OLEH
: Juliastuti
NIM
: 04112681418032
DOSEN PENGASUH
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya paper ini dapat terselesaikan. Penulis haturkan terima kasih kepada
dosen pengasuh mata kuliah ini Prof. dr. Hardi Darmawan, MPH, TM&FRSTM,
DAFK yang telah banyak memberikan ilmu dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu di sempurnakan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
TRANSPOR AKTIF
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan
energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion ion dan molekul
melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara
keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh
muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini
ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-).
Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium.
Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan,
atau kehabisan energi.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral
pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.
Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari
dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi
diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang
sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar
sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari
protein integral menuju ke luar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+
menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral
berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke
arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.
Pada sebagian besar jaringan, pompa natrium-kalium yang bertanggung
jawab akan transport aktif ganda dari Na+ keluar sel K+ masuk ke dalam
sel merupakan suatu protein unik pada membrane sel. Kondisi ini
melawan gradien konsentrasi karena natrium di dalam sel lebih banyak
mengakibatkan
kehilangan
aktivitas
ATPase.
Sebunit
oleh ATP
Fosforilasi menyebabkan perubahan konformasi protein
Perubahan konformasi mengusir Na+ keluar dan K+ ekstraseluler
diikat
Pengikatan K+ memicu pelepasan gugus fosfat
Kehilangan fosfat membentuk kembali konformasi asli
K+ dilepaskan dan tempat Na+ mampu mengikat kembali; siklus
berulang kembali.
menuju
miokardium
untuk
merangsang
kontraksi
otot.
proton
melewati
membran
ini.
Proses
ini
disebut
sepanjang membran, yang sering disebut gaya gerak proton. Gradien ini
mempunyai dua komponen. perbedaan pada konsentrasi proton (gradien pH)
dan perbedaan pada potensi listrik. Energi tersimpan dalam bentuk
perbedaan potensi listrik dalam mitokondria, dan juga sebagai gradien pH
dalam kloroplas. ATP sintase juga dapat memompa ion H+ keluar dari dalam
matriks, apabila terjadi hidrolisis ATP pada kutub kompleksnya.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia
menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen
peroksida. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak
sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang
terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak
obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.
Dari teori ini, keseluruhan reaksi kemudian disebut fosforilasi oksidatif.
Awal lintasan dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat
yang ditransfer ke senyawa:
dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.[5] FAD
akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui
reaksi redoks.
a.
dengan
tiap
sarkomer
dan
influks
kalsium
yang
mitoondria
dan
pelepasan
energi
dari
jalur
metabolik
b) Kanal Ion
Kanal ion adalah parameter yang mengatur aliran ion melintasi membran
dalam semua sel. Kanal ion berupa protein membran integral; atau, sebuah
perkumpulan dari beberapa protein. Seperti "multi-subunit".
Kanal ion merupakan komponen kunci dalam berbagai proses biologis yang
melibatkan perubahan yang cepat dalam sel, seperti jantung, tulang, dan otot
polos kontraksi, epitel transportasi nutrisi dan ion, T-sel aktivasi dan pankreas
sel beta-insulin mengeluarkan.
Kanal ion berupa pori selektif pada membran yang memungkinkan transfer
ion menurut gradien elektrokimianya. Kanal-kanal ion menggerakkan ion-ion
(atom yang bermuatan listrik) melewati membran sel untuk membawa
beberapa fungsi seperti pemindahan nyeri, irama denyut jantung dan
pengaturan glukosa darah. Seringkali harus distimulasi untuk membuka.
Keadaan terbuka dan tertutupnya kanal dikendalikan oleh potensial membran
(voltage-gated channel) atau oleh zat-zat transmiter (ligan-gated channel).
Beberapa kanal (misalnya kanal Ca2+ pada jantung) dapat berupa voltage dan
transmiter ated sekaligus. Voltage-gated channel untuk natrium, kalium, dan
kalsium mempunyai struktur dasar yang sama dan terdapat beberapa subtipe
untuk setiap kanal.
Hubungannya dengan pompa kalsium, kanal ion merupakan pori selektif
yang mengatur aliran ion kalsium dalam proses pompa kalsium.
Penghambatan digitalis pada gagal jantung
Mekanisme kerja digoksin yaitu dengan menghambat pompa Na-K ATPase
yang menghasilkan peningkatan natrium intracellular yang menyebabkan
lemahnya pertukaran natrium/kalium dan meningkatkan kalsium intracellular.
Hal tersebut dapat meningkatkan penyimpanan kalsium intrasellular di
sarcoplasmic reticulum pada otot jantung, dan dapat meningkatkan cadangan
kalsium untuk memperkuat /meningkatkan kontraksi otot.
Ion Na+ dan Ca2+ memasuki sel otot jantung selama/setiap kali depolarisasi
(Gambar 33-8). Ca2+ yang memasuki sel melalui kanal Ca2+ jenis L selama
glikosida
jantung
ke
sarcolemmal
Na+,K+-ATPase
dan
intraseluler
selama
repolarisasi
myocyte.
Dengan
mengurangi
pengeluaran Ca2+ dan masuknya kembali Ca2+ pada setiap kali potensial aksi,
maka Ca2+ terakumulasi dalam myocyte: serapan Ca 2+ ke dalam SR
meningkat; ini juga meningkatkan Ca2+ sehingga dapat dilepaskan dari SR ke
troponin C dan protein Ca2+-sensitif dari aparatus kontraktil lainnya selama
siklus berikutnya dari gabungan eksitasi-kontraksi, sehingga menambah
kontraktilitas myocyte (Gambar 33-8). Peningkatan dalam pelepasan Ca2+ dari
retikulum sarkoplasma adalah merupakan substrat biologis di mana glikosida
jantung meningkatkan kontraktilitas miokard. Glikosida jantung berikatan
secara khusus ke bentuk terfosforilasi dari a subunit dari Na+, K+-ATPase.
Ekstraselular K+ mendorong defosforilasii enzim sebagai langkah awal dalam
translokasi aktif kation ke dalam sitosol, dan juga dengan demikian
menurunkan afinitas enzim dari glikosida jantung. Hal ini menjelaskan
sebagian pengamatan bahwa dengan meningkatnya ekstraselular K+ dapat
membalikkan beberapa efek toksik dari glikosida jantung.
Selain itu, digoksin juga bekerja secara aksi langsung pada otot lunak vascular
dan efek tidak langsung yang umumnya dimediasi oleh system saraf otonom
dan peningkatan aktivitas vagal (refleks dari system saraf otonom yang
menyebabkan penurunan kerja jantung).(laurence, 2006)
REFERENSI :