URAIAN KHUSUS
Pada subab ini, akan dibahas materi – materi sebagai landasan yang
mendukung dan berhubungan dengan teori khusus.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama – sama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama. Sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari 2 buah
komputer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer serta dapat
saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga
melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai
perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Informasi
dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai
dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon,
gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media
komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan. Setiap
komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan
disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua,
puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
12
13
1. Client
Client dalam ilmu komputer adalah sebuah aplikasi atau sistem yang
mengakses sebuah sistem layanan yang berada di sistem atau komputer lain yang
dikenal dengan server melalui jaringan komputer. Istilah ini pertama kali
diaplikasikan ke perangkat tambahan yang di waktu itu tidak dapat menjalankan
sendiri, tetapi dapat berinteraksi dengan komputer lain melalui jaringan.
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga
berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar
client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar
pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam
lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang
menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional.
Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan aplikasinya digunakan
bersamaan.
2. Middleware
3. Server
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,
seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada
workstation anggota jaringan. Server biasanya terhubung dengan client dengan
kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu
PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan,
atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk
mengkoneksikan komputer client ke Internet. Kegunaan server sangat banyak,
misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.
4. Pustaka -pustaka, yaitu yang menyediakan fungsi dasar dan standar yang
dapat di panggil oleh aplikasi lain
5. Driver, untuk berinteraksi dengan hardware eksternal ,sekaligus untuk
mengontrol mereka.
3.1.5 GNU/Linux
Linux adalah sebuah sistem operasi yang awalnya dibuat sebagai proyek
hobi seorang mahasiswa muda yang bernama Linus Tolvards, di Universitas
Helsinki, Finlandia. Linus tertarik dengan Minix, yaitu suatu sistem operasi Unix
dan memutuskan untuk mengembangkan suatu sistem operasi yang mirip unix
tetapi lebih baik dari minix. Linus memulainya pada tahun 1991 ketika itu ia
mengeluarkan Linux release versi 0.02 dan terus bekerja mengembangkannya
sampai tahun 1994, pada tahun 1994 ia mengeluarkan Linux release versi 1.0.
Sampai akhirnya saat ini versi linux telah mencapai versi 2.4 (release January
2001) dan pengembangannya pun masih terus berlanjut.
Linux dikembangkan dibawah lisensi GNU General Public License dan
kode sumber (source code) linux tersedia secara bebas dan terbuka bagi semua
orang yang membutuhkannya. Ini bukan berarti bahwa linux dan berbagai
macam distribusinya gratis (free) begitu saja karena perusahaan – perusahaan
(distibusi linux) dan para developer tentunya memerlukan dana (uang) dalam
pegembanganya. Linux biasa digunakan secara luas meliputi kegunaannya
sebagai server jaringan, software development, dan sebagai end – user platform.
Linux sering dianggap sebagai sistem operasi yang handal, dan alternatif untuk
solusi sistem operasi yang murah. GNU/Linux memiliki beberapa kemampuan
yang baik sebagaimana disebutkan Parker (1999):
1. Kernel linux dibangun untuk prosesor intel 80386 mode terproteksi yang
dapat digunakan untuk multitasking.
19
2. Linux mengizinkan shared executable bila ada lebih dari satu aplikasi
dijalankan ( baik satu pengguna menjalankan task yang sama atau
banyak pengguna menjalankan task yang sama ), yakni semua task dapat
membagi pakai memori yang sama. Metode ini dinamakan copy-on-write
pages yang menjadikan penggunaan RAM menjadi lebih efisien.
3. Linux mendukung demand paging di mana page hanya diload jika
diperlukan.
4. Swap space dapat dipergunakan bila client mempunyai RAM kecil
5. Dukungan terhadap dinamically shared library dapat memperkecil
ukuran dari program
Linux sampai saat ini didukung oleh banyak software atau perangkat
lunak free dan open source, namun demikian ada juga software atau perangkat
lunak yang tidak free dan berjalan diatas platform linux. Sekarang linux benar –
benar menjadi tantangan yang hebat bagi para vendor sistem operasi yang
berlisensi. Bahkan Desktop di Linux yang juga indah dan menarik membuat
Linux makin digandrungi.
1. Manajemen Proses
Manajemen proses meliputi penjadwalan proses, penagaturan time slice
dan pengaturan hubungan antara proses anak dan proses induk
2. Manajemen memori
Manajemen memori baik memori fisik maupun memori virtual dilakukan
oleh kernel
3. Manajemen sistem file
Manajemen sistem file di dalam linux dilakukan oleh kernel dengan
menggunakan virtual file sistem yang memungkinkan penggunaan lebih
dari satu sistem file dalam linux
4. Komunikasi dan jaringan
Mendukung protokol TCP/IP dalam level kernel
3. Multitasking
Setiap pengguna dapat melakukan tugas yang berbeda dalam waktu yang
sama dengan satu komputer
Direktori opsional yang boleh dibuat adalah /home dan /root. Masing
– masing adalah home direktori untuk user – user dan root
Direktori /dev
berisi file – file system yang mewakili piranti – piranti yang ada dalam
sistem komputer. Tanpa file – file ini sistem tidak akan berfungsi dengan benar
Direktori /etc
Direktori ini disediakan untuk file – file konfigurasi bagi komputer.
File – file ini harus berupa file statik dan tidak berubah – ubah. Tidak boleh ada
program atau script yang bisa dieksekusi di direktori ini.
Direktori /lib
Berisi librari yang diperlukan oleh program – program yang terletak di
dalam direktori /sbin dan /bin. Librari – librari ini sangat penting dalam proses
booting dan eksekusi program dari file sistem.
Direktori /mnt
Disediakan untuk mount point sementara file sistem – file sistem.
Misalnya patisi sistem operasi lain atau file sistem jaringan. Untuk piranti
removeable seperti cdroom, floopy, atau usb flashdisk gunakan direktori /media.
24
Direktori /opt
Disediakan untuk menginstall paket – paket software tambahan yang
spesifik untuk system komputer yang dibangun. Software – software tersebut
harus terletak dalam direktori /opt/<nama paket>. File – file yang diletakan di
sini haruslah file – file statik. File – file yang dinamis diletakkan dalam
direktori /var/opt/<nama paket>. Konfigurasi diletakkan di /etc/opt/<nama
paket>.
Direktori /proc
Berisi file atau direktoriyang berhubungan dengan proses dan
informasi sistem yang sedang berjalan.
Direktori /sbin
Berisi program – program seperti badblocks, dumpe2fs, e2fsck,
mke2fs, mklost+found, tune2fs, lilo, dan Idconfig.
Direktori /usr
Adalah salah satu direktori dalam struktur direktori sistem operasi
berbasis UNIX yang penting. Direktori ini berisi file – file yang hanya untuk
dibaca dan harus bisa dishare oleh sistem yang mengikuti standar FHS. Paket
software yang besar tidak boleh menggunakan direktori dibawah direktori ini
secara langsung. Direktori – direktori berikut harus ada :
Direktori /var
25
Direktori Deskripsi
bin Perintah – perintah yang diperuntukan untuk user
include File – file header yang dipakai program dalam bahasa C
lib Librari
local Hirarki lokal
sbin File binary sistem yang kurang penting
share Data – data yang tidak bergantung arsitektur
Direktori /usr/local
Direktori Deskripsi
bin File – file binari lokal
etc Konfigurasi untuk file – file binari lokal
games Program game
include Header librari C lokal
lib Librari lokal
man Manual online lokal
sbin File – file binari untuk sistem lokal
share Hirarki lokal untuk file – file yang tidak bergantung pada
arsitektur
src File – file kode sumber lokal
3.1.5.4 Terminal
perintah.
2 ls Untuk menampilkan isi dari sebuah direktori.
3 cd Untuk masuk ke dalam suatu direktori.
4 mkdir Untuk membuat sebuah direktori.
5 rmdir Untuk menghapus direktori.
6 cp Untuk meng-copy.
7 mv Untuk memindahkan suatu file dari suatu direktori ke
direktori lain.
8 rm Untuk menghapus suatu file.
9 clear Untuk membersihkan layar.
10 chmod Untuk menambah atau mengurangi ijin akses terhadap file
atau direktori.
11 chown Untuk merubah kepemilikan suatu file atau direktori.
No Perintah Keterangan
1 Apt-get update Memperbaharui repository list (optimal jika
terkoneksi dengan internet).
2 Apt-chace Melakukan pencarian aplikasi yang sesuai
berdasarkan keyword.
3 Apt-chace (nama Memperoleh informasi lebih detail mengenai aplikasi
program) yang dicari.
4 Apt-get install Menginstall program.
(nama program)
5 Apt-get remove Meng-un-install program.
(nama program)
6 Apt-get upgrade Meng-upgrade program (perlu koneksi internet).
7 Apt-get dist- Meng-upgrade distro dan sistem secara keseluruhan.
28
upgrade
8 Apt-get clean Membersihkan disk cache.
9 Apt-get autoclean Smart cleaner (mirip clean tapi lebih cerdas).
Pada subab ini akan dibahas hal – hal yang bersangkutan dengan aplikasi
LTSP ( Linux Terminal Server Project ) serta langkah – langkah untuk
menginstal dan menggunakan aplikasi LTSP secara terperinci dan jelas. Uraian
materi yang disampaikan juga dilengkapi dengan gambar – gambar untuk
mendeskripsikan tahap – tahap yang dijelaskan
kita tekan biaya seminim mungkin, performa sistem akan menurun, Tapi jika
kita kedepankan performa, maka biaya yang akan membengkak. Memang hal ini
sangat dilematis dan perlu dicari solusinya tanpa mengorbankan salah satunya.
Akhirnya para ahli IT bersama-sama membangun sebuah system
tersentral yang diberi nama terminal server atau cloning sebagai jawaban
masalah tersebut. Ada bermacam-macam versi aplikasi terminal server yang
dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Salah satunya Linux
Terminal Server Project (LTSP).
Aplikasi terminal server identik dengan pengurangan resources pada
client dengan anggapan seluruh/sebagian aktifitas client akan diberi oleh
servernya. Alasan inilah yang digunakan sebagai pengurangan resources pada
sisi client, yakni berupa penghematan hardware dan software (proses).
Penghematan hardwarenya diantaranya tidak diperlukannya lagi hardisk, cd-
rom, atau dvd-rom sebagai media strorage di sisi client, hanya membutuhkan
boot ROM.
3.2.1.2 Manfaat
1. Low cost and long term, hanya membutuhkan satu atau lebih server
berspesifikasi tinggi, misal kelas Pentium IV atau Xeon dengan
RAM 2 GB, dan client dengan spesifikasi rendah sekelas Pentium I
200 Mhz atau lebih tinggi, disarankan sekelas Pentium II atau III
dengan minimal RAM 32MB. Biaya upgrade perangkat keras pun
dapat dikurangi, itupun kemungkinan hanya di sisi server misal
ruang hard-disk yang penuh dalam jangka waktu tiga tahun. Dengan
catatan semua client masih dalam keadaan baik.
31
LTSP adalah paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user
bekerja pada sebuah komputer. Jika di install pada sebuah server, LTSP dapat
menyediakan lingkungan yang identik pada banyak workstation (thin client).
Semua proses yang dilakukan user berlangsung di server, sehingga semua klien
hanya berfungsi sebagai interface untuk melihat hasil proses di server. Dengan
aplikasi ini, di sisi klien atau workstation tidak diperlukan hard disk atau sering
juga disebut diskless. Dengan pola seperti ini maka resource hardware dapat
dihemat banyak, sebab kita cukup menyediakan satu server yang bagus semisal
core 2 duo dengan ram 2-4 GB ditambah klien komputer tua 386 ke atas dengan
RAM 16 MB atau lebih besar maka aplikasi yang semestinya tidak bisa jalan di
komputer tua akhirnya bisa jalan. Secara umum, terminal hanya memerlukan
sumber daya yang rendah, tidak memiliki hard disk dan lebih tenang daripada
komputer desktop karena mereka tidak memiliki bagian yang bergerak.
34
Ada empat layanan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan boot pada
komputer kerja LTSP.
Layanan−layanan tersebut adalah:
o DHCP
o TFTP
o NFS
o XDMCP
memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun
digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan
komputer yang tidak memiliki perangkat penyimpanan data. Protokol ini kini
masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam
sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System
atau thin client lainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau
server.
TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya, yang disebut
dengan Easy File Transfer Protocol (EFTP), yang merupakan bagian dari
kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP). Pada awal-awal
pengembangan protokol TCP/IP, TFTP merupakan protokol pertama kali yang
diimplementasikan dalam sebuah jenis host jaringan, karena memang sangat
sederhana.
perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan di atas workstation.
NFS Server akan menggunakan protokol NFS untuk mengekspor sistem berkas
yang dimilikinya kepada klien NFS agar dapat dibaca ole klien, seolah-olah
sistem berkas remote tersebut merupakan sistem berkas yang dimiliki oleh klien
secara lokal.
Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran
sistem berkas secara transparan. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada
hubungan client-server yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS
client yang berjalan diatas workstation.
NFS didesain agar dapat beroperasi di lingkungan ataupun jaringan yang
heterogen yang meliputi mesin, platform, sistem operasi, dan arsitektur jaringan.
Ketidaktergantungan ini didapat dari penggunaan RPC primitif yang dibangun
diatas protokol External Data Representation (XDR).
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client ,
maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya
berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena
server dan client adalah mesin yang berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu,
mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote
directory dapat diakses secara transparan.
NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC)
yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049
untuk komunikasi antara klien dan server di dalam jaringan. Klien NFS
selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara
server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada klien. Mesin-mesin yang
menjalankan perangkat lunak NFS server dapat saling berhubungan dengan
perangkat lunak NFS server untuk membaca, menulis, memodifikasi,
menghapus berkas dan direktori yang berada di dalam server dengan
menggunakan request RPC seperti halnya READ, WRITE, CREATE, dan
MKDIR. Berkas dan direktori remote akan seolah-olah terlihat sebagai berkas
38
lokal bagi pengguna. Sebelum dapat mengakses berkas remote di dalam struktur
direktori dalam sistem berkas UNIX dari dalam NFS Server, administrator harus
melakukan mounting terlebih dahulu bagian dari sistem berkas UNIX lokal yang
akan dibuat dapat diakses oleh klien dan menetapkan izin akses terhadap berkas
atau direktori.
Dengan semakin tingginya kinerja kartu jaringan yang ada dan diimbangi
dengan semakin murahnya harga kartu jaringan sekarang ini, maka kinerja low-
end PC akan semakin baik pula. LTSP adalah mekanisme client-server. Adapun
39
cara kerja dari komputer LTSP yaitu sebuah PC client/user yang disambungkan
ke server tanpa menggunakan sistem operasi yang tersimpan di harddisk.
Sebagai gantinya, bisa menggunakan Bootrom yang terpasang di kartu jaringan
atau jika tidak ada, dapat menggunakan floppy disk yang sudah terpasang kernel
Linux. Setelah kernel di-load dalam memori, program dapat mulai berkerja
untuk mencari server yang memiliki DHCP atau BOOT Protocol (BOOTP).
Server yang menangkap permintaan client akan memeriksa terlebih dahulu
apakah client tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Jika
ya, server memberikan IP Address kepada client, dan selanjutnya menjalankan
Xwindow dimana prosesnya terjadi di server namun hasilnya tampak di client.
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini sangat cocok untuk yang memiliki
dua komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bias
memanfaatkan teknologi Xterminal seperti WarNet, Perguruan Tinggi,
perkantoran, penyewaan komputer, atau bagi mereka yang hanya sekedar
mencoba untuk menggunakan Linux sebagai sistem operasi sehari-hari
1. Pada saat komputer klien melakukan booting dari Lancard, Klien akan
merequest IP Address dari LTSP Server melalui protokol DHCP (server), DHCP
akan membaca file konfigurasi dhcp.conf yang berada pada /etc/ltsp/dhcp.conf.
2. Setelah klien mendapatkan IP address dari protocol DHCP, Server
kemudian memuat Linux kernel dari preconfigured Linux Image (pxelinux.0
atau nbi.img) kedalam BOOT Rom klien dengan menggunakan protokol TFTP
(Trivial File Transfer Protokol) yang telah berjalan pada services LTSP Server.
3. Pada saat bersamaan Server akan melakukan mount filesystem baru yang
dilakukan oleh protokol NBD (Network File System) khas berada di
/opt/ltsp/i386. Ia tidak dapat menambatkan sistem berkas baru sebagai /.
Pertama−tama harus dimount sebagai /mnt. Kemudian, ia akan melakukan
pivot_root. pivot_root akan menukar sistem berkas root sekarang dengan sistem
berkas baru. Ketika selesai, sistem berkas NBD akan dimount pada /, dan sistem
berkas root lama akan dimount pada/oldroot. dan meload image dari
/opt/ltsp/images/i386.img.
4. Server akan membaca file konfigurasi lts.conf, jika pada file lts.conf
terdapat konfigurasi sound maka daemon pulseaudio akan dijalankan, untuk
mengizinkan klien melakukan koneksi ke server dan menjalankan file audio.
Server juga menjalankan service ltspfsd untuk memungkinkan klien
menggunakan USB Flash Drive dan meload screen session yang digunakan pada
file lts.conf. default session screen adalah session_7.
5. Klien akan membangun saluran SSH (Secure Shell tunnel) untuk
berhubungan ke Server LTSP yang kemudian memulai LDM (LTSP Display
Manager) login manager pada klien.
43
Pada ubuntu 9.04 telah tersedia paket LTSP 5 yang di dalamnya telah terdapat
paket DHCP, TFTP, dan juga NFS
# sudo apt-get install ltsp-server-standalone
4. menambah user
Setelah proses installasi pada server selesai, langkah selanjutnya adalah
menambahkan user yang bisa mengakses ltsp dari server
# sudo adduser (nama)
1 Subnet 10.0.0.1
2 Netmask 255.255.255.224
3 Range IP DHCP 10.0.0.16 - 10.0.0.30
4 Root Path /opt/ltsp/i386
5 Router 10.0.0.1
6 Next Server 10.0.0.21
7 DNS Server 10.0.0.1
6. mengupdate LTSP
Setelah selesai konfigurasi DHCP server langkah selanjut nya adalah update ltsp.
49
# sudo ltsp-update-sshkeys
50
# sudo ltsp-update-image
# /etc/init.d/dhcp3-server restart
8. Setting bios client boot lewat jaringan kemudian jika berhasil
tampilan boot akan seperti berikut