Chapter III-V PDF
Chapter III-V PDF
TAP CHANGER
3.1
UMUM
Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen
Untuk
memampukan
kompensasi
faktor
yang
belum
diketahui
3.2
belitan primer atau sekunder. V1, N1 dan V2,N2 adalah parameter primer dan
sekunder.
V1 V2
N1 N 2
V2
Dimana :
V1
xN 2 ........................................ (3.1)
N1
V1 = Tegangan primer
V2 = Tegangan sekunder
N1 = Belitan primer
N2 = Belitan sekunder
29
Gaya aksial
Gaya radial
Gaya radial
Supply
Terminals
5
4
3
5
4
3
30
31
: VN + (0.1x VN)
Tapping 2
: VN + (0.05x VN)
Tapping 3
: VN
Tapping 4
: VN (0.05x VN)
Tapping 5
: VN (0.1x VN)
N1
V
............................................................................................ (3.2)
3VT
N1
V
............................................................................................... (3.3)
V
T
N1
V
................................................................................................ (3.4)
3V T
32
33
2
R
4
5
4
R
3
2
1
3
2
4
R
3
2
4
R
4
R
transfotmator
dapat di tempatkan
34
periode waktu yang singkat. Tegangan keluaran dapat diatur dengan tap changer,
tanpa menyebabkan gangguan terhadap sistem. Selama operasi tap changer
berbeban,ada bebrapa hal yang perlu di perhatikan antara lain[5] :
35
36
Pada Gambar 3.5, kedua stut terhubung dengan segmen 1 dan seluruh
belitan dalam rangkaian. Saklar x, y ditutup. Setengah total arus mengalir melalui
x menuju setengah reaktor pada bagian bawah kemudian ke rangkaian luar.
Setengah total arus yang lain mengalir melalui y menuju setengah reaktor pada
bagian atas kemudian menuju rangkaian luar. Arus yang mengalir pada bagian
atas dan bagian bawah reaktor mengalir dalam arah yang berlawanan. Reaktor
dililit dengan dengan arah yang sama, sehingga ggm yang dihasilkan setengah
belitan berlawanan dengan ggm yang dihasilkan setengah belitan yang lainnya.
Gaya-gaya ini sama besarnya dan penjumlahannya nol. Reaktor hampir tidak
induktif dan impedansinya sangat kecil. Oleh karena itu, tegangan jatuh pada
reaktor sadapan tengah tidak ada.[8]
Gambar 3.6 Operasi dari segmen 1 ke segmen 2 pada Tap Changer On Load
37
Buka saklar y, gambar ( b.I ). Arus masuk melalui reaktor pada bagian
bawah. Reaktor menjadi sangat induktif dan tegangan jatuhnya besar. Oleh
karena itu, reaktor harus didisain menahan arus beban penuh sesaat.
d. Buka saklar x. Arus masuk mengalir hanya melalui reaktor pada bagian
atas, menyebabkan tegangan jatuh yang besar.
e. Pindahkan stut A dari segmen 1 ke segmen 2 dan tutup saklar x. pada saat
ini perpindahan sadapan 1 ke 2 telah selesai.
Jenis tap changer berbeban yang lain, juga dilengkapi dengan reaktor sadapan
tengah, diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Fungsi reaktor adalah melindungi
38
1. Buka saklar S. Sekarang arus total mengalir melalui reaktor pada bagian
atas dan tegangan jatuhnya besar.
2. Tutup saklar 2. Belitan antara sadapan 1 dan sadapan 2 terhubung melalui
reaktor.
3. Buka saklar 1. Sehingga arus mengalir melalui reaktor pada bagian bawah
dan tegangan jatuhnya besar.
39
3.5
Vs1
V2
xN s ..................................................................................................... (3.5)
N2
Vs 2
V1 IX r
xN s ............................................................................................ (3.6)
N1
Vs3
2V1
xN s ............................................................................................ (3.7)
N1 N 2
Vs 4
V1 IX r
xN s ............................................................................................ (3.8)
N2
Vs 5
V1
xN s ..................................................................................................... (3.9)
N2
Dimana :
N1 = Jumlah belitan antara tegangan terminal dengan sadapan 1
N2= Jumlah belitan antara tegangan terminal dengan sadapan 2
40
dan
= Arus Primer
ke
41
BAB IV
PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA
PHASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER
IV.1. UMUM
Tap changer pada transformator distribusi berguna untuk mejaga tegangan
tetap konstan pada sisi sekunder meskipun terjadi perubahan tegangan pada sisi
tegangan tinggi (sisi primer).
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan perbandingan
belitan tap changer pada transformator distribusi. Hal hal yang perlu
diperhatikan adalah penentuan jumlah belitan pada stiap variasi tegangan,
penggulungan kumparan, penyambungan hubungan antar kumparan, serta
pemasangan tap changer.
Peneliatian ini dilakukan di PT. MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA.
Dari hasil penelitian ini diperoleh mengenai langkah langkah penentuan dan
perhitungan jumlah kumparan setiap variasi tap pada tap changer, penyambungan
hubungan antar kumparan.
42
3
3
400
volt
3
N2
43
400
N2
5.56
3 24beli tan
Jadi belitan per phasa sisi sekunder terbagi menjadi 2 bagian pada setiap
kaki seperti pada Gambar 4.2, dengan belitan tiap kaki adalah 24 lilitan,
sedangkan tiap bagian terbagi menjadi 2 lapis dengan masing-masing 12 belitan,
sehingga jumlah lapisan seluruhnya pada sisi sekunder menjadi 4 lapis.
44
Untuk 2,5%/tap:
Untuk 5%/tap:
Tapping 1 = Terminal 1 2 ( 21 kV )
Tapping 2 = Terminal 2 3 ( 20 kV )
Tapping 3 = Terminal 2 3 ( 19 kV )
45
Untuk 2,5%/tap:
Tapping 1 = Terminal 1 2 ( 21 kV )
Tapping 2 = Terminal 2 3 ( 20.5 kV )
Tapping 3 = Terminal 3 4 ( 20 kV )
46
Untuk 5%/tap:
Tapping 1 = Terminal 1 2 ( 22 kV )
Tapping 2 = Terminal 2 3 ( 21 kV )
Tapping 3 = Terminal 3 4 ( 20kV )
Tapping 4 = Terminal 4 5 ( 19 kV )
Tapping 5 = Terminal 5 6 ( 18 kV )
Kapasitas
Transformator
Jumlah
belitan
sekunder
( kVA )
50
100
160
200
250
( Turn )
48
30
16
34
40
22000
x 48
231
= 4571
47
Tapping 2 =
21000
231
Tapping 3 =
Tapping 4 =
Tapping 5 =
Belitan
per
x 48
= 4363
x 48
= 4156
19000
231
18000
231
phasa
x 48
x 48
= 3948
= 3740
48
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel
analisa data sebagai berikut :
Table 4.2 Analisa perhitungan jumlah belitan pada tiap tapping
BELITAN
KVA
IV.3
SEKUNDER
Tap 1
Tap 2
Tap 3
Tap 4
Tap 5
50
48
4571
4364
4156
3948
3740
100
30
2857
2727
2597
2468
2338
160
16
1524
1455
1385
1316
1247
200
34
3238
3091
2944
2797
2649
250
40
3810
3636
3463
3290
3117
kumparan yang satu dengan yang lain. Misalnya trafo 160 kVA, 3 phasa, Y-Zn5
(seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6).
49
Terminal Primer
a-b-c-n
Terminal Sekunder
Awal kumparan
II
Akhir kumparan
50
51
IV.4
POSISI SWITCH
TAP CHANGER
JUMLAH
BELITAN
V line to
line (kV)
4571
22
4364
21
4156
20
3948
19
3740
18
: 22000
Tapping 2
: 21000
52
Tapping 3
: 20000
Tapping 4
: 19000
Tapping 5
: 18000
Pada sisi sekunder adalah tanpa tapping yaitu 231 volt, sehingga angka
perbandingan belitan transformasi dapat ditulis sebagai berikut :
Tapping 1
Tapping 2
Tapping 3
Tapping 4
Tapping 5
Tapping 2
Tapping 3
Tapping 4
Tapping 5
: Maksimal
: 95.238+ (95.238 x 1% )
= 96.281
Minimal
: 95.238- (95.238 x 1% )
= 94.285
: Maksimal
: 90.909+ (90.909 x 1% )
= 91.818
Minimal
: 90.909- (90.909 x 1% )
= 89.999
: Maksimal
: 86.580 + ( 86.580 x 1% )
= 87.445
Minimal
: 86.580 - ( 86.580 x 1% )
= 85.715
: Maksimal
: 82.251 + (82.251 x 1% )
= 83.073
Minimal
: 82.251 - (82.251 x 1% )
= 81.428
: Maksimal
: 77.922+ (77.922 x 1% )
= 78.701
Minimal
: 77.922 - (77.922 x 1% )
= 77.143
53
Tapping 2
Tapping 3
Tapping 4
Tapping 5
: Maksimal
Minimal
: Maksimal
Minimal
: Maksimal
Minimal
: Maksimal
Minimal
: Maksimal
Minimal
Tapping 1
Max Min
Tapping 2
max
Min
Tapping 3
Max Min
Tapping 4
Max Min
Tapping 5
Min
Max
4621
2888
1540
3274
3851
4407
2755
1469
3122
3673
4197
2623
1399
2973
3498
3988
2492
1329
2824
3323
3778
2361
1259
2676
3148
4526
2829
1509
3206
3771
4320
2700
1440
3060
3600
4114
2571
1371
2914
3429
3909
2443
1303
2769
3257
3703
2314
1234
2623
3086
54
Ns : 48
Tapping 1
90,975
90,985
90,97
Tapping 2
86,65
86,645
86,63
Tapping 3
82,305
82,305
82,297
Tapping 4
77,97
77,97
77,963
Tapping 5
73,645
73,655
73,625
Ns : 30
Tapping 1
95,246
95,243
95,243
Tapping 2
90,93
90,931
90,92
Tapping 3
86,634
86,631
86,63
Tapping 4
82,247
82,247
82,234
Tapping 5
77,928
77,926
77,971
55
Tapping 1
95,28
95,284
95,298
Tapping 2
90,918
90,916
90,912
Tapping 3
86,584
86,582
86,575
Tapping 4
82,248
82,244
82,241
Tapping 5
77,915
77,911
77,906
Tapping 1
90,905
90,915
90,94
Tapping 2
86,573
80,58
86,58
Tapping 3
82,258
82,265
82,26
Tapping 4
77,924
77,94
77,92
Tapping 5
73,594
73,594
73,604
56
Tapping 1
90,145
90,152
90,116
Tapping 2
88,007
88,815
87,983
Tapping 3
85,85
85,85
85,815
Tapping 4
83,685
83,682
83,642
Tapping 5
81,55
81,551
81,505
Ns : 48
Pengukuran
S
Tapping
1
4367
4367
4367
4621
4526
Tapping
2
4159
4159
4158
4407
4320
3951
3951
3950
4197
4114
3743
3743
3742
3988
3909
3535
3535
3534
3778
3703
Tapping
Tapping
3
Tapping
4
Tapping
5
Perhitungan
Max
Min
57
Ns : 30
Pengukuran
S
Tapping
1
2857
2857
2857
2888
2829
Tapping
2
2728
2728
2728
2755
2700
Tapping
3
2599
2599
2599
2623
2571
Tapping
4
2467
2467
2467
2492
2443
Tapping
5
2338
2338
2339
2361
2314
Tapping
Perhitungan
Max
Min
Pengukuran
S
1524
1525
1525
1540
1509
1455
1455
1455
1469
1440
1385
1385
1385
1399
1371
Tapping
4
1316
1316
1316
1329
1303
Tapping
5
1247
1247
1246
1259
1234
Tapping
Tapping
1
Tapping
2
Tapping
3
Perhitungan
Max
Min
58
Pengukuran
S
Tapping
1
3091
3091
3092
3274
3206
Tapping
2
2943
2740
2944
3122
3060
Tapping
3
2797
2797
2797
2973
2914
Tapping
4
2649
2650
2649
2824
2769
Tapping
5
2502
2502
2503
2676
2623
Tapping
Perhitungan
Max
Min
Pengukuran
S
3606
3606
3605
3851
3771
3520
3553
3519
3673
3600
3434
3434
3433
3498
3429
Tapping
4
3347
3347
3346
3323
3257
Tapping
5
3262
3262
3260
3148
3086
Tapping
Tapping
1
Tapping
2
Tapping
3
Perhitungan
Max
Min
59
Pada tap 2,
Diperoleh :
90,909
N 1 V1
N 2 V2
20.800
V2
V2 228,8Volt
60
V2
20.800
86,58
V2 240,24Volt
Dalam hal ini, tapping yang dipakai adalah taping 2. Dimana tegangan keluaran
dari tapping 2 lebih mendekati tegangan nominal yang sudah ditentukan
sebelumnya jika dibandingkan dengan tapping 3. Selain itu, alasan pemilihan tap
2 adalah untuk keamanan isolasi. Suatu isolator dapat rusak jika tegangan yang
ada melebihi batasan tegangan yang diperbolehkan untuk suatu isolator.
Demikian juga untuk transfotmator daya 100kVA, 160kVA, 200kVA, dan
250kVA. Jika tegangan masukannya tidak sesuai dengan tegangan primer yang
sudah ditentukan sebelumnya (tegangan primer pada tiap tap), maka harus diplilih
tap mana yang menghasilkan tegangan keluaran yang lebih mendekati tegangan
keluaran yang sudah ditentukan.
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan hasil analisa pada bab bab sebelumnya, untuk
62
5.2
SARAN
1. Untuk mendapatkan jumlah belitan yang sesuai dengan batas toleransi yang
diberikan, penggulungan belitan transformator yang lebih teliti sangat
dibutuhkan.
2. Dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut bila ditemukan kondisi dimana
pengerjaan sudah teliti tetapi masih terdapat selisih belitan dari batas-batas
perhitungan
63