Dalam hari ke dua puluh dua, jantung berkembang dalam 5 region, yaitu sinus venous, atrium, ventrkel, bulbus kordis, dan trunctus asteriosus. ( direction of blood flow). The sinus venosus menerima darah dari seluruh vena pada masa embrio ( Tortora, 2006) Manusia dewasa memiliki mekanisme dalam jantung, secara singkat kontraksi otot jantung terdiri dari 4 peristiwa yaitu Peristiwa rangsangan yaitu rangsangan atau stimulus berasal dari dalam jantung sendiri atau berasal dari luar jantung. Rangsangan dari luar jantung dapat berupa rangsangan-rangsangan saraf, listrik, kimia, mekanik, fisik dan lain-lain, Peristiwa listrik yaitu stimulus pada potensial ambang dengan rangsangan minimal pada otot jantung mulai menimbulkan impuls yang mula-mula terjadi pada NSA sehingga timbul aksi potensial yang akan disebarkan berupa gelombang depolarisasi atau gelombang kontraksi ke seluruh bagian jantung. Adanya gelombang depolarisasi akan melepaskan kalsium dari sistem retikulum endoplasma serabut otot jantung, Peristiwa kimia yaitu setelah peristiwa listrik tadi kalsium kemudian akan berdifusi ke dalam miofibril dan mengkatalisis reaksi-reaksi kimia sehingga kalsium intrasel akan bertambah banyak. Kalsium ini akan mengikat protein modulator yaitu troponin. Sementara itu ATP dihidrolisa untuk
Universitas Sriwijaya
pembentukan energi, Peristiwa mekanik yaitu Energi dari ATP tadi
akan menyebabkan pergerakan aktin dan myosin secara tumpang tindih sehingga sarkomer miofibril memendek, dimana akan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot jantung. Di sini ATP dirubah menjadi ADP. Mekanisme bagaimana suatu potensial aksi di serat otot jantung menimbulkan kontraksi di serat tersebut cukup mirip dengan proses penggabungan eksitasi-kontraksidi otot rangka. Adanya potensial aksi lokal di dalam tubulus T menyebabkan Ca++ dikeluarkan ke dalam sitosol dari simpanan intrasel di retikulum sarkoplasma. Selama potensial aksi Ca++ juga berdifusi dari CES ke dalam sitosol melintasi membran plasma. Pemasukan Ca++ ini semakin memicu pengeluaran Ca++ dari retikulum sarkoplasma. Pasokan tambahan Ca++ ini tidak saja merupakan faktor utama memanjangnya
potensial
aksi
jantung,
tetapi
juga menyebabkan
pemanjangan periode kontraksi jantung. Peran Ca ++ di dalam sitosol,
seperti di otot rangka, adalah berikatan dengan kompleks troponintropomiosin dan secara fisik menggeser kompleks tersebut, sehingga dapat terjadi siklus jembatan silang dan kontraksi. Pengeluaran Ca++ dari sitosol oleh pompa aktif di membran plasma dan retikulum sarkoplasma menyebabkan troponin dan tropomiosin kembali dapat menghambat jembatan silang, sehingga kontraksi berhenti dan jantung melemas.
Dalam jantung terdapat kumpulan sel-sel jantung khusus yang
mempunyai sifat dapat menimbulkan potensial aksi sendiri tanpa adanya stimulus dari luar. Sel-sel ini terkumpul dalam suatu sistem yang disebut sistim konduksi jantung. Sistim konduksi jantung terdiri : 1. Nodus sinoatrial - NSA (sering disebut nodus sinus, disingkat sinus). Simpul ini terletak pada batas antara vena kava superior dan atrium kanan. Simpul ini mempunyai sifat automatisitas tertinggi dalam sistim konduksi jantung. (70-80 x/menit) 2. Sistim konduksi intra atrial- dianggap bahwa dalam atrium terdapat jalur-jalur khusus sistim konduksi jantung yang terdiri dari tiga jalur internodal yang menghubungkan simpul sinoatrial, simpul atrioventrikular dan jalur Bachman yang menghubungkan atrium kanan dan kiri. 3. Nodus atrioventrikular (NAV)-simpul ini terletak di bagian bawah atrium kanan, antara sinus koronarius dan daun katup trikuspid bagian septal. (40-60 x/menit) 4. Berkas His sebuah bekas yang pendek, merupakan kelanjutan simpul AV. Berkas His bersama simpul AV disebut penghubung AV. 5. Cabang Berkas bercabang menjadi dua bagian yaitu berkas kiri dan cabang berkas kanan. Cabang berkas kiri memberikan cabang-cabang kearah ventrikel kanan. 6.
Fasikel cabang berkas kiri bercabang menjadi dua bagian yaitu
fasikel kiri anterior dan fasikel kiri posterior.
7. Serabut Purkinyemerupakan anyaman halus dan berhubungan erat
dengan otot jantung.
Secara umum sistem konduksi jantung merupakan satu susunan
penghantar khusus pada jantung terdiri atas dua bagian :Serabut-serabut otot perangsang) dan Serabut-serabut penghantar
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan pembahasan yang akan dibuat
paper tugas sistem kardiovaskuler adalah, bagaimana
mekanisme pompa natrium kalium dalam jantung dan mekanisem digitalis
sebagai penghambat percepatan jantung
1.3. Tujuan Penulisan Tugas
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membuat suatu pendalaman teori setelah perkuliahan pertama pada sistem kardiovaskuler mengenai mekanisme pompa natrium kalium dalam jantung dan mekanisme digitalis sebagai penghambat percepatan jantung. 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mempelajari lebih mendalam mengenai mekanisme jantung Tujuan Khusus
a. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai mekanisme pompa natrium
kalium dalam jantung b. Untuk
mempelajari
lebih
lanjut
mekanisme
digitalis
sebagai
penghambat percepatan jantung.
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Untuk mengetahui lebih dalam teori
mengenai mekanisme
pompa natrium kalium dalam jantung
1.4.2. Untuk mengetahui lebih dalam teori mengenai mekanisme