Anda di halaman 1dari 2

1.

Anamnesis
A. Waktu
Pada saat usia 7 sampai 8 tahun, pemeriksaan terhadap perkembangan oklusi sangat perlu untuk
dicatat, seperti bentuk, posisi dan adanya incisivus permanen dan untuk merencanakan
intervensi yang sesuai terhadap abnormalitas yang ditemukan yang akan mempengaruhi urutan
erupsi normal. Prognosis dari gigi molar pertama permanen harus diperiksakan secara rutin sejak
umur 8 tahun, dan palpasi dari kaninus maksila yang akan erupsi ke lengkung gigi sekitar umur
10 tahun. Deteksi awal dari diskrepansi skeletal juga akan menunjukan waktu yang optimal
untuk perawatan agar dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan, tapi pada kebanyakan anakanak pemeriksaannya tertunda sampai gigi permanen telah erupsi.
Semua dokter gigi harus dapat melakukan pemeriksaan ortodontik dasar untuk pasienya dan
merujuk ke spesialis apabila diperlukan. Ketika pertumbuhan gigi dan/atau oklusal menyimpang
dari normal, atau ketika diskrepansi secara signifikan pada pembentukan dentofasial atau
hubungan oklusal pada pasien yang menyangkut pasien dan berpengaruh terhadap kesehatan gigi
dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut diindikasikan untuk dirujuk.Selain dari data
personal, surat rujukan harus mengandung referensi secara spesifik terhadap:

Persepsi pasien terhadap masalah

Catatan kehadiran mereka

Tingkat kepekaan mereka terhadap kesehatan gigi termasuk orang tuanya (jika perlu)

Status kebersihan oral

Perkiraan prognosis dari gigi terestorasi maupun trauma


Gambaran radiografi terbaru serta cetakan model rahang pasien juga penting disertakan saat
memberikan rujukan.
Pemeriksaan ortodontik meliputi 3 tahap yaitu :
a. Riwayat yang lengkap
b. Pemeriksaan klinis yang sistematik dan mendalam
c. Pengumpulan informasi yang relevan dari evaluasi khusus yang diperlukan
B. Kepentingan perawatan
Kebutuhan perawatan ortodontik pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor utama:

Faktor pasien/orang tua, dimana termasuk jenis kelamin, umur, tingkat kepercayaan diri,
persepsi diri dan lingkungan terhadap masalah oklusi dan gangguan perkembangan rahang, kelas
sosial, dan keinginan orang tua

Kesadaran dari dokter gigi


2. Riwayat
Pada dasarnya dokter gigi harus dapat mengidentifikasi:

Alasan pasien datang ke dokter gigi

Siapa yang mengajukan tentang perawatan

Perilaku perawatan
A. Riwayat Kesehatan
Kuesioner tentang kesehatan harus dilengkapi oleh setiap pasien atau orang tuanya, dan hasil
temuannyadikonfirmasi lebih lanjut lewat wawancara di klinik. Beberapa kondisi
kesehatan kemungkinan dapat memberikanpengaruh terhadap perawatan ortodontik.
B. Riwayat Kesehatan Gigi
Kebiasaan, perluasan, dan frekuensi dari perawatan gigi sebelumnya dengan tingkat kerjasama
pasien harus dicatat, bersamaan dengan perilaku kesehatan gigi pasien sehari-hari. Riwayat
kehilangan gigi awal pada gigi susu serta trauma incisor juga perlu dicatat. Jika sebelumnya

sudah pernah dilakukan perawatan ortodontik, detail yang berhubungan dengan pencabutan gigi
dan tipe alatnya harus diperhatikan. Apabila perawatannya ditinggalkan, pasien harus ditanya
secara hati-hati untuk alasannya. Untuk pasien anak, pertanyaan tentang perawatan ortodonsia
pada saudara mereka dan kerjasamanya, mugkin dapat membantu menilai tingkat kesadaran
keluarga tentang kesehatan gigi dan akan sangat mendukung apabila ditawarkan dilakukan
perawatan. Disarankan juga untuk menanyakan riwayat tentang sendi TMJ termasuk nyeri,
kelemahan otot maupun kesulitan membuka mulut dan riwayat apabila pasien menyadari
memiliki kebiasaan bruxism.
C. Riwayat Sosial
Jarak dari tempat keluarga tinggal dan estimasi waktu perjalanan pada saat melakukan perjanjian
harus diperhatikan. Akses terhadap transportasi, akan mempermudah kesadaran orang dewasa
untuk menemani pasien anak, bersamaan dengan informasi yang berhubungan dengan kegiatankegiatan yang mungkin dapat memengaruhi kehadiran juga penting.

Anda mungkin juga menyukai