BETON
Beton
Agrega
t
Seme
n
Adukan
campuran antara agregat halus dan
semen portland atau jenis semen
hidraulik yang lain dan air
Agregat
material granular, misalnya pasir,
kerikil, batu pecah, dan kerak tungku
pijar, yang dipakai bersama-sama
dengan suatu media pengikat untuk
membentuk suatu beton atau adukan
semen hidraulik
agregat halus
pasir alam sebagai hasil
disintegrasi 'alami' batuan atau
pasir yang dihasilkan oleh
industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir
terbesar 5,0 mm
agregat kasar
kerikil sebagai hasil
disintegrasi 'alami' dari
batuan atau berupa batu
pecah yang diperoleh
dari industri pemecah batu
dan mempunyai ukuran
butir antara 5 mm sampai
40 mm
agregat ringan
agregat yang dalam
keadaan kering dan
gembur mempunyai berat
isi sebesar 1.100 kg/m3
atau kurang
bahan tambahan
suatu bahan berupa bubukan atau
cairan, yang ditambahkan ke dalam
campuran beton selama pengadukan
dalam jumlah tertentu untuk merubah
beberapa sifatnya
beton pracetak
elemen atau komponen
beton tanpa atau dengan
tulangan yang dicetak
terlebih dahulu sebelum
dirakit menjadi bangunan
Jenis-jenis beton
beton bertulang
beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah
tulangan yang tidak kurang dari nilai
minimum, yang disyaratkan dengan atau
tanpa prategang, dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa kedua material
bekerja bersama-sama dalam menahan gaya
yang bekerja
beton-normal
beton yang mempunyai berat satuan 2
200 kg/m3 sampai 2 500 kg/m3 dan
dibuat menggunakan agregat alam yang
dipecah atau tanpa dipecah
beton polos
beton tanpa
tulangan atau
mempunyai
tulangan tetapi
kurang dari
ketentuan
minimum
beton prategang
beton bertulang yang
telah diberikan
tegangan tekan dalam
untuk mengurangi
tegangan tarik potensial
dalam beton akibat
beban kerja
kuat nominal
kekuatan suatu komponen struktur atau
penampang yang dihitung berdasarkan
ketentuan dan asumsi metode perencanaan
sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi
kekuatan yang sesuai
kuat perlu
kekuatan suatu komponen struktur
atau penampang yang diperlukan
untuk menahan beban terfaktor atau
momen dan gaya dalam yang
berkaitan dengan beban tersebut
dalam suatu kombinasi
kuat rencana
kuat nominal dikalikan
kuat tarik belah fct
dengan suatu faktor reduksi
kuat tarik beton yang
kekuatan
ditentukan berdasarkan kuat
tekan-belah silinder beton yang
ditekan pada sisi panjangnya
Kekuatan Beton
Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan
berikut:
(1) Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33).
(2) SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton
struktur.
Bahan tambahan
1) Bahan tambahan yang digunakan pada beton harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari pengawas lapangan.
2) Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus
mampu secara konsisten menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama
dengan yang dihasilkan oleh produk yang digunakan dalam menentukan
proporsi campuran beton.
3) Kalsium klorida atau bahan tambahan yang mengandung klorida tidak
boleh digunakan pada beton prategang, pada beton dengan aluminium
tertanam, atau pada beton yang dicor dengan menggunakan bekisting
baja galvanis.
4) Bahan tambahan pembentuk gelembung udara harus memenuhi SNI
03-2496-1991,Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk
beton.
2) Persyaratan nilai rasio air-semen dan kuat tekan beton pada Tabel 1, dan persyaratan
tebal selimut beton pada 9.7 harus dipenuhi apabila beton bertulang akan berada pada
lingkungan yang mengandung klorida yang berasal dari air garam, air laut, atau cipratan dari
sumber garam tersebut. Lihat ketentuan 20.16 untuk tendon kabel prategang tanpa lekatan.