Anda di halaman 1dari 3

PENGETAHUAN ILMIAH (SCIENCE)

Pencarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan dengan


beberapa cara yaitu :
Pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun berdasarkan
referensi pengalman sebelumnya. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara
atau metode ilmiah (Scientific Method) disebut ilmu. Artinya nanti dapat
disebut ilmu apabila memenuhi dua kriteria utama yaitu rasional dan
empirik.

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan


pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan atau ilmu, menurut para ahli,
mempunyai pengertian sebagai berikut :
1. Ralph Ross and Ernest Van Den Haag dalam bukunya The Fabric of
Society menulis bahwa science is empirical, rational, general and
cumulative and it is all four at once.
2. Ashley Montagu dalam bukunya The Cultered Man menyebutkan
bahwa : Science is systemazied knowledge services from observation,
study and experimantation carried on order to determine the nature or
principles of whatbeing studied.
3. V. Afanayev dalam bukunya Marxist Philosophy menyatakan bahwa :
Science is the systems of mans knowledge on nature, society and
thought. It reflect the world in concepts, categories and laws, the
correctness and truth which are verified by practical experience
4. Helmy A. Kotto menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik, konsisten dan
berkesinambunganserta telah teruji kebenarannya dan dapat diandalkan
keguanaannya bagi manusia.
5. Dadang Ahmad Suriamiharja, menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan
adalah suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang
berlangsung secara terus-menerus smapai dapat menjelaskan fenomena
dan keberadaan alam semesta itu sendiri.
6. Mappadjantji Amien, merumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah
sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber pengamatan, hati dan
semesta yang memiliki pradigma, objek, pengamatan, metode dan media
komunikasi membentuk sains baru yang bertujuan untuk memahami
semesta untuk memanfaatkannya dan menemukenali diri untuk menggali
potenis fitrawi guna mengenal Allah.
7. Syahrudin Kasim, menyatakan bahwa Ilmu pengetahuan harus
dipandang dalam artian yang luas dan utuh, yaitu sesuatu yang bermula
dari pancaran hasil metabolisme ragawi manusia sebagai hidayah sang
pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui

dimensi hati, akal, nafsu yang rasional, empirik dan hakiki dalam
menjelaskan hasanah alam semesta dengan segala isinya, demi untuk
menyempurnakan tanggung jawab kekhalifahan.
b. Fungsi Ilmu Pengetahuan
ilmu pengetahuan secara umum dapat memiliki tiga fungsi yang
paling utama yaitu :
1. Menjelaskan (Explaining, Describing)
Fungsi menjelaskan mempunyai empat bentuk yaitu : a) Deduktif : Suatu
ilmu harus dapat menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir
yang telah ditetapkan sebelumnya, b) Probabilistik : Ilmu yang dapat
menjelaskan berdasakan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas,
sehingga hanya dapat memberi kepastian (tidak mutlak) yang bersifat
kemungkinan besar atau hampir pasti, c) Fungsional : ilmu dapat
menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara
keseluruhan, d) Genetik : Ilmu dapat menjelaskan suatu faktor
berdasarkan gejala-gejala yang sudah sering terjadi sebelumnya.
2. Meramalkan (Prediction)
Ilmu harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat suatu peristiwa atau
kejadian
3. Mengendalikan (Controling)
Ilmu harus dapat mengendalikan gejala alam berdasarkan suatu teori

c.Kriteria Ilmu Pengetahuan


Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, suatau konsep akan
merupakan suatu ilmu pengetahuan apabila cara mendapatkannya
memenuhi syarat-syarat berikut yaitu :
1. Logis atau masuk akal
Sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
2. Objektif
Harus sesuai dengan objek yang dikaji dan didukung dengan fakta
empiris.
3. Metodik
Pengetahuan diperolah dengan cara-cara tertentu yang penuh
keteraturan, dirancang, diamati, dan terkontrol.
4. Sistematik
Berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu sistem yang
satu dengan yang lainnya saing berkaitan dan saling menjelaskan
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
5. Berlaku Umum atau Universal
Pengetahuan berlaku untung siapa saja dan dimana saja atau disebut
universal, yaitu dengan tata cara dan variabel eksperimentasi yang sama,
akan diperoleh hsil yang sama atau konsisten.

6. Kumulatif Berkembang dan Tentatif

Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu


pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti
dengan pengetahuan yang benar (sifatnya kekinian).

Anda mungkin juga menyukai