Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian
Puasa adalah meninggalkan makanan, minuman, pernikahan dan pembicaraan (Ibnu
Manzur, 1968).
Pengertian menurut etimologi pada dasarnya menunjukkan bahwa puasa memiliki
makna menahan, meninggalkan dan menjauhkan.
B.
1.

2.

Rukun Puasa
Ruku puasa ada dua yaitu :
Menahan segal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 (QS. 2 : 187).
Dalam puasa hal-hal yang harus ditahan atau dicegah tidak semata-mata makan, minum dan
hubungan seksual, tetapi juga perkataan kotor dan perbuatan tidak pantas.
Niat
Niat adalah tekad kuat (`azam) untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
Niat puasa cukup didalam hati tidak perlu diucapkan dengan lisan (Sayid Sabiq, 1992).

C. Macam-macam Puasa
1. Puasa Fardu
a. Fardu tertentu seperti puasa dibulan ramadhan.
b. Fardu tidak tertentu yaitu tidak memiliki waktu tertentu seperti pelunasan puasa kafarat
membunuh, puasa menyamakan istri dengan ibu kandungnya, dll.

2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.

f.

Puasa Wajib
Puasa wajib terdiri dari :
Wajib tertentu, seperti puasa nazar yang telah ditentukan waktu pelaksanaanya.
Wajib tidak tertentu seperti puasa nazar yang hanya menyebut bilangan harinya tanpa waktu
yang telah ditentukan untuk melaksanakannya.
Puasa Sunnah
Puasa enam hari dibulan syawal
Puasa disaat berjihad atau berjuang
Puasa hari arafah
Puasa bulan muharram
Puasa asyura
Puasa yang Dilarang
Puasa pada hari raya
Puasa pada hari-hari tasyrik (pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah)
Puasa pada hari yang diragukan
Puasa pada hari jum`at
Puasa ad dahr
Yaitu puasa dilakukan sepanjang tahun tanpa memperhatikan apakah hari-hari itu dilarang
atau tidak.
Puasa wisall

g.
h.

Puasa paruh kedua bulan syakban


Puasa seorang istri tanpa seizin suami

D. Tujuan Puasa
Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 183 menyebut tujuan puasa yaitu takwa.
Taqwa yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjaga atau memelihara diri. Sedangkan
menurut termonologi taqwa berarti menjaga atau memelihara diri agar terbebas dari azab, dari
siksa, laknat dan murka dari kutukan Allah SWT.
E.

1.

2.
3.

Hikmah Puasa
Hikmah ibadah adalah manfaat atau nilai taubah diluar tujuan yang diperoleh dari
pengalaman beribadah.
Hikmah puasa ditinjau dari pendidikan :
Mendidik kejujuran
Berpuasa tidak seorangpun yang mengawalinya, kecuali barangkali dari pihak
keluarga.
Mendidik kedisiplinan
Kedisiplinan adalah sikap tunduk dan patuh pada peraturan yang berlaku.
Mendidik kesadaran akan kemampuan dan batas kemampuan pribadi
Allah membolehkan orang sakit dan orang bepergian untuk berbuka puasa. (Qs. 2 :
184).

F. Puasa Ramadhan
1. Hukum Puasa Ramadhan
Para ulama sepakat bahwa hukum puasa adalah fardu. Hukum ulama sepakat bahwa
apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan terkena siksa.
2. Landasan Hukum
a. Al-Qur`an
1) Al-Baqarah ayat 183 (Qs. 2 : 183)
2) Al-Baqarah ayat 185 (Qs. 2 : 185)
b. As-Sunah
3. Keutamaan bulan ramadhan
a. Pembukaan pintu surga
b. Penutupan pintui neraka dan pembelengguan syaitan-syaitan
c. Pengampunan dosa-dosanya yang telah lalu
G. Batalnya Puasa
Adapun hal-hal yang membatalkan puasa yaitu ada dua macam yaitu :
1. Batal puasa dan wajib mengqada
a. Makan Minum dengan sengaja
Seorang dalam keadaan berpuasa dengan sengaja makan atau minum, maka puasanya batal
dan harus mengqada.
b. Terpaksa dan tersalah
Seorang pembantu rumah tangga dipaksa dengan ancaman oleh majikan untuk berbuka.
c. Muntah sengaja

d.
e.

f.
g.

Sengaja mengeluarkan sperma


Haid dan nifas
Wanita yang sedang berpuasa kemudian melahirkan yang berarti dia melahirkan darah nifas
atau datang haid. Puasa wanita batal walaupun pada waktu sore menjelang waktu magrib.
Murtad
Niat berbuka

H. Sunnah-Sunnah Puasa
Orang-orang yang berpuasa dusunnahkan antara lain :
1. Menyegarkan berbuka
2. Berbuka dengan kurma atau minum air
3. Berdoa seusai berbuka
4. Makan sahur
5. Mengakhirkan makan sahur
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa


Menggunakan celak dan parfum
Mencium wewangian
Injeksi dan infus
Mandi dan untuk menghilangkan dahaga dan rasa panas
Mencicipi makanan (hanya sebatas menggunakan lidah, tidak boleh sampai ditelan)
Mengunyak makan untuk anak
Berbekam dan donor darah
Memasuki waktu subuh belum sempat mandi jinabat
Menggosok gigi

J.
1.
2.
3.

Hal-Hal yang Dimakruhkan


Mencicipi makanan yang tidak diperlukan
Berlebihan didalam berkumur
Mencium dan bersentuhan dengan lawan jenis yang menimbulkan nafsu birahi

K. Mengqada Puasa
Barang siapa yang berbuka (maksudnya tidak berpuasa) di bulan ramadhan karena
alasan syar`i yang mengharuskan qada, maka ia berkewajiban mangqadanya pada hari-hari
lain selain ramadhan (Qs. 2 : 184-185).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puasa adalah meninggalkan makan, minuman, pernikahan dan pembicaraan. Puasa
adalah rukun islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam, puasa
memiliki banyak hikmah yaitu :
1. Mendidik kejujuran
Berpuasa tidak seorangpun yang mengawasinya, kecuali barangkali dari pihak keluarganya.
2. Mendidik kedisiplinan
Sikap tunduk dan patuh pada peraturan yang berlaku.
3. Mendidik kesadaran akan

DAFTAR PUSTAKA
Hasan Muhammad Ayyub, 1976, As-Saum Fi Al Islam, Al- Matba`ah Al-Asriyah; Kuwait
Sayid Sabia, 1992, Fiqh As-Sunnah, Jilid I dan Al-Fikr; Bairut
Anton M Moeliono, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka; Jakarta
Abdul Aziz Dahlan et, 1997, Ensiklopedi Hukum Islam, Enam Jilid, Ichtiar Baru Van Hoeven;
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai