PDPRT
PDPRT
Bahwa untuk memenuhi penyelenggaraan organisasi yang teratur dan tertib hukum
diperlukan konstitusi dan aturan pokok
organisasi;
3
Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, maka perlu
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:1
Mengesahkan hasil sidang pleno pembahasan hasil sidang
penyelenggaraan organisasi;
Memerintahkan kepada Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang,
Pimpinan Cabang Istimewa, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan
Komisariat, serta seluruh anggota IPNU untuk menaati segala ketentuan dalam
Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.
Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq
Ditetapkan di Brebes
Tanggal 22 Juni 2009
KONGRES XVI
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Presidium Sidang
ttd
ttd
ttd
Imam Maliki
Hamsah
Marjuki Arfan
Ketua
Skretaris
Anggota
PERATURAN DASAR
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
PERATURAN DASAR
MUKADIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
Asyhadu alla ilaha illallah
Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Bahwasanya keyakinan umat Islam yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah
sebagai prinsip hidup merupakan itikad dalam menegakkan nilai-nilai Islam,
dasar berpijak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
dengan Pancasila.
Bahwasanya perjuangan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
melalui tahapan pembangunan nasional untuk mewujudkan keadilan,
kemaslahatan, kesejahteraan dan kecerdasan bangsa adalah kewajiban bagi
setiap warga negara, baik secara perorangan maupun bersama-sama.
Bahwasanya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari potensi generasi muda Indonesia, senantiasa berpedoman pada garis
perjuangan Nahdlatul Ulama dalam menegakkan nilai-nilai Islam dan Pancasila
sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahwasanya atas dasar keinsyafan dan kesadaran akan tanggungjawab masa
depan bangsa, kejayaan Islam, kemajuan Nahdlatul Ulama dan suksesnya
pembangunan nasional, maka berkat rahmat Allah SWT, kami generasi muda
Islam Indonesia menyatakan dengan Peraturan Dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU yang
didirikan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan dengan hari Rabu,
tanggal 24 Februari 1954 M di Semarang, untuk waktu yang tidak terbatas.
Pasal 2
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) berkedudukan di
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
usaha-usaha:
Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah
organisasi.
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
BAB X
PERMUSYAWARATAN
Pasal 16
1.
Permusyawaratan untuk tingkat nasional, terdiri dari:
a.
Kongres
b.
Kongres Luar Biasa
c.
Rapat Kerja Nasional
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
5
Pasal 18
Peraturan Dasar IPNU hanya dapat diubah oleh Kongres dengan dukungan
minimal 2/3 suara dari jumlah Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang yang
sah.
Pasal 19
1) IPNU hanya dapat dibubarkan dengan keputusan Kongres atau referendum
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
6
Ditetapkan di Brebes
Pada tanggal 21 Juni 2009
Pukul 21.00 WIB
PIMPINAN SIDANG
ttd
ttd
ttd
Imam Maliki
Hamsah
Marjuki Arpan
Ketua
Skretaris
Anggota
Cabang atau 45 (empat puluh lima) anggota, dapat didirikan Pimpinan Cabang
dan selanjutnya tidak diperbolehkan mendirikan Pimpinan Cabang yang lain.
Dalam keadaan khusus (bila terdapat kepengurusan Cabang Nahdlatul Ulama)
diperbolehkan mendirikan Pimpinan Cabang.
Pimpinan Cabang beranggungjawab kepada Konferensi Cabang.
Pasal 13
1. Pimpinan Cabang Istimewa Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (disingkat
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
10
Organisasi.
11
Struktur Dewan Pembina terdiri dari seorang koordinator dan beberapa anggota.
Dewan Pembina berfungsi:
Memberikan pembinaan secara berkesinambungan dan memberikan nasehat
baik diminta ataupun tidak diminta.
Memberikan dorongan moril maupun materiil kepada organisasi.
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 19
Pimpinan Pusat
a. Pengurus Pimpinan Pusat terdiri dari Pengurus
Harian ditambah dengan
Pengurus
Departemen dan atau Pengurus Badan dan
Lembaga.
b. Pengurus Harian terdiri dari: ketua umum,
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
12
13
14
Ketua dipilih oleh Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa dan
15
BAB VII
RANGKAP JABATAN
Pasal 22
Rangkap jabatan organisasi adalah merangkap dua atau lebih jabatan
kepengurusan harian di lingkungan Nahdlatul Ulama, atau kepengurusan IPNU
di daerah atau tingkat yang berbeda.
Bagi pengurus yang merangkap jabatan sebagaimana ayat (1), diharuskan
memilih salah satu jabatan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan.
Pasal 23
Rangkap jabatan politik adalah merangkap jabatan pada kepengurusan harian
partai politik, organisasi underbow partai politik, dan atau jabatan politik
lainnya.
Bagi pengurus yang merangkap jabatan sebagaimana ayat (1), diharuskan
memilih salah satu jabatan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan.
Pasal 24
Pengurus dilarang melibatkan diri dan/atau melibatkan organisasi dalam
kegiatan politik praktis.
Bagi pengurus yang mengikuti kegiatan politik atau mencalonkan diri untuk
menduduki jabatan politik, diwajibkan untuk mundur.
Jika ayat (2) tidak terpenuhi, maka pengurus tersebut dapat diberhentikan oleh
pengurus yang bersangkutan atau tingkat kepengurusan di atasnya.
Pengisian kekosangan jabatan akibat pemberlakukan ayat
(3) dilakukan dengan mekanisme yang berlaku.
BAB VIII
KEKOSONGAN KEPENGURUSAN
DAN KEKOSONGAN JABATAN
Pasal 25
Kekosongan kepengurusan terjadi karena sebab-sebab berikut:
Demisionerisasi resmi;
Demisionerisasi otomatis;
Pembekuan kepengurusan.
Kekosongan kepengurusan sebagaimana ayat (1) diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi
Pasal 26
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
16
Kekosongan jabatan ketua umum (untuk PP) atau ketua (untuk PW, PC, PAC,
PR/PK) terjadi karena yang bersangkutan berhalangan tetap atau berhalangan
tidak tetap.
Berhalangan tetap terjadi karena yang bersangkutan meninggal dunia,
mengundurkan diri secara suka rela dan beralasan, atau diberhentikan secara
tetap karena melanggar PD-PRT dan/atau peraturan organisasi lainnnya, atau
didesak untuk mundur oleh separoh lebih satu dari pimpinan setingkat di
bawahnya karena yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya.
Berhalangan tidak tetap terjadi karena sakit tidak permanen, menunaikan ibadah
haji, menjalankan tugas belajar atau tugas lainnya ke luar negeri atau luar daerah
kerjanya, atau permintaan ijin cuti karena sesuatu hal yang dikabulkan.
Pengisian kekosongan jabatan sebagaimana ayat (1), (2), dan (3) diatur dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 27
Kekosongan jabatan pengurus non-Ketua Umum/Ketua terjadi karena pengurus
yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri secara suka rela dan
beralasan, atau diberhentikan secara tetap karena melanggar PD-PRT dan/atau
peraturan organisasi lainnnya.
Kekosongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terjadi karena
yang bersangkutan berhalangan tidak tetap.
Mekanisme pengisian kekosongan jabatan pengurus sebagaimana ayat (1) diatur
dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 28
Di semua tingkat kepengurusan IPNU, seorang tidak diperbolehkan menjadi
pengurus lebih dari 2 (dua) masa khidmat berturut-turut pada tingkat
kepengurusan yang sama.
Dalam hal yang bersangkutan terpilih menjadi ketua umum/ketua pada masa
khidmat yang ketiga, maka hal tersebut diperbolehkan.
BAB IX
PERMUSYAWARATAN
Pasal 29
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
17
Pasal 32
Rapat Pimpinan Nasional merupakan forum permusyawaratan untuk
membahas isu-isu aktual dan strategis, khususnya yang berkaitan dengan
kepentingan pelajar dan organisasi di tingkat nasional.
Rapat Pimpinan Nasional diadakan oleh Pimpinan Pusat, dan dihadiri oleh
Pimpinan Wilayah.
Rapat Pimpinan Nasional diadakan sesuai kebutuhan pada suatu masa
khidmat tertentu.
Pasal 33
Forum permusyawaratan tertinggi organisasi di tingkat propinsi adalah
Konferensi Wilayah.
Konferensi Wilayah diadakan setiap 3 tahun sekali oleh Pimpinan Wilayah
dan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.
Konferensi Wilayah diselenggarakan untuk:
Membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pimpinan Wilayah.
Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat
propinsi.
Menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah
Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Wilayah dan Tim Formatur
Pasal 34
Dalam hal-hal khusus dapat diselenggarakan Konferensi Wilayah Luar Biasa.
Konferensi Wilayah Luar Bisa diselenggarakan untuk menyelesaikan masalahmasalah organisasi yang mendesak dan penting yang tidak dapat diselesaikan
dalam forum/permusyawaratan lain.
Konferensi Wilayah Luar Biasa dapat dilaksanakan atas usul separoh lebih
satu dari jumlah Pimpinan Cabang yang sah.
Konferensi Wilayah Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga
jumlah Pimpinan Cabang yang sah
Pasal 35
Rapat Kerja Wilayah merupakan forum permusyawaratan untuk membahas
perencanaan, koordinasi dan evaluasi program, menyusun jadwal/program
kerja, serta penjabaran hasil Konferensi Wilayah, serta membahas masalahmasalah khusus organisasi di tingkat propinsi.
Rapat Kerja Wilayah diadakan oleh Pimpinan Wilayah dan dihadiri oleh
Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.
Rapat Kerja Wilayah diadakan minimal 1 (satu) kali dalam masa
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
19
Pasal 39
1. Rapat Kerja Cabang merupakan forum permusyawaratan
untuk
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
20
Konferensi Anak Cabang Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga
jumlah Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat yang sah.
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
21
Pasal 43
Rapat Kerja Anak Cabang merupakan forum permusyawaratan untuk membahas
perencanaan, koordinasi dan evaluasi program; menyusun jadwal/ program
kerja, serta penjabaran hasil Konferensi Anak Cabang; serta membahas masalahmasalah khusus organisasi.
Rapat Kerja Anak Cabang dapat diadakan guna membahas masalah-masalah
yang akan dibawa pada Konferensi Cabang dan Rapat Kerja Cabang.
Rapat Kerja Anak Cabang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang dan dihadiri
oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat.
Rapat Kerja Anak Cabang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam masa
kepengurusan Pimpinan Anak Cabang.
Pasal 44
Rapat Pimpinan Anak Cabang merupakan forum permusyawaratan untuk
membahas isu-isu aktual dan strategis, khususnya yang berkaitan dengan
kepentingan pelajar dan organisasi di tingkat kecamatan.
Rapat Pimpinan Anak Cabang dapat diadakan untuk membahas masalahmasalah yang akan dibawa pada Konferensi Cabang dan Rapat Kerja Cabang.
Rapat Pimpinan Anak Cabang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang, dan
dihadiri oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat.
Rapat Pimpinan Anak Cabang diadakan sesuai kebutuhan pada suatu masa
khidmat tertentu.
Pasal 45
Forum permusyawaratan tertinggi organisasi di tingkat desa/kelurahan atau
lembaga pendidikan adalah Rapat Anggota.
Rapat anggota diadakan setiap 2 tahun sekali oleh Pimpinan Ranting dan 1 tahun
sekali oleh Pimpinan Komisariat yang dihadiri oleh anggota. Rapat Anggota
diselenggarakan untuk:
Membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pimpinan
Ranting/Pimpinan Komisariat
Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat
desa/kelurahan atau lembaga pendidikan.
Menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Ranting/Pimpinan Komisariat
Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Ranting/Pimpinan Komisariat dan
Tim Formatur
Pasal 46
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
22
2.
Rapat Anggota Luar Biasa diselenggarakan untuk menyelesaikan masalahmasalah organisasi yang mendesak dan penting yang tidak dapat diselesaikan
dalam forum/permusyawaratan lain.
3.
Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan atas usul separoh lebih satu
jumlah anggota.
4.
Rapat Anggota Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga
jumlah anggota.
Pasal 47
1.
Rapat Kerja Anggota merupakan forum permusyawaratan untuk
membahas perencanaan, koordinasi dan evaluasi program; menyusun
jadwal/program kerja, dan penjabaran hasil Rapat Anggota; serta membahas
masalah-masalah khusus organisasi di tingkat desa/kelurahan atau lembaga
pendidikan.
2.
Rapat Kerja Anggota juga dapat diadakan guna membahas masalahmasalah yang akan dibawa pada Konferensi Cabang, Konferensi Anak Cabang
atau Rapat Kerja Anak Cabang.
3.
Rapat Kerja Anggota diadakan oleh Pimpinan Ranting/Pimpinan
Komisariat dan dihadiri oleh anggota.
4.
Rapat Kerja Anggota diadakan minimal 1 (satu) kali dalam masa
kepengurusan Pimpinan Ranting/ Pimpinan Komisariat.
Pasal 48
1. Segala jenis permusyawaratan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh
Ponpes Al Hikmah Brebes, 19 - 24 Juni 2009
23
10 %
Pimpinan Cabang
:
25 %
Pimpinan Anak Cabang
:
30 %
Pimpinan Ranting/Komisariat
:
30%
Pasal 52
Pengelolaan keuangan IPNU dilakukan secara jujur, transparan dan akuntabel.
24
ttd
ttd
ttd
Imam Maliki
Hamsah
Marjuki Arfan
Ketua
Skretaris
Anggota
25