Tanggal percobaan
: 26 Maret 2014
Nama
Partner
Kelas
: 2 TC A2
I.
Tujuan Praktikum
1. Tujuan Pembelajaran Umum :
Mempelajari konstanta-konstanta primer dan sekunder saluran koaksial.
2. Tujuan Pembelajaran Umum :
Memahami bahwa saluran memiliki resistansi, induktansi, kapasitansi, dan
II.
konduktansi saluran.
Menentukan model rangkaian dari saluran transmisi.
Landasan Teori
Walaupun tidak berlaku umum, saluran transmisi dapat dimodelkan sebagai berikut:
Konduktor
Luar
Dielektrik
Konduktor
dalam
b
c
Dilihat dari gambar tersebut diatas, saluran koaksial memiliki dua konduktor, yaitu
konduktor dalam (inner conductor) dengan jari-jari a dan konduktor luar (outer
conductor) dengan jari-jari b. Konstanta primer dari saluran koaksial adalah sebagai
berikut :
1. Resistansi Saluran Per Satuan Panjang
Resistansi saluran per satuan panjang dari saluran koasial terdiri dari resistansi
dalam per satuan panjang dan resistansi luar per satuan panjang. Atau :
R'
1
2. .a. .
Resistansi per satuan panjang untuk konduktor luar dari saluran koasial memenuhi
persamaan berikut :
R'
1
2. .b. .
sama.
Disini :
merupakan konduktivitas konduktor dalam siemens/meter dan merupakan skin
depth atau kedalaman kulit yang dirumuskan sebagai berikut :
f r o
Sedangkan untuk
mengetahui besar resistansi konduktor luar adalah resistansi konduktor total dikurangi
resistansi konduktor dalam. Dengan mengatur potensiometer dari jembatan, sehingga
jembatan setimbang (Uy1 = 0), kita dapat mengetahui nilai resistansi saluran (Rx)
dengan menggunakan persamaan berikut :
R3
R
4
RX
R2
Rx
100meter
Atau secara umum untuk panjang saluran sembarang, resistansi saluran per satuan
panjang dinyatakan dalam :
R'
RX
l
ln( b / a)
2.
Untuk mengukur induktansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan Maxwell.
Pada kondisi jembatan Maxwell setimbang, berlaku :
RX
LX R2 .R3 .C
R2 .R3
R4
dan
dari sini juga dapat dihitung faktor kualitas yang dihasilkan :
Q
.L X
1
RX
2. .
ln( b / a )
Untuk mengukur kapasitansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan WienRobinson. Pada kondisi jembatan Wien- Robinson setimbang, berlaku :
CX
C .R 4
R .R
RX 2 3 G X 1
RX
R3
R4
2. .
ln( b / a)
Zo
R ' jL'
G ' jC '
R' G ' 0
L'
C'
, sehingga :
III.
R jL G jC
Diagram Rangkaian
1. Jembatan Wheatstone (untuk mengukur resistansi saluran) :
V.
Langkah Praktikum
1. Pengukuran Resistansi Saluran :
a. Susun diagram rangkaian seperi gambar 1.1
b. Hubungkan bagian a-b dari jembatan wheatstone ke titik a-b pada saluran
koaksial yang ujungnya dihubungsingkatkan
c. Berikan input tegangan 4Vpp , f=1KHz pada jembatan wheatstone
d. Seimbangkan jembatan, yaitu dengan cara mengatur potensiometer 1K
sehingga diperoleh tegangan di titik Uy1 seminimum mungkin, catat tegangan
yang diperoleh pada kondisi ini
e. Baca resistansi potensiometer
f. Hitung nilai resistansi saluran (total), Rx dengan menggunakan persamaan
yang ada
g. Ulangi langkah1, tetapi unutk kondisi saluran koaksial II
h. Tentukan nilai resistansi konduktor luar dari saluran, yaitu resistansi total dan
dalam
i. Hitung resistansi per satuan panjang dari saluran dengan menggunakan
persamaan
2. Pengukuran Induktansi Saluran :
a. Susun diagram rangkaian seperti gambar 1.2
b. Berikan input 4Vpp, f=1KHz pada jembatan MaxWell
c. Seimbangkan jembatan, yaitu dengan cara mengatur potensiometer R2 dan r4
secara bergantian sehingga memperoleh tegangan seminimum mungkin di
Uy1 (R4=100)
d. Baca resistansi potensiometer R2 dan R4. Hitung Lx dan Q
e. Hitung induktansi saluran per satuan panjang dengan cara hasil Lx dibagi
dengan panjang saluran yang digunakan
3. Pengukuran kapasitansi, konduktansi, dan impedansi karakteristik saluran:
a. Susun diagram rangkaian gambar 1.3
b. Berikan input 4Vpp, f=1Khz, pada jembatan Wien Robinson
c. Seimbangkan jembatan, yaitu dengan cara mengatur potensiometer R2 dan R4
d.
e.
f.
g.
VI.
Hasil Percobaan
= 38,4
Rx dalam
Rx luar=
(Resistansi total)
10
28,4
36,8
R4
100
LX
36,8 x 10-9F
6,28 x 10-3
3,68 x 10-7
Henry/meter
100
R4
105
CX
10,5 x 10-9
GX
0,0105 mho
10,5 x 10-11
F/meter
10,5 x 10-5
mho/meter
VII.
Analisa
59,2
Kesimpulan
Untuk mengukur resistansi saluran dapat digunakan alat bantu berupa rangkaian jembatan
Wheatstone, dimana kondisi saluran untuk mengukur resistansi total (resistansi konduktor
dalam + resistansi konduktor luar), Sedangkan untuk mengetahui besar resistansi konduktor
luar adalah resistansi konduktor total dikurangi resistansi konduktor dalam.
Dengan
mengatur potensiometer dari jembatan, sehingga jembatan setimbang (Uy1 = 0), kita dapat
mengetahui nilai resistansi saluran (Rx) Tetapi pada prakteknya sangat sulit sekali
memperoleh Uy1 =0. Resistansi Rx ini merupakan resistansi untuk panjang saluran 100meter
(karena saluran koasial yang digunakan panjangnya 100 meter).
Dari pengukuran Rx
tersebut akan didapatkan nilai R,L,G, dan C merupakan konstanta-konstanta primer saluran
transmisi.