Anda di halaman 1dari 51

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS III


DI SDN BENDOGERIT 2 KOTA BLITAR

PROPOSAL PTK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Seminar Desain Operasional
yang dibina oleh Prof. Dr. H.M. Zainudin, M.Pd

oleh
Aminatul Laili
120151411918

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
September 2015

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai (1) latar belakang, (2) rumusan
masalah, (3) hipotesis penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) ruang lingkup
penelitian, (6) definisi operasional. Secara berurutan bagian-bagian tersebut
dipaparkan sebagai berikut :
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran di SDN Bendogerit 2 pada siswa kelas III saat
dilakukan observasi pada Tanggal 11 Agustus pada saat pembelajaran dengan
kompetensi dasar mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
diperoleh data sebagai berikut: 1) pembelajaran masih bersifat konvensional tanpa
menggunakan model dan media, 2) siswa kurang terlibat dalam proses
pembelajaran, 3) siswa belum aktif mengemukakan pendapat dan menjawab
pertanyaan dari guru, 4) suasana belajar yang monoton sehingga tidak menarik
perhatian siswa, 5) siswa masih kurang menguasai materi yang disampaikan guru,
tampak pada akhir pembelajaran siswa belum bisa menjawab soal dengan benar.
Kurikulum berbasis KTSP yang masih diberlakukan di sekolah dasar
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai

apabila proses pembelajaran yang berlangsung mampu mengembangkan seluruh


potensi yang dimiliki siswa, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran IPA.
Disamping itu kurikulum berbasis kompetensi memberi kemudahan
kepada guru dalam menyajikan pengalaman belajar, sesuai dengan prinsip belajar
sepanjang hidup yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu
belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar dengan melakukan (learning
to do), belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan
belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Untuk itu guru perlu meningkatkan
mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik
dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan
sumber belajar yang tersedia.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia

melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan


IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru.
Model pembelajaran Examples non examples merupakan model
pembelajaran aktif yang menggunakan contoh berupa gambar, table atau diagram
yang disesuaikan dengan kompetensi dasar. Model pembelajaran Examples Non
Examples membelajarkan kepekaan siswa terhadap permasalahan yang ada di
sekitar melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar/foto/kasus yang
bermuatan masalah. Siswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari

alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah yang


paling efektif, serta melakukan tindak lanjut
Dengan model pembelajaran examples non examples siswa lebih berfikir
kritis dalam menganalisa gambar yang relevan, siswa mengetahui aplikasi dari
materi berupa contoh gambar yang relevan dengan materi, serta siswa diberi
kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai Peningkatan Hasil Belajar
IPA melalui Model Pembelajaran Example non Example pada Siswa Kelas
III di SDN Bendogerit 2 Kota Blitar.
B. Rumusan Masalah
Setiap penelitian perlu adanya suatu perumusan masalah yang memberikan
arah, hal ini bertujuan untuk menunjukkan secara jelas apa yang akan diteliti dan
apa yang ingin dicapai setelah penelitian. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan model Example non Example pada pembelajaran IPA
pada siswa kelas III SDN Bendogerit 2 Kota Blitar?
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar IPA setelah diajarkan dengan model
Example non Example pada siswa kelas III SDN Bendogerit 2 Kota Blitar?
C. Hipotesisi Penelitian
Hipotesis dalam tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Dengan menerapkan model pembelajaran Example non Example siswa
dapat lebih aktif dalam pembelajaran.

2. Model Example non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA di kelas III SDN Bendogerit 2.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tentang penerapan model Example non Example di
kelas III SDN Bendogerit 2 diharapkan dapat diperoleh manfaat yang
berhubungan dengan proses pembelajaran. Manfaat dari penelitian berguna bagi
kepala sekolah, guru, siswa, peneliti sendiri, dan pembaca.
1. Bagi Guru
Bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelola, terutama mata pelajaran
IPA dan memberikan kemampuan bagi guru untuk menunjukkan kinerja yang
professional.
2. Bagi Siswa
Bagi siswa penelitian ini akan memberikan suasana baru dalam pembelajaran.
Siswa dapat memperoleh pengelaman baru yang lebih menarik dalam proses
belajar. Secara tidak langsung siswa dapat lebih termotivasi dalam
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajarnya.
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran yang berdampak meningkatnya mutu sekolah.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk memberikan pengetahuan dan
pengalaman secara langsung mengenai masalah-masalah pembelajaran yang

ada di lapangan dan sebagai sarana penerapan dan pengembangan pengetahuan


berkaitan dengan strategi pembelajaran.
E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada:
1. Penelitian dilaksanakan di SDN Bendogerit 2 tepatnya di Jalan Pamenag 49
Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar.
2. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai mahasiswa
calon guru yang melaksanakan praktik mengajar siswa kelas III SDN
Bendogerit 2 yang terdiri atas 11 siswa putra dan 11 siswa putri.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah example non example.
4. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 pada Kompetensi Dasar mengenai
penggolongan makhluk hidup secara sederhana.
5. Pada penelitian ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar yang meliputi
penilaian afektif dan kognitif.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan agar tidak terjadi
kesalahan pahaman arti dan bahasa. Definisioperasional dalam penelitian ini
meliputi :
1. Peningkatan adalah adanya perubahan menjadi lebih baik yang dapat
diketahui dari hasil tes pada pra tindakan, siklus I ke siklus selanjutnya.
2. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
pengalaman-pengalaman setelah mengikuti proses pembelajaran.

3. IPA adalah mata pelajaran di sekolah dasar hingga menengah. IPA


mengkaji tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut
Iskandar (1996) dalam Purnells; Concise Dictionary of Science diartikan
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas,
yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik,
serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hokum-hukum, prinsipprinsip, toeri-teori dan hipotesa-hipotesa. IPA diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
4. Example non example merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi
pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis
dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung
dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai (1) hasil belajar, (2) model
pembelajaran example non example, (3) belajar, (4) pembelajaran, (5) Ilmu
Pengetahuan Alam, (6) Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya, (7)
penggolongan tumbuhan berdasarkan bijinya, (8) penggolongan tumbuhan
berdasarkan batangnya, (9) penggolongan tumbuhan berdasarkan daunnya. Secara
berurutan bagian-bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut :
A. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan sesuatu yang didapatkan setelah melalui kegiatan
belajar. Merujuk pada pemikiran Gagne (dalam Thobroni & Mustofa, 2011:23)
hasil belajar berupa hal-hal berikut: (1) informasi verbal, (2) keterampilan
intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motoric dan (5) sikap.
Informasi verbal yaitu kemampuan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk lisan maupun tertulis. Keterampilan intelektual yaitu mengenai
kemampuan mengategorisasi, menganalisis dan pengembangan yang berkaitan
dengan aktivitas kognitif. Strategi kognitif meliputi penggunaan konsep dalam
pemecahan masalah. Keterampilan motoric berkaitan dengan gerak jasmani. Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi suatu pengetahuan dalam perilaku.
Menurut Lindgren (Thobroni & Mustofa, 2011: 24) hasil pembelajaran
meliputi kecakapan informasi, pengertian dan sikap. Hasil belajar menurut Bloom
mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif

10

berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran


intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Berdasarkan penjelasan tentang hasil belajar di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses kegiatan dalam belajar
yang berupa nilai dan perubahan tingkah laku dari diri individu.
B. Model Pembelajaran Example non Example
Examples non examples merupakan model pembelajaran aktif yang
menggunakan contoh berupa gambar, table atau diagram yang disesuaikan dengan
kompetensi dasar. Model pembelajaran Examples Non Examples
membelajarkan kepekaan siswa terhadap permasalahan yang ada di sekitar
melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar/foto/kasus yang bermuatan
masalah. Siswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari alternatif
pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling
efektif, serta melakukan tindak lanjut (Damiati, 2013:21).
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples
menurut Suprijono (2010:125) diantaranya :
(1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Gambar-gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan
dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar. (2)
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD/OHP/In
Focus
Pada tahap ini Guru dapat meminta bantuan siswa untuk
mempersiapkan gambar dan membentuk kelompok siswa. (3) Guru memberi
petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan/
menganalisa gambar.
Peserta didik diberi waktu melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara
seksama agar detil gambar dapat dipahami oleh peserta didik, dan guru juga
memberi deskripsi tentang gambar yang diamati. (4) Melalui diskusi kelompok
2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
Kertas yang digunakan sebaiknya disediakan guru. (5) Tiap kelompok diberi
kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya, dilatih peserta didik untuk
menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
(6) Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan
materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (7) Guru dan peserta didik

11

menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kelebihan Model Pembelajaran Example Non Example


Menurut Buehl dalam (Damiati, 2013:22) mengemukakan kelebihan Example
Non Example, antara lain :
(a) Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih
kompleks. (b) Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang
mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui
pengalaman dari example dan non example. (c) Siswa diberi sesuatu yang
berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan
mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat
beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah
dipaparkan pada bagian example.

Keunggulan lainnya dalam model pembelajaran examples non examples


diantaranya :
a. Siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan
Kompetensi Dasar (KD)
b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan
dengan Kompetensi Dasar (KD)
c. Siswa diberi kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis
gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
Kekurangan Model Pembelajaran Example Non Example yaitu tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan pembelajaran
memerlukan waktu yang lama.

C. Belajar
Belajar merupakan suatu usaha individu untuk mengubah tingkah laku
yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak bisa menjadi bisa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belajar memiliki arti berusaha

12

memperoleh kepandaian atau ilmu; berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. Menurut Hilgard dan Bower ((Thobroni &
Mustofa, 2011: 24) belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap
suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan oleh individu secara berulangulang untuk menguasai sesuatu baik dalam aspek afektif, kognitif maupun
psikomotor berdasarkan pengalaman dan atau latihan dari adanya interaksi dengan
lingkungannya.

D. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang menjadikan manusia
belajar. Menurut Rombepajung (dalam Thobroni & Mustofa, 2011: 24)
berpendapat bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran, atau
pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran.
Jadi pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik melalui pengalaman dan latihan secara berulang-ulang untuk
mengubah perilaku peserta didik.

E. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa
serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Pelajaran
IPA tidak semata-mata memberi pengetahuan tentang IPA pada siswa, tetapi juga
ikut membina kepribadian anak.

13

Mata pelajaran IPA dalam kurikulum KTSP bertujuan untuk agar peserta
didik memperoleh kemampuan sebagai berikut: 1) Memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan
dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) Mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4) Mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5)
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai
alam dan segala keteraturannyasebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh
bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2) Benda/materi,
sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 3) Energi dan
perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat
sederhana, 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

14

proses dan sikap ilmiah.

F. Penggolngan Tumbuhan Berdasarkan Akarnya


Semua tumbuhan memiliki akar. Jenis akar tumbuhan dibagi menjadi dua.
Tumbuhan berakar serabut dan berakar tunggang. Akar serabut berbentuk
seperti serabut. Dari ujung sampai pangkal ukurannya sama. Semua akar berasal
dari pangkal batang. Akar serabut dimiliki tumbuhan berkeping satu. Misalnya
padi, jagung, dan kelapa. Ada jenis akar yang lain. Yaitu tanaman yang memiliki
akar tunggang. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok memiliki
cabang. Akar cabang ukurannya lebih kecil. Akar tunggang dimiliki tumbuhan
berkeping dua. Misalnya jeruk, jambu, mangga, dan nangka.
G. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bijinya
Berdasarkan bijinya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
berdasarkan jumlah keping bijinya. Tumbuhan berkeping satu disebut monokotil.
Sedangkan tumbuhan berkeping dua disebut dikotil. Tumbuhan monokotil
memiliki satu keping biji. Misalnya padi, jagung, dan kelapa. Ayo perhatikan
gambar berikut. Tumbuhan dikotil mempunyai dua keping biji. Kedua keping
terlihat jelas. Terlihat jelas ketika berkecambah. Misalnya nangka, jambu,
mangga,apel dan sebagainya.
H. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Batangnya
Bagaimana penggolongan tumbuhan berdasarkan batangnya? Berdasarkan
batangnya tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis: (a) tumbuhan yang memiliki
batang basah (b) tumbuhan yang memiliki batang berkayu (c) tumbuhan yang
memiliki batang rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang lunak.

15

Selain lunak, batangnya juga berair. Misalnya batang pohon pisang. Tumbuhan
batang berkayu memiliki kambium. Letaknya di dalam batang. Kambium
mengalami dua arah pertumbuhan. Yaitu pertumbuhan ke dalam dan ke luar.
Pertumbuhan ke arah dalam membentuk kayu. Ini berakibat batang tumbuhan
bertambah besar. Sedangkan pertumbuhan ke luar membentuk kulit. Batang
berkayu dimiliki tumbuhan berkeping dua. Tumbuhan berkeping dua disebut
dikotil. Misalnya pohon jambu, jati, mangga, dan sebagainya. Batang rumput
memiliki ruas-ruas. Batangnya juga memiliki rongga. Contohnya tanaman padi
dan rumput. Batang rumput dimiliki tumbuhan berbiji satu. Tumbuhan berkeping
satu disebut monokotil.
I. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Daunnya
Hampir seluruh tumbuhan memiliki daun. Ada beberapa macam daun.
Bentuk daun dipengaruhi susunan tulang daun. Bentuk tulang daun bermacammacam. Bentuk tulang daun terbagi empat macam. Adapun bentuk susunan tulang
daun adalah: (a) Tulang daun menyirip, berbentuk seperti sirip. Daun menyirip
terdapat pada tumbuhan dikotil, yaitu pada tumbuhan berkeping dua. Misalnya
daun rambutan, jambu, dan mangga. (b) tulang daun menjari, berbentuk seperti
jari. Daun menjari terdapat pada tumbuhan berbagai tumbuhan. Misalnya daun
tumbuhan singkong dan pepaya. (c) bentuk tulang daun melengkung, tulang
daunnya berbentuk seperti garis lengkung. Tiap ujung tulang terlihat menyatu.
Daun ini terdapat pada tumbuhan berkeping satu. Misalnya pada daun gadung
dan genjer. (d) bentuk tulang daun sejajar, tulang daun sejajar berbentuk garis
lurus. Tiap ujung tulang daun menyatu. Daun terdapat pada tumbuhan berkeping
satu. Misalnya daun padi, tebu, dan rumput-rumputan.

16

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai (1) jenis dan pendekatan penelitian,
(2) kehadiran dan peran peneliti di lapangan, (3) kancah penelitian, (4) subyek
penelitian, (5) data dan sumber data, (6) teknik pengumpulan data, (7) teknik
analisis data, (8) prosedur penelitian. Secara berurutan bagian-bagian tersebut
dipaparkan sebagai berikut :
A. Jenis dan Pendekatan penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
PTK dalam penelitian ini dilakukan secara kolaboratif. Dalam pelaksanaan
penelitian, penulis berperan sebagai pengajar siswa Kelas III, penulis dibantu oleh
guru kelas sebagai pengamat. Hal ini diharapkan agar dapat memperoleh masukan
atau informasi yang lebih lengkap dalam melakukan penelitian.
Model penelitian yang digunakan menggunakan model yang dikemukakan
oleh Kemmis & M.C Taggart (dalam Arikunto, 2010:137) yang menggambarkan
empat langkah (dan pengulangannya) yang disajikan dalam bagan berikut ini.

17

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

Dilanjutkan bila masih


diperlukan

Gambar 1.1 Model Spiral Penilitian Tindakan kelas Dari Kemmis dan Taggart

Rancangan penelitian ini ditetapkan berdasarkan tahap-tahap penelitian


tindakan kelas. Tahap penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan segala sesuatu yang mencakup rancangan apa saja yang akan
dibuat dalam pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan perencanaan
sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:138) bahwa dalam tahap ini peneliti
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat
perencanaan sebagai berikut:
a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada pembelajaran
IPA kelas III semester I.

18

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Kompetensi


Dasar dan indikator yang telah ditetapkan dengan model example non example.
c. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian
d. Menyiapkan alat evaluasi yang berupa soal evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dimaksudkan pada tahap ini peneliti akan
menggunakan cara sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 139) tahap kedua dari
penelitian tindakan pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan penelitian ini
akan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas dua
pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan model example
non example.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara cermat tentang fenomena
yang sedang terjadi. Sedangkan Arikunto (2010: 139) mengungkapkan tahap
observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat.
Kegiatan observasi ini akan dilakukan padaw aktu tidakan sedang dilakukan, jadi
berlangsung pad waktu yang sama dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan
observasi akan dilaksanakan secara kolaboratif untuk mengamati keterampilan
guru, serta hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan model example non
example.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tindakan meninjau kembali dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini
penulis akan melakukan sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 140 ) bahwa
refleksi kegiatan digunakan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

19

dilakukan. Setelah mengkaji keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Kegiatan
refleksi itu terdiri atas 4 komponen kegiatan, yaitu: analisis, pemaknaan,
penjelasan data hasil analisa dan penyimpulan apakah masalah tersebut teratasi
atau tidak. Peneliti akan melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya telah tercapai atau belum. Bila belum tercapai maka peneliti
melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja. Apabila hasil data
keterampilan guru, dan hasil belajar telah mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditentukan, maka penelitian akan dihentikan.

B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan


Kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan karena sebagai subyek
penelitian yang mengetahui alur penelitian. Dalam penelitian ini peneliti berperan
sebagai guru (pengajar) dan dibantu oleh guru kelas sebagai observer.
C. Kancah Penelitian
Kancah penelitian ini yaitu di kelas III SDN Bendogerit 2 Kota Blitar.
Tepatnya di Jalan Pamenang No. 43 Kota Blitar. Letaknya cukup strategis yaitu di
tengah pemukiman penduduk dan tidak terletak di pinggir jalan raya yang ramai
sehingga nyaman untuk kegiatan pembelajaran. SDN Bendogerit 2 memiliki
fasilitas yang cukup memadai, diantaranya terdapat sarana pendukung seperti
mushola, UKS, ruang penyimpanan media, perpustakaan dan koperasi.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai guru pengajar
di kelas III SDN Bendogerit 2 Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa
sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 11 siswa putri.

20

E. Data dan Sumber Data


Data adalah keterangan atau bahan yang dapat dijadikan dasar analisis atau
kesimpulan. Data pada penelitian ini akan di bedakan menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa bilangan
atau angka, diwujudkan dengan nilai hasil belajar siswa dari pembelajaran IPA.
Data kualitatif yaitu data yang berbentuk bukan angka atau bilangan. Data
kualitatif diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar observasi
keterampilan guru, lembar observasi aktivitas siswa serta catatan lapangan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Bendogerit 2
dengan jumlah 22 siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara
lain melalui observasi, metode tes, dokumentasi dan catatan lapangan.
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara cermat tentang fenomena
yang sedang terjadi. Observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil
belajar dapat dilakukan secara formal yaitu observasi dengan menggunakan
instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan
belajar peserta didik, maupun observasi informal yang dapat dilakukan oleh
peneliti tanpa menggunakan instrumen. Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan
yang diamati dalam penelitian ini antara lain:
a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
b) Ketepatan menganalisa gambar
c) Ketepatan siswa saat menjawab soal evaluasi

21

Selain itu juga akan dilakukan pengamataan terhadap aktivitas guru


dengan menggunakan model example non example. Aktivitas guru yang diamati
dapat dilihat dalam format observasi aktivitas guru dalam tabel terlampir. Pada
penelitian ini digunakan catatan lapangan, catatan berisi hal-hal yang tidak dapat
terekam melalui lembar observasi. Berfungsi untuk memperkuat data yang
diperoleh selama pembelajaran (Arikunto 2009: 78). Format catatan lapangan
dapat dilihat pada lampiran.
2. Tes
Tes ini digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA. Pada penelitian ini peneliti akan melakukan tes
sesuai dengan pendapat Iskandar (2008:73) dengan menggunakan butir-butir
soal/instrument soal yang mengukur hasil belajar sesuai dengan materi IPA yaitu
tentang penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya. Tes ini terdiri atas 5 butir
soal pilihan ganda dan 5 butir soal isian.
3. Dokumentasi
Penelitian ini mengikuti pendapat Iskandar (2008: 73) yang mengatakan
bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) studi dokumentasi, peneliti dapat
mencari dan mengumpilkan data-data teks atau image. Dokumentasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini berupa foto pada saat kegiatan pembelajaran dan
nilai tugas siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dokumentasi
dilakukan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kegiatan penelitian
yang akan dilakukan. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kamera.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menguju, menafsirkan
bahkan untuk meramalkan jawaban dan focus permasalahan penelitian.
G. Teknik Analisis Data

22

Teknik analisis data dilakukan setelah melakukan tindakan pada masingmasing siklus yang akan dilakukan. Teknik analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu menggambarkan
kenyataan atau data sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar pembelajaran IPA serta sejauh mana siswa
mampu memunculkan sikap rasa keingintahuannya dalam pembelajaran. Untuk
mengetahui hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran example
non example maka digunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Data- data
yang dianalisis dipaparkan sebagai berikut:
1. Data yang bersumber dari format observasi
a. Data hasil observasi aktivitas guru
Analisis data yang berasal dari observasi aktivitas guru adalah dengan
menguraikan data yang telah dibuat pengamat. Aspek-aspek yang diamati
dijelaskan secara cermat dalam lampiran. Caranya skor yang diperoleh dibagi skor
total dan dikalikan 100. Apabila hasil yang diperoleh lebih dari 75% dari skor
total, maka guru sudah menerapkan model pembelajaran example non example
dengan baik.
jumlah seluruh skor
Skor Akhir =

x 100
25

Kriteria taraf keberhasilan ditentukan sebagai berikut:


85% < NR 100%

: Sangat baik

70% < NR 84%

: Baik

55% < NR 69%

: Cukup baik

45% < NR 54%

: Kurang baik

0 % < NR 44 %

: Sangat kurang baik

23

b. Data hasil observasi aktivitas siswa


Nilai aktivitas siswa diambil dari skor yang diperoleh dibagi jumlah skor
keseluruhan dikali 100. Apabila hasil presentase menunjukkan kenaikkan pada
setiap siklus maka kegiatan yang dilakukan siswa sudah baik.

2. Data yang bersumber dari tes


a. Untuk menilai hasil tes
Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari hasil tes yang dicari
nilai rata-ratanya. Untuk peningkatan hasil belajar maka digunakan nilai yang
diperoleh siswa yang akan disesuaikan dengan KKM sebagai indikator
peningkatan hasil.
b. Untuk ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar adalah penguasaan penuh yang di dapat oleh siswa
dalam menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil
belajar yang baik pada materi tersebut. Untuk menghitung presentase ketuntasan
belajar, akan digunakan rumus sebagai berikut:

Siswa disebut tuntas belajar apabila mencapai skor minimal 65. Kelas
disebut tuntas belajar apabila minimal 75% siswa di kelas tersebut telah mencapai
ketuntasan belajar minimal 65.
Langkah -langkah analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan.

24

1. Reduksi data
Pada kegiatan reduksi data, peneliti akan mengumpulkan hasil tes, dan
observasi yang diseleksi, difokuskan, dan disederhanakan sesuai dengan
kebutuhan untuk memudahkan peneliti dalam penarikan kesimpulan.
2. Penyajian Data
Kegiatan penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil
reduksi, dengan menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang diperoleh
dari hasil reduksi hingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Informasi yang dimaksud adalah uraian proses
kegiatan pembelajaran, respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, serta hasil
yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan. Sajian data selanjutnya
ditafsirkan dan dievaluasi untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan mencakup pencarian arti dan makna data
serta memberi penjelasan. Makna dan arti yang diperoleh tersebut harus di uji
kebenarannya serta kecocokannya melalui kegiatan verifikasi. Verifikasi tersebut
merupakan validitas data yang disimpulkan.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada metode spiral dari Kemis dan
Taggart (dalam Arikunto, 2010:135). Dibawah ini adalah Langkah-langkah yang
digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut.
1. Pratindakan
Tahap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pratindakan adalah
peneliti bertindak sebagai pengamat. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran

25

yang dilaksanakan oleh guru kelas III berdasarkan metode yang biasa digunakan.
Adapun tahapan dalam kegiatan pratindakan ini adalah
a. Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan pada prasiklus ini adalah
guru menyiapkan materi. Pada tahap ini guru tidak menyiapkan RPP serta tidak
menyiapkan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pratindakan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan 2x35 menit.
Kegiatan diawali dengan berdoa dan presentasi. Selanjutnya siswa diminta untuk
membuka buku siswa dan guru menerangkan. Setelah guru menerangkan siswa
diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena
tidak ada satupun siswa yang bertanya guru melanjutkan pembelajaran yaitu
denggan memberi soal-soal kepada siswa. Setelah selesai mengerjakan soal
dikoreksi secara bersama-sama, ternyata banyak siswa yang mendapatkan nilai
kurang memuaskan.
c. Observasi
Hasil observasi menunjukkan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Siswa terlihat pasif dan guru cenderung lebih aktif. Guru terlalu
banyak melakukan ceramah yang membuat siswa bosan dan akhirnya tidak
mendengarkan apa yang disampaikan guru dan ada beberapa siswa yang berbicara
sendiri dengan teman sebangkunya saat guru menerangkan.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi di atas maka dilakukan refleksi sebagai berikut : 1)
perlunya digunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
2) perlunya menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi, 3) perlunya ada pengelolaan kelas agar siswa benar-benar
fokus pada proses pembelajaran.
Hasil refleksi digunakan untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada siklus I. Peneliti juga akan membuat instrumen penilaian

26

yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada pelaksanaan


pembelajaran pada siklus I.
2. Siklus I
a. Pertemuan I
1) Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I pertemuan I
adalah : 1) memilih materi yang akan dipelajari siswa. Pada siklus I ini materi
yang dipilih tentang penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya, 2) merancang
RPP menggunkan model example non example, 3) menyiapkan lembar tes akhir,
4) menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
yang akan dibuat. Pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan merupakan
kegiatan dengan mengguanakan model pembelajaran example non example.
Kegiatan yang akan digunakan oleh guru: 1) Guru mempersiapkan gambargambar yang relevan dengan materi yang dibahas, 2) Guru menempelkan gambar
di papan, 3) Guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperhatikan/ menganalisa gambar, memberi deskripsi tentang gambar yang
diamati, 4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa
gambar tersebut dicatat pada kertas, 5) Tiap kelompok diberi kesempatan untuk
membacakan hasil diskusinya, 6) Guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, 7) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran, 8) evaluasi, 9) penutup.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pelaksanaan Siklus I Pertemuan I
berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh mitra peneliti yang bertindak sebagai
observer. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa saat

27

pembelajaran. Pengamatan dilakukan sesuai dengan lembar observasi yang telah


disiapkan sebelumnya. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi.
b. Pertemuan II
1) Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil observasi pertemuan I. Kegiatan
yang akan dilakukan yaitu : 1) memilih materi yang akan dipelajari siswa. Pada
siklus I pertemuan II ini materi yang dipilih tentang penggolongan tumbuhan
berdasarkan bijinya 2) merancang RPP dengan model example non example yang
telah diperbaiki berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang telah ditemukan
pada pertemuan sebelumnya, 3)menyiapkan lembar tes akhir, 4) menyiapkan
lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan merupakan
implementasi dari model pembelajaran example non example.
Kegiatan yang akan digunakan oleh guru dengan menggunakan model example
non example yaitu : 1) Guru mempersiapkan gambar-gambar yang relevan
dengan materi yang dibahas, 2) Guru menempelkan gambar di papan, 3) Guru
memberi petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan/
menganalisa gambar, memberi deskripsi tentang gambar yang diamati, 4) Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas, 5) Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil
diskusinya, 6) Guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, 7) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran, 8) evaluasi, 9) penutup.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pelaksanaan Siklus I Pertmuan II
berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh mitra peneliti yang bertindak sebagai
observer. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa saat

28

pembelajaran. Pengamatan dilakukan sesuai dengan lembar observasi yang telah


disiapkan sebelumnya. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi.
4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh, data diolah dan dianalisis. Kekurangan
dan kelemahan yang tampak akan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya.
3. Siklus II
a. Pertemuan I
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus II pertemuan I didasarkan pada hasil refleksi pada
siklus I baik pertemuan I maupun II dengan ditemukannya beberapa permasalahan
yang menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang berhasil. Kegiatan yang akan
dilakukan peneliti yaitu : 1) memilih materi yang akan dipelajari siswa. Pada
siklus II pertemuan I ini materi yang dipilih tentang penggolongan tumbuhan
berdasarkan batangnya, 2) merancang RPP dengan model example non example
yang telah diperbaiki berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang telah
ditemukan pada pertemuan sebelumnya, 4)menyiapkan lembar tes akhir, 3)
menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan I dilakukan pada keadaan
kelas yang sama dengan pelaksanaan siklus I yaitu pada kelas III B dengan jumlah
siswa 22 anak. Pelaksanaan tindakan didasarkan dari perencanaan yang telah
dibuat. Dan dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pelaksanaan Siklus II Pertmuan I
berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh mitra peneliti yang bertindak sebagai
observer. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa saat
pembelajaran. Pengamatan dilakukan sesuai dengan lembar observasi yang telah
disiapkan sebelumnya. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi.

29

b. Pertemuan II
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilakukan berdasarkan hasil observasi siklus II
pertemuan I dengan ditemukannya beberapa masalah yang menyebabkan kegiatan
pembelajaran kurang berhasil. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu : 1) memilih
materi yang akan dipelajari siswa. Pada siklus II pertemuan II ini materi yang
dipilih masih sama dengan pertemuan I pada siklus II yaitu tentang penggolongan
tumbuhan berdasarkan bentuk daunnya, 2) merancang RPP dengan model
example non example yang telah diperbaiki berdasarkan kekurangan dan
kelemahan yang telah ditemukan pada petemuan sebelumnya, 4)menyiapkan
lembar tes akhir, 3) menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan II dilakukan pada keadaan
kelas yang sama dengan pelaksanaan siklus II pertemuan I yaitu pada kelas III B
dengan jumlah siswa 22 anak. Pelaksanaan tindakan didasarkan dari perencanaan
yang telah dibuat. Dan dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pelaksanaan Siklus II Pertemuan
II berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh mitra peneliti yang bertindak sebagai
observer. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa saat
pembelajaran. Pengamatan dilakukan sesuai dengan lembar observasi yang telah
disiapkan sebelumnya. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi.
4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh, data diolah dan dianalisis. Kekurangan
dan kelemahan yang tampak akan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya.

30

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irawati. 2014. Model Pembelajaran Example non Example, (Online), (http://
irawatiardi. blogspot.com/2014/12/model-pembelajaran-example-nonexample.html), diakses pada 1 September 2015
Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Thobroni, M & Mustofa, A. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
media
Iskandar, M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud

31

LAMPIRAN LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan

: Sekolah Dasar (SD)

Tema

: Lingkungan

Kelas/Semester

: III/1

Alokasi Waktu

: 3x35 menit

1. Standar Kompetensi
IPA
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
IPS
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah .
2. Kompetensi Dasar
IPA
1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
IPS
1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa.
3. Indikator
- Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya.
- Melakukan kerjasama di sekolah.
4. Tujuan Pembelajaran
- Melalui mengamati gambar siswa dapat mengidentifikasi tumbuhan
-

menurut jenis akarnya dengan benar.


Melalui pemberian tugas siswa dapat menerapkan kerjasama dilingkungan
sekolah dengan baik.

5. Materi Pokok
Pengelompokan Tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
6. Metode dan model pembelajaran
a. Metode : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Pemberian tugas
b. Model : Examples non examples
7. Skenario Pembelajaran
No.

Kegiatan Pembelajaran

Siswa

Pengorganisasian
Nilai
karakter

Waktu

32

1.

Pra KBM

2.

Salam
Doa
Absensi
Kegiatan Awal
a. Apersepsi :
Selamat pagi anak-anak..?
bagaimana keadaan kalian
pagi ini?
Anak-anak, ketika
berangkat dari rumah ke

Klasikal

5 menit
Kerukunan
Religius
Disiplin

Klasikal

5 menit
Demokratis
Bersahabat/
Komunikatif
Tanggung
jawab
Rasa ingin
tahu

sekolah apakah kalian


menjumpai pohon? Coba
sebutkan pohon apa saja
yang kalian jumpai!
b. Informasi Materi :
Anak-anak, pada hari ini
kita akan mempelajari
tentang penggolongan
tumbuhan berdasarkan
akarnya serta melakukan
kerjasama di lingkungan
sekolah.
c. Informasi Tujuan
Pembelajaran :
Dengan pembelajaran hari
ini, diharapkan kalian dapat
mengidentifikasi tumbuhan
berdasarkan akarnya serta
menerapkan kerjasama di
lingkungan sekolah.
3.

Kegiatan Inti Pembelajaran :


a. Tahap Eksplorasi
i.

Siswa dibagi menjadi 45 kelompok.

Demokratis
Bersahabat/
Komunikatif
Klasikal Tanggung

60 menit

33

ii.

Guru menyiapkan media

jawab
Rasa ingin

yang berupa tumbuhan.


iii.

Guru mengajak siswa

Individu

mengamati bentuk akar


tumbuhan tersebut dan
menggambar pada buku.
iv.

Guru menjelaskan

Klasikal

materi penggolongan

tahu
Kerja keras
Mandiri
Gemar
membaca
Menghargai
prestasi

tumbuhan berdasarkan
akarnya.
b. Tahap Elaborasi :

Individu

i. Guru menyiapkan LKS


dan media berupa gambar.
ii. Siswa mengamati gambar

Klasikal

dan mengerjakan perintah


pada LKS dengan
berdiskusi dengan
kelompoknya.
iii. Siswa mempresentasikan

Kelompok

hasil diskusi.
c. Tahap Konfirmasi :
i. Siswa bersama guru

Klasikal

mengoreksi hasil kerja


4.

siswa.
a. Kegiatan Akhir
Pembelajaran
i. Kesimpulan :
Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil
pembelajaran.
ii.
Evaluasi :
Guru mengadakan
evaluasi dengan
memberikan soal
iii.
Refleksi :
Siswa mengadakan

Klasikal

Demokratis
Bersahabat/
Komunikatif
Tanggung

jawab
Kreatif
Kerja keras
Mandiri
Individu Religius
Disiplin

Klasikal

35 menit

34

refleksi mengenai yaitu


menyatakan kesan yang
dirasakan siswa setelah
pembelajaran berakhir
sebagai upaya perbaikan
proses belajar
selanjutnya. Guru
menanyakan kepada
siswa tentang kesulitan
materi.
iv. Tindak lanjut :
Guru memberikan PR
yaitu siswa diminta untuk

Individu

mengerjakan tugas pada


buku LKS.
v. Doa Salam Penutup:
Guru mengakhiri
pelajaran dengan doa

Klasikal

dan salam.
8. Media dan Sumber Pembelajaran
a.
Media

b.
-

: - Beberapa macam

tumbuhan dan biji-bijian.


- Gambar tumbuhan dan biji-bijian.
Sumber
:
Rositawaty, S & Muharam, A. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 3 untuk Kelas III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

Pusat Perbukuan Depdiknas.


Hernawan, E & Hendayani, E. 2009. Pengetahuan Sosial untuk SD dan
MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

9. Penilaian
a. Prosedur

Penilaian proses

: melalui pengamatan

pada saat berlangsungnya pembelajaran dan


Penilaian hasil
b. Jenis/bentuk tes

kegiatan diskusi.
: dilakukan pada akhir pembelajaran.

35

Untuk penilaian proses : pengamatan proses diskusi dan keaktifan dalam


pembelajaran.
Untuk penilaian hasil : tes tertulis (objektif dan subjektif)
c. Alat atau Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian proses : Format pengamatan proses (terlampir)
Instrumen penilaian hasil : Lembar tes tertulis yang terdiri 5 soal
objektif dan 5 soal subjektif (terlampir)
10. Lampiran

Lampiran 1 : Rangkuman materi


Lampiran 2 : Media Pembelajaran
Lampiran 3 : Lembar Kegiatan Siswa
Lampiran 4 : kunci jawaban LKS
Lampiran 5 : Soal Tes Akhir (Soal Evaluasi)Format penilaian proses
Lampiran 6 : Kunci Jawaban Evaluasi
Lampiran 7 : Penilaian (Proses dan Hasil)

Blitar, ..
Guru Kelas

Praktikan

TANJUNG ANUGRAH W, S.Pd


NIP. 198602242014022001

AMINATUL LAILI
NIM. 120151411918
Mengetahui,

Kepala Sekolah

INDRIANINGSIH, S.Pd
NIP. 1964113011986022002

36

Lampiran 1
RANGKUMAN MATERI

Penggolongan Tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.


Akar bagi tumbuhan sangat penting karena berfungsi untuk menyerap air
dan makanan dari dalam tanah. Pada beberapa tumbuhan, seperti wortel dan
ketela pohon, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut
tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar besarnya sama. Akar tunggang
adalah akar utama yang berukuran besar dan memiliki akar cabang.

a. Akar tunggang

b. Akar serabut

Tumbuhan yang memiliki akar serabut, misalnya tumbuhan padi, jagung,


rumput, dan tebu. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang, misalnya pohon
mangga, jambu, dan durian. Akar memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi
akar sebagai penyerap air dari dalam tanah. Hal itu membuat lingkungan
terhindar dari banjir karena air yang jatuh ke bumi diserap dengan baik. Akar
tumbuhan juga membuat keadaan tanah menjadi subur. Jika tidak ada
tumbuhan, air sulit diserap oleh tanah sehingga bencana banjir tidak dapat
dihindarkan dan masyarakat akan mengalami kerugian.

Kerjasama di Lingkungan Sekolah


Sekolah adalah tempat milik bersama. Oleh karena itu harus dijaga
keberadaannya. Salah satu hal utama yang harus dijaga adalah kebersihan dan
keindahan. Hal tersebut harus dilakukan secara bersama. Artinya
perlu ada kerjasama untuk mewujudkannya.Bila dikerjakan bersama, maka
sekolah pun cepat bersih. Lingkungannya pun terjaga dengan baik. Tentunya
semua orang akan betah dan nyaman di sekolah.Kerjasama di antara semua
komponen sekolah diperlukan untuk mewujudkan sekolah yang lebih maju.
Karena pekerjaan berat yang dilakukan secara bersama-sama akan terasa
ringan.

37

Lampiran 2
MEDIA PEMBELAJARAN
Gambar

b. Akar tunggang
Rumput berakar tunggang dan serabut

b. Akar serabut

38

Lampiran 3
Kelompok

Nama Anggota : 1.
2.
3.
4. .......
5.
6.
Kegiatan 1
A.
Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis
akarnya
1. Amati gambar dibawah ini! Bagaimanakah bentuk akarnya?
2. Tulislah nomor gambar sesuai kelompok jenis akar pada tabel yang telah
disediakan!
1

10

11

12

39

Kelompok Tumbuhan

Nomor Gambar

Akar Tunggang

Akar Serabut

Kegiatan 2
3. Amati lingkungan sekitar sekolahmu!
4. Cabutlah tanaman rumput yang mengganggu keindahan di lingkungan sekitar
sekolahmu!.
5. Amati akarnya bagaimana bentuknya? Termasuk akar serabut atau akar
tunggang? Diskusikan dengan kelompokmu!
6. Setelah menemukan jawaban, buanglah rumput di tempat sampah!

40

Lampiran 4
KUNCI JAWABAN LKS

A. Menggolongkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.


Kelompok Tumbuhan

Nomor Gambar

Akar Tunggang

1, 3, 4, 6, 9, 11

Akar Serabut

2, 5, 7, 8, 10, 12

41

Lampiran 5
SOAL EVALUASI
A. Berilah tanda silang ( ) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang benar!
1. Padi memiliki akar serabut, wortel memiliki akar tunggang.
Penggolongan tumbuhan tersebut berdasarkan
a. Akarnya
b. Bentuk tubuhnya
c. Ukuran batangnya
d. Bentuk bijinya
2. Tumbuhan yang berakar tunggang antara lain ....
a. jagung
c. kedelai b. pepaya
d. rambutan
3. Tumbuhan berakar serabut contohnya
a. Mangga dan kelapa
b. Bambu dan durian
c. Kelapa dan jagung
4. Tumbuhan di bawah ini yang termasuk tumbuhan akar serabut ,
kecuali . . . .
a. sirsat c. kacang tanah
b. kelapa d. rumput
5. Apabila pekerjaan dilakukan secara bersama-sama akan terasa. . . .
a. berat c. susah
b. sulit
d. ringan
B. Isilah titi-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Akar ada dua jenis, yaitu akar . . . . . . . . . dan akar . . . .. . . .
2. Tumbuhan yang akarnya serabut, misalnya . . . . . . . .
3. Tumbuhan padi dan jagung memiliki jenis akar ....
4. Apa yang kamu lakukan jika terdapat rumput liar yang mengganggu
keindahan lingkunganmu?
5. Sebutkan bentuk kerjasama di lingkungan sekolah!

42

Lampiran 6
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI
A.
1.
2.
3.
4.
5.

a
b
c
a
d

B.
1. tunggang, serabut
2. Kacang tanah/kacang hijau/kedelai,dll
3. serabut
4. Mencabut rumput
5. Kerja bakti

43

Lampiran 7
FORMAT PENILAIAN
FORMAT PENILAIAN PROSES
No.

Nama

Aspek yang di nilai


Skor
Performansi Keaktifan Produk Total

Bintang Indra
Gayatri Dharma
Hernatha Janice
Jessica Wahyu Putri
Kamal Badruz
5.
Zaman
6. Muhammad Eka N.
Muhammad Sandy
7.
A.
Muchamad Survy
8.
N.
9. Niko Wahyu W.
10. Noviananta Putri
11. Ratih Catur F
12. Restu Setiyoso
13. Rangga Praditya S
14. Selvina Nadine F
15. Triana Anjar Satiti
Tommy Mahardian
16.
P.
17. Vine Nouvelle
18. Wendy Erina Galuh
19. Ameylia Bunga T.
20. Alexza Dwi Devita
21. Zaky Pandu D.
22. Diky
Jumlah
Rata-rata
1.
2.
3.
4.

NP (Nilai Proses) = Skor total x 100


12

a. Rubrik Penilaian proses


- Performansi
No.
1.

Aspek

Kriteria

Pengetahuan * Berpengetahuan
* kadang-kadang berpengetahuan
* tidak berpengetahuan

Skor
4
2
1

NP

44

Keaktifan

No.
1.

Aspek

Keterlibatan
Diskusi

Kriteria

Skor

* Aktif dan inisiatif


* kadang-kadang berinisiatif
* tidak berinisiatif

4
2
1

Produk (hasil diskusi)


No.
1.

Aspek
Konsep

Kriteria
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah

Skor
4
3
2
1

45

FORMAT PENILAIAN HASIL


No.
Nama
1. Bintang Indra
2. Gayatri Dharma
3. Hernatha Janice
4. Jessica Wahyu Putri
5. Kamal Badruz Zaman
6. Muhammad Eka N.
7. Muhammad Sandy A.
8. Muchamad Survy N.
9. Niko Wahyu W.
10. Noviananta Putri
11. Ratih Catur F
12. Restu Setiyoso
13. Rangga Praditya S
14. Selvina Nadine F
15. Triana Anjar Satiti
16. Tommy Mahardian P.
17. Vine Nouvelle
18. Wendy Erina Galuh
19. Ameylia Bunga T.
20. Alexza Dwi Devita
21. Zaky Pandu D.
22. Diky
Jumlah
Rata-rata
Pedoman Penskoran:
Poin A (Pilihan ganda) : Jumlah jawaban benar x 5
Poin B
: Jumlah jawaban benar x 15
Nilai : Jumlah skor A + Jumlah skor B

Nilai

46

FORMAT PENILAIAN AKHIR


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Nama
Bintang Indra
Gayatri Dharma
Hernatha Janice
Jessica Wahyu Putri
Kamal Badruz Zaman
Muhammad Eka N.
Muhammad Sandy A.
Muchamad Survy N.
Niko Wahyu W.
Noviananta Putri
Ratih Catur F
Restu Setiyoso
Rangga Praditya S
Selvina Nadine F
Triana Anjar Satiti
Tommy Mahardian P.
Vine Nouvelle
Wendy Erina Galuh
Ameylia Bunga T.
Alexza Dwi Devita
Zaky Pandu D.
Diky
Jumlah
Rata-rata

NA(Nilai Akhir)= NP+NH


2
NA : Nilai Akhir
NP : Nilai Proses
NH : Nilai Hasil

Nilai Akhir

47

LEMBAR OBSERVASI CARA MENGAJAR DALAM MENERAPKAN


MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA PEMBELAJARAN IPA DI
KELAS III SDN BENDOGERIT 2 KOTA BLITAR

Nama Peneliti

: Aminatul Laili

Kelas/semester

:IV/ II

Nama Observer

Tindakan/Siklus ke :I/II

Nama Sekolah

:SDN Sumberejo

Tanggal

Alokasi Waktu

: 3x35 menit

Kompetensi Dasar : Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.


Petunjuk:
a.

Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang


berlangsung.

b.

Berikan skor antara 0 s.d 1 sesuai dengan kriteria yang ada dengan cara
mengisikan skor pada kolom yang sesuai dengan ketentuan.

Penilaian
a. Skor 0, jika tidak dilakukan
b. Skor 1, jika dilakukan

NO.

ASPEK YANG DIAMATI

SKOR
0

1.

2.

3.

KEGIATAN AWAL
Guru membuka pembelajaran
dengan mengucap salam,
mengajak berdoa dan
melakukan apersepsi
Guru menyampaikan
informasi materi pembelajaran
secara jelas dan
menyampaikan tujuan dan
manfaat dari pembelajaran
yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI
1)Guru membentuk kelompok
yang terdiri atas 4 orang
a. Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok,
masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang

JUMLAH
SKOR

48

NO.

ASPEK YANG DIAMATI

SKOR
0

4.

2) Guru menyiapkan gambar


a. Guru menyiapkan
sebuah gambar yang
telah dibawa untuk
digunakan saat
pembelajaran
berlangsung

5.

3) Guru menempelkan gambar


di papan.

6.

4) Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menganalisa gambar.
a. Guru memberikan
petunjuk untuk
mendeskripsikan
gambar
b. Siswa diberi
kesempatan untuk
menganalisa gambar

7.

5) Guru membimbing siswa


untuk melakukan diskusi
a. Siswa dibimbing oleh
guru untuk melakukan
diskusi kelompok serta
secara aktif
menanyakan hal yang
belum dipahami
b. Siswa mengerjakan
LKS

8.

9.
10.

6) Guru meminta siswa untuk


membacakan hasil
diskusinya
a. Siswa perwakilan
kelompok diminta
untuk menyampaikan
hasil diskusi di depan
kelas
7) Guru dan siswa lain
menanggapi hasil diskusi
9) Guru bersama siswa

JUMLAH
SKOR

49

NO.

ASPEK YANG DIAMATI

SKOR
0

menyimpulkan
a. Guru bersama dengan
siswa menarik
kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari
11.

10) Guru memberikan tindak


lanjut atas pembelajaran
yang telah dilakukan
a.

Siswa diminta untuk


mengerjakan tes akhir
KEGIATAN AKHIR

12.

11) Penutup
a. Guru melakukan
refleksi pembelajaran

JUMLAH SKOR :
PRESENTASE :
jumlah skor yang didapat
Skor Akhir =

X 100
14

JUMLAH
SKOR

50

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS III SDN


BENDOGERIT 2 KOTA BLITAR SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN

Nama Peneliti

: Aminatul Laili

Kelas/semester :III/1

Tindakan/Siklus ke : I/ I

Tanggal

Nama Sekolah

Waktu

: 2x35 menit

:SDN Bendogerit 2

Kompetensi Dasar : Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.


Petunjuk:
c.

Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang


berlangsung.

d.

Berikan skor antara 0 s.d 1 sesuai dengan kriteria yang ada dengan cara
mengisikan skor pada kolom yang sesuai dengan ketentuan.

Penilaian
c. Skor 0, jika tidak dilakukan
d. Skor 1, jika dilakukan
NO.

ASPEK YANG DINILAI

SKOR
0

1.
2.
3.
4.
5.

Siswa mendengarkan penjelasan dari


guru dengan sungguh-sungguh
Siswa berani mengutarakan pendapat
dan berani bertanya dengan percaya
diri
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
dengan tepat dan percaya diri
Siswa selalu bekerja sama dengan
temannya saat kegiatan kelompok
Siswa mematuhi peraturan yang ada
selama proses pembelajaran
berlangsung
JUMLAH SKOR :
PRESENTASE :

TOTAL
SKOR

51

CATATAN LAPANGAN SELAMA PEMBELAJARAN IPA MELALUI


MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE

Siklus I Peretemuan I
Nama Guru

Nama Sekolah

: SDN Bendogerit 2

Kelas/Semester

: III/1

Materi

: Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya

Hari / Tanggal

Petunjuk : Catatlah hal-hal yang terjadi pada guru, siswa, dan proses
pembelajaran IPA melalui model example non example
............................................................................................................ .......................
................................................................................................. ..................................
...................................................................................... .............................................
........................................................................... ........................................................
................................................................ ...................................................................
..................................................... ..............................................................................
.......................................... .........................................................................................
............................... ....................................................................................................
.................... ...............................................................................................................
......... ........................................................................................................................ .
....................................................................................................................... ............
............................................................................................................ .......................
................................................................................................. ..................................
......................................................................................

Anda mungkin juga menyukai