Nama Kelompok 1 :
Aan Amanatul Hidayah
E0013001
Aditya Yulindra
E0013002
Agus Sendi
E0013003
Ajeng Puspo A
E0013004
21
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan tujuan
dibuat makalah ini agar lebih memahami materi mengenai Kehamilan yang akan
dibahas dalam makalah ini.
Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan
dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, tentulah kami banyak menemukan
berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang kami punya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik
secara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima
segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah-makalah yang lainnya.
Tak lupa, kami juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak di bidang farmasi dan
bidang kesehatan pada umumnya.
Penyusun
21
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................
BAB II
PEMBAHASAN ..............................................................
2.3 Penyakit atau Kelainan dan Data Klinik yang Perlu dipehatikan.
10
12
BAB
III
PENUTUP ........................................................................
20
20
21
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama kehamilan seorang ibu akan mengalami berbagai perubahanperubahan baik anatomis maupun fisiologis. Dalam perubahan fisiologis banyak
perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan. Sedangkan Kehamilan
adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma
(Kushartanti, 2004) Seorang ibu hamil memang memerlukan perhatian yang baik
dari orang-orang yang ada disekitarnya. Banyak perubahan-perubahan yang
terjadi selama masa kehamilan yang sebenarnya normal terjadi pada ibu hamil
tetapi karena ketidaktahuan ibu hamil justru menimbulkan permasalahan.
Perubahan normal yang terjadi baik secara fisiologis seharusnya dapat diadaptasi
oleh ibu hamil sehingga dapat menjalani proses kehamilan dengan baik untuk diri
sendiri dan janinnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
a)
b)
c)
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a)
b)
c)
kliniknya
21
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Fisiologi pada Wanita Hamil
Pada kehamilan terdapat perbahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mamma). Perubahan pada wanita hamil ialah sebagai berikut:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
pengaruh
estrogen
dan
progesterone
yang
kadarnya
meningkat.
Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus,
disamping itu, serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen
pertumbuhan janin.
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah
perbesaran uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus
akan bertambah besar, beratnya meningkat dari 30 gram menjadi 1000
gram dengan ukuran 32 x 24 x 22 cm dengan kapasitas 4000 cc.
Perbesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim, tetapi pada
kehamilan muda terbentuk serabut-serabut otot yang berhubungan,
termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf. Pertumbuhan jaringan
uterus pada masa awal kehamilan disebabkan oleh hormon esterogen yang
merangsang serabut otot dan menyebabkan dinding rahim menebal.
Pertumbuhan uterus ini disebut pertumbuhan aktif.
Pada masa kehamilan uterus menjadi mudah teraba. Pada minggu
petama, isthmus rahim mengalami hypertrofi dan bertambah panjang,
sehingga bila diraba terasa lebih lunak. Hal ini disebut tanda Hegars pada
kehamilan.
Bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim, diikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri
21
uterina dan arteri ovarika. Otot rahim mempunyai susunan istimewa yaitu
longitudinal, sirkuler, dan oblika sehingga keseluruhannya membuat
anyaman yang dapat menutup pembuluh darah dengan sempurna.
Meningkatnya pembuluh darah menuju rahim memperngaruhi serviks
yang akan mengalami perlunakan. Serviks hanya memiliki sekitar 10%
jaringan otot. Sebab-sebab perlunakan serviks ialah karena pembuluh
darah dalam servik bertambah dan karena timbulnya oedema dari serviks
dan hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkaan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiruan. Warna
livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick. Kekenyalan
vagina bertambah, artinya daya regang bertambah, sebagai persiapan
persalinan. Berkaitan dengan perubahan fisiologi pada vagina, Sulaiman
Sastrawinata (1983:143) mengatakan bahwa getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam kehamilan, reaksinya asam pH 3,5 6,0. Reaksi asam ini
disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalam sel-sel epithel vagina oleh bacil-bacil
Doderlein.
3. Mamma (Payudara)
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada laktasi perkembangan payudara tidak
dapat terlepas dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu : estrogen,
progesterone dan somatomammotropin
Fungsi hormon untuk mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI
dijabarkan sebagai berikut :
a. Estrogen berfungsi menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara,
menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar, tekanan serat saraf akibat
penimbunan lemak, air dan garam yang menyebabkan rasa sakit pada
b.
payudara
Progesteron berfungsi mempersiapkan asinus sehingga dapat
berfungsi menambah sel asinus
21
c.
terjadi
pada
system
janin
selama
kehamilan
(Blackburn
2003).
Sirkulasi
21
Pada wanita yang tidak hamil, suara desiran diastole merupakan suatu
kelainan, namun pada wanita hamil hal tersebut tidak terlalu signifikan
karena peningkatan aliran darah pada katup trikuspidal.
Peningkatan Cardiac Output disebabkan oleh peningkatan denyut jantung
dan stroke volume. Peningkatan Stroke Volume terjadi secara progresif
selama trimester pertama dan kedua berkisar 30% dibandingkan keadaan
tidak hamil.
Perubahan uterus yang semakin membesar juga merupakan
pengaruh utama perubahan cardiac output sesuai posisi tubuh ibu hamil.
Pada posisi terlentang, uterus menekan vena cava inferior sehingga terjadi
penurunan aliran darah balik vena serta penurunan Cardiac Output hingga
20-30%. Hal ini dinamakan dengan sebutan Supine Hipotensi, yaitu
meningkatkan denyut jantung karena terjadi penurunan CO.
Peningkatan volume darah total termasuk didalamnya peningkatan
volume plasma yang begitu signifikan (50%) dibandingkan peningkatan
sel darah merah (18%) juga merupakan sebab peningkatan CO. Darah
yang diperlukan uterus meningkat dari 100ml/min pada akhir trimester
pertama menjadi 500ml/min selama kehamilan. Proses Hemodelusi pada
kehamilan dan penurunan kadar Hb sering menyebabkan anemia
fisiologis.
Aliran darah vena balik yang sulit pada daerah kaki kadang-kadang dapat
menyebabkan Varises pada vena kaki dan vulva. Selain itu, Oedema kaki
dapat juga terjadi.
5. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafrgma kurang leluasa
bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira
20% seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam, dan bagian bawah
toraksnya juga melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang-kadang
menetap jika tidak dirawat dengan baik.
6. Metabolisme
21
(6) Berat badan akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.
Janin (3 3,5 kg), plasenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg), timbunan
lemak (1,5 kg), timbunan protein (2 kg), dan retensi air-garam
(1,5 kg).
2.2 Diagnosis Kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira
280 hari ( 40 minggu ), dan tidak lebih dari 300 hari ( 43 minggu ), kehamilan
40 minggu ini disebut. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan
21
Nausea (mual) dan emesis (muntah) -Umumnya terjadi pada wanita hamil
muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning
sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga
pengeluaran asam lambung berlebihan.
Miksi Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing
karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.
Weight gain Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus
dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya
setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal
selama kehamilan adalah 8-14 kg.
Fatigue Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja
jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.
21
Nail sign Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku
lunak dan lebih tipis.
Mengidam Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada
bulan-bulan pertama.
Varises Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva.
Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2.3 Penyakit atau Kelainan dan Data Klinik yang Perlu dipehatikan
Berat Anak
< 500 gr
500 gr 1000 gr
1000 gr 2500 gr
25000 ( sampau 4500 gr)
Istilah
Abortus
Partus Immaturus
Partus Praematurus
Partus A terme (matures)
Partus Serotinus
21
1. ABORTUS
Berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar
disebut abortus. Anak baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya
telah mencapai 1000 gram atau kehamilan 28 minggu. Ada juga yang
mengambil sebagai batas untuk abortus berat anak yang kurang dari 500
gram. Jika anak yang lahir beratnya antara 500 sambai 999 gram disebut
partus immaturus.
Abortus dapat dibagi sebagai berikut:
a. Abortus spontan
b. Abortus provocatus
Kelainan telur:
Kelainan telur menyebabkan kelainan pertumbuhan yang sedemikian
rupa segingga janin tidak mungkin hidup terus, misalnya karena faktor
endogen seperti kelainan kromosom. Kelainan pertumbuhan selain oleh
kelainan benih dapat juga disebabkan oleh kelainan lingkungan atau faktor
eksogen (virus, radiasi, zat kimia)
Penyakit ibu:
Berbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus misalnya:
Infeksi akut yang berat: pneumoni, typhus. Dapat menyebabkan
abortus atau partus praematurus
Kelainan endoktrin. Misalnya kekurangan progesterone atau
dysfungsi kelenjar gondok
Trauma. Misalnya laporotomi
atau
kecelakaan
dapat
menimbulkan abortus.
Kelainan alat kandungan:
a. Hypoplasia uteri
b. Tumor uterus
c. Cervix yang pendek
d. Kelainan endometrum
Klinik Abortus
Abortus Imminens
Jika seorang wanita yang hamil muda mengeluarkan darah sedikit per
vaginan maka ia diduga menderita abortus imminens. Pendarahan
21
yang sedikit pada hamil muda mungkin juga disebabkan oleh hal hal
lain dari abortus, misalnya:
1. Planental sign (gejala placenta) ialah pendarahan dari pembuluh
pembuluh darah sekitar plasenta. Gejala ini selalu terdapat pada
kera Maccacus rhesus yang hamil.
2. Erosion portionis juga mudah berdarah pada kehamilan
3. Polip.
Abortus incipiens
Jika sebagaian telah lahir tetapi tertinggal (biasanya jaringan plasenta)
maka kita hadapi abortus incompletes. Memiliki gejala:
1. Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, pendarahan
berlangsung terus.
2. Sering cervic tetap terbuka karena masih ada benda di alam rahim
yang dianggap corpus allienum, maka uterus akan berusaha
mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi.
Abortus completes
Kalau telur lahir dengan lengkap maka abortus disebut komplit. Maka
hendaknya pada abortus kita selalu periksa jaringan yang dilahirkan.
2. PARTUS PRAEMATURUS
Partus praematurus merupakan sebab kematian neonatal yang
terpenting. Kejadian ini terjadi kurang lebih 7% dari semua kelahiran
hidup. Rupa-rupanya ada pengaruh ekonomis karena partus praematurus
lebih dering terjadi pada golongan dengan penghasilan rendah.
Pimpinan partus praematurus:
Tujuannya ialah untuk menghindari trauma bagi anak yang masih lemah:
Partus tidak boleh berlangsung terlalu lama tapi sebaliknya jangan pula
terlalu cepat
Jangan memecahkan ketuban sebelum pembukaan lengkap
Buatlah episiotomy medialis
Jangan mempergunakan narcose
Tapi pusat secepat mungkin digunting untuk menghindari neonatorum
yang berat.
3. PARTUS SEROTINUS
Yang dinamakan partus serotinus ialah persalinan setelah
kehamilan 42 minggu atau lebih
Tanda tanda serotinitas:
21
21
Nyeri perut
Gejala ini paling sering dijumpai benda yang terdapat pada hampir
semua penderita. Nyeri perut ini datang setelah mengangkat benda yang
berat, buang air besar tapi kadang-kadang juga waktu pasien
beristirahat.
Pendarahan per vaginam
Dengan matinya telur deciduas mengalami degenerasi dan nekrose dan
dikeluarkan dengan pendarahan. Pendaraha ini biasanya hanya sedikit
21
2. Kehamilan interstisiil
Implantasi telur terjadi dalam parts interstitialis tubae. Karena lapisan
myometrum disini lebih tebal maka rupture terjadi lebih lambat kirakira pada bulan ke 3 atau ke 4. Jika terjadi rupture maka pendarahan
hebat terjai karena tempau ini banyak mengandung pembulu darah
sehingga dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan kematian
3. Kehamilan abnormal
Menurut perpustakaan kehamilan abnormal jarang terjadi , kejadian ini
terjadi kira- kira 1 dianding 1.500 kelairan. Kehamilan abnormal ada 2
macam, yaitu:
a. Kehamilan abnormal primer
Dimana telur dari awal mengadakan implantasi dalam rongga perut.
b. Kehamilan abnormal sekunder
Yang asalnya kehamilan tuba dan setelah rupture baru menjadi
kehamilan abdominal.
Nasib janin yang mati itra-abdominal sebagai berikut:
Dapat terjadi penanahan sehingga kantong kehamilan menjadi
abscess yang dapat pecah melalui dinding perut atau ke dalam usus
atau kandung kemih. Dengan keluarnya bagian-bagian janin seperti
21
perut.
Pada foto lateral Nampak bagian-bagian janin yang tinggi letaknya
dan berada dalam letak yang tidak semestinya.
secepat
mungkin,
mengingat
bahaya-bahayanya
seperti
pendarahan. Yang dituju pada operasi ialah melahirkan anak saja, sedangkan
placenta biasanya ditinggalkan. Melepaskan placenta dari dasarnya pada
kehamlan abdominal menimbulkan perdarahan yang hebat, karena placenta
melekat pada dinding yang tidak kontraktil.
4. Kehamilan Ovarial
21
Kehamilan ini jarang terjadi dan biasanya berakhir dengan rupture pada
hamil muda. Untuk mendiaknosa kehamilan ovarial harus dipenuhi
kreteria dari Spiegelberg.
5. Kehamilan Cervical
Kehamilan Cervical jarang sekali terjadi. Nidasi terjadi jarang dalam
selaput lender, dengan tumbuhnya telur, cervix menggembung.
Kehamilan cervix biasanya berakhir pada kehamilan muda karena
menimbulkan perdarahan yang hebat dan memaksa pengguguran.
Placenta sukar dipelaskan dan pelepasan placenta menimbulkan
perdarahan hebat hingga cervix perlu ditampon atau kalau ini tidak
menolong dilakukannya hysterektomi.
.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Perubahan fisioogi pada wanita hamil terjadi pada uterus, vagina dan vulva,
mamma, sirkulasi darah, system respirasi, metabolism, dan lain-lain.
b. Diagnosi kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa tanda atau gejala antara
21
DAFTAR PUSTAKA
21