ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada DAS Konto Hulu yang bermuara di Waduk Selorejo. DAS
tersebut berfungsi sebagai pemasok air dan juga sedimen pada waduk tersebut. Guna mengetahui
pengelolaan lahan di DAS Konto Hulu perlu melihat karakteristik parameter fisik hidrologi yang
dihasilkan dengan menggunakan model hidrologi. Model yang digunakan adalah model hidrologi
terdistribusi. Model ini dapat mensimulasikan hubungan hujan dan limpasan. Satuan analisis
terkecil dari model adalah grid, dimana setiap grid memberikan kontribusi sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan besaran nilai koefisien aliran yang
terjadi pada pemanfaatan lahan di DAS Konto Hulu adalah 64% (termasuk tinggi). Luasan pada
tiap satuan lahan yang mempunyai nilai koefisien aliran rendah (1692,23 ha), normal (1046,07
ha), tinggi (690,65 ha), dan ekstrim (2754,80 ha). Distribusi dan luasan koefisien limpasan pada
kelas tinggi dan ekstrim diperlukan tindakan konservasi dengan mengubah jenis tanaman dan
sistem pengelolaan lahan. Jenis pengelolaan lahan yang dianjurkan dengan cara menutup lahan
pertanian terbuka dengan jerami, membuat teras-teras pada lereng > 15% dan menanam tanaman
yang berkanopi rapat, sebagai faktor pertimbangan adalah kelas kemampuan lahan. Hasil
simulasi dari kegiatan konservasi tersebut menghasilkan luaran limpasan < 50%.
Kata Kunci : pemanfaatan lahan, koefisien limpasan,konservasi, kemampuan lahan
PENDAHULUAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu ekosistem yang didalamnya
terjadi interaksi antara faktor-faktor abiotik (tanah dan iklim) dan biotik (vegetasi)
serta manusia dengan segala aktivitasnya. Interaksi tersebut dinyatakan dalam
bentuk keseimbangan antara masukan dan keluaran yang mencirikan keadaan
hidrologi suatu DAS (Seyhan, 1990). Dalam upaya pengelolaan DAS yang baik
diperlukan suatu perencanaan, untuk itu diperlukan suatu pendekatan model
hidrologi dalam pemanfaatan sumberdaya lahan secara optimal, yang dapat
menggambarkan kondisi fisik suatu DAS (Suprayogi, 2003).
Guna mengetahui Pengelolaan DAS yang optimal digunakan model
ANSWERS (Areal Non-point Source Watershed Environment Response
Simulation). Model ini merupakan model deterministik yang didasarkan pada
hipotesis bahwa pada sembarang titik dalam suatu DAS, akan berlaku hubungan
fungsional antara laju aliran air dengan parameter hidrologi seperti: intensitas
hujan, infiltrasi, topografi, jenis tanah, dan sebagainya. Laju aliran air dapat
436
438
Bobot
Luas
Vegetasi penutup
Ekstrim
(100)
Curam
40
39,4%
Dapat diabaikan,
batuan yang tertutup
lapisan tanah tipis
20
0%
Kurang baik, lahan
terbuka, vegetasi
jarang
10
40,0%
Sedang-baik, 50%
luas daerah
bervegetasi penutup
baik (hutan)
Bobot
Luas
20
23,0%
15
20,05
10
31,0%
Simpanan
permukaan
Dapat diabaikan
pengatusan kuat,
saluran curam, tidak
ada danau
20
30,4%
Sedikit,
pengatusan baiksedang, tidak ada
danau
15
69,6%
Sedang, pengatusan
baik-sedang, 2%
luas daerah berupa
danau
10
0,0%
Bobot
Luas
Rendah
(25)
Datar
10
14,1%
Tinggi, Kasar,
Pasir
5
3,0%
Baik-sangat baik,
90% luas daerah
bervegetasi
penutup baik
(hutan dan
tanaman
perkebunan)
5
26,0%
Banyak,
pengatusan
kurang, banyak
danau
5
0,0%
Koefisien Aliran
1
2
3
4
Ekstrim
Tinggi
Normal
Rendah
0-25
25-50
50-75
75-100
Jumlah
Ha
2754,80
690,65
1046,07
1692,23
6183,75
Luas
Prosentase
45
11
17
27
100
439
pengelolaan DAS
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
440
441
Debit (m3/set)
12
Eksisting
10
Skenario-1
8
Skenario-2
Skenario-3
Skenario-4
4
2
0
720
810
900
990
1080
442
No
1
2
3
4
5
Kondisi
Eksisting
Skenario-1
Skenario-2
Skenario-3
Skenario-4
Koefisien Aliran
0,64
0,41
0,44
0,42
0,46
Pemanfaatan
Lahan
Hutan
Semak
Permukiman
Tegalan
Sawah
Kebun campur
Jumlah
Eksisting
(Ha)
1585,55
385,98
1043,29
1266,01
643,69
1259,23
6183,75
Skenario-1
(Ha)
2437,03
737,36
1403,83
565,60
1039,73
6183,75
Skenario-2
(Ha)
2437,03
4,90
737,56
942,57
565,60
1496,09
6183,75
Skenario-3
(Ha)
2867,75
737,56
1158,29
565,60
854,56
6183,75
Skenario-4
(Ha)
2437,03
30,54
737,56
1373,29
565,60
1039,73
6183,75
443
Gambar 3. Peta koefisien aliran hasil simulasi pemanfaatan lahan di DAS Konto Hulu
KESIMPULAN
Pengelolaan DAS di daerah penelitian menunjukan bahwa DAS Konto
Hulu memiliki nilai koefisien aliran 0,64, sehingga diperlukan suatu pengelolan
DAS yang baik. Berdasarkan simulasi pemanfaatan lahan dengan cara penutupan
lahan dengan jerami, membuat teras-teras pada lereng > 15% dan menanam
tanaman yang berkanopi rapat, dan memperhatikan kelas kemampuan lahan
sebagai dasar tindakan konservasi menghasilkan limpasan < 50%.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas. 2004. Laporan Monitoring
Tata Air SPAS Sub DAS Konto Hulu. Malang. BPDAS Brantas.
Chow, V.T. 1988. Applied Hydrology. Mc. Graw-Hill Book Company. New
York.
Fakhrudin, M. 2001. Evaluasi Pengelolaan DAS dengan Pendekatan Erosi (studi
kasus DAS Citere, Pengalengan, Jawa Barat). Limnotek. Pusat Penelitian
Limnologi LIPI. Vol VIII, No 1. p. 11-19
444
DISKUSI
Penanya
Pertanyaan
Jawaban
CATATAN
Penggunaan satuan volume debit aliran dan perubahan nilai debit
maksimum - minimum lebih baik menggunakan rasio.
445