LAPORAN TUTORIAL

BLOK MATA SKENARIO II

MATA SAYA MERAH, KENAPA YA?

KELOMPOK VII
AMAZIA AURORA KUSUMA
ARUM DESSY RAHMA SARI
CHOIROTUN HISAN
FARIZCA NOVANTIA W
LUKLUK AL ULYA
MUH FARIZA AUDI P
MUHAMMAD TAUFIQ HIDAYAT
NAILA IZZATUS S
PETER DARMAATMAJA SETIABUDI
QONIATUNNISA NUZULUL FALAKHI
VICTORIA HUSADANI PERMATA S
YOSA ANGGA OKTAMA

G 0013023
G 0013041
G 0013063
G 0013093
G 0013141
G 0013157
G 0013163
G 0013169
G 0013187
G 0013191
G 0013229
G 0013239

TUTOR : Riza Novierta Persik, dr., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO I
Saat dokter Bella jaga di Puskesmas, mendapatkan dua orang pasien:
Pasien pertama: anak laki-laki, 10 tahun, diantar orang tuanya dengan keluhan mata
kanan merah sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata kanan terasa
gatal, berair, dan nyeri ringan, serta kelopak mata bengkak dan lengket ketika bangun

tidur di pagi hari. Pasien tidak mengeluh pandangan mata kanannya kabur ataupun
silau. Pada pemeriksaan didapatkan: VOD 6/6, pada konjungtiva bulbi dan
konjungtiva palpebra hiperemis, didapatkan sekret, kornea jernih . Dokter Bella
kemudian memberikan terapi, dan mempersilakan pasien pulang.
Pasien kedua: Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke klinik dokter umum dengan
keluhan mata kiri merah sejak satu hari yang lalu. Selain itu ia merasakan nyeri,
cekot-cekot, pandangan kabur, dan silau.
Pada pemeriksaan didapatkan VOS 5/60 uji pinhole tidak maju, kelopak mata
bengkak dan spasme, didapatkan konjungtiva hiperemis, kornea tampak tidak jernih.
Dokter mendiagnosis dan memberikan terapi pendahuluan, kemudian merujuk pasien
tersebut ke spesialis dokter mata.

BAB II
DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Langkah I: Membaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam
skenario
Dalam skenario pertama ini kami mengklarifikasi beberapa istilah sebagai
berikut:
1. Konjungtiva bulbi: Konjungtiva yang melapisi sclera
2. Konjungtiva palpebra: konjungtiva yang melapisi kelopak mata terdiri
atas membrane mukosa
3. Mata merah: mata berwarna merah disebabkan penambahan dan
pembendungan pembuluh darah, peradangan pada mata, paling merah
di dasar
4. Silau: apabila mata melihat secara mendadak, pupil akan mengalami
miosis atau midriasis

B. Langkah II: Menentukan/ mendefinisikan permasalahan

Permasalahan pada skenario pertama antara lain:
General
1. Mengapa terjadi mata merah? Apa saja yang menyebabkan mata
merah?
2. Apa saja faktor resiko dari mata merah? (termasuk faktor usia dengan
keluhan)
3. Bagaimana perbedaan antara kasus pasien pertama dan pasien kedua?
4. Bagaimana perbedaan penatalaksanaan dari kasus pasien pertama dan
kedua?
5. Bagaimana patofisiologi dari kedua pasien tersebut?
6. Mengapa mata merah terjadi unilateral?
7. Bagaimana mekanisme nyeri pada mata?
Pasien Pertama
8. Mengapa pasien mengeluhkan mata kanan gatal, berair, lengket, nyeri
ringan, bengkak?
9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan?
10. Bagaimana diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, edukasi,
komplikasi, dan prognosis dari kasus ini?

Pasien Kedua
11. Mengapa pasien mengeluhkan mata nyeri, cekot-cekot, silau?
12. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan?
13. Bagaimana diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, edukasi,
komplikasi, dan prognosis dari kasus ini?
C. Langkah III: Menganalisis permasalahan dan membuat pertanyaan sementara
mengenai permasalahan (tersebut dalam langkah II)

D. Langkah IV: Menginventarisasi permasalahan secara sistematis dan pernyataan

sementara mengenai permasalahan pada langkah III
E. Langkah V: Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran (learning objectives) pada skenario pertama ini adalah
1.
F. Langkah VI: Mengumpulkan informasi baru
Masing-masing anggota kelompok kami telah mencari sumber sumber
ilmiah dari beberapa buku referensi maupun akses internet yang sesuai dengan topik
diskusi tutorial ini secara mandiri untuk disampaikan dalam pertemuan berikutnya.

G. Langkah VII: Melaporkan, membahas, dan menata kembali informasi baru yang
diperoleh

BAB III
KESIMPULAN

Dari diskusi tutorial kali ini, dapat diambil kesimpulan bahwa

BAB IV
SARAN

DAFTAR PUSTAKA