Managemen Industri
Managemen Industri
ORGANISASI
Johnson bahwa
organisasi
mencakup :
1. Pemusatan pada tujuan, yaitu orang-orang yang bertujuan sama,
2. Sistem Sosial , yaitu orang-orang yang bekerja dalam kelompok
3. Integrasi aktivitas, yaitu kesatuan kegiatan bekerja sama dalam usaha
hubungan
orang-orang
dalam
organisasi
melalui
organisasi resmi dan / atau organisasi tidak resmi. Organisasi resmi dapat
digambarkan oleh garis wewenang yang telah ditetapkan, sedangkan
organisasi tidak resmi adalah hubungan perorangan tanpa syarat tertentu.
Setiap orang dalam kelompok akan berhubungan dengan setiap individu
lainnya. Bentuk hubungan ini masing-msing mempunyai keuntungan dan
kerugian dalam pelaksanaan kerjasama. Dalam organisasi kedua macam
hubungan tersebut hidup sebagai suatu jalinan, sehingga terjadi suatu proses
timbal balik antara keduanya yang saling menyesuaikan dan saling mengisi.
4. Organisasi adalah suatu pengintegrasian dari aktivitas-aktivitas usaaha secara
efektif agar tidak timbul kesimpangsiuran.
B. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Pada umumnya ada beberapa prinsip organisasi.
1. Prinsip Koordinasi
Koordinasi merupakan azas pertama yang menjadi dasar semua usaha
yang digabungkan. Penggabungan usaha memerlukan suatu tindakan bersamasama sehingga terdapat kesatuan dalam tindakan.
Jadi, koordinasi dapatlah diartikan sebagai pengaturan secara tertib dari
kumpulan usaha, untuk menciptakan tindakan dalam mencapai tujuan
bersama. Dengan demikian koordinasi merupakan prinsip pertama dari
organisasi yang
C. JENIS-JENIS ORGANISASI
Pada umumnya jenis organisasi yang ada sekarang dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Organisasi garis mengenal garis wewenang langsung sehingga bawahan
langsung bertanggung jawab kepada atasannya. Pada arah satu garis
horizontal hubungan organisasi mempunyai tanggung jawab yang sama.
Bentuk struktur organisasi garis mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan adalah sebagai berikut :
1. Wewenang dan tanggung jawab ditetapkan secara gamblang dan jelas.
2. Struktur sederhana sehingga mudah dimengerti oleh karyawan.
3. Struktur organisasi relatif stabil, karena orang mempunyai wewenang
sertya tanggung jawab yang diketahui semua pihak.
4. Disiplin dipertahankan dan dipegang teguh.
5. Keputusan-keputusan dapat diambil dengan cepat
6. Kesempatan-kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat
kepemimpinan.
Kerugian kerugiannya adalah sebagai berikut :
1. Organisasi kaku, tidak fleksibel dan bersifat otokratis
2. Mudah kacau bila kehilangan seseorang dalam garis organisasi dan tidak
dapat secara cepat diganti penggantinya.
3. Secara relatif spesialisasi pekerjaan tidak dijelaskan terutama pada tingkat
menengah dan tingkat supervisi.
2. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi menurut sistem fungsional
seperti yang diusulkan oleh FW Taylor, yaitu setiap wakil kepala atau
pembantu mempunyai spesialisasi dalam bidangnya dan tiap pekerja
berhubungan langsung dengan wakil-wakil kepala tersebut sesuai dengan
kepentingannya.
4. Organisasi Komite
Komite adalah suatu grup orang yang khusus dibentuk untuk
melaksanakan tugas manajer.
Anggotanya terdiri dari pejabat-pejabat tertentu yang dibutuhkan pada
waktu yang tertentu, disamping tugas pokok. Komite mungkin terdapat pada
tingkat manajemen organisasi yang lebih rendah, kadang-kadang cepat
5. Organisasi Lain-lain
Di samping macam-macam organisasi di atas terdapat pula jenis
organisasi yang lain untuk menangani persoalan dan kegiatan yang sudah
banyak, misalnya kegiatan-kegiatan rutin (sehari-hari dan kegiatan-kegiatan
jangka panjang yang frekuensinya sangat banyalk. Misalnya di sebuah
Universitas terdapat kegiatan sehari-hari (misalnya kuliah, TU dan lain-lain)
dan juga kegiatan jangka panjang (kerjasama, proyek-proyek dan
sebagainya). Di sini digunakan suatu organisasi yang dinamakan organisasi
matriks. Pada organisasi ini terdapat 3 bagian utama yaitu sumber, induk dan
program (sebagai pelaksana), program dan sumber mempunyai anak buah
dalam bentuk matriks yang artinya pekerja-pekerja itu mempunyai lebih dari
satu atasan.
Sama halnya dengan bentuk organisasi lainnya organisasi ini
mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan :
1. Cocok untuk suatu persoalan yang memerlukan keputusan-keputusan
yang teliti (proyek apollo misalnya).
2. Dapat menangani kegiatan rutin dan jangka panjang sekaligus.
Kerugian :
1. Susah mencari buruh, karena buruh yang digunakan harus dapat
menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru yang berbeda-beda , dan
selalu berganti.
2. Tanggung jawab kurang.
3. Karena buruh mempunyai banyak atasan, sering merekakebingungan apa
yang harus lebih dahulu dikerjakan.
Gambar 20. STRUKTUR ORGANISASI MATRIK
berfungsi
sebagai
perencana-pengatur-penyusun
pelaksana
pengajaran
4. Juru Bengkel
Juru bengkel, yaitu seseorang yang bertugas melayani alat-alat
dibengkel Praktika. Juru bengkel bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
perawatan alat-alat perkakas maupun mesin-mesin perkakas. Dialah yang
harus mengeluarkan alat-alat yang dipinjam mencatatnya dalam buku
peminjaman ataupun kartu pinjaman alat-alat. Dia pula yang mengecek pada
waktu pengembalilan pada alat-alat sesudah dipakai oleh praktika/siswa.
Perawatan alat-alat maupun mesin-mesin selama kegiatan praktika
dapat merupakan suatu kesatuan tugas praktika, atau dapat merupakan salat
satu unit tugas praktika yang menjadi tugas praktika, tetapi perawatan rutine,
periodik dari mesin-mesin, alat-alat perkakas menjadi tugas dan tanggung
jawab juru bengkel.
Mengingat tugasnya yang tidak ringan, dan memerlukan juga keahlian,
ketrampilan dan ketekunan dalam memelihara, merawat mesin-mesin dan alatalat perkakas bengkel, kesungguhan bekerja dan ketelitian kerja, maka
dibutuhkan seorang juru bengkel yang memenuhi syarat untuk itu.
5. Siswa / Praktikan
Dalam pengajaran praktika, siswa adalah subyek pendidikan pengajaran
melaksanakan praktika.
Tugas praktikan adalah melaksanakan tugas-tugas pengajaran dengan
bimbingan guru/struktur maupun asisten. Dalam hal ini, praktikan berarti
belajar dari pengalaman kerja/prakteknya sendiri. Praktikan wajib mentaati
petunjuk-petunjuk
dan
bimbingan
instruktur
dalam
melaksanakan
praktikannya.
Di samping itu juga harus mentaati tata tertib yang berlaku dan
peraturan-peraturan keselamatan kerja yang ada, agar dapat terjamin
Bagian ini bertugas memperbaiki kerusakan-kerusakan dari mesinmesin dan alat-alat perkakas dan atau mengganti dengan yang baru apabila
kerusakan tidak dapat diperbaiki lagi. Bagian ini di bawah pengawasan
instruktur / ahlinya. Dianjurkan mengikutsertakan praktika.
Jadi skema dari organisasi bengkel dan perawatannya dengan aktivitas
siswa praktika dapat digambar secara sederhana sebagai berikut :
BAB VIII
BADAN USAHA DAN PENGERTIAN PERUSAHAAN
9. Perusahaan Negara
10. Joint Venture kerjasama (Usaha Patungan)
a. Perusahaan Perorangan
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana. Seseorang yang
hanya mempunyai modal terbatas dapat mendirikan badan ini, contoh :
bengkel sepeda dapat dikatakan perusahaan perorangan, di mana pemilik
bertindak sebagai direktur, pelaksana dan pengawas. Usaha penjahitan
yang dengan sebuah mesin jahit dan dimiliki oleh seseorang dapat pula
disebut perusahaan perorangan, dia sebagai direktur, dia sebagai
pengorder, dia sebagai pelaksana.
Jadi, pada umumnya seseorang yang mempunyai uang dapat
mendirikan
perusahaan
perorangan.
Dengan
demikian
pemilik
struktur
organisasi,
maupun
pemeliharaan
karyawan-
karyawannya.
Perusahaan perorangan tidak didaftarkan secara sah kecuali bila ia
hendak melakukan kegiatan itu dengan menggunakan nama lain dan
bukan anamanya sendiri. Bila perusahaan akan didaftarkan, maka harus
dilaporkan secara lengkap tentang perusahaan, siapa yang bertanggung
jawab dan semua tindakan dan hutang piutang yang terjadi dalam
perusahaan. Biasanya Perusahaan Perorangan berakte notaris.
b. Perseroan Terbatas (P.T)
Perseroan terbatas dibentuk atas dasar kesepakatan dari beberapa
orang yang mempunyai modal, karena keterbatasan modal masingmasing, sedangkan kebutuhan modal untuk usaha tertentu jauh lebih besar
dari jumlah modal yang dimiliki masing-masing. Pada pendirian badan
usaha ini biasanya diperlukan :
1. Nama perusahaan yang akan didirikan
2. Bidang usaha
terdapat kerugian kapital sebesar 50%, maka hal ini harus diumumkan
dan
apabila
terdapat
kerugian
sebesar
70%
perusahaan
harus
dibentuk
untuk
mengiliminir
(mengatasi)
terjadinya
perusahaan
mengeluarkan
yang
saham
menjadi
kepada
anggotanya.
Perseroan
anggota-anggotanya
dan
dapat
dapat
Jenderal).
4) Status karyawan adalah Pegawai Negeri
2. Perusahaan Negara Umum
1) Makna usaha adalah melayani kepentingan umum (kepentingan
produksi, distribusi, dan konsumsi secara keseluruhan), dan
sekaligus untuk memupuk keuntungan.
2) Status sebagai badan hukum diatur oleh undang-undang.
3) Pada umumnya bergerak dalam bidang jasa-jasa vital.
4) Mempunyai nama dan kekayaan sendiri, serta kebebasan bergerak
seperti perusahaan swasta untuk mengadakan kontrak atau
hubungan dengan perusahaan lain.
5) Dapat dituntut dan menuntut, berdasarkan hukum perdata.
6) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara diperoleh dari kekayaan
negara yang dipisahkan, serta dapat mempunyai dan memperoleh
dana dari kredit-kredit dalam dan luar negeri atau pun dari
masyarakat.
7) Pimpinan dipegang oleh Dewan Direksi.
8) Karyawannya adalah pegawai Perusahaan Negara yang diatur
tersendiri di luar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi pegawai
negeri.
3. Perusahaan Negara Perseroan (Persero)
1) Makna usaha adalah memupuk keuntungan.
2) Status badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas.
3) Hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata.
B. PENGERTIAN PERUSAHAAN
1. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu kerja yang teratur antara sarana, modal dan
tenaga kerja untuk mendapatkan keuntungan. (Sarana antara lain : tanah,
mesin, peralatan, jalan dan sebagainya).
2. Pembentukan Modal Perusahaan
Setelah kita menentukan macam perusahaan yang akan didirikan, letak
perusahaan, kapasitas produksi dan sebagainya selanjutnya ditentukan berapa
besarnya modal yang diperlukan.
a. Cara mendapatkan modal
Modal yang diperlukan bagi usaha dapat diusahakan melalui beberapa
jalan, seperti :
1) Penjualan saham apabila bentuk perusahaan mengijinkan saham-saham
ini mempunyai nilai nominal,artinya nilai yang ditentukan oleh
perusahaan pada saat saham dijual tepatnya nilai yang tertera pada
kartu saham, baik kepada orang dalam ataupun melalui bursa.
2) Pinjaman, biasanya pinjaman bagi bank. Peminjaman uang dari bank
telah diatur dengan prosedur tertentu. Yang penting ialah penilaian
bank apakah usaha ini akan berjalan dan menguntungkan nantinya dan
tersedianya jaminan yang cukup.
3) Penjualan harta kekayaan dari para pendiri. Dalam hal ini besarnya
modal yang diikutsertakan menentukan jumlah saham istimewa yang
akan dimiliki seorang pendiri dan dengan demikian tingkat
kekuasaannya mengatur perusahaan.
b. Permodalan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Modal Investasi, yaitu besarnya modal yang diperlukan untuk
pembelian peralatan fisik perusahaan, misalnya biaya untuk
pembelian tanah, pendirian bangunan, peralatan (mesin-mesin
produksi)
2. Modal kerja, adalah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan
produksi pabrik, misalnya biaya untuk pembelian bahan baku,
membayar gaji karyawan, biaya pemasaran dan sebagainya. Besarnya
modal kerja tergantung dari macam produk yang dihasilkan dan cara
pemasarannya. Biasanya berkisar untuk pengeluaran antara 3 sampai
6 bulan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Letak (Lokasi) Perusahaan
Apabila seseorang hendak memulai dengan usaha baru khususnya
perusahaan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Lingkungan perusahaan sejenis. Sebaiknya dipilih lingkungan yang sudah
terdapat perusahaan-perusahaan yang sejenis. Misalnya kalau orang
hendak mendirikan pabrik tekstil. Hal ini akan memudahkan hubungan
dan pencarian tenaga kerja.
2. Faktor Angkutan. Hal ini perlu karena akan berkaitan dengan pembelian
bahan dan penjualan produk jadi. Juga harus diperiksa apakah jalan dan
jembatannya memenuhi syarat.
3. Faktor Tenaga Kerja. Memakai tenaga kerja yang sudah tersedia setempat
lebih baik daripada harus mendatangkan tenaga kerja. Dengan demikian
harus diteliti apakah tenaga kerja cukup. Kadang-kadang tenaga kerja
wanita lebih banyak digunakan daripada tenaga kerja laki-laki (pabrik
radio, pabrik tekstil dan lain sebagainya).
4. Pemerintah Daerah. Lokasi perusahaan harus sesuai dengan peraturan
pemerintah setempat, karena hal ini erat sekali hubungannya dengan
keamanan dan pendapatan daerah tersebut. Tentang ada juga faktor
khusus lainnya yang perlu dipertimbangkan seperti kebutuhan air,
pembuangan dan sebagainya.
5. Kemudahan mendapatkan energi
Jawab
= Rp.
4.000,00
Biaya tetap
= Rp. 100.000,00
= Rp.
5.000,00
Titik pulang pokok dicapai bila pabrik memproduksi 100 pasang sepatu.
6. Cara Menentukan Keuntangan
Dari bagan penentuan titik pulang pokok kita dapat melihat bahwa
daerah sebelah kiri dari titik pulang pokok adalah daerah rugi dan daerah
sebelah kanan adalah daerah untung. Dengan demikian dapat kita
menentukan besarnya keuntungan yang dikehendaki. Sebagai contoh kita
dapat menentukan jumlah keuntungan dari
Dengan demikian kita dapat mengatur apakah 120 pasang itu dikerjakan
dalam 4 minggu, 3 minggu atau 2 minggu dengan pengertian bahwa setiap
pasang sepatu yang dihasilkan terjual habis.
7. Penentuan Nilai Sekarang
Penentuan nilai sekarang atau penentuan nilai yang akan datang
diperlukan terutama untuk mengetahui berapa besar investasi yang harus
disediakan.
Cara menghitung besarnya nilai yang akan datang, bila diketahui nilai
sekarang : umpamanya :
F = (1 + 1)n p, dengan pengertian :
F = nilai yang akan datang
i = besarnya suku bunga
h = tahun
p = nilai sekarang
Contoh :
1. Tuan Amin menanamkan uangnya Rp. 100.000 pada tahun 1978. Berapa
nilai uangnya 10 tahun yang akan datang dengan suku bunga 6% setahun?
F = (1 + 1)n p
F = (1 + 6/100)10 . Rp. 100.000,00
F = (1,7908) x Rp. 100.000,00
F = Rp. 179. 080,00
Nilai uang 10 tahun yang akan datang adalah Rp. 179.080,00
2. Berapa besar modal harus ditanamkan pada 1 Januari 1978, agar
diperoleh Rp. 1.000.000,00 pada 1 Januari 1978 dengan suku bunga 6%
setahun?
P
P
1
(1 6%) n
1
(1 6%) n
1.000.000
= 0,709 x 1.000.000
= Rp. 709.000,00
1
(1 i) n
Contoh :
Tuan Amin membeli sepeda motor 10 tahun yang lalu dengan harga Rp.
200.000,00. Berapa besar harga tersebut kalau dihitung dengan harga
sekarang, jika suku bunga yang berlaku saat ini adalah 12%.
Harga tersebut dapat langsung diperoleh dari tabel di bawah ini untuk
suku bunga 12% dengan mengalihkan besarnya uang tersebut. lau dihitung
dengan harga sekarang, jika suku bunga yang berlaku saat ini adalah 12%.
Harga tersebut dapat langsung diperoleh dari tabel di bawah ini untuk
suku bunga 12% dengan mengalihkan besarnya uang tersebut.
n (Tahun)
Faktor untuk menghitung nilai ekarang dihitung dari nilai yang lalu
1.
0,8929
2.
0,7972
3.
0,7118
4.
0,6355
5.
0,5674
6.
0,5066
7.
0,4523
8.
0,4038
9.
0,3606
10.
0,3220
Jadi besarnya nilai sekarang untuk sepeda motor dengan harga Rp.
200.000,00, 10 tahun yang lalu dengan suku bunga 12% setahun adalah Rp.
200.00,00 x 0,3220 = Rp. 64.000,00.
P-L
dengan pengertian :
n
: nilai depresiasi
: harga sekarang
: harga akhir
: umur ekonomis
Contoh :
Sebuah mesin berharga Rp. 350.000,00
Harga akhir Rp. 35.000,00
Umur ekonomis 20 tahun
Depresiasi pada tahun ke I adalah :
Catatan :
1. Umur ekonomis ialah umur daripada mesin jika mesin tersebut
masih berfungsi secara ekonomis.
2. Harga nol tidak ada, bila harga pembukuan sesuatu barang sudah
Rp. 1,00 berarti menurut pembukuan barang tersebut sudah tidak
ada nilainya.
Apabila barang dijual masih laku, harga jual dimasukkan dalam
pembukuan sebagai laba.
20
x (P - L)
210
20
x (350.000 - 35.000)
210
= Rp. 34.750,00
Depresiasi pada tahun II
20
x Rp (350.000 - 35.000)
210
= Rp. 52.300,00
Depresiasi pada tahun ke 20 =
1
x Rp (350.000 - 35.000)
210
= Rp. 1.500,00
: Nilai sekarang
: Suku bunga
: Tahun
i
F dengan pengertian :
(1 i) n - 1
: Suku bunga
: Tahun
Biaya Penjualan
Biaya Membuat
Dan
Biaya Primer
Biaya Administrasi
Menjual
Jumlah Biaya
Keterangan :
Biaya Buruh L
Biaya lepas pabrik
produk,
misalnya
karyawan
administrasi,
dilaksanakan, maka
bahan
baku
ini
merupakan
perkiraan
tentang
berapa
Harga daripada bahan baku yang akan dibeli menjadi salah satu faktor
penentu pula dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku ini
merupakan dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan
yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku ini.
Sehubungan dengan masalah ini, maka biaya modal ( cost of capital) yang
dipergunakan
dalam
persediaan
bahan
baku
tersebut
harus
pula
diperhitungkan.
3. Biaya-biaya persediaan
Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku ini sudah
selayaknya diperhitungkan pula di dalam penentuan besarnya persediaan
bahan baku.
Di dalam perhitungan biaya persediaan ini dikenal adanya dua type
biaya, yaitu biaya biaya yang semakin besar dengan semakin besarnya ratarata persediaan,serta biaya yang justru semakin kecil dengan semakin
besarnya rata-rata persediaan. Hal ini lebih jauh akan dibahas tersendiri di
dalam masalah penentuan jumlah pembelian yang optimal.
4. Kebijaksanaan Pembelanjaan
Seberapa besar persediaan bahan baku akan mendapatkan dana dari
perusahaan akan tergantung pada kebijaksanaan pembelanjaan dari dalam
perusahaan tersebut. Apakah perusahaan akan memberikan fasilitas yang
pertama, kedua atau justru yang terakhir untuk dana bagi persediaan bahan
baku ini. Di samping itu juga dilihat apakah dana yang disediakan tersebut
cukup untuk pembayaran semua bahan yang diperlukan perusahaan, ataukah
hanya sebagian saja.
5. Pemakaian Senyatanya.
Pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-periode yang lalu
(actual demand) merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
Seberapa besar penyerapan bahan baku oleh proses produksi perusahaan serta
bagaimana hubungannya dengan perkiraan pemakainan yang sudah disusun
harus senantiasa dianalisa. Dengan demikian maka akan dapat disusun
perkiraan kebutuhan bahan baku mendekati kepada kenyataan.
6. Waktu tunggu
Waktu tunggu (lead time) adalah merupakan tenggang waktu yang
diperlukan (yang terjadi) antara saat pemesanan bahan baku dengan
datangnya bahan baku itu sendiri. Waktu tunggu ini sangat perlu untuk
diperhatikan oleh karena hal ini sangat erat hubungannya dengan penentuan
saat pemasaran kembali (re oerder) . Dengan diketahuinya waktu tunggu yang
tepat maka perusahaan akan dapat membeli pada saat yang tepat pula,
sehingga resiko penumpukan persediaan atau kekurangan persediaan dapat
ditekan seminimal mungkin.
Adapun hubungan dari masing-masing faktor tersebut di atas adlh
sebagai berikut :
Gambar 24. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persediaan Bahan.
jangka
panjang
akan
menyangkut
persediaan
serta
fasilitas-fasilitas
produksi
tahunan)
akan
merupakan
dasar
daripada
kepada
fasilitas-fasilitas
produksi,
yang
sudah
ada
D. PEMBELIAN BAHAN
Sebagaimana diketahui perusahaan di dalam usaha pengadaan bahan baku
adalah dengan jalan melaksanakan pembelian. Dalam hal ini bagian pembelian
dalam perusahaan tersebut akan bertindak sebagai wakil perusahaan untuk
melaksanakan pembelian tersebut, yang akan berhubungan langsung dengan
suplier/leveransir perusahaan. Bagian pembelian akan berfungsi sebagai
langganan/pembeli dari suplier/leveransir tersebut.
Walaupun demikian sesuai dengan pelaksanaan tujuan terpadu dalam
perusahaan, maka di dalam melaksanakan pembelian ini, bagian pembelian
hanyalah sebagai pelaksana teknis saja, sedangkan berapa jumlah yang akan
dibeli serta kapan pembelian dilaksanakan secara umum telah digariskan oleh
management perusahaan dalam kebijaksanaan bahan baku perusahaan.
Secara umum tugas dari bagian pembelian ini dapat dipisahkan menjadi
dua golongan, yaitu yang pertama adalah melaksanakan pembelian bahan/barang
untuk
penggantian/penambahan
fasilitas
produksi/peralatan
perusahaan
sedangkan yang kedua adalah pembelian bahan baku perusahaan. Suku cadang
alat-alat perusahaan, mesin-mesin baru, perlengkapan kantor dan lain sebagainya
merupakan barang-barang yang dibeli secara routine dan tak dapat dielakkan.
Pertanyaan yang umum dalam masalah ini adalah seberapa banyak barang-barang
tersebut akan dibeli. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan agar proses produksi
tidak terganggu oleh peralatan produksi karena terlambat penggantiannya.
Demikian pula dalam pembelian bahan baku, kebutuhan bahan baku untuk proses
produksi akan merupakan salah satu pertimbangan yang utama.
2.1. Fungsi Pembelian
Pembelian merupakan suatu fungsi pelayanan yang menunjang
kegiatan/operasi bagian-bagian lain. Untuk dapat melaksanakan
fungsi ini dengan baik, maka informasi yang lancar sangat diperlukan
dari bagian-bagian dalam perusahaan tersebut untuk diterima secara
routine oleh bagian pembelian. Hubungan dari bagian pembelian
dalam melaksanakan fungsinya dengan bagian bagian yang lain
dapat dilihat dalam gambar IV.1. Garis-garis patah menunjukkan arus
informasi sedangkan garis penuh menunjukkan arus uang dan bahan.
dengan
kecepatan
dimanfaatkan
pembayaran
perusahaan,
oleh
sedapat
karena
mungkin
hal
ini
akan
potongan
pembelian,
yang
dihubungkan
kadang-kadang
justru
dengan
tidak
jumlah
diambil
oleh
bahan.
Pada
umumnya
setelah
penerimaan
data
tersebut
akan
dipergunakan
sebagai
pengangkutan
dan
lain
sebagainya,
agar
dan
bagian
produksi)
harus
selalu
ada.
pembelian daftar
atau
leveransir
yang
dapat
memenuhi
persyaratan
atau
pengalaman
perusahaan
sendiri
Hal ini akan dibicarakan lebih mendetail dalam bab VI, ketidakpastian bahan.
sesuai
dengan
kebutuhan
perusahaan.
Terutama
2.
3.
dengan
baik.
variabel-variabel
yang
formal.
dilaksanakan
Pemesanan
kembali
pada
umumnya