Tujuan
:
Dapat melakukan teknik pemisahan dasar (sentrifugasi, dekantasi, filtrasi,
rekristalisasi, dan destilasi ) dalam sampel padat-cair dancair-cair
II.
Dasar Teori
A.Pengertian Campuran dan Klasifikasi
Campuran terbentuk dari
dua zat
atau
lebih
zat
berlainan
yang
bidang batas antara kedua komponen atau mengandung lebih dari 1 fasa. (Syukri S,
1999)
Untuk memisahkan campuran homogen maupun heterogen dapat dilakukan
melalui proses pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan
dua zat atau lebih yang saling bercampur. Sedangkan pemurnian adalah suatu cara
untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur oleh
zat lain.
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1.
Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi
sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan itu tampak
homogeny (kontinue, tanpa bidang batas) dan mempunyai komposisi yang sama pada
setiap bagiannya. Komponen-komponen yang terdapat dalam larutan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.Sebagai contoh air dan gula.
Larutan terdiri atas pelarut(solvent) dan zat terlarut(solute). Pada umumnya,
komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang dianggap sebagai pelarut.Misalnya sirup
yaitu, campuran yang mengandung lebih banyak gula daripada air. Di samping itu, zat
padat atau cairan larut dalam cairan, maka dalam campuran terjadi gaya tarik menarik
antar molekul (intermolekul) zat terlarut dan pelarut. Selain itu terdapat gaya tarik di
dalam molekul atau ion masih tetap bersatu.
Larutan dapat berubah padatan,cairan,atau gas. Udara dan emas 22 karat juga
tergolong larutan.Diameter partikel larutan lebih kecil dari 1 nm.
2.
Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara
campuran kasar dan larutan.secara makrokopis koloid tampak homogeny, tetapi sacara
mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan kedalam
campuran heterogen.Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak
disaring.Ukuran partikel koloid terletak antara 1-100nm, berada diantara larutan dan
larutan kasar atau suspense, sehingga masih cukup kecil untuk menembus kertas saring
biasa, cukup besar untuk menembus membrane atau filter ultra. (Estien Yazid, 2005)
Koloid umumnya keruh tetapi stabil(tidak memisah). Koloid dapat dibedakan
dari larutan berdasarkan sifatnya tehadap cahaya.Larutan bersifat tranparan, sehingga
berkas cahaya yang melalui larutan tidak dapat diamati dari samping (dari arah yang
tegak lurus dengan arah berkas cahaya).Sedangkan koloid menhamburkan cahaya,
sehingga berkas cahaya yang melalui kooid dapat dilihat dari samping.Contoh koloid
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah santan, air sabun, dan cat.
3.
Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen.Antar komponennya
masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop.Setelah suspense biasanya dimasukan untuk campuran heterogen dari suatu
zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil zat suspensi lamat laun
akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan
melalui penyaringan.Diameter partikel suspensi adalah lebih dari 100nm.Contoh
campuran suspensi adalah campuran terigu atau kapur dengan air. (Chang Raymond.
2005)
B.Metode Pemisahan Campuran
Pengertian Metoda Pemisahan
Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni
dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui
keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.
pencemar
dan
campurannya
yang
mengotori
beserta
Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
C. Prinsip dari Pemurnian dan Pemisahan Campuran
sifatnya.
Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu
zat yang telah tercampur atau tercemar.Zat atau materi dapat dipisahan dari
campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat.Itulah yang mendasri
pemisahan dan pemurniaan campuran. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan
dalam proses pemisahan dan pemurnian campuran.
1.
metode sublimasi. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih dulu menguap.
Jika yang diinginkan adalah zat yang memiliki ttik didih rendah, maka selanjutnya
mengembunkan uap dari zat tersebut dan mengalirkannya ke wadah tertentu.Jika yang
diinginkan adalh zat yang memiliki titik didih yang tinggi maka cukup memanaskan
campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat yang kita cari.
3.
dalam larutan yang berbeda. Zat yang memilki massa jenis lebih besar dari pada
pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau
beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, maka daapt dilakukan
pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi.Tapi jika dalam campuran
tersebut terdapat lebih dari satu zat yang diinginkan, maka digunakan metode filtrasi.
4.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada
5.
Absorbsi
Absorbsi merupakan suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses
Perbedaan kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya.
Secara umum pelarut yang dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar dan pelerut non
polar.Pelarut polar mudah terlarut pada pelarut polar dan senyawa olar mudah terlarut
pada pelarut non polar.Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan didapatkan
pemisahahn campuran dengan pelarut tertentu.
7.
Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama
lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian
rupa (baik beasr tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil kearah
tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode pemisahan campuran dengan
menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis. Selain itu dikenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun
DNA) dapat dilakukan dengan elektroforensis menggunakan suatu media agar yang
disebut gel agarosa.
D. Jenis-Jenis Metode Pemisahan
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari
pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan
atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan
sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
III.
Bahan:
Kapur ( CaCO3)
IV.
Air suling
Garam dapur ( NaCl ) teknis
NaCl ( p.a )
HNO3
Larutan AgNO3
Peralatan:
Sentrifuse
Tabung sentrifuse
Corong
Kertas saring
Spatula
Kaca arloji
Piala gelas
Alat deestilasi
V. Cara Kerja :
1) Sentrifugasi
Ditimbang 0.5 gram kapur ( CaCO3) dan dimasukkan kedalam gelas piala 250
ml kemudian ditambahkan air suling sampai 50 ml. Lalu larutan dimasukkan kedalam
3 tabung sentrifuge yang berbeda dan kemudian dilakukan sentrifugsi dengan variasi
waktu 1 menit, 2 menit, dan 3 menit dengan kecepatan yang sama (1000 rpm).
Diamati yang terjadi.
2) Dekantasi
Dimasukkan 1 sendok kapur tulis yang sudah dihaluskan kedalam piala gelas
250 ml kemudan ditambahkan 50 ml air kran. Lalu diaduk dan dibiarkan hingga
terbentuk endapan / campuran yang terpisah. Sentrat ( bagian yang bening )
dipisahkan dari endapan dengan dekantasi. Diamati filtrat yang dihasilkan.
3) Filtrasi dan Rekristalisasi
Ditimbang 5 gram garam dapur ( NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan 10 ml air
suling (sampai jenuh). Larutan disaring dan filtrate garam dapur ditampung ke dalam
pinggan penguap. Lalu filtrat dipanaskan di penangas hingga air menguap. Diamati
yang terjadi.
4) Destilasi
10 g NaCl teknis ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam labu didih.
Ditambahkan air suling sampai 250 ml dan beberapa butir batu didih. Alat destilasi
dirangkai sedemikian rupa, sumber arus listrik dan air dinyalakan serta diatur skala
panas = 7 pada pemanas. Lalu dilakukan proses destilasi sampai 1/3 bagian sisa
larutan hingga didapat destilat dan diuji hasil destilat dengan Larutan AgNO 3 dan
HNO3. Diamati yang terjadi.
VI.
No
Jenis pemisahan
Perlakuan
.
1.
Sentrifugasi
Ditimbang
Pengamatan
0.5
gram
Lalu
larutan
Dekantasi
gelas
250
ml
dan
dibiarkan
hingga
Filtrasi dan
yang dihasilkan.
Ditimbang 5 gram garam dapur Saat dilarutkan, larutannya
Rekristalisasi
hingga
air menguap.
jernih
sedikit
saat
diuapkan
padatan
kristal
4.
Destilasi
dimasukkan
ditimbang, NaCl
teknis
berwarna
kekuningan
rupa,
sumber
arus NaCl
pada
keruh.
labu
didih
Destilat
AgNO3
terbentuk
dan
endapan
Pembahasan :
Metode pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk : 1) Mendapatkan zat murni dari suatu campuran yang disebut
sebagai pemurnian 2) Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel (analisa
laboratorium).
Terdapat banyak metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran didasarkan pada
perbedaan sifat pada campuran. Berbagai metode pemisahan yang dilakukan dalam
praktikum diantaranya :
1. Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi adalah pemisahan
komponen-komponen
campuran
dengan
cara
Kesimpulan
Metode pemisahan secara sentrifugasi, semakin lama waktu larutan disentifuge ,
endapan yang dihasilkan semakin banyak dan larutan semakin jernih.
Sedangkan metode pemisahan secara dekantasi lebih cocok untuk sampel yang
heterogen dan larutan yang dipisahkan lebih jernih setelah disaring.
Filtrasi merupakan pemisahan larutan menggunakan penyaringan dengan ukuran
tertentu, sedangkan rekristalisasi merupakan pemurnian garam.
Destilasi merupakan pemurnian larutan berdasarkan titik didih. Saat diuji dengan
HNO3 dan AgNO3 diperoleh endapan putih, artinya destilat yang dihasilkan tidak
IX.