Anda di halaman 1dari 17

Enterobius

vermicularis
Nur Indah Sari (260110140001)
Dina Purwati (260110140022)
Ina Widia (260110140034)
Erma Febriani (260110140035)
Iflakhatul Ulfa (260110140039)

Enterobius
vermicularis
Klasifikasi E. vermicularis
Phylum : Nematoda
Kelas : Plasmidia
Ordo : Rabtidia
Super famili : Oxyuroidea
Family : Oxyuridea
Genus : Enterobius
Species : Enterobius vermicularis

Enterobius
vermicularis

Enterobiasis /oxyuriasis adalah infeksi usus pada manusia


yang disebabkan oleh cacing E. Vermicularis (pinworm) .
Enterobiasis merupakan infeksi cacing yang terbesar dan
sangat luas dibandingkan dengan infeksi cacing lainnya.
Oleh awam, kita sering mendengar, Kremian.

Morfologi telur E. vermicularis.


Ukuran telur :50-60 mikron x 20-30 mikron (rata-rata 55 x 26
mikron)
Morfologi telur : asimetris, tidak berwarna, mempunyai
dinding yang tembus sinar dan salah satu sisinya datar. Telur
ini mempunyai kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu lapisan
luar berupa lapisan albuminous, translucent, bersifat
mechanical protection. Di dalam telur terdapat bentuk
larvanya. Seekor cacing betina
memproduksi telur
sebanyak 11.000 butir
setiap harinya selama 2 samapi 3
minggu,
sesudah itu cacing betina akan mati.

Morfologi cacing E. vermicularis.


Ukuran cacing dewasa E. Vermicularis : cacing jantan 2-5
mm dan cacing betina 8-13 mm x 0,4 mm
Morfologi : berwarna putih, cacing jantan mempunyai
sayap dan ekornya melingkar seperti tanda tanya.
Sedangkan, cacing betina mempunyai sayap juga , bulbus
esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan runcing. Uterus
cacing betina berbentuk gravid melebar dan penuh dengan
telur. Bentuk khas dari cacing dewasa ini adalah tidak
terdapat rongga mulut tetapi dijumpai adanya 3 buah bibir,
bentuk esofagus bulbus ganda (double bulb oesophagus),
didaerah anterior sekitar leher kutikulum cacing melebar,
pelebaran yang khas disebut sayap leher (cervical alae).

Siklus hidup E. vermicularis


Manusia merupakan satu-satunya hospes definitif E. vermicularis dan
tidak diperlukan hospes perantara. Cacing dewasa betina mengandung
banyak telur pada malam hari dan akan melakukan migrasi keluar
melalui anus ke daerah : perianal dan perinium. Migrasi ini disebut
Nocturnal migration. Di daerah perinium tersebut cacing-cacing ini
bertelur dengan cara kontraksi uterus, kemudian telur melekat
didaerah tersebut. Telur dapat menjadi larva infektif pada tempat
tersebut, terutama pada temperatur optimal 23-26 C dalam waktu 6
jam.
Waktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelan telur
matang sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi
kedaerah perianal, berlangsung kira-kira 2 minggu sampai 2 bulan.
Mungkin daurnya hanya berlangsung kira-kira I bulan karena telurtelur cacing dapat ditemukan kembali pada anus paling cepat 5
minggu sesudah pengobatan.

Cara penularan Enterobius vermicularis


Dapat melalui tiga jalan :
1. Penularan dari tangan ke mulut penderita sendiri (auto
infection) atau pada orang lain sesudah memegang benda
yang tercemar telur infektif misalnya alas tempat tidur atau
pakaian dalam penderita.
2. Melalui pernafasan dengan menghisap udara yang tercemar
telur yang infektif.
3. Penularan secara retroinfeksi yaitu penularan yang terjadi
pada penderita sendiri, oleh karena larva yang menetas di
daerah perianal mengadakan migrasi kembali ke usus
penderita dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

Epidemiologi E. vermicularis
a. Insiden tinggi di negara-negara barat terutama USA 35-41 %.
b. Merupakan penyakit keluarga.
c. Tidak merata dilapisan masyarakat.
d. Yang sering diserang yaitu anak-anak umur 5-14 tahun.
e. Pada daerah tropis insidensedikit oleh karena cukupnya sinar
matahari, udara panas, kebiasaan ke WC (yaitu sehabis defekasi
dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet). Akibat hal-hal
tersebut diatas maka pertumbuhan telur terhambat, sehingga dapat
dikatakan penyakit ini tidak berhubungan dengan keadaan sosial
ekonomi masyarakat tapi lebih dipengaruhi oleh iklim dan
kebiasaan.
f. Udara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek merupakan
kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur.

Adult Pinworms on the perianal skin

Diagnosa Laboratorium
a. Cacing dewasa
Cacing dewasa dapat ditemukan dalam feses, dicuci
dalam larutan Nacl agak panas, kemudian dikocok
sehingga menjadi lemas, selanjutnya diperiksa
dalam keadaan segar atau dimatikan dengan
larutan fiksasi untuk mengawetkan. Nematoda
kecil seperti E. vermicularis dapat juga difiksasi
dengan diawetkan dengan alkhohol 70% yang
agak panas.

b. Telur cacing
Telur E. vermicularis jarang ditemukan didalam
feses, hanya 5% yang positif pada orang-orang
yang menderita infeksi ini.
Telur cacing E. vermicularis lebih mudah ditemukan
dengan tekhnik pemeriksaan khusus, yaitu dengan
menghapus daerah sekitar anus dengan Scotch
adhesive tape swab.

Cara pencegahan dan pemberantasan


Enterobiasis.
Memotong kuku

Mengganti pakaian yang kotor


Mengganti alas tidur
Membersihkan tangan sesudah buang air besar
Membersihkan daerah perianal sebaik-baiknya
Cuci tangan sebelum makan
Tempat tidur dibersihkan karena mudah sekali tercemar oleh
telur cacing infektif
Diusahakan sinar matahari bisa langsung masuk ke kamar
tidur, sehingga dengan udara yang panas serta ventilasi yang
baik pertumbuhan telur akan terhambat karena telur rusak
pada temperatur lebih tinggi dari 46C dalam waktu 6 jam

Cara Pengobatan Enterobiasis


1. Pyrantel pamoat: 11 mg/kg BB/po dosis
tunggal; max pemberian 1 gram
2. Piperazin : 65 mg/kg BB/ po dosis
tunggal; max 2,5 gram
3. Pyrvinium pamoat : 5 mg/kg BB/oral/max
250 mg/ dosis tunggal

Anda mungkin juga menyukai