Anda di halaman 1dari 22

K I M I A CAT

2010/2011

Definisi . & Tujuan .


Cat adalah suatu cairan yang dipakai
untuk melapisi permukaan suatu
bahan.
Dengan tujuan :
memperindah (decorative),
memperkuat (reinforcing) atau
melindungi (protective) bahan
tersebut.

Lapisan itu bernama


cat .
Setelah dikenakan pada permukaan dan
mengering, cat akan membentuk lapisan
tipis yang melekat kuat dan padat pada
permukaan tersebut.
Pelekatan cat ke permukaan dapat
dilakukan dengan banyak cara: diusapkan
(wiping), dilumurkan, dikuas,
disemprotkan (spray), dicelupkan
(dipping) atau dengan cara yang lain.

Bahan Baku Cat .


Resin

(Binder)
Pigment dan Extender (Filler)
Solvent
Additive

All About R E S I N

Resin pada dasarnya adalah polymer


dimana pada temperatur ruang bentuknya
cair, bersifat lengket dan kental.

Resin berfungsi merekatkan komponenkomponen yang ada dan melekatkan


keseluruhan bahan pada permukaan
suatu bahan (membentuk film).

Macam-macam Resin

Berdasarkan mekanisme mengering


atau mengerasnya (pembentukan
film).
Berdasarkan sifat film yang
terbentuk.

Resin
berdasarkan pembentukan
lapisan film
PENGUAPAN SOLVENT
REAKSI DENGAN UDARA
REAKSI POLYMERISASI

PENGUAPAN SOLVENT

Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena


penguapan solvent yang ada. Bahan yang padat
akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh
permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya
masih ada maka resin ini belum mengeras. Untuk
mempercepat proses menguapnya solvent, biasanya
dibantu dengan pemanasan.
Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah
cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun
tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan
padat.
Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari
permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan
jenis dan komposisi solventnya.
Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC),
Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated
Rubber, Acrylic Co-polymer, dll

REAKSI DENGAN UDARA

Mengering atau mengeras karena ada


reaksi kimia antara komponen udara
(oksigen atau air) dengan resin tersebut
membentuk molekul-molekul baru yang
lebih besar dan saling berikatan satu sama
lain.
Ciri utama cat yang mempergunakan Resin
jenis ini adalah akan mudah mengeras pada
permukaannya (atau mengulit), bila kena
udara (terbuka kalengnya cukup lama).

REAKSI POLYMERISASI

Campuran akan mengeras atau mengering karena


terjadi reaksi kimia antara dua resin yang ada
dalam campuran cat, reaksi ini sering disebut
reaksi polymerisasi.
Reaksi polymerisasi (baik kondensasi maupun
addisi) dapat berlangsung karena adanya katalis,
tanpa katalis (non katalis), panas atau radiasi UV.
Hasil reaksinya adalah sebuah campuran polymer
yang mempunyai berat molekul jauh lebih besar
dan mempunyai ikatan tiga demensi (crosslink)
yang jauh lebih kuat dibanding reaksi yang
dijelaskan sebelumnya.

Resin
berdasarkan pembentukan
sifat film

THERMOPLASTIC
Film yang terbentuk dapat dikembalikan ke
sifat semula dengan melarutkan ke dalam
solvent

THERMOSETTING
Film tidak bisa dikembalikan ke komponen
asal, karena sudah membentuk ikatan tiga
demensi yang kokoh dan kuat

PIGMENT , All in One

Pigment dan dyestuff adalah bagian


dari colorant. Dyestuff bersifat larut
dalam solvent, sedang pigment
tidak.
Pigment merupakan padatan halus
(bubuk) yang ditambahkan ke
dalam cat.
Fungsi berikut: Optic, Protective,
Reinforcing

Macam PIGMENT

ORGANIK
Pigment yang terbentuk dari senyawasenyawa organic (karbon)
mis:Fast Red 2R - Pigment Red 21, Lithol
Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red
57:1 (15850:1), Phthalocyanine Blue dsb

Macam PIGMENT

ANORGANIK
Terbentuk dari mineral-mineral atau
garam-garaman logam yang terbentuk
secara alami (bahan galian) ataupun dari
hasil reaksi kimia di pabrik. Pada jenis ini
dikenal true pigment (atau disebut
sebagai pigment saja) dan extender atau
filler.
mis: true pigmen (mis:middle chromepigment yellow 34), extender (mis: kaolin
clay), metallik (mis: bronze powder)

SOLVENT

Solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap)


yang berperan melarutkan atau mendispersi
komponen-komponen pembentuk film (resin,
pigment dan/atau additive) yang akan menguap
terbuang ke lingkungan selama proses
pengeringan.
Dengan penambahan jenis solvent yang tepat dan
dengan takaran pas, maka cat bisa dikuas, dispray
atau dilumurkan dengan mudah pada obyek yang
akan dicat.
Komposisi solvent yang tepat juga memberi
pengaruh optimal pula pada mekanisme penguapan
dari solvent-solvent yang ada, sehingga akan
membentuk film yang maksimal karakteristiknya,
baik textur permukaannya, sifat kilapnya maupun
kecepatan keringnya.

SOLVENT
Pembagiannya

struktur kimia
Hidrocarbon, Oksigenated Solvent
karakteristik fisikanya

ADDITIVE
fungsinya .

MEMPERCEPAT
ATAU
MEMPERMUDAH
PROSES
: wetting agent, dispersing
agent

MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA


PENYIMPANAN : anti skinning agent,
thickening agent, anti settling agent

ADDITIVE
fungsinya .

MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA


PEMAKAIAN : anti sagging, levelling
agent, anti flooding & floating, anti
foaming

MEMPERBAIKI ATAU MERUBAH SIFAT


FILM : anti static agent, dryer, katalis,
plasticizer, anti fouling agent, matting
agent, anti fungus

Proses Pembuatan Cat .


Persiapan
Produksi

Tanpa
Pigment,
Extender,
Filler

Dengan
Pigment,
Extender,
Filler

Penyelesaian

Kontrol Kualitas Cat .

Bahan Baku
1. Resin --- penampilan, kekentalan, berat jenis, kadar padatan,
bilangan asam.
2. Pigment --- penampilan, oil absorption.
3. Solvent --- penampilan, resistivity, jenis & komposisi
komponen
4. Additive

Bahan Setengah Jadi


kestabilan, kehalusan, kadar padatan, warna

Produk (Cat)
1. Tanpa pigment --- penampilan cat, kekentalan, berat jenis,
waktu kering, kadar padatan, resistivity,
penampilan film, daya kilap film, daya lekat
film, sifat mekanis film.
2. Dengan pigment --- penampilan warna, kehalusan, daya tutup

Anda mungkin juga menyukai