PENDAHULUAN
Pada BAB I Pendahuluan ini, penulis akan memaparkan mengenai latar
belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penulisan dalam skripsi yang
berjudul Agrowisata Perkebunan di Desa Gobleg, Buleleng.
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tanah serta lahan
pertanian yang subur membentang. Indonesia sebagai negeri yang dilalui oleh
garis khatulistiwa yang menjadikan Indonesia negara yang dikaruniai kekayaan
alam. Berdasarkan letak Indonesia yang dilalui oleh garis khatulistiwa tersebut
menyebabkan Indonesia termasuk dalam zona iklim tropis dengan curah hujan
yang tinggi dan hanya terdapat dua musin di Indonesia yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Indonesia dikenal juga sebagai Negara Agraris, karena sebagian
penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani yaitu 39.959.073 jiwa
dari 114.021.189 jiwa yang mengandalkan pekerjaan utama dari sektor pertanian
(Sakernas, 2013).
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor yang penting dimana kedatangan
tamu wisatawan mancanegara di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Kekayaan alam merupakan komponen penting dalam pariwisata di
Indonesia. Sebagai Negara Agraris sendiri sektor pertanian di Indonesia
merupakan sektor yang penting karena mendominasi perekonomian Indonesia.
Pariwisata dan pertanian dapat saling mengisi dan menunjang dalam
meningkatkan daya saing produk pariwisata dan produk pertanian. Sebagai negara
yang juga memiliki keunggulan dalam sektor pariwisata dan pertanian, membuat
1
Indonesia mempunyai daya tarik dan potensi yang kuat untuk meningkatkan
wisata di bidang Agrowisata. Sesuai dengan keunikan kekayaan spesifik lokasi
yang dimiliki, setiap daerah dan setiap objek wisata dapat menentukan sasaran
dan bidang yang dapat dituju. Meskipun demikian, potensi Agrowisata yang
sangat tinggi ini belum sepenuhnya dikembangkan dan dimanfaatkan secara
optimal.
Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia. Bali merupakan tujuan wisata
favorit tidak saja di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Jumlah kedatangan
wisatawan mancanegara ke Bali semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bali
dengan kekayaan alamnya menjadi tempat yang cocok sebagai tempat
didirikannya objek Agrowisata dimana sektor pertanian juga merupakan sektor
yang penting pada Provinsi Bali. Dalam data yang terdapat dalam Badan Pusat
Statistik Provinsi Bali, masih banyak yang menggantungkan perekonomian utama
dalam sektor pertanian. Tercatat sejumlah 561.532 pekerja dari 2.268.708 pekerja
baik itu pria maupun wanita masih berprofesi utama sebagai petani.
Namun dalam kenyataannya masih terdapat kendala dalam pelaksanaan
Agrowisata di Bali. Kendala dalam perencanaan Agrowisata ini yaitu jaringan
transportasi ke lokasi serta kurangnya promosi terhadap pariwisata di bidang
Agrowisata. Seperti yang dilansir dalam Bali Post pada tanggal 28 November
2012 dengan judul Pengelola Agrowisata Keluhkan Infrastruktur Jalan, salah satu
destinasi pariwisata baru yang dikembangkan di Gianyar masih belum disertai
infrastruktur yang baik. Kondisi jalan menuju kawasan Agrowisata Sekar Bumi,
Desa Kerta, Payangan itu rusak parah sehingga wisatawan yang ingin melihat
kawasan Agrowisata membatalkan niatnya.
Selain itu, kendala dalam pengembangan Agrowisata yang memadai yaitu
karena kurangnya pengemasan produk yang ditawarkan oleh objek Agrowisata
tersebut. Seperti yang dilansir Antara News pada tanggal 27 Agustus 2012 dengan
judul Agrowisata Bali Cari Investor, permasalahan pengemasan produk
Agrowisata menjadi salah satu kendala dalam pengembangan Agrowisata. Sebagai
contoh di negara-negara maju, jajan tradisional dikemas bagus dan dijual dengan
harga yang mahal bahkan sampai diperdagangkan di bandara. Kendala Agrowisata
menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subhiksu,
2
dari
intansi-instansi
pemerintah
terkait
yang
berhubungan dengan proyek yang akan dibuat, baik itu berupa peraturan
atau kebijakan maupun data-data lain yang dibutuhkan.
c. Studi Banding
Studi banding dilakukan pada fasilitas sejenis dengan pengamatan langsung
maupun
melalui
media
lainnya
(internet)
dengan
maksud
untuk
d. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan arsip serta foto-foto yang menunjang penyusunan
konsep programatik seperti dokumentasi mengenai tapak bangunan dan
lingkungan di sekitarnya.
e. Studi literatur
Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses
perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku-buku, jurnal, koran,
internet, dan lain-lain.
2. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang dilakukan terdiri dari:
a.
Kompilasi data
Data yang telah dikumpulkan dikelompokkan dengan kriteria data masingmasing yang kemudian dicari kaitannya antara yang satu dengan yang
lainnya.
b.
Berdasarkan
Analisis data
kompilasi data,
dilakukan
analisis
dengan
berbagai