Anda di halaman 1dari 17

FAKTOR PENYEBAB PERANG DINGIN

Terjadi

konflik,

ketegangan,

dan

kompetisi

antara

Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat)


dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur)
yang terjadi antara tahun 19471991.
Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi
militer, ideologi, psikologi, dan tilik sandi, militer,
industri,

dan

pengembangan

teknologi,

pertahanan,

perlombaan nuklir dan persenjataan, dan banyak lagi.


Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang
nuklir,

yang

akhirnya

Dingin"

sendiri

tidak

terjadi. Istilah

diperkenalkan

pada

tahun

"Perang

1947

oleh

Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat


untuk

menggambarkan

hubungan

kedua negara adikuasa tersebut.

yang

terjadi

di

antara

Setelah

AS

dan

Uni

Soviet

bersekutu

dan

berhasil

menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda


pendapat

tentang

bagaimana

Eropa

pascaperang.

membangun

cara

yang

Selama

tepat

untuk

beberapa

dekade

selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke


luar

Eropa

membangun

dan

merambah

ke

"pertahanan"

membentuk

sejumlah

seluruh

terhadap

aliansi

dunia

ketika

AS

komunisme

dengan

berbagai

negara,

dengan

terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah,


dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur
secara

langsung,

namun

konflik

di

antara

keduanya

secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang


lokal

seperti

Hungaria
dari

dan

Perang

Perang

Korea,

Cekoslovakia
Dingin

invasi

dan

termasuk

Soviet

Perang
(dari

terhadap

Vietnam.
beberapa

Hasil
sudut

pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan.


Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin
dan

Krisis

Timur

Tengah

juga

telah

menjadi

lebih

kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah


terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat
dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Namun

ada

pula

masa-masa

di

mana

ketegangan

dan

persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin


mulai

berakhir di

tahun 1980-an

ketika Pemimpin

Uni

Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi,


perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet
kehilangan
Timur

dan

kekuatan
akhirnya

dan

kekuasaannya

dibubarkan

pada

terhadap
tahun

Eropa
1991.

Latar belakang
Setelah

Perang

Dunia

II

berakhir,

muncul

beberapa

peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan bangsabangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain
yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah
satu

negara

Amerika

pemenang

Serikat

perang

sangat

di

besar

pihak

membantu

Sekutu.

Peran

negara-negara

Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya


setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul
sebagai
membangun
Ketiga,

negara

besar

perekonomian
munculnya

pemenang

perang

negara-negara

negara-negara

yang

dan
Eropa
baru

berperan
Timur.
merdeka

setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia

II

yang

tidak

berakhir

terlepas

membebaska

dengan

dari

Eropa

kemenangan

peran

Timur

dari

Uni

di

pihak

Sekutu

Uni

Soviet

Jerman.

Sambil

Soviet,

tangan

membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet


mempergunakan

kesempatan

pengaruhnya,
perebutan
seperti

dengan

kekuasaan

cara

di

di

Bulgaria,

Rumania,

dan

tersebut

masuk

untuk

meluaskan

mensponsori

terjadinya

berbagai

negara

Albania,

Cekoslowakia,
kedalam

itu

Hongaria,

sehingga

pengaruh

Eropa

Timur

Polandia,

negara-negara

pemerintahan

komunis

Uni Soviet.
Uni

Soviet

mengalami

penguatan

otoritas

yang

cukup

berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama diplomatik


dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet
pun

turut

serta

dalam

Konferensi

Paris

tahun

1946,

untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman


seperti

Italia,

Bulgaria,

Hungaria,

Rumania,

dan

Finlandia.
Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai
berdirinya PBB pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan
anti-Fasis

lainnya.

Namun kemesraan hubungan negara-negara yang tergabung


dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak bertahan lama dan
semulus yang diharapkan. Pada tahun 1946, Stalin yang
mengusung
menuduh

ide

Komunisme

Inggris

dan

Internasional

Amerika

Serikat

(Komintern)
melancarkan

kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan


ini

dijawab

menentang
yang

oleh

kekuatan

akhirnya

Perdana
yang

disebutnya

membelah

internasional menjadi dua.

Menteri

Inggris

dengan

Komunis

Timur,

sistem

perpolitikan

Faktor Penyebab perang Dingin Istilah Perang Dingin diperkenalkan


pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika
Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Seperti yang duniabaca.com pelajari dari
wikipedia, Perang Dingin (1947-1991) adalah sebutan bagi sebuah
periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika
Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta
sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 19471991.
Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi,
psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi;
pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang
akhirnya tidak terjadi.
Penyebab dan Proses Awal Mula Terjadinya Perang DinginPerang
Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak
dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari
masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA
dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap
Jerman, Italia, dan Jepang.
Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan
terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA dan USSR ditandai
dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan
komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini,
dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt
(USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga
Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran),
pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka

menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi


militer terbaik.

Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang


berlangsung lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih
jelas, Presiden USA, Harry S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda
dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya pemilu yang
bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak usulan
tersebut dengan mengatakan Sebuah pemerintahan yang dipilih secara
bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan
kami tidak akan mengizinkannya.

Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi


Posdam tersebut dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap
orang-orang Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh perang suci terhadap
Hitler dan pandangan politik di Amerika yang diperngaruhi oleh jutaan
pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan diadakannya
pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet.
Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya
hancur akibat dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan
keamanan militer yang total dari Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di
Eropa Timur untuk selamanya. Stalin percaya bahwa hanya negara-negara
komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karena itu,
Stalin

khawatir

bahwa

pemilu

yang

bebas

akan

menghasilkan

pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah


barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa
harus konsisten dengan keyakinannya.
Jawaban USA terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya
berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan
konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua bantuan
ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa USA tidak akan
mengakui suatu pemerintahan yang didirikan dengan paksa dan tidak
mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi USA,
menyatakan di depan publik Amerika bahwa tirai besi telah digelar
diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam
dua kubu yang saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali sikap
emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap Stalin serta Uni
Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik
Amerika di era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan
melakukan mobilisasi di berbagai bidang dengan cepat.

Agen-agen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan


mengungkapkan pentingnya perjuangan ideologi melwan imperialisme
kapitalis. Partai Komunis besar dan terorganisasi dengan baik di Italia dan
Prancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih
Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka melalui caracara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan
terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang
disponsori USA juga terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di
mata Amerika, Uni Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan
melakukan kegiatan sebversi ke negara-negara Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika melalui Doktrin Presiden Truman
melaksanakan politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di
kawasan yang sudah dikuasai oleh Tentara Merah. Truman meminta
kepada Kongres USA untuk mengirimkan bantuan militer ke Yunani dan
Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, USA juga
menawarkan program bantuan kepada negara-negara Eropa melalui
Marshall Plan.
Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara
Eropa Timur. Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera
membersihkan unsur-unsur nonkomunis dalam tubuh pemerintahan Eropa
Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan Soviet, satu partai diktator
komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948, merupakan
jawaban Uni Soviet terhadap sikap USA.
Pendudukan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin
berkembangnya komunisme di Eropa yang dimulai dari negara-negara
Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin memblokade semua lalu
lintasbarang dab manusia dari zone pendudukan Barat di Jerman ke Berlin
Barat, Sekutu meresponya degan melakukan jembatan udara, mendrop
bahan makanan dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari

jembatan udara mengangkut berton-ton bahan makanan ke Berlin


sebagai bentuk pelaksanaan politik cotaining.
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara
Eropa Barat untuk menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang
dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization(NATO) atau
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya terdiri atas Inggris,
Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg,
Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu
pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa
Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri
atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria,
Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin
blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, mematamatai dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya masingmasing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman NATO.

Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan
politik dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai
negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.
Dua

negara

Amerika

tersebut

Serikat

sedangkan

Uni

memiliki

memiliki
Soviet

perbedaan

ideologi,

ideologi

liberal-kapitalis,

berideologi

sosialis-komunis.

Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan


diantara

keduanya,

namun

kemudian

muncul

antagonisme

diantara
Ada

dua

mereka.
karakter

pada

periode

ini,

Pertama,

adanya

keprihatinan
pesimisme.

akan

ambisi

Kedua,

merupakan

rivalnya

yang

Serikat

dan

yang

sangat

Amerika

kekuatan

militer

menimbulkan
Uni

Soviet

kuat

dan

memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan


senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal
sebagai

berikut:

Doktrin

Pembendungan

memberikan

pidato

Bulan

yang

Februari

berbicara

1946,

Stalin

tentang

tak

terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis". Ia


mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan
berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.
Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan
mempertahankan
munculnya
Kedubes

tanah

tulisan

AS

di

kefanatikan

Uni

Uni

mendeklarasikan
Truman.

George

apa

yang
ini

politik

Tidak

Soviet,

Soviet,

Doktrin

pembendungan

air.

lama

Kennan,

yang

diplomat

memaparkan

Presiden

Harry

kemudian

disebut

menggarisbawahi

luar

setelah

negeri

AS

di

tentang

Truman
Doktrin
strategi

sebagai

cara

untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS


juga

merekrut

sekutu-sekutunya

untuk

mewujudkan

tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu


negara

jatuh

maka

akan

berjatuhanlah

negara-negara

tetangga lainnya.

Lingkungan
Ketidakmampuan
lingkungan

Pengaruh
sebuah
pengaruh

dan
negara

Pembentukan
adidaya

diinterpretasikan

Blok

memelihara
sebagai

akibat dari program global negara adidaya yang lain.


Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para
pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni
Soviet

menaklukan

dunia.

Begitu

pula

ketika

AS

membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin


Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS
untuk

mendominasi

dunia.

Perebutan

lingkungan

pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan


sebuah pola yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan
satu

polar,

sedangkan

di

polar

(kutub)

yang

lain

muncul Uni Soviet dengan sekutunya.


Amerika

Serikat

Pertahanan

dan

Atlantik

sekutunya
Utara

membentuk

(North

Organisasi

Atlantic

Treaty

Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April


1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO
diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan
terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan sekutunya
membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14
Mei

1955

di

Praha-Cekoslowakia

atas

dasar

Pact

of

Mutual Assistance and Unified Command.


Di berbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak
salah satu negara adidaya, di Asia Tenggara dibentuk
South

East

Asia

Treaty

Organization

(SEATO)

pada

tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO


ditujukan

untuk

menahan

Tenggara,

khususnya

di

pengaruh
Vietnam.

komunis

Sebagai

di

Asia

salah

satu

organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara


utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di
SEATO,

anggota-anggotanya

yang

utama

justru

negara-

negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS. Di kawasan


Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur
Tengah (Middle Eastern Treaty Organization/METO).
Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC
pada

tahun

Jepang

1950

sebagai

pembentukan

untuk

menghadapi

kemungkinan

di

kendali

negara

Cominform

bawah

(The

Communist

agresi

AS.

Serta

Information

Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi


lain,

kegiatan

Dingin.

KGB

spionase

(Komitet

juga

turut

mewarnai

Gusudarstvennoy

Perang

Bezopasnosti),

dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence


Agency),

dinas

rahasia

AS

selalu

berusaha

untuk

memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang


menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh
kedua

belah

pihak

serta

mengenai

informasi-informasi

sensitif

lawannya

sendiri.

Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan
drastis

dengan

terpilihnya

Richard

Nixon

sebagai

Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A.


Kissinger,

Richard

Nixon

menempuh

pendekatan

baru

terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka,


ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan
yang

sama terhadap

AS. Pendekatan

ini lazim

disebut

dtente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi


politik

luar

negeri,

dtente

dijelaskan

Kissinger

sebagai upaya menciptakan kepentingan tertentu dalam

kerjasama

dan

kompetitor

perbatasan,

dapat

sebuah

meregulasi

dan

lingkungan

menghambat

dimana

perbedaan

diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi


menuju

kerjasama.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden


Richard

Nixon

dan

Leonid

Brezhnev

menandatangani

Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow.


SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan
senjata-senjata
Antiballistic

nuklir
Missile

strategis/Defensive

System.

SALT

juga

berisi

kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang


dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet
hanya

diijinkan

untuk

memiliki

misil

maksimal

1600

misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak
kuat lagi untuk menjalani dtente. Akhirnya pada tahun
1979

Uni

Soviet

pun

menduduki

Afghanistan

yang

sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana


untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang
reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter
menyatakan,

agresi

Uni

Soviet

di

Afghanistan

mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling


serius

sejak

muncullah

Perang

Doktrin

Dingin

Carter

dimulai.

yang

Lalu

menyatakan

akhirnya
bahwa

AS

berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di


Teluk Persia.
Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga
melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan
anti-komunis
Para

Afghanistan,

pemberontak

pejuang
juga

di

ini

bahkan

kemerdekaan

berbicara

Angola,
diberi

(freedom

tentang

dan

Nikaragua.

istilah

fighters).

kemampuan

halus

Bahkan

nuklirnya,

AS

termasuk

ancaman serangan pertama. Tapi walaupun di periode ini


terjadi

ketegangan

yang

memuncak

antara

AS

dan

Uni

Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II


(Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan
1979

di

Pada

saat

itu

Carter

Vienna.

dan

Brezhnev

setuju

untuk

membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal


2400

unit,

Independently
juga

dan

maksimal

Targeted

Perjanjian

1320

Reentry

Pengurangan

unit

Vehicle

Multiple

(MIRV)

Senjata-senjata

Dan

Strategis

(Strategic Arms Reduction Treaty/START) pada tahun 1982


yang

berisi

nuklir

yang

banyak

kesepakatan
berdaya

dilakukan

jarak

untuk

memusnahkan

menengah.

senjata

Walaupun

perjanjian-perjanjian

sudah

pembatasan

dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan


data

pada

tahun

1983

ternyata

Uni

Soviet

memiliki

keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika


Serikat.
Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Mikhail Gorbachev mulai memimpin Uni


Soviet.
pada

Perubahan

masa

penguasa

ini.

Uni

secara

besar-besaran

Gorbachev

Soviet

berbeda

sebelumnya,

mulai

dengan

pada

tampak

penguasa-

tahun

1987

ia

berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya ke dalam


sebuah

forum

dialog.

Bahkan

pada

tahun

1988,

Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989


seluruh

tentara

Uni

Soviet

telah

mundur

dari

Afghanistan.
Komitmen
tidak

Gorbachev

semakin

menghanyutkan

netral

dalam

diri

Perang

terlihat
dan

Teluk

saat

Soviet

sikap

lebih

mengambil

Uni

tahun

1990-1991.

Bahkan

bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun


pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun
kebebasan
Gorbachev

dan

keterbukaan

menimbulkan

yang

reaksi

dicanangkan

keras

dari

oleh

tokoh-tokoh

komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19


Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow
(Menteri

Pertahanan),

Jenderal

Vladamir

Kruchkov

(Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri).


Namun

ternyata

kudeta

itu

gagal

karena

mendapat

perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah


pimpinan
Sebagai

Boris Yeltsin
akibat

Estonia,

dari

Georgia,

dan Unit

kudeta

Maldova

itu;

Militer Uni
Latvia,

memisahkan

diri

Soviet.

Lithuania,
dari

Uni

Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil


memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6
September

1991.

Akhirnya,

Gorbachev

mengakui

bahwa

sistem

komunis telah

gagal di

Uni Soviet.Pada

akhir

1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun


itupun

runtuh

dan

terpecah-pecah

menjadi

beberapa

negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni


Soviet
Bubarnya
Dingin

(Commonwealth
Uni

Soviet

dengan

of
ini

Independent

menandai

kemenangan

State/CIS).

berakhirnya
di

pihak

Perang
AS.

Anda mungkin juga menyukai