chmod Untuk menambah atau mengurangi ijin akses terhadap file
atau direktori.
11 chown Untuk merubah kepemilikan suatu file atau direktori.

Tabel 3.4 Perintah dasar pada terminal

No Perintah Keterangan
1 Apt-get update Memperbaharui repository list (optimal jika
terkoneksi dengan internet).
2 Apt-chace Melakukan pencarian aplikasi yang sesuai
berdasarkan keyword.
3 Apt-chace (nama Memperoleh informasi lebih detail mengenai aplikasi
program) yang dicari.
4 Apt-get install Menginstall program.
(nama program)
5 Apt-get remove Meng-un-install program.
(nama program)
6 Apt-get upgrade Meng-upgrade program (perlu koneksi internet).
7 Apt-get dist- Meng-upgrade distro dan sistem secara keseluruhan.
28

upgrade
8 Apt-get clean Membersihkan disk cache.
9 Apt-get autoclean Smart cleaner (mirip clean tapi lebih cerdas).

Tabel 3.5 Perintah-perintah dalam repository

3.1.6 Remote Procedure Call (RPC)

Remote Procedure Call (RPC) adalah sebuah metode yang


memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer
lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan
remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka
socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh
server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me-
request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap.
Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang
diminta client.
RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu
menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit
ketika menyediakan banyak remote procedure. RPC menggunakan socket untuk
berkomunikasi dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara
default sudah ter-instal kedalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk
administrasi sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses
sistemnya dan mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung
ke jaringan.
29

Gambar 3.4 Prinsip RPC dalam Program Client-Server

3.2 Teori Khusus

Pada subab ini akan dibahas hal – hal yang bersangkutan dengan aplikasi
LTSP ( Linux Terminal Server Project ) serta langkah – langkah untuk
menginstal dan menggunakan aplikasi LTSP secara terperinci dan jelas. Uraian
materi yang disampaikan juga dilengkapi dengan gambar – gambar untuk
mendeskripsikan tahap – tahap yang dijelaskan

3.2.1 Aplikasi LTSP ( Linux Terminal Server Project )

3.2.1.1 Latar Belakang

Pengembangan jaringan komputer dengan banyak client/user memang


akan membutuhkan banyak resources mulai dari hardware, software, brainware,
dan lainnya. Hal ini otomatis akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Jika
30

kita tekan biaya seminim mungkin, performa sistem akan menurun, Tapi jika
kita kedepankan performa, maka biaya yang akan membengkak. Memang hal ini
sangat dilematis dan perlu dicari solusinya tanpa mengorbankan salah satunya.
Akhirnya para ahli IT bersama-sama membangun sebuah system
tersentral yang diberi nama terminal server atau cloning sebagai jawaban
masalah tersebut. Ada bermacam-macam versi aplikasi terminal server yang
dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Salah satunya Linux
Terminal Server Project (LTSP).
Aplikasi terminal server identik dengan pengurangan resources pada
client dengan anggapan seluruh/sebagian aktifitas client akan diberi oleh
servernya. Alasan inilah yang digunakan sebagai pengurangan resources pada
sisi client, yakni berupa penghematan hardware dan software (proses).
Penghematan hardwarenya diantaranya tidak diperlukannya lagi hardisk, cd-
rom, atau dvd-rom sebagai media strorage di sisi client, hanya membutuhkan
boot ROM.

3.2.1.2 Manfaat

Berikut beberapa manfaat – manfaat Linux Terminal Server Project :

1. Low cost and long term, hanya membutuhkan satu atau lebih server
berspesifikasi tinggi, misal kelas Pentium IV atau Xeon dengan
RAM 2 GB, dan client dengan spesifikasi rendah sekelas Pentium I
200 Mhz atau lebih tinggi, disarankan sekelas Pentium II atau III
dengan minimal RAM 32MB. Biaya upgrade perangkat keras pun
dapat dikurangi, itupun kemungkinan hanya di sisi server misal
ruang hard-disk yang penuh dalam jangka waktu tiga tahun. Dengan
catatan semua client masih dalam keadaan baik.
31

2. Centralized and easy to maintain, pada LTSP semua aktivitas


terpusat di server. Kustomisasi sistem menjadi lebih mudah,
membuat manajemen komputer dan jaringan lebih mudah karena
kita perlu mengurusi satu atau dua server saja.
3. Easy backup, dengan terpusatnya penyimpanan di server membuat
sistem backup lebih mudah. Hanya melakukan backup pada media
penyimpanan di server.
4. Low risk and high security, resiko rendah baik terhadap virus/worm
walaupun di GNU/Linux sistem hampir tidak ada. Faktor keamanan
relatif cukup tinggi karena masing-masing orang dapat mempunyai
account yang berbeda dan dapat diset seberapa besar quota space
yang menjadi haknya.
5. Legal, solusi legal terutama bagi sekolah, warung internet, maupun
instansi yang membutuhkan komputasi dengan komputer client
spesifikasi rendah dan server berspesifikasi tinggi. Tidak perlu
melakukan hal ilegal untuk menggunakan sistem operasi maupun
aplikasi di atasnya, karena sebagian besar semua tersedia secara
bebas dan tidak perlu membayar lisensi.
6. Free as freedom, secara umum kebebasan yang ditawarkan dapat
memberikan keleluasaan dan fleksibilitas bagi pengguna,
administrator, maupun pemilik untuk menggunakan, mempelajari,
memodifikasi, meningkatkan, serta mendistribusikan apa saja yang
ada di dalam GNU/Linux sistem dan LTSP, sepanjang mengikuti
lisensi yang disertakan dalam tiap paket perangkat lunaknya.
7. Low power consumption and noise, karena pada masing-masing
komputer client tidak mempunyai hard-disk maka power dan
kebisingan di dalm ruangan pada jaringan LTSP menjadi lebih
rendah, dengan catatan server berada di dalam sekat yang tertutup
terpisah dari client.
32

8. High features, pada server dapat pula dilengkapi dengan mail-


server, webmail, web, FTP, maupun remote access.
9. Complete software packages, dibandingkan dengan sistem operasi
lain yang proprietary/closed-source, paket-paket yang umumnya
diberikan oleh distribusi linux sangat lengkap dan tersedia bebas.
10. Reliability, sedikit downtime dan hampir tidak rewel karena
GNU/Linux sistem terkenal stabil dan reliable.
11. Smart solution for smart society, dalam perangkat lunak bebas dan
open-source, kita dibiasakan untuk membaca, mempelajari,
mencoba, dan mengembangkan apa yang ada di dalamnya. Apalagi
jika jaringan LTSP ini dihubungkan dengan Internet, banyak hal
dapat dilakukan. Serta dengan adanya kultur berbagi menjadikan
setiap orang dapat saling berkolaborasi, berbagi dan membantu satu
sama lain tanpa takut dicap sebagai pembajak, penjahat, dan lain-
lain. Dari sini tiap-tiap individu akan terbentuk kelompok dan
akhirnya menjadi masyarakat yang cerdas (smart society).

3.2.2 Sistem Diskless

Jaringan diskless adalah sebuah jaringan yang menggunakan satu server


atau lebih untuk melayani workstation untuk melakukan komputasi di mana
umumnya mereka berspesifikasi rendah dan tidak mempunyai tempat
penyimpanan (disk). Dalam system diskless hanya terdapat satu penyimpanan
hardisk, yaitu computer sever. Sedangkan pada computer client tidak tersedia
hardisk. Namun computer client dapat menjalankan system layaknya computer
yang memiliki hardisk. Dengan demikian proses yang berjalan di server dapat
berjalan juga di client. Computer client booting melalui jaringan dan me- load
system operasi dari server. Semua proses yang dijalankan oleh workstation
33

dikerjakan oleh server diskless, workstation hanya menampilkan hasil


(terminal).
Cara ini dilakukan untuk memanfaatkan mesin-mesin lama
berspesifikasi rendah yang dapat digunakan untuk mengakses server diskless
yang berspesifikasi tinggi sehingga diharapkan masing - masing workstation
tersebut dapat melakukan komputasi setara dengan server. Proyek open-source
yang berhubungan dengan jaringan tipe ini adalah Linux Terminal Server
Project (LTSP).
Keuntungan dari komputer diskless dapat mencakup biaya produksi yang
lebih rendah, lebih rendah biaya operasional, operasi lebih tenang, dan
pengelolaan keuntungan (misalnya, dikelola secara terpusat instalasi perangkat
lunak).

3.2.3 Linux Terminal Server Project

LTSP adalah paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user
bekerja pada sebuah komputer. Jika di install pada sebuah server, LTSP dapat
menyediakan lingkungan yang identik pada banyak workstation (thin client).
Semua proses yang dilakukan user berlangsung di server, sehingga semua klien
hanya berfungsi sebagai interface untuk melihat hasil proses di server. Dengan
aplikasi ini, di sisi klien atau workstation tidak diperlukan hard disk atau sering
juga disebut diskless. Dengan pola seperti ini maka resource hardware dapat
dihemat banyak, sebab kita cukup menyediakan satu server yang bagus semisal
core 2 duo dengan ram 2-4 GB ditambah klien komputer tua 386 ke atas dengan
RAM 16 MB atau lebih besar maka aplikasi yang semestinya tidak bisa jalan di
komputer tua akhirnya bisa jalan. Secara umum, terminal hanya memerlukan
sumber daya yang rendah, tidak memiliki hard disk dan lebih tenang daripada
komputer desktop karena mereka tidak memiliki bagian yang bergerak.
34

Ada empat layanan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan boot pada
komputer kerja LTSP.
Layanan−layanan tersebut adalah:
o DHCP
o TFTP
o NFS
o XDMCP

3.2.4 Layanan Dasar LTSP

3.2.4.1 DHCP ( Dinamic Host Configuration Protocol )

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang


berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan
DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika
DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain
alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti
default gateway dan DNS server.
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur
client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP
Server dan DHCP Client.
35

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan


yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada
semua klien yang memintanya.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat
lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi
dengan DHCP Server.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan
untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap
klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang
ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server
untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan
terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP
Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi
masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena
protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama. Selain
dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat
menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap
dari waktu ke waktu.

3.2.4.2 TFTP ( Trivial File Transfer Protocol )

Trivial File Transfer Protocol (disingkat menjadi TFTP) adalah sebuah


protokol perpindahan berkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada
tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer
Protocol (FTP).
Karena protokol ini sangatlah sederhana, maka implementasi protokol
ini dalam komputer yang memiliki memori yang kecil sangatlah mudah. Hal ini
36

memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun
digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan
komputer yang tidak memiliki perangkat penyimpanan data. Protokol ini kini
masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam
sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System
atau thin client lainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau
server.
TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya, yang disebut
dengan Easy File Transfer Protocol (EFTP), yang merupakan bagian dari
kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP). Pada awal-awal
pengembangan protokol TCP/IP, TFTP merupakan protokol pertama kali yang
diimplementasikan dalam sebuah jenis host jaringan, karena memang sangat
sederhana.

3.2.4.3 NFS ( Network File System )

NFS adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk


mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan. NFS merupakan sebuah
sistem berkas terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. pada
awal dekade 1980-an yang menjadi standar de facto dalam urusan sistem berkas
terdistribusi. NFS didesain sedemikian rupa untuk mengizinkan pengeksporan
sistem berkas terhadap jaringan yang heterogen (yang terdiri dari sistem-sistem
operasi yang berbeda dan platform yang juga berbeda). Teknologi NFS ini
dilisensikan kepada lebih dari 200 vendor komputer dan jaringan, dan telah
dibuat implementasinya pada banyak platform dan sistem operasi, termasuk di
antaranya adalah UNIX, GNU/Linux, Microsoft Windows, dan lingkungan
mainframe. NFS dapat mengizinkan klien-klien untuk menemukan dan
mengakses berkas yang disimpan di dalam server jaringan jarak jauh. NFS
diimplementasikan sebagai sebuah sistem client/server yang menggunakan
37

perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan di atas workstation.
NFS Server akan menggunakan protokol NFS untuk mengekspor sistem berkas
yang dimilikinya kepada klien NFS agar dapat dibaca ole klien, seolah-olah
sistem berkas remote tersebut merupakan sistem berkas yang dimiliki oleh klien
secara lokal.
Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran
sistem berkas secara transparan. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada
hubungan client-server yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS
client yang berjalan diatas workstation.
NFS didesain agar dapat beroperasi di lingkungan ataupun jaringan yang
heterogen yang meliputi mesin, platform, sistem operasi, dan arsitektur jaringan.
Ketidaktergantungan ini didapat dari penggunaan RPC primitif yang dibangun
diatas protokol External Data Representation (XDR).
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client ,
maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya
berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena
server dan client adalah mesin yang berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu,
mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote
directory dapat diakses secara transparan.
NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC)
yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049
untuk komunikasi antara klien dan server di dalam jaringan. Klien NFS
selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara
server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada klien. Mesin-mesin yang
menjalankan perangkat lunak NFS server dapat saling berhubungan dengan
perangkat lunak NFS server untuk membaca, menulis, memodifikasi,
menghapus berkas dan direktori yang berada di dalam server dengan
menggunakan request RPC seperti halnya READ, WRITE, CREATE, dan
MKDIR. Berkas dan direktori remote akan seolah-olah terlihat sebagai berkas
38

lokal bagi pengguna. Sebelum dapat mengakses berkas remote di dalam struktur
direktori dalam sistem berkas UNIX dari dalam NFS Server, administrator harus
melakukan mounting terlebih dahulu bagian dari sistem berkas UNIX lokal yang
akan dibuat dapat diakses oleh klien dan menetapkan izin akses terhadap berkas
atau direktori.

3.2.4.4 XDMCP ( X Display Manager Control Protocol )

X Window System Protocol adalah sistem grafis dan windowing bagi


sistem operasi UNIX dan sistem operasi mirip UNIX dan sistem-operasi-mirip-
UNIX yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT)
sejak tahun 1984. Sistem X dibangun dengan fungsi jaringan dan dengan
kemampuan untuk menjalankan sesi grafis pada komputer yang di remote. Di
dalamnya X Display Manager digunakan untuk memulai sebuah session system
lokal atau dari komputer lain. Permintaan dan permulaan session ditangani oleh
XDMCP (X Display Manager Control Protocol) dan protocol jaringannya.
XDMCP menyediakan sebuah cara untuk menjalankan X-Terminal untuk PC
dan menggunakan X Server untuk menyediakan sebuah antarmuka client/server
antara perangkat keras tampilan (mouse, keyboard, dan video) juga desktop dan
juga menyediakan baik infrastruktur windowing dan sebuah antarmuka aplikasi
standar. X-Terminal dapat ditampilkan dengan sebuah jendela (tampilan) tunggal
atau banyak jendela, berdasar pada pengaturan dan kemampuan perangkat lunak
system-X.

3.2.5 Cara Kerja LTSP

Dengan semakin tingginya kinerja kartu jaringan yang ada dan diimbangi
dengan semakin murahnya harga kartu jaringan sekarang ini, maka kinerja low-
end PC akan semakin baik pula. LTSP adalah mekanisme client-server. Adapun
39

cara kerja dari komputer LTSP yaitu sebuah PC client/user yang disambungkan
ke server tanpa menggunakan sistem operasi yang tersimpan di harddisk.
Sebagai gantinya, bisa menggunakan Bootrom yang terpasang di kartu jaringan
atau jika tidak ada, dapat menggunakan floppy disk yang sudah terpasang kernel
Linux. Setelah kernel di-load dalam memori, program dapat mulai berkerja
untuk mencari server yang memiliki DHCP atau BOOT Protocol (BOOTP).
Server yang menangkap permintaan client akan memeriksa terlebih dahulu
apakah client tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Jika
ya, server memberikan IP Address kepada client, dan selanjutnya menjalankan
Xwindow dimana prosesnya terjadi di server namun hasilnya tampak di client.
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini sangat cocok untuk yang memiliki
dua komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bias
memanfaatkan teknologi Xterminal seperti WarNet, Perguruan Tinggi,
perkantoran, penyewaan komputer, atau bagi mereka yang hanya sekedar
mencoba untuk menggunakan Linux sebagai sistem operasi sehari-hari

3.2.6 Flowchart dan Gambar Kerja LTSP


Flowchart atau diagram alir LTSP adalah sebagai berikut:
40

Gambar 3.5 Flowchart Kerja LTSP


41

Gambar 3.6 Proses Kerja LTSP

3.2.7 Langkah – Langkah Proses Kerja LTSP

Gambar 3.7 Tahapan Kerja LTSP


42

Langkah-langkah proses berjalannya sistem LTSP dapat dijelaskan pada


gambar berikut ini :

1. Pada saat komputer klien melakukan booting dari Lancard, Klien akan
merequest IP Address dari LTSP Server melalui protokol DHCP (server), DHCP
akan membaca file konfigurasi dhcp.conf yang berada pada /etc/ltsp/dhcp.conf.
2. Setelah klien mendapatkan IP address dari protocol DHCP, Server
kemudian memuat Linux kernel dari preconfigured Linux Image (pxelinux.0
atau nbi.img) kedalam BOOT Rom klien dengan menggunakan protokol TFTP
(Trivial File Transfer Protokol) yang telah berjalan pada services LTSP Server.
3. Pada saat bersamaan Server akan melakukan mount filesystem baru yang
dilakukan oleh protokol NBD (Network File System) khas berada di
/opt/ltsp/i386. Ia tidak dapat menambatkan sistem berkas baru sebagai /.
Pertama−tama harus dimount sebagai /mnt. Kemudian, ia akan melakukan
pivot_root. pivot_root akan menukar sistem berkas root sekarang dengan sistem
berkas baru. Ketika selesai, sistem berkas NBD akan dimount pada /, dan sistem
berkas root lama akan dimount pada/oldroot. dan meload image dari
/opt/ltsp/images/i386.img.
4. Server akan membaca file konfigurasi lts.conf, jika pada file lts.conf
terdapat konfigurasi sound maka daemon pulseaudio akan dijalankan, untuk
mengizinkan klien melakukan koneksi ke server dan menjalankan file audio.
Server juga menjalankan service ltspfsd untuk memungkinkan klien
menggunakan USB Flash Drive dan meload screen session yang digunakan pada
file lts.conf. default session screen adalah session_7.
5. Klien akan membangun saluran SSH (Secure Shell tunnel) untuk
berhubungan ke Server LTSP yang kemudian memulai LDM (LTSP Display
Manager) login manager pada klien.
43

3.2.8 Port – Port yang Digunakan Pada LTSP

Pada Proses kerjanya, LTSP menggunakan port-port komunikasi untuk


melakukan pertukaran informasi maupun permintaan-permintaan dari client
kepada server. Berikut adalah daftar port-port yang dipergunakan dalam LTSP:

Port Spesifik LTSP


Port Tipe Dekripsi
9100
TCP Printer, dilayani oleh lp_server
9102
9200 TCP ltspinfo – digunakan untuk query informasi dari client
lbuscd – berjalan pada thin client, menunggu koneksi dan
9202 TCP
pendaftaran session
9210 TCP Port default untuk ltspswapd (NBD Swap Server)
Standard services
67 UDP DHCP (menunggu request DHCP dari clients)
68 UDP DHCP (dhcpd mengirim jawaban kepada client)
TFTP (client terhubung ke port 69 pada server untuk
69 UDP
mengunduh kernel)
111 UDP/TCP Portmapper
177 UDP XDMCP (XDM,GDM,KDM)
1067 UDP Port alternatif untuk port DHCP-67
1068 UDP Port alternatif untuk port for DHCP-68
X Protocol menggunakan port ini untuk menghubungkan
6000 TCP
aplikasi client dengan Xserver

Tabel 3.6 Port – Port yang digunakan LTSP


44

3.2.9 Installasi Server Linux Terminal Server Project

Bagian ini menjelaskan tentang langkah – langkah installasi paket LTSP


yang memungkinkan untuk menjalankan ltsp dari server. Sebelm memulai
installasi LTSP hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan repository yang
dapat diperoleh dari koneksi langsung dari internet dengan merujuk kepada
repository resmi Ubuntu di alamat http://archive.canonical.com/ubuntu atau mirror-
mirror lokal seperti http://kambing.ui.edu/repository/ubuntu. Selanjutnya dalam
instalasi yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan repository server
lokal IGOS dengan alamat ftp://10.0.0.1/repository/ubuntu.

3.2.9.1 Instalasi LTSP


Langkah langkah installasi LTSP adalah sebagai berikut :
1. Mencari paket ltsp pada repository
# sudo aptitude search ltsp

Gambar 3.8 Pencarian Paket LTSP

2. Install paket ltsp-server-standalone


45

Pada ubuntu 9.04 telah tersedia paket LTSP 5 yang di dalamnya telah terdapat
paket DHCP, TFTP, dan juga NFS
# sudo apt-get install ltsp-server-standalone

Gambar 3.9 Installasi LTSP

3. Membuat thin client environment di server


# sudo ltsp-build-client

jika arsitektur komputer anda 64 bit sedangkan anda menginginkan arsitektur


yang berbeda untuk client tambahkan --arch opsi contoh
# sudo ltsp-build-client --arch i386
pada installasi ltsp kali ini, client nya menggunakan ubuntu jaunty dengan
arsitektur komputer 32 bit dan mirror serta security mirror nya di arahkan ke
ftp://10.0.0.1
# sudo ltsp-build-client --dist jaunty --arch i386 --mirror
ftp://10.0.0.1/repository/ubuntu --security-mirror ftp:10.0.0.1/repository
46

Gambar 3.10 LTSP Environtment

Gambar 3.11 LTSP Build Client Success


47

4. menambah user
Setelah proses installasi pada server selesai, langkah selanjutnya adalah
menambahkan user yang bisa mengakses ltsp dari server
# sudo adduser (nama)

Gambar 3.12 Add User LTSP

5. konfigurasi DHCP server


Langkah selanjutnya adalah tentukan range ip address yang akan
digunakan, tentukan range ip dhcp server. Konfigurasinya terdapat pada file
/etc/ltsp/dhcpd.conf
# sudo gedit /etc/ltsp/dhcpd.con
48

Gambar 3.13 konfigurasi /etc/ltsp/dhcpd.conf

No. Konfigurasi Setting

1 Subnet 10.0.0.1
2 Netmask 255.255.255.224
3 Range IP DHCP 10.0.0.16 - 10.0.0.30
4 Root Path /opt/ltsp/i386
5 Router 10.0.0.1
6 Next Server 10.0.0.21
7 DNS Server 10.0.0.1

Tabel 3.7 Konfigurasi /etc/ltsp/dhcpd.conf

6. mengupdate LTSP
Setelah selesai konfigurasi DHCP server langkah selanjut nya adalah update ltsp.
49

# sudo ltsp update-kernels

Gambar 3.14 Update Kernel

# sudo ltsp-update-sshkeys
50

Gambar 3.15 Update Sshkey

# sudo ltsp-update-image

Gambar 3.16 Update Image


7. Restart dhcp server
51

# /etc/init.d/dhcp3-server restart
8. Setting bios client boot lewat jaringan kemudian jika berhasil
tampilan boot akan seperti berikut

Gambar 3.17 Booting LTSP Client

3.2.9.2 Tampilan Login dan Deskop LTSP Client

Setelah berhasil menginstall LTSP pada server tampilan login dan


desktop LTSP client adalah sebagai berikut
52

Gambar 3.18 Login LTSP

Tampilan desktop setelah login adalah sebagai berikut

Gambar 3.19 LTSP Client Desktop

Anda mungkin juga menyukai