Menurut golongan, pajak terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pajak Langsung (Direct Tax) merupakan pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban wajib pajak yang bersangkutan. Contohnya: Pajak Penghasilan (PPh). b. Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax) Dalam pengertian ekonomis adalah pajak yang beban pembayarannya dapat dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Yang menanggung beban pajak pada akhirnya adalah konsumen. Dalam pengertian administratif adalah pajak yang dipungut setiap terjadi peristiwa yang menyebabkan terhutangnya pajak. Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN terjadi karena terdapat pertambahan nilai terhadap barang atau jasa. Pajak ini dibayarkan oleh produsen atau pihak yang menjual barang tetapi dapat dibebankan kepada konsumen baik secara eksplisit maupun implisit (dimasukkan dalam harga jual barang atau jasa kena pajak) Selain itu contoh lainnya adalah pajak penjualan atas barang mewah (PPn BM) serta pajak restoran yg dilimpahkan kepada pembeli, Tabel Perbedaan Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung Pajak Langsung (Direct Tax) Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax) Pembebanannya tidak dapat dialihkan Pembebanannya dapat dialihkan kepada kepada pihak lain Dipungut setahun sekali Contoh: Pajak Penghasilan (PPh)