Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN 1

TEKNIK PEMISAHAN SECARA SENTRIFUGASI, DEKANTASI, FILTRASI,


REKRISTALISASI, DAN DESTILASI DALAM SAMPEL PADAT- CAIR DAN CAIRCAIR
I.

Tujuan
:
Dapat melakukan teknik pemisahan dasar (sentrifugasi, dekantasi, filtrasi,
rekristalisasi, dan destilasi ) dalam sampel padat-cair dancair-cair

II.

Dasar Teori
A.Pengertian Campuran dan Klasifikasi
Campuran terbentuk dari

dua zat

atau

lebih

zat

berlainan

yang

masihmempunyai sifat zat aslinya.Dalm kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai


campuran.Misalnya air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, dan lain-lain.
Campuran dibagi menjadi dua yaitu :
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fasa. Yang disebut 1 fasa
adalah zat yang sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain
didekatnya. Contohnya gula dan air, rasa manis air gula disemua bagian bejana sama,
baik diatas , dibawah, maupun dipinggirnya. Karena begitu kecil dan meratanya
partikel gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. (Syukri: 5,
1999)
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat
tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya
tidak sama diberbagai bagian bejana. Contohnya campuran air dengan minyak
tanah.Pada mulanya kedua zat tidak bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat
minyak meyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada gelembung
hanya terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Jadi minyak tidak menyebar
merata seperti gula dan air. Dengan kata lain, dalam campuran heterogen masih ada

bidang batas antara kedua komponen atau mengandung lebih dari 1 fasa. (Syukri S,
1999)
Untuk memisahkan campuran homogen maupun heterogen dapat dilakukan
melalui proses pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan
dua zat atau lebih yang saling bercampur. Sedangkan pemurnian adalah suatu cara
untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur oleh
zat lain.
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1.

Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi

sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan itu tampak
homogeny (kontinue, tanpa bidang batas) dan mempunyai komposisi yang sama pada
setiap bagiannya. Komponen-komponen yang terdapat dalam larutan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.Sebagai contoh air dan gula.
Larutan terdiri atas pelarut(solvent) dan zat terlarut(solute). Pada umumnya,
komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang dianggap sebagai pelarut.Misalnya sirup
yaitu, campuran yang mengandung lebih banyak gula daripada air. Di samping itu, zat
padat atau cairan larut dalam cairan, maka dalam campuran terjadi gaya tarik menarik
antar molekul (intermolekul) zat terlarut dan pelarut. Selain itu terdapat gaya tarik di
dalam molekul atau ion masih tetap bersatu.
Larutan dapat berubah padatan,cairan,atau gas. Udara dan emas 22 karat juga
tergolong larutan.Diameter partikel larutan lebih kecil dari 1 nm.

2.

Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara

campuran kasar dan larutan.secara makrokopis koloid tampak homogeny, tetapi sacara
mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan kedalam
campuran heterogen.Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak

disaring.Ukuran partikel koloid terletak antara 1-100nm, berada diantara larutan dan
larutan kasar atau suspense, sehingga masih cukup kecil untuk menembus kertas saring
biasa, cukup besar untuk menembus membrane atau filter ultra. (Estien Yazid, 2005)
Koloid umumnya keruh tetapi stabil(tidak memisah). Koloid dapat dibedakan
dari larutan berdasarkan sifatnya tehadap cahaya.Larutan bersifat tranparan, sehingga
berkas cahaya yang melalui larutan tidak dapat diamati dari samping (dari arah yang
tegak lurus dengan arah berkas cahaya).Sedangkan koloid menhamburkan cahaya,
sehingga berkas cahaya yang melalui kooid dapat dilihat dari samping.Contoh koloid
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah santan, air sabun, dan cat.
3.

Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen.Antar komponennya

masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop.Setelah suspense biasanya dimasukan untuk campuran heterogen dari suatu
zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil zat suspensi lamat laun
akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan
melalui penyaringan.Diameter partikel suspensi adalah lebih dari 100nm.Contoh
campuran suspensi adalah campuran terigu atau kapur dengan air. (Chang Raymond.
2005)
B.Metode Pemisahan Campuran
Pengertian Metoda Pemisahan
Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni
dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui
keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.

1. Metode Pemisahan Sederhana


Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap.
Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya
penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan
kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn
untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan
kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain :
a) Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel
makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
b) Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau
besar.
c) Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan
panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan
sebagainya.
d) Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang
berbeda dengan 96%.
e) zat

pencemar

dan

campurannya

yang

mengotori

beserta

Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
C. Prinsip dari Pemurnian dan Pemisahan Campuran

sifatnya.

Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu
zat yang telah tercampur atau tercemar.Zat atau materi dapat dipisahan dari
campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat.Itulah yang mendasri
pemisahan dan pemurniaan campuran. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan
dalam proses pemisahan dan pemurnian campuran.
1.

Perbedaan ukuran partikel


Jika ukuran partikel suatu zat yang didinginkan berbeda.dengan zat yang tidak

diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (filtrasi).


Untuk keperluan ini harus menggunakan penyaring dengan ukuran yang sesuai. Partikel
zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil penyaringan dan zat pencampurnya
akan terhalang yang disebut residu.
2.

Perbedaan titik didih


Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki titik didih dapat melekukan

metode sublimasi. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih dulu menguap.
Jika yang diinginkan adalah zat yang memiliki ttik didih rendah, maka selanjutnya
mengembunkan uap dari zat tersebut dan mengalirkannya ke wadah tertentu.Jika yang
diinginkan adalh zat yang memiliki titik didih yang tinggi maka cukup memanaskan
campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat yang kita cari.
3.

Perbedaan massa jenis


Suhu pengendapan zat akan memiliki kecepatan mengendapkan yang berbeda

dalam larutan yang berbeda. Zat yang memilki massa jenis lebih besar dari pada
pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau
beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, maka daapt dilakukan
pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi.Tapi jika dalam campuran
tersebut terdapat lebih dari satu zat yang diinginkan, maka digunakan metode filtrasi.
4.

Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada

permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada


pemurnian air dan kotoran renik atau organism.

5.

Absorbsi
Absorbsi merupakan suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses

penyerapan yang terjadi pada seluruh bagian permukaan.


6.

Perbedaan kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat

mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya.
Secara umum pelarut yang dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar dan pelerut non
polar.Pelarut polar mudah terlarut pada pelarut polar dan senyawa olar mudah terlarut
pada pelarut non polar.Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan didapatkan
pemisahahn campuran dengan pelarut tertentu.
7.

Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama

lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian
rupa (baik beasr tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil kearah
tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode pemisahan campuran dengan
menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis. Selain itu dikenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun
DNA) dapat dilakukan dengan elektroforensis menggunakan suatu media agar yang
disebut gel agarosa.
D. Jenis-Jenis Metode Pemisahan
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari
pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan
atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan
sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada


pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen
(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari
kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas
saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
2. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat
padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim
akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang
mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak,
kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan
pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses
rekristalisasi (pengkristalan kembali).
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara
sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.
Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang


berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik
didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang
dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang
dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada
tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan
hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu
putih, dan memurnikan air minum.
5. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran
dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam
pelarut tertentu.
6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai
untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula
yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
7. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan
volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah
kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

III.

Bahan:
Kapur ( CaCO3)

IV.

Air suling
Garam dapur ( NaCl ) teknis
NaCl ( p.a )
HNO3
Larutan AgNO3

Peralatan:
Sentrifuse
Tabung sentrifuse
Corong
Kertas saring
Spatula
Kaca arloji
Piala gelas
Alat deestilasi

V. Cara Kerja :
1) Sentrifugasi
Ditimbang 0.5 gram kapur ( CaCO3) dan dimasukkan kedalam gelas piala 250
ml kemudian ditambahkan air suling sampai 50 ml. Lalu larutan dimasukkan kedalam
3 tabung sentrifuge yang berbeda dan kemudian dilakukan sentrifugsi dengan variasi
waktu 1 menit, 2 menit, dan 3 menit dengan kecepatan yang sama (1000 rpm).
Diamati yang terjadi.
2) Dekantasi
Dimasukkan 1 sendok kapur tulis yang sudah dihaluskan kedalam piala gelas
250 ml kemudan ditambahkan 50 ml air kran. Lalu diaduk dan dibiarkan hingga
terbentuk endapan / campuran yang terpisah. Sentrat ( bagian yang bening )
dipisahkan dari endapan dengan dekantasi. Diamati filtrat yang dihasilkan.
3) Filtrasi dan Rekristalisasi
Ditimbang 5 gram garam dapur ( NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan 10 ml air
suling (sampai jenuh). Larutan disaring dan filtrate garam dapur ditampung ke dalam
pinggan penguap. Lalu filtrat dipanaskan di penangas hingga air menguap. Diamati
yang terjadi.
4) Destilasi
10 g NaCl teknis ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam labu didih.
Ditambahkan air suling sampai 250 ml dan beberapa butir batu didih. Alat destilasi
dirangkai sedemikian rupa, sumber arus listrik dan air dinyalakan serta diatur skala

panas = 7 pada pemanas. Lalu dilakukan proses destilasi sampai 1/3 bagian sisa
larutan hingga didapat destilat dan diuji hasil destilat dengan Larutan AgNO 3 dan
HNO3. Diamati yang terjadi.
VI.

Hasil dan Pembahasan

No

Jenis pemisahan

Perlakuan

.
1.

Sentrifugasi

Ditimbang

Pengamatan
0.5

gram

kapur Menit pertama : endapan

( CaCO3) dan dimasukkan kedalam sedikit, larutan agak keruh.


gelas piala 250 ml kemudian Menit kedua : endapan lebih
ditambahkan air suling sampai 50 banyak dari tabung 1, larutan
ml.

Lalu

larutan

dimasukkan agak keruh.


Menit ketiga : endapan
kedalam 3 tabung sentrifuge yang
banyak
(paling
banyak
berbeda dan kemudian dilakukan
diantara
kedua
tabung),
sentrifugsi dengan variasi waktu 1
larutan lebih jernih.
menit, 2 menit, dan 3 menit dengan
kecepatan yang sama (1000 rpm).
2.

Dekantasi

Diamati yang terjadi.


Dimasukkan 1 sendok kapur tulis Dengan dekantasi, dilanjutkan
yang sudah dihaluskan kedalam dengan penyaringan sentrat
piala

gelas

250

ml

kemudan yang dihasilkan sangat jernih.

ditambahkan 50 ml air kran. Lalu


diaduk

dan

dibiarkan

hingga

terbentuk endapan / campuran yang


terpisah. Sentrat ( bagian yang
bening ) dipisahkan dari endapan
dengan dekantasi. Diamati filtrat
3.

Filtrasi dan

yang dihasilkan.
Ditimbang 5 gram garam dapur Saat dilarutkan, larutannya

Rekristalisasi

( NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan jenuh dan kotor, saat disaring


10 ml air suling (sampai jenuh). filtratnya
Larutan disaring dan filtrate garam kekuningan,
dapur ditampung ke dalam pinggan terbentuk
penguap. Lalu filtrat dipanaskan di putih.
penangas

hingga

air menguap.

jernih

sedikit

saat

diuapkan

padatan

kristal

4.

Destilasi

Diamati yang terjadi.


10 g NaCl teknis
kemudian

dimasukkan

ditimbang, NaCl

teknis

berwarna

kedalam kekuningan +H2O larutan

labu didih. Ditambahkan air suling jenuh

kekuningan

sampai 250 ml dan beberapa butir didestilasi destilatnya tidak


batu didih. Alat destilasi dirangkai berwarna (air murni), lautan
sedemikian

rupa,

sumber

arus NaCl

pada

listrik dan air dinyalakan serta berwarna

keruh.

diatur skala panas = 7 pada ditambahkan


pemanas. Lalu dilakukan proses HNO3

labu

didih
Destilat

AgNO3

terbentuk

dan

endapan

destilasi sampai 1/3 bagian sisa putih. Hal ini menandakan


larutan hingga didapat destilat dan destilat masih mengandung
diuji hasil destilat dengan Larutan ion Cl-.
AgNO3 dan HNO3. Diamati yang
terjadi.
VII.

Pembahasan :
Metode pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau

memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk : 1) Mendapatkan zat murni dari suatu campuran yang disebut
sebagai pemurnian 2) Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel (analisa
laboratorium).
Terdapat banyak metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran didasarkan pada
perbedaan sifat pada campuran. Berbagai metode pemisahan yang dilakukan dalam
praktikum diantaranya :
1. Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi adalah pemisahan

komponen-komponen

campuran

dengan

cara

diendapkan. Contohnya pengendapan pasir yang bercampur dengan air.


2. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan cara menggunakan
alat penyaring. Contohnya pemisahan campuran bubuk kapur tulisdengan air
menggunakan kertas saring.
3. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk memisahkan
suspensi yang jumlahnya sedikit. Suspensi ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian difusing. Sentifugasi yang cepat menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar

sehingga partikel tersuspensi mengendap di dasar tabung reaksi, kemudian


didekantasi.
4. Distilasi
Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang
berwujud cair yang terkotori oleh zat atau bahan lain yang mempunyai titik didih
yang berbeda.
5. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya
dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut
yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan yang terjadi
dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan
cara menjenuhkannya.
VIII.

Kesimpulan
Metode pemisahan secara sentrifugasi, semakin lama waktu larutan disentifuge ,
endapan yang dihasilkan semakin banyak dan larutan semakin jernih.
Sedangkan metode pemisahan secara dekantasi lebih cocok untuk sampel yang
heterogen dan larutan yang dipisahkan lebih jernih setelah disaring.
Filtrasi merupakan pemisahan larutan menggunakan penyaringan dengan ukuran
tertentu, sedangkan rekristalisasi merupakan pemurnian garam.
Destilasi merupakan pemurnian larutan berdasarkan titik didih. Saat diuji dengan
HNO3 dan AgNO3 diperoleh endapan putih, artinya destilat yang dihasilkan tidak

IX.

murni (mengandung Cl-)


Daftar Pustaka
Harvey David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York : Mc Graw-Hill Comp
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Makro Edisi
V, diterjemahkan oleh : Setiono dan Pudjaatmaka. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai